10 Bocoran Penting dari Film Venom 2, Nomor 9 Bikin Kamu Kaget!
loading...
A
A
A
Venom: Let There Be Carnage sudah resmi tayang di Amerika Utara pada Jumat (1/10). Di Indonesia, belum diketahui kapan film ini tayang. Namun, jika mengikuti jadwal Singapura, ada kemungkinan sekuel Venom ini baru akan tayang pada pertengahan bulan ini.
Perhatian: Artikel ini mengandung SPOILER film Venom: Let There Be Carnage yang sudah tayang di Amerika Utara! Kalian sudah diperingatkan!
Meski begitu, spoiler film ini sudah banyak beredar di internet. Sebagian besar mengungkapkan tentang adegan pascakreditnya yang dianggap sangat penting dan menentukan masa depan franchise ini dan Sony’s Spider-Man Universe (SSU) pada umumnya. Sepertinya, ini pulalah yang dinantikan para penggemarnya.
Berdurasi 90 menit, Venom 2 mendapatkan review yang sama dengan film pertamanya. Kritikus yang memahami apa yang mereka berusaha lakukan menghargai keanehan film ini. Mereka yang ingin sesuatu yang lebih kecewa dengan film ini. Lantas apa saja bocoran besar Venom: Let There Be Carnage? Dikutip dari ScreenRant, berikut ulasannya!
1. Asal usul Carnage
Di film ini, asal usul Carnage agak berbeda dari yang ada di komik. Di komik, Eddie Brock berada di penjara bersama Cletus Kasady di Ryker’s Island. Untuk sementara waktu, Eddie bahkan menjadi teman satu sel Cletus. Untuk sementara waktu, dia terpisah dari Venom.
Ketika simbiot Venom datang dan menyelamatkan dia dari penjara, dia meninggalkan potongan kecil dari tubuhnya sebagai keturunan yang ditelantarkan. Potongan itu terikat pada Cletus dengan masuk aliran darahnya. Carnage pun lahir.
Venom 2 mengubah sedikit cerita asal usul tersebut. Ini membantu menyempurnakan karakter Cletus dan Eddie. Di film, Eddie mengunjungi Cletus di penjara karena Cletus hanya mau diwawancarai Eddie. Cletus memainkan permainan pikiran dengan Eddie. Eddie pun jengkel tapi tetap sabar.
Namun, Venom kehilangan kesabarannya dan membuat Eddie merengut Cletus di selnya. Dalam pergumulan singkat mereka, Cletus menggigit tangan Eddie sampai dia mengisap darahnya. Cletus pun segera sadar kalau ada yang tidak beres.
“Aku sudah pernah merasakan darah sebelumnya dan ini bukan darah,” ujar Cletus, seperti yang ada di trailer.
Darah yang dia isap itu mengandung sedikit simbiot yang kemudian mengikat Cletus. Simbiot itu tetap diam sampai Cletus dikirim untuk dieksekusi. Ketika racun maut masuk aliran darah Cletus, simbiot itu pun beraksi dan mengambil alih. Dia mengubah Cletus menjadi Carnage untuk kali pertama.
2. Asal usul simbiot terkonfirmasi diubah
Ini sudah terindikasi di film pertama Venom dengan Riot dan kembali terlihat di trailer Venom 2. Tak hanya itu, asal usul simbiot di film ini juga diubah dari komik. Di komik, simbiot adalah ras alien Klyntar. Simbiot datang dengan berbagai warna untuk alasan berbeda, tapi mereka cenderung dibentuk oleh kepribadian inang pertama mereka.
Meskipun simbiot Venom telah terikat sejumlah karakter di komik, inang paling kondang dan regulernya adalah Eddie Brock. Meski begitu, Peter Parker adalah orang pertama yang terikat dengan simbiot Venom. Jadi, kekuatan Spider-Man tercetak di simbiot itu. Di komik, Carnage merah karena simbiot itu kali pertama terkait aliran darah Cletus Kasady. Fakta kalau Cletus adalah pembunuh berantai menularkan kualitas itu ke simbiot tersebut.
Ini sepertinya berubah di Venom: Let There Be Carnage. Di trailer, ketika Carnage muncul untuk kali pertama, Venom mundur. Dia kemudian berkata,”Sial, merah!”
Implikasi di Venom 2 adalah simbiot merah seperti Carnage dikenal spesies Venom. Mereka adalah sesuatu yang lain. Di Venom pertama, Venom mengatakan kalau Riot punya sejumlah senjata dan kemampuan yang tidak dia punyai. Tapi, ini diperkirakan karena Riot lebih unggul darinya.
Venom 2 mengindikasikan kalau simbiot ini tidak perlu dibentuk inangnya. Mereka tiba dengan kepribadian dan kemampuan yang sudah terbentuk sepenuhnya. Mereka terikat dengan inang yang memang paling cocok. Ini akan tetap berjalan seperti itu di film ketiga dan lainnya.
3. Sejarah Shriek dengan Cletus
Cletus Kasady mungkin gila, tapi itu tidak berarti dia tidak bisa merasakan cinta. Malahan, Cletus hanya mencintai satu orang di dunia. Dia adalah Frances Barrison alias Shriek yang diperankan Naomie Harris dari franchise James Bond.
Trailer itu memperlihatkan kalau mereka punya hubungan saat dewasa. Tapi, adegan pembuka film itu memperlihatkan sejarah mereka di masa lalu. Ketika masih kecil, Cletus dikirim ke St Estes, institusi untuk anak yatim piatu yang berbahaya, setelah membunuh orangtua dan neneknya.
Di tempat itulah, dia bertemu Frances, seorang gadis dengan kemampuan memanipulasi suara dalam bentuk jeritan sonik yang menghancurkan. Keduanya pun bertema dan jatuh cinta. Sayangnya, mereka terpisah ketika diputuskan kalau panti asuhan itu tidak bisa lagi menahan kekuatan Shriek. Dia pun dipindahkan ke Ravencroft Institute.
Selama bertahun-tahun, Frances terus mengikuti pembunuhan yang dilakukan Cletus di berita. Dia dengan semangat mengikuti perkembangan baru. Cletus juga tidak pernah melupakan Frances. Tulisan dan gambar kacaunya mengindikasikan kalau pikiran tentang Frances masih mengisi kepalanya.
4. Jebolnya Ravencroft dan kaburnya Shriek
Meskipun hanya tampil singkat di The Amazing Spider-Man 2, Ravencroft Institute for the Criminally Insane tidak banyak muncul di film. Itu berubah di Venom: Let There Be Carnage. Film ini menjadikan Ravencroft sebagai lokasi kunci di semesta itu dengan cara yang sama yang dilakukan Marvel Cinematic Universe (MCU) terhadap The Raft.
Setelah dipindahkan dari St Estes, Frances dikirim ke Ravencroft, yang berfungsi sebaai penjara orang gila khusus berkeamanan maksimum bagi mutan dan penjahat manusia super. Tempat ini beberapa kali muncul di film tersebut. Adegan pentingnya adalah ketika Cletus dan Carnage membawa Shriek kabur.
Dengan bantuan Carnage, Cletus melewati semua langkah keamanan dengan menjaga Shriek tetap di tempat. Dia membunuh dokter yang mengawasi Shriek. Dia lantas menghantam sel Shriek dan membuat lubang di dinding. Mereka pun kabur.
5. Kaitan Detektif Mulligan dengan Shriek
Di adegan prekuel yang membuka Venom 2, Shriek dipindahkan dari St Estes ke Ravencroft dengan kendaraan transportasi yang dijaga ketat polisi. Dia diborgol dan dikerubungi polisi yang sepertinya tidak tahu kekuatan Shriek. Dia menggunakan kekuatan itu pada seorang polisi muda yang menembaknya karena panik untuk membungkamnya.
Akhir adegan itu menunjukkan dia ditembak dan dikeluarkan dari kendaraan itu. Dia kemudian tergeletak di meja operasi dengan perban di kepala dan matanya. Ketika dia sadar, matanya mendung dan ada bekas luka seperti di komik.
Kemudian, terungkap kalau penembaknya adalah Detektif Mulligan. Dia yakin kalau dia telah membunuh Shriek. Dia terungkap sebagai penembak Shriek saat kamera berfokus pada telinga kirinya, yang ternyata dipasangi alat pendengar. Mulligan dan Shriek selamanya terkait. Shriek mengambil telinganya, Mulligan mengambil matanya.
6. Anne menjadi She-Venom lagi
Di Venom dan Venom: Let There Be Carnage, Anne menjadi She-Venom, meski singkat. Di dua film itu, dia menjadi She-Venom untuk membantu Eddie yang sedang kesulitan. Di Venom 2, Mulligan muak dengan Eddie yang berbelit-belit terkait apakah dia tahu tentang Cletus dan kaburnya pembunuh berantai itu dari Ryker’s. Jadi, dia menggelandang Eddie ke kantor polisi untuk ditanyai.
Sayangnya, Eddie tidak bersama Venom. Simbiot itu muak dengan Eddie yang membuatnya tetap terbelenggu dan pergi setelah keduanya berkelahi. Perkelahian itu membuat apartemen Eddie porak poranda. Anne mencari Venom, yang bersembunyi di toko Nyonya Chen. Dia meyakinkan Venom untuk pergi bersamanya.
Sekali lagi, Anne menjadi She-Venom. Dia membawa kabur Eddie dari kantor polisi dan melompat dari satu atap ke atap lain dengan bentuk She-Venom dengan Eddie di tangannya. Seperti film pertamanya, ini hanya berlangsung singkat, tapi cukup menyinggung seperti apa nanti film She-Venom.
7. Bagaimana Carnage mati
Venom: Let There Be Carnage membuat satu perubahan penting dari komik terkait bagaimana simbiot bekerja. Perubahan itu menjadi faktor besar dalam bagaimana Carnage dan Cletus Kasady dikalahkan. Di komik, Carnage dan Cletus terikat lebih kuat ketimbang Eddie dan Venom. Carnage taat pada Cletus dan mematuhi kebutuhan dan keinginannya. Venom 2 membalik dinamika itu.
Ketika teriakan sonik Shriek mulai membuat jengkel Carnage, dia mengancam menyakitinya. Cletus melawannya untuk mengendalikanya karena dia tidak mau Frances celaka. Meski begitu, pada akhirnya, Carnage menyerang Shriek.
Eddie dan Venom menyaksikan kejadian itu. Pada saat itu, keduanya pun sadar kalau Cletus dan Carnage tidak benar-benar terikat seperti mereka dan itu adalah kelemahan. Memanfaatkan teralihnya perhatian Cletus dan Carnage, Venom melompat dari atas gereja dan menusuk kepala itu dengan sebuah paku. Ini menyebabkan Carnage dan Cletus terpisah. Keempat orang itu pun jatuh dari ketinggian.
Simbiot Venom jatuh di atas Dan, yang berpegangan pada Anne. Bertiga, mereka membentuk rantai untuk menangkap Eddie sebelum dia menyentuh tanah. Sayang, Carnage dan Cletus tidak seberuntung mereka. Venom memanfaatkan kondisi lemah Carnage dan memakannya. Dia menyerap simbiot itu ke tubuhnya. Sementara, Cletus tergeletak di atas tumpukan puing-puing, yang menjadi santapan utama Venom.
8. Toxin muncul kali pertama, meski singkat
Tidak semua bagian Carnage mati dan diserap kembali oleh Venom. Saat pertarungan final di gereja, Shriek hendak membunuh Detektif Mulligan. Dia mengikat rantai ke lehernya dan mengancam mencekiknya. Di suatu titik, sebagian kecil tubuh Carnage mendarat di Mulligan. Di bagian akhir film itu, dia terlihat tergeletak sekarat. Tapi, tiba-tiba matanya terbuka dengan binar aneh.
Adegan ini jelas membangun masuknya Toxin ke film berikutnya. Di komik, Toxin adalah keturunan Carnage yang terikat Patrick Mulligan. Awalnya, Mulligan takut kalau Toxin akan sejahat dan sekejam Carnage. Tapi, seiring berjalannya waktu, Toxin jadi pahlawan sah dengan panduan dan ajaran Mulligan. Apakah Mulligan yang akan menjadi inang simbiot muda ini tetap harus dilihat. Tapi, Toxin sudah ada.
9. Eddie dan Venom diteleportasi ke MCU
Adegan pascakredit Venom: Let There Be Carnage mengubah film Marvel dan Sony selamanya. Di adegan itu, Eddie dan Venom berbaring di kasur mereka di kamar hotel tropis, bersantai saat liburan. Venom mengakui kalau dia menjaga pengetahuan kolektif sepanjang 80 miliar tahun cahaya sebagai simbiot. Dia mengatakan, pikiran rapuh manusia Eddie tidak bisa memahaminya. Tiba-tiba, dia meminta inangnya itu untuk merasakan secuil apa yang diketahui Venom.
Eddie pun mengatakan iya. Tiba-tiba kamar itu bergetar. Berbagai kilatan realitas dan gambar muncul di hadapannya. Kemudan, ada kilatan cahaya menyilaukan.
Masalahnya, itu bukanlah Venom menunjukkan memori simbiotnya kepada Eddie. Ketika getaran itu berhenti, mereka berada di kamar hotel berbeda. Tiba-tiba, hari telah berubah menjadi siang hari, bukan malam. Mereka berdua pun sadar ada di semesta atau alam lain meski tidak tahu di mana. Ternyata, mereka ada di MCU!
10. Konflik Venom vs Spider-Man dibangun
Alih-alih telenovela berbahasa Spanyol yang mereka tonton, televisi di hotel mereka sekarang memutar berita dengan muka dan suara yang sangat terkenal di layar, yaitu J Jonah Jameson. Seperti yang diperkirakan, dia meneriakkan topik favoritnya. Wajah kedua yang juga kondang pun muncul di layar adegan pascakredit Venom 2. Dia adalah Spider-Man (Tom Holland).
Eddie dan Venom mungkin belum tahu. Tapi, mereka mendarat di MCU. Di bagian paling akhir adegan itu, Venom berucap, “Orang itu…” seakan dia tahu Peter Parker sebelum menjilati layar televisi. Ini mengimplikasikan kalau dalam waktu sangat dekat, Venom akan menjadi musuh Spider-Man di MCU. Dia pun dengan sangat bahagia mau menyantap manusia laba-laba tersebut. Meskipun hanya berdurasi 90 menit, Venom: Let There Be Carnage punya ikatan besar terhadap semesta film Marvel yang lebih luas.
Perhatian: Artikel ini mengandung SPOILER film Venom: Let There Be Carnage yang sudah tayang di Amerika Utara! Kalian sudah diperingatkan!
Meski begitu, spoiler film ini sudah banyak beredar di internet. Sebagian besar mengungkapkan tentang adegan pascakreditnya yang dianggap sangat penting dan menentukan masa depan franchise ini dan Sony’s Spider-Man Universe (SSU) pada umumnya. Sepertinya, ini pulalah yang dinantikan para penggemarnya.
Berdurasi 90 menit, Venom 2 mendapatkan review yang sama dengan film pertamanya. Kritikus yang memahami apa yang mereka berusaha lakukan menghargai keanehan film ini. Mereka yang ingin sesuatu yang lebih kecewa dengan film ini. Lantas apa saja bocoran besar Venom: Let There Be Carnage? Dikutip dari ScreenRant, berikut ulasannya!
1. Asal usul Carnage
Di film ini, asal usul Carnage agak berbeda dari yang ada di komik. Di komik, Eddie Brock berada di penjara bersama Cletus Kasady di Ryker’s Island. Untuk sementara waktu, Eddie bahkan menjadi teman satu sel Cletus. Untuk sementara waktu, dia terpisah dari Venom.
Ketika simbiot Venom datang dan menyelamatkan dia dari penjara, dia meninggalkan potongan kecil dari tubuhnya sebagai keturunan yang ditelantarkan. Potongan itu terikat pada Cletus dengan masuk aliran darahnya. Carnage pun lahir.
Venom 2 mengubah sedikit cerita asal usul tersebut. Ini membantu menyempurnakan karakter Cletus dan Eddie. Di film, Eddie mengunjungi Cletus di penjara karena Cletus hanya mau diwawancarai Eddie. Cletus memainkan permainan pikiran dengan Eddie. Eddie pun jengkel tapi tetap sabar.
Namun, Venom kehilangan kesabarannya dan membuat Eddie merengut Cletus di selnya. Dalam pergumulan singkat mereka, Cletus menggigit tangan Eddie sampai dia mengisap darahnya. Cletus pun segera sadar kalau ada yang tidak beres.
“Aku sudah pernah merasakan darah sebelumnya dan ini bukan darah,” ujar Cletus, seperti yang ada di trailer.
Darah yang dia isap itu mengandung sedikit simbiot yang kemudian mengikat Cletus. Simbiot itu tetap diam sampai Cletus dikirim untuk dieksekusi. Ketika racun maut masuk aliran darah Cletus, simbiot itu pun beraksi dan mengambil alih. Dia mengubah Cletus menjadi Carnage untuk kali pertama.
2. Asal usul simbiot terkonfirmasi diubah
Ini sudah terindikasi di film pertama Venom dengan Riot dan kembali terlihat di trailer Venom 2. Tak hanya itu, asal usul simbiot di film ini juga diubah dari komik. Di komik, simbiot adalah ras alien Klyntar. Simbiot datang dengan berbagai warna untuk alasan berbeda, tapi mereka cenderung dibentuk oleh kepribadian inang pertama mereka.
Meskipun simbiot Venom telah terikat sejumlah karakter di komik, inang paling kondang dan regulernya adalah Eddie Brock. Meski begitu, Peter Parker adalah orang pertama yang terikat dengan simbiot Venom. Jadi, kekuatan Spider-Man tercetak di simbiot itu. Di komik, Carnage merah karena simbiot itu kali pertama terkait aliran darah Cletus Kasady. Fakta kalau Cletus adalah pembunuh berantai menularkan kualitas itu ke simbiot tersebut.
Ini sepertinya berubah di Venom: Let There Be Carnage. Di trailer, ketika Carnage muncul untuk kali pertama, Venom mundur. Dia kemudian berkata,”Sial, merah!”
Implikasi di Venom 2 adalah simbiot merah seperti Carnage dikenal spesies Venom. Mereka adalah sesuatu yang lain. Di Venom pertama, Venom mengatakan kalau Riot punya sejumlah senjata dan kemampuan yang tidak dia punyai. Tapi, ini diperkirakan karena Riot lebih unggul darinya.
Venom 2 mengindikasikan kalau simbiot ini tidak perlu dibentuk inangnya. Mereka tiba dengan kepribadian dan kemampuan yang sudah terbentuk sepenuhnya. Mereka terikat dengan inang yang memang paling cocok. Ini akan tetap berjalan seperti itu di film ketiga dan lainnya.
3. Sejarah Shriek dengan Cletus
Cletus Kasady mungkin gila, tapi itu tidak berarti dia tidak bisa merasakan cinta. Malahan, Cletus hanya mencintai satu orang di dunia. Dia adalah Frances Barrison alias Shriek yang diperankan Naomie Harris dari franchise James Bond.
Trailer itu memperlihatkan kalau mereka punya hubungan saat dewasa. Tapi, adegan pembuka film itu memperlihatkan sejarah mereka di masa lalu. Ketika masih kecil, Cletus dikirim ke St Estes, institusi untuk anak yatim piatu yang berbahaya, setelah membunuh orangtua dan neneknya.
Di tempat itulah, dia bertemu Frances, seorang gadis dengan kemampuan memanipulasi suara dalam bentuk jeritan sonik yang menghancurkan. Keduanya pun bertema dan jatuh cinta. Sayangnya, mereka terpisah ketika diputuskan kalau panti asuhan itu tidak bisa lagi menahan kekuatan Shriek. Dia pun dipindahkan ke Ravencroft Institute.
Selama bertahun-tahun, Frances terus mengikuti pembunuhan yang dilakukan Cletus di berita. Dia dengan semangat mengikuti perkembangan baru. Cletus juga tidak pernah melupakan Frances. Tulisan dan gambar kacaunya mengindikasikan kalau pikiran tentang Frances masih mengisi kepalanya.
4. Jebolnya Ravencroft dan kaburnya Shriek
Meskipun hanya tampil singkat di The Amazing Spider-Man 2, Ravencroft Institute for the Criminally Insane tidak banyak muncul di film. Itu berubah di Venom: Let There Be Carnage. Film ini menjadikan Ravencroft sebagai lokasi kunci di semesta itu dengan cara yang sama yang dilakukan Marvel Cinematic Universe (MCU) terhadap The Raft.
Setelah dipindahkan dari St Estes, Frances dikirim ke Ravencroft, yang berfungsi sebaai penjara orang gila khusus berkeamanan maksimum bagi mutan dan penjahat manusia super. Tempat ini beberapa kali muncul di film tersebut. Adegan pentingnya adalah ketika Cletus dan Carnage membawa Shriek kabur.
Dengan bantuan Carnage, Cletus melewati semua langkah keamanan dengan menjaga Shriek tetap di tempat. Dia membunuh dokter yang mengawasi Shriek. Dia lantas menghantam sel Shriek dan membuat lubang di dinding. Mereka pun kabur.
5. Kaitan Detektif Mulligan dengan Shriek
Di adegan prekuel yang membuka Venom 2, Shriek dipindahkan dari St Estes ke Ravencroft dengan kendaraan transportasi yang dijaga ketat polisi. Dia diborgol dan dikerubungi polisi yang sepertinya tidak tahu kekuatan Shriek. Dia menggunakan kekuatan itu pada seorang polisi muda yang menembaknya karena panik untuk membungkamnya.
Akhir adegan itu menunjukkan dia ditembak dan dikeluarkan dari kendaraan itu. Dia kemudian tergeletak di meja operasi dengan perban di kepala dan matanya. Ketika dia sadar, matanya mendung dan ada bekas luka seperti di komik.
Kemudian, terungkap kalau penembaknya adalah Detektif Mulligan. Dia yakin kalau dia telah membunuh Shriek. Dia terungkap sebagai penembak Shriek saat kamera berfokus pada telinga kirinya, yang ternyata dipasangi alat pendengar. Mulligan dan Shriek selamanya terkait. Shriek mengambil telinganya, Mulligan mengambil matanya.
6. Anne menjadi She-Venom lagi
Di Venom dan Venom: Let There Be Carnage, Anne menjadi She-Venom, meski singkat. Di dua film itu, dia menjadi She-Venom untuk membantu Eddie yang sedang kesulitan. Di Venom 2, Mulligan muak dengan Eddie yang berbelit-belit terkait apakah dia tahu tentang Cletus dan kaburnya pembunuh berantai itu dari Ryker’s. Jadi, dia menggelandang Eddie ke kantor polisi untuk ditanyai.
Sayangnya, Eddie tidak bersama Venom. Simbiot itu muak dengan Eddie yang membuatnya tetap terbelenggu dan pergi setelah keduanya berkelahi. Perkelahian itu membuat apartemen Eddie porak poranda. Anne mencari Venom, yang bersembunyi di toko Nyonya Chen. Dia meyakinkan Venom untuk pergi bersamanya.
Sekali lagi, Anne menjadi She-Venom. Dia membawa kabur Eddie dari kantor polisi dan melompat dari satu atap ke atap lain dengan bentuk She-Venom dengan Eddie di tangannya. Seperti film pertamanya, ini hanya berlangsung singkat, tapi cukup menyinggung seperti apa nanti film She-Venom.
7. Bagaimana Carnage mati
Venom: Let There Be Carnage membuat satu perubahan penting dari komik terkait bagaimana simbiot bekerja. Perubahan itu menjadi faktor besar dalam bagaimana Carnage dan Cletus Kasady dikalahkan. Di komik, Carnage dan Cletus terikat lebih kuat ketimbang Eddie dan Venom. Carnage taat pada Cletus dan mematuhi kebutuhan dan keinginannya. Venom 2 membalik dinamika itu.
Ketika teriakan sonik Shriek mulai membuat jengkel Carnage, dia mengancam menyakitinya. Cletus melawannya untuk mengendalikanya karena dia tidak mau Frances celaka. Meski begitu, pada akhirnya, Carnage menyerang Shriek.
Eddie dan Venom menyaksikan kejadian itu. Pada saat itu, keduanya pun sadar kalau Cletus dan Carnage tidak benar-benar terikat seperti mereka dan itu adalah kelemahan. Memanfaatkan teralihnya perhatian Cletus dan Carnage, Venom melompat dari atas gereja dan menusuk kepala itu dengan sebuah paku. Ini menyebabkan Carnage dan Cletus terpisah. Keempat orang itu pun jatuh dari ketinggian.
Simbiot Venom jatuh di atas Dan, yang berpegangan pada Anne. Bertiga, mereka membentuk rantai untuk menangkap Eddie sebelum dia menyentuh tanah. Sayang, Carnage dan Cletus tidak seberuntung mereka. Venom memanfaatkan kondisi lemah Carnage dan memakannya. Dia menyerap simbiot itu ke tubuhnya. Sementara, Cletus tergeletak di atas tumpukan puing-puing, yang menjadi santapan utama Venom.
8. Toxin muncul kali pertama, meski singkat
Tidak semua bagian Carnage mati dan diserap kembali oleh Venom. Saat pertarungan final di gereja, Shriek hendak membunuh Detektif Mulligan. Dia mengikat rantai ke lehernya dan mengancam mencekiknya. Di suatu titik, sebagian kecil tubuh Carnage mendarat di Mulligan. Di bagian akhir film itu, dia terlihat tergeletak sekarat. Tapi, tiba-tiba matanya terbuka dengan binar aneh.
Adegan ini jelas membangun masuknya Toxin ke film berikutnya. Di komik, Toxin adalah keturunan Carnage yang terikat Patrick Mulligan. Awalnya, Mulligan takut kalau Toxin akan sejahat dan sekejam Carnage. Tapi, seiring berjalannya waktu, Toxin jadi pahlawan sah dengan panduan dan ajaran Mulligan. Apakah Mulligan yang akan menjadi inang simbiot muda ini tetap harus dilihat. Tapi, Toxin sudah ada.
9. Eddie dan Venom diteleportasi ke MCU
Adegan pascakredit Venom: Let There Be Carnage mengubah film Marvel dan Sony selamanya. Di adegan itu, Eddie dan Venom berbaring di kasur mereka di kamar hotel tropis, bersantai saat liburan. Venom mengakui kalau dia menjaga pengetahuan kolektif sepanjang 80 miliar tahun cahaya sebagai simbiot. Dia mengatakan, pikiran rapuh manusia Eddie tidak bisa memahaminya. Tiba-tiba, dia meminta inangnya itu untuk merasakan secuil apa yang diketahui Venom.
Eddie pun mengatakan iya. Tiba-tiba kamar itu bergetar. Berbagai kilatan realitas dan gambar muncul di hadapannya. Kemudan, ada kilatan cahaya menyilaukan.
Masalahnya, itu bukanlah Venom menunjukkan memori simbiotnya kepada Eddie. Ketika getaran itu berhenti, mereka berada di kamar hotel berbeda. Tiba-tiba, hari telah berubah menjadi siang hari, bukan malam. Mereka berdua pun sadar ada di semesta atau alam lain meski tidak tahu di mana. Ternyata, mereka ada di MCU!
10. Konflik Venom vs Spider-Man dibangun
Alih-alih telenovela berbahasa Spanyol yang mereka tonton, televisi di hotel mereka sekarang memutar berita dengan muka dan suara yang sangat terkenal di layar, yaitu J Jonah Jameson. Seperti yang diperkirakan, dia meneriakkan topik favoritnya. Wajah kedua yang juga kondang pun muncul di layar adegan pascakredit Venom 2. Dia adalah Spider-Man (Tom Holland).
Eddie dan Venom mungkin belum tahu. Tapi, mereka mendarat di MCU. Di bagian paling akhir adegan itu, Venom berucap, “Orang itu…” seakan dia tahu Peter Parker sebelum menjilati layar televisi. Ini mengimplikasikan kalau dalam waktu sangat dekat, Venom akan menjadi musuh Spider-Man di MCU. Dia pun dengan sangat bahagia mau menyantap manusia laba-laba tersebut. Meskipun hanya berdurasi 90 menit, Venom: Let There Be Carnage punya ikatan besar terhadap semesta film Marvel yang lebih luas.
(alv)