Fermi Paradox, Apakah Kita Punya Tetangga di Galaksi Ini?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah 13,8 miliar tahun usia alam semesta ini. Semua melalui proses yang sangat panjang, dari sebuah ketiadaan hingga menjadi sebuah ruang yang amat luar biasa besarnya.
Saat malam hari, banyak bintang bertaburan di langit, dan yang kita lihat itu baru sebagian kecil dari bintang di galaksi kita, galaksi Bima Sakti (Milky Way).
NASA menyebut, jumlah bintang di Bima Sakti adalah sekitar 400 miliar bintang, sedangkan yang kita lihat baru sekitar 1 persen aja. Gimana dengan galaksi-galaksi lainnya? Kebayang, kan, betapa superluasnya semesta ini?
Foto: onezero.com
Saking luasnya (bahkan kita gak tahu pasti seberapa luas alam semesta ini), gak heran jadi timbul pertanyaan klasik, "Apakah ada makhluk hidup lain di galaksi ini selain penghuni Bumi?"
Kalo dalam film, sih, jelas ada. Kita udah melihat berbagai film fiksi ilmiah yang punya tokoh-tokoh makhluk hidup selain manusia, misalnya dalam film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) atau yang bertema alien.
Tapi kalo benar ada, di manakah mereka? Hal ini mulai menjadi perbincangan para ilmuwan gara-gara seorang fisikawan nuklir Enrico Fermi.
Mengutip dari Cosmos Magazine, cerita ini diawali saat Fermi melakukan diskusi bareng teman-temannya sambil makan siang. Tema diskusinya apalagi kalo bukan soal penampakan Unidentified Flying Object (UFO) alias pesawat alien.
Foto: interestingengineering.com
Nah, dari sinilah muncul istilah Fermi Paradox atau Paradoks Fermi. Paradoks ini membuat pernyataan bahwa kehidupan di luar Bumi dengan peradaban lebih maju dari manusia seharusnya ada, tapi kita belum ada buktinya.
Dengan kata lain, kalau mereka benar-benar ada dan punya peradaban yang sangat maju, kenapa kita gak bertemu mereka?
Mengenai hal ini, melansir dari space.com, Michael Hart menyebut sedikitnya tiga argumen untuk menjawab pertanyaan tersebut.
1. Makhluk selain manusia alias alien gak pernah datang karena masalah fisik yang membuat perjalanan ruang angkasa menjadi gak mungkin. Hal ini terkait dengan bidang astronomi, biologi, atau teknik.
2. Alien gak pernah datang ke Bumi karena peradaban Bumi terlalu kuno untuk mereka pelajari, sehingga buang-buang waktu untuk datang ke Bumi
3. Alien sudah pernah datang ke Bumi atau mencoba berkontak dengan penduduk Bumi, tapi kita masih belum paham atau kesulitan dalam mengidentifikasi kontak mereka.
Foto: Disney
Bisa juga mereka mengunjungi Bumi pada masa lampau saat Bumi masih dihuni manusia purba atau dinosaurus.
Selain Michael Hart, melansir dari waitbutwhy.com, ada juga seorang fisikawan Nikola Kardashev yang menanggapi Paradoks Fermi dengan membagi tipe peradaban menjadi tiga.
1. Peradaban Tipe I
Punya kemampuan menggunakan semua sumber daya di planetnya. Kita belum mencapai Peradaban Tipe I, tapi kita sudah dekat. Carl Sagan menciptakan formula untuk skala ini yang menempatkan kita pada Peradaban Tipe 0.7.
2. Peradaban Tipe II
Mereka bisa memanfaatkan semua sumber energi bintang induknya. Udah pasti kita belum mencapai tahap ini. Untuk memahami peradaban tipe II, kita bisa melihat teori Dyson Sphere.
3. Peradaban Tipe III
Peradaban ini adalah yang paling canggih, yaitu mereka mampu menggunakan seluruh energi dalam satu galaksi.
Foto: Miha Artnak
Berbagai argumen tentang alien mungkin sangat banyak, tapi Paradoks Fermi menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan.
Paradoks ini juga berkaitan dengan hipotesis lainnya seperti The Great Filter. Selain itu ada berbagai macam proyek pencarian alien salah satunya ialah Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) yang dimaksudkan untuk mengembangkan Persamaan Drake. ( )
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu percaya adanya alien?
Fakhri Benindo
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @fakhri_benindo
Saat malam hari, banyak bintang bertaburan di langit, dan yang kita lihat itu baru sebagian kecil dari bintang di galaksi kita, galaksi Bima Sakti (Milky Way).
NASA menyebut, jumlah bintang di Bima Sakti adalah sekitar 400 miliar bintang, sedangkan yang kita lihat baru sekitar 1 persen aja. Gimana dengan galaksi-galaksi lainnya? Kebayang, kan, betapa superluasnya semesta ini?
Foto: onezero.com
Saking luasnya (bahkan kita gak tahu pasti seberapa luas alam semesta ini), gak heran jadi timbul pertanyaan klasik, "Apakah ada makhluk hidup lain di galaksi ini selain penghuni Bumi?"
Kalo dalam film, sih, jelas ada. Kita udah melihat berbagai film fiksi ilmiah yang punya tokoh-tokoh makhluk hidup selain manusia, misalnya dalam film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) atau yang bertema alien.
Tapi kalo benar ada, di manakah mereka? Hal ini mulai menjadi perbincangan para ilmuwan gara-gara seorang fisikawan nuklir Enrico Fermi.
Mengutip dari Cosmos Magazine, cerita ini diawali saat Fermi melakukan diskusi bareng teman-temannya sambil makan siang. Tema diskusinya apalagi kalo bukan soal penampakan Unidentified Flying Object (UFO) alias pesawat alien.
Foto: interestingengineering.com
Nah, dari sinilah muncul istilah Fermi Paradox atau Paradoks Fermi. Paradoks ini membuat pernyataan bahwa kehidupan di luar Bumi dengan peradaban lebih maju dari manusia seharusnya ada, tapi kita belum ada buktinya.
Dengan kata lain, kalau mereka benar-benar ada dan punya peradaban yang sangat maju, kenapa kita gak bertemu mereka?
Mengenai hal ini, melansir dari space.com, Michael Hart menyebut sedikitnya tiga argumen untuk menjawab pertanyaan tersebut.
1. Makhluk selain manusia alias alien gak pernah datang karena masalah fisik yang membuat perjalanan ruang angkasa menjadi gak mungkin. Hal ini terkait dengan bidang astronomi, biologi, atau teknik.
2. Alien gak pernah datang ke Bumi karena peradaban Bumi terlalu kuno untuk mereka pelajari, sehingga buang-buang waktu untuk datang ke Bumi
3. Alien sudah pernah datang ke Bumi atau mencoba berkontak dengan penduduk Bumi, tapi kita masih belum paham atau kesulitan dalam mengidentifikasi kontak mereka.
Foto: Disney
Bisa juga mereka mengunjungi Bumi pada masa lampau saat Bumi masih dihuni manusia purba atau dinosaurus.
Selain Michael Hart, melansir dari waitbutwhy.com, ada juga seorang fisikawan Nikola Kardashev yang menanggapi Paradoks Fermi dengan membagi tipe peradaban menjadi tiga.
1. Peradaban Tipe I
Punya kemampuan menggunakan semua sumber daya di planetnya. Kita belum mencapai Peradaban Tipe I, tapi kita sudah dekat. Carl Sagan menciptakan formula untuk skala ini yang menempatkan kita pada Peradaban Tipe 0.7.
2. Peradaban Tipe II
Mereka bisa memanfaatkan semua sumber energi bintang induknya. Udah pasti kita belum mencapai tahap ini. Untuk memahami peradaban tipe II, kita bisa melihat teori Dyson Sphere.
3. Peradaban Tipe III
Peradaban ini adalah yang paling canggih, yaitu mereka mampu menggunakan seluruh energi dalam satu galaksi.
Foto: Miha Artnak
Berbagai argumen tentang alien mungkin sangat banyak, tapi Paradoks Fermi menjadi salah satu yang paling sering dibicarakan.
Paradoks ini juga berkaitan dengan hipotesis lainnya seperti The Great Filter. Selain itu ada berbagai macam proyek pencarian alien salah satunya ialah Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) yang dimaksudkan untuk mengembangkan Persamaan Drake. ( )
Bagaimana menurut kamu? Apakah kamu percaya adanya alien?
Fakhri Benindo
Kontributor GenSINDO
Universitas Negeri Jakarta
Instagram: @fakhri_benindo
(it)