10 Busur Cerita Terbaik yang Pernah Ada di One Piece
loading...
A
A
A
One Piece sudah malang melintang di dunia selama 24 tahun. Dengan rentang waktu yang lama ini, tak heran jika sudah banyak chapter dan busur cerita yang dilahirkan. Saat ini, One Piece berada di busur cerita Wano.
Busur cerita Wano ini membawa One Piece masuk chapter 1.000. Tentu ini adalah sebuah pencapaian besar. Banyak perayaan dibuat untuk menyambut chapter 1.000 ini. Selain mencapai chapter 1.000, One Piece juga baru saja meluncurkan volume 100 mereka.
Dengan banyaknya chapter dan busur cerita selama 24 tahun perjalanan One Piece, tentu saja, ada busur cerita yang menjadi favorit pembacanya. CBR baru-baru ini mengeluarkan daftar peringkat 10 busur cerita terbaik One Piece versi mereka. Pemeringkatan dibuat berdasarkan laju, konflik, tema dan seni internal serta keunikan yang bisa dinikmati. Jadi, nggak usah baper atau marah kalau busur cerita favorit kalian tidak masuk daftar ini ya!
1. Water 7
CBR memilih Water 7 sebagai busur cerita terbaik One Piece yang pernah dibuat sampai sekarang. Menurut mereka, Water 7 adalah busur cerita yang dibuat dengan sangat baik yang menyeimbangkan konflik internal dan eksternal di cerita misteri, spionase, bencana alam dan pengkhianatan. Di titik ini, ikatan para kru Topi Jerami terasa tidak bisa dipisahkan. Tapi, ketika kapal kesayangan mereka tidak bisa diperbaiki, itu jadi titik perdebatan yang hanya bisa diselesaikan dengan duel antara kapten dan anak buahnya. Di luar drama ini, melihat benang merah plot yang berbeda dipintal di pulau terinpsirasi Venice ini sebelum kusut di kamar mansion Iceberg adalah cerita komik yang sempurna di Water 7.
2. Sabaody Archipelago
Urutan kedua busur cerita terbaik One Piece versi CBR adalah Sabaody Archipelago. Tidak seorang pun bisa memprediksi arah perjalanan busur ini. Dimulai sebagai kejar-kejaran yang menyenangkan di sebuah pulau wisata, kru Topi Jerami kemudian menyisiri Sabaody sampai teman duyung baru mereka, Camie, menghilang. Kru perompak itu kemudian harus bertarung melawan Pacafistas dan seorang laksamana angkatan laut. Kru perompak yang sebelumnya tertawa, menangis dan berhasil melalui segala tantangan yang mereka hadapi di Grand Line tiba-tiba bertemu musuh yang sepertinya tidak bisa mereka kalahkan. Ketika Luffy melihat awak kapalnya hilang satu per satu, sepertinya mereka tidak siap untuk menghadapi apa yang menanti mereka di New World.
3. Marineford
Menerjemahkan perang ke halaman-halaman manga itu bukanlah pekerjaan mudah. Tapi, Oda mampu menjahitnya dengan baik di busur cerita Marineford. Meskipun bukan perkenalan perompak legendaris Whitebeard, busur cerita ini mengeksplorasi karakternya dan rasa persaudaraan Perompak Whitebeard. Sampai titik ini, mayoritas perompak terbesar yang diperkenalkan adalah bedebah dan penikam dari belakang, jadi melihat legenda hidup punya hati sebesar kru perompak ini cukup mengagumkan. Mengikuti Impel Down, usaha akhir Luffy untuk menyelamatkan Ace tetap menginspirasi. Bahkan ketika melawan banyak karakter yang lebih kuat darinya, Luffy tidak pernah kehilangan pandangan atas tujuannya, yang membuat finale Marineford jadi lebih tragis.
4. Impel Down
Impel Down membawa pergi satu kekuatan terbesar Luffy, yaitu awak kapalnya. Tapi, cerita ini masih mengilustrasikan kemampuan Luffy untuk menggaet orang untuk bergabung dengannya, meskipun mereka tidak benar-benar mau. Luffy pun harus berjuang melawan waktu untuk menyelamatkan Ace sebelum kakaknya itu benar-benar dieksekusi. Meskipun begitu, masih menyenangkan bisa melihat Luffy membuat sekutu baru dari musuh-musuh lamanya di Impel Down seperti Buggy dan Crocodile. Lalu, juga ada momen emosional seperti ketika Bon Clay bertekad menyelamatkan Luffy meskipun terlihat mustahil. Selain itu, Impel Down punya struktur cerita yang sangat unik bersama kepingan yang mengerikan yang memperkenalkan sejumlah tambahan ke One Piece seperti Jimbei dan Ivankov.
5. Arlong Park
Arlong Park terasa seperti cerita yang sudah lama ingin diceritakan Oda sejak dia memulai One Piece. Busur ini mengeksplorasi masa lalu tragis Nami bersamaan dengan kekuatan ikatan Luffy dan krunya. Para tokoh wanita Shonen biasanya mendapatkan sedikit waktu perkembangan dan peran, tapi tidak dengan Nami. Adegan Nami menikam dirinya sendiri itu sangat emosional. Tapi, respons Luffy pun sama berartinya ketika dia memberikan topi jerami kesayangannya untuk membuat Nami tetap merasa aman. Adegan ketika Nami akhirnya meminta bantuan teman-temannya dan mereka pun segera melakukannya adalah alasan mengapa orang sangat suka One Piece. Sebagai satu kesatuan, Arlong Park dan One Piece mendemonstrasikan kepercayaan, kesetiaan dan keabsurdan yang harus dijalani para kru ini tidak hanya untuk melindungi satu sama lain, tapi juga mimpi mereka.
6. Alabasta
Bangunan ke busur Alabasta adalah yang membuatnya lengket di kepala banyak penggemar One Piece hingga saat ini. Banyak yang disukai tentang Alabasta, dari antagonisnya sampai lajunya yang menegangkan. Cerita ini membawa kru Topi Jerami melintasi negara gurun ini dari tempat pembuangan sampahnya hingga oasis kasino ke ibu kota di tengah revolusi serta Nefertari Vivi. Kekuatan terbesar Vivi bukanlah kemampuan tarung atau Buah Iblis, tapi tekadnya yang mengutamakan kepentingan orang lain. Crocodile dan agen Baroque Works menjadi penjahat kejam di busur Alabasta. Di sini juga untuk kali pertama, tiap anggota Topi Jerami menghadapi musuh mereka sendiri-sendiri. Ending busur ini, dengan Vivi memanggil-manggil Topi Jerami saat mereka pergi dan bertanya kalau mereka masih berteman, adalah salah satu ending tersedih yang pernah terjadi busur One Piece.
7. Jaya
Tema Jaya adalah mimpi. Di busur ini, pengaruh Shanks terhadap Luffy sebagai perompak juga sangat terlihat. Ketika Topi Jerami berlabuh di pelabuhan kota Jaya yang penuh perompak, mereka bertemu Bellamy Sang Hyena, perompak yang melihat legenda One Piece dan mimpi adalah fantasi bodoh. Luffy dan Zoro tidak menyia-nyiakan satu pukulan pun terhadap manusia pegas itu sampai Bellamy mengejar Cricket demi emasnya. Itulah ketika Luffy akhirnya menempatkan manusia pegas itu di tempatnya. Sorakan Luffy terhadap Bellamy di akhir Jaya masih sangat katarsis.
8. Punk Hazard
Seringkali danggap sebagai busur padat yang berat di One Piece seperti Dressrosa dan Whole Cake Island, Punk Hazard tidak menawarkan apa-apa selain pengalaman berbeda Topi Jerami. Terdampar di sebuah pulau yang separuhnya terbakar dan separuhnya dingin membeku, mereka harus berjalan melalui sebuah laboratorium bekas pemerintah yang dioperasikan ilmuwan gila Cesear Clown. Peristiwa di Punk Hazard membentuk gerakan bagi Dressrosa hingga ke busur saat ini, Wano, yang dimulai dengan aliansi Luffy dan Trafalgar Law. Di busur ini, dua karakter yang paling disukai di One Piece, Smoker dan Tashigi, juga kembali.
9. Reverie
Reverie adalah satu-satunya busur cerita di One Piece yang tidak menampilkan Topi Jerami. Cerita ini mempertemukan lagi pembaca dengan sejumlah wajah terkenal seperti Vivi, Rob Lucci dan Garp. Sementara, cerita ini juga memperkenalkan dongeng misterius baru ketika sosok bermahkota misterius terlihat menatap topi jerami raksasa. Akibat Reverie ini akan menanti pembaca begitu Wano berakhir. Ini ironis karena dunia sedang dalam status perubahan sementara Topi Jerami menghadapi musuh terbesar mereka di pulau yang benar-benar terisolasi.
10. Thriller Bark
Thriller Bark bukannya tanpa masalah, terutama dengan Absalom sesat tak kasat mata yang mengungkap sisi terburuk Sanji. Dengan atmosfir hantu di Thriller Bark, Oda mampu menciptakan sejumlah karakter menakutkan seperti Perona, Moriah dan pendatang baru di Topi Jerami, Brook. Dari luar, Brook terasa seperti karakter lucu, tapi ketika dikuliti lagi, dia adalah karakter dengan masa lalu buruk. Dan, itulah yang melekat dengan Thriller Bark. Brook-lah yang membuat akhir Thriller Bark begitu terkenang.
Busur cerita Wano ini membawa One Piece masuk chapter 1.000. Tentu ini adalah sebuah pencapaian besar. Banyak perayaan dibuat untuk menyambut chapter 1.000 ini. Selain mencapai chapter 1.000, One Piece juga baru saja meluncurkan volume 100 mereka.
Dengan banyaknya chapter dan busur cerita selama 24 tahun perjalanan One Piece, tentu saja, ada busur cerita yang menjadi favorit pembacanya. CBR baru-baru ini mengeluarkan daftar peringkat 10 busur cerita terbaik One Piece versi mereka. Pemeringkatan dibuat berdasarkan laju, konflik, tema dan seni internal serta keunikan yang bisa dinikmati. Jadi, nggak usah baper atau marah kalau busur cerita favorit kalian tidak masuk daftar ini ya!
1. Water 7
CBR memilih Water 7 sebagai busur cerita terbaik One Piece yang pernah dibuat sampai sekarang. Menurut mereka, Water 7 adalah busur cerita yang dibuat dengan sangat baik yang menyeimbangkan konflik internal dan eksternal di cerita misteri, spionase, bencana alam dan pengkhianatan. Di titik ini, ikatan para kru Topi Jerami terasa tidak bisa dipisahkan. Tapi, ketika kapal kesayangan mereka tidak bisa diperbaiki, itu jadi titik perdebatan yang hanya bisa diselesaikan dengan duel antara kapten dan anak buahnya. Di luar drama ini, melihat benang merah plot yang berbeda dipintal di pulau terinpsirasi Venice ini sebelum kusut di kamar mansion Iceberg adalah cerita komik yang sempurna di Water 7.
2. Sabaody Archipelago
Urutan kedua busur cerita terbaik One Piece versi CBR adalah Sabaody Archipelago. Tidak seorang pun bisa memprediksi arah perjalanan busur ini. Dimulai sebagai kejar-kejaran yang menyenangkan di sebuah pulau wisata, kru Topi Jerami kemudian menyisiri Sabaody sampai teman duyung baru mereka, Camie, menghilang. Kru perompak itu kemudian harus bertarung melawan Pacafistas dan seorang laksamana angkatan laut. Kru perompak yang sebelumnya tertawa, menangis dan berhasil melalui segala tantangan yang mereka hadapi di Grand Line tiba-tiba bertemu musuh yang sepertinya tidak bisa mereka kalahkan. Ketika Luffy melihat awak kapalnya hilang satu per satu, sepertinya mereka tidak siap untuk menghadapi apa yang menanti mereka di New World.
3. Marineford
Menerjemahkan perang ke halaman-halaman manga itu bukanlah pekerjaan mudah. Tapi, Oda mampu menjahitnya dengan baik di busur cerita Marineford. Meskipun bukan perkenalan perompak legendaris Whitebeard, busur cerita ini mengeksplorasi karakternya dan rasa persaudaraan Perompak Whitebeard. Sampai titik ini, mayoritas perompak terbesar yang diperkenalkan adalah bedebah dan penikam dari belakang, jadi melihat legenda hidup punya hati sebesar kru perompak ini cukup mengagumkan. Mengikuti Impel Down, usaha akhir Luffy untuk menyelamatkan Ace tetap menginspirasi. Bahkan ketika melawan banyak karakter yang lebih kuat darinya, Luffy tidak pernah kehilangan pandangan atas tujuannya, yang membuat finale Marineford jadi lebih tragis.
4. Impel Down
Impel Down membawa pergi satu kekuatan terbesar Luffy, yaitu awak kapalnya. Tapi, cerita ini masih mengilustrasikan kemampuan Luffy untuk menggaet orang untuk bergabung dengannya, meskipun mereka tidak benar-benar mau. Luffy pun harus berjuang melawan waktu untuk menyelamatkan Ace sebelum kakaknya itu benar-benar dieksekusi. Meskipun begitu, masih menyenangkan bisa melihat Luffy membuat sekutu baru dari musuh-musuh lamanya di Impel Down seperti Buggy dan Crocodile. Lalu, juga ada momen emosional seperti ketika Bon Clay bertekad menyelamatkan Luffy meskipun terlihat mustahil. Selain itu, Impel Down punya struktur cerita yang sangat unik bersama kepingan yang mengerikan yang memperkenalkan sejumlah tambahan ke One Piece seperti Jimbei dan Ivankov.
5. Arlong Park
Arlong Park terasa seperti cerita yang sudah lama ingin diceritakan Oda sejak dia memulai One Piece. Busur ini mengeksplorasi masa lalu tragis Nami bersamaan dengan kekuatan ikatan Luffy dan krunya. Para tokoh wanita Shonen biasanya mendapatkan sedikit waktu perkembangan dan peran, tapi tidak dengan Nami. Adegan Nami menikam dirinya sendiri itu sangat emosional. Tapi, respons Luffy pun sama berartinya ketika dia memberikan topi jerami kesayangannya untuk membuat Nami tetap merasa aman. Adegan ketika Nami akhirnya meminta bantuan teman-temannya dan mereka pun segera melakukannya adalah alasan mengapa orang sangat suka One Piece. Sebagai satu kesatuan, Arlong Park dan One Piece mendemonstrasikan kepercayaan, kesetiaan dan keabsurdan yang harus dijalani para kru ini tidak hanya untuk melindungi satu sama lain, tapi juga mimpi mereka.
6. Alabasta
Bangunan ke busur Alabasta adalah yang membuatnya lengket di kepala banyak penggemar One Piece hingga saat ini. Banyak yang disukai tentang Alabasta, dari antagonisnya sampai lajunya yang menegangkan. Cerita ini membawa kru Topi Jerami melintasi negara gurun ini dari tempat pembuangan sampahnya hingga oasis kasino ke ibu kota di tengah revolusi serta Nefertari Vivi. Kekuatan terbesar Vivi bukanlah kemampuan tarung atau Buah Iblis, tapi tekadnya yang mengutamakan kepentingan orang lain. Crocodile dan agen Baroque Works menjadi penjahat kejam di busur Alabasta. Di sini juga untuk kali pertama, tiap anggota Topi Jerami menghadapi musuh mereka sendiri-sendiri. Ending busur ini, dengan Vivi memanggil-manggil Topi Jerami saat mereka pergi dan bertanya kalau mereka masih berteman, adalah salah satu ending tersedih yang pernah terjadi busur One Piece.
7. Jaya
Tema Jaya adalah mimpi. Di busur ini, pengaruh Shanks terhadap Luffy sebagai perompak juga sangat terlihat. Ketika Topi Jerami berlabuh di pelabuhan kota Jaya yang penuh perompak, mereka bertemu Bellamy Sang Hyena, perompak yang melihat legenda One Piece dan mimpi adalah fantasi bodoh. Luffy dan Zoro tidak menyia-nyiakan satu pukulan pun terhadap manusia pegas itu sampai Bellamy mengejar Cricket demi emasnya. Itulah ketika Luffy akhirnya menempatkan manusia pegas itu di tempatnya. Sorakan Luffy terhadap Bellamy di akhir Jaya masih sangat katarsis.
8. Punk Hazard
Seringkali danggap sebagai busur padat yang berat di One Piece seperti Dressrosa dan Whole Cake Island, Punk Hazard tidak menawarkan apa-apa selain pengalaman berbeda Topi Jerami. Terdampar di sebuah pulau yang separuhnya terbakar dan separuhnya dingin membeku, mereka harus berjalan melalui sebuah laboratorium bekas pemerintah yang dioperasikan ilmuwan gila Cesear Clown. Peristiwa di Punk Hazard membentuk gerakan bagi Dressrosa hingga ke busur saat ini, Wano, yang dimulai dengan aliansi Luffy dan Trafalgar Law. Di busur ini, dua karakter yang paling disukai di One Piece, Smoker dan Tashigi, juga kembali.
9. Reverie
Reverie adalah satu-satunya busur cerita di One Piece yang tidak menampilkan Topi Jerami. Cerita ini mempertemukan lagi pembaca dengan sejumlah wajah terkenal seperti Vivi, Rob Lucci dan Garp. Sementara, cerita ini juga memperkenalkan dongeng misterius baru ketika sosok bermahkota misterius terlihat menatap topi jerami raksasa. Akibat Reverie ini akan menanti pembaca begitu Wano berakhir. Ini ironis karena dunia sedang dalam status perubahan sementara Topi Jerami menghadapi musuh terbesar mereka di pulau yang benar-benar terisolasi.
10. Thriller Bark
Thriller Bark bukannya tanpa masalah, terutama dengan Absalom sesat tak kasat mata yang mengungkap sisi terburuk Sanji. Dengan atmosfir hantu di Thriller Bark, Oda mampu menciptakan sejumlah karakter menakutkan seperti Perona, Moriah dan pendatang baru di Topi Jerami, Brook. Dari luar, Brook terasa seperti karakter lucu, tapi ketika dikuliti lagi, dia adalah karakter dengan masa lalu buruk. Dan, itulah yang melekat dengan Thriller Bark. Brook-lah yang membuat akhir Thriller Bark begitu terkenang.
(alv)