Dari Termahal hingga Terlaris, Ini 7 Fakta Menarik tentang Buku
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini atau 23 April ditetapkan UNESCO sebagai Hari Buku Internasional. Tujuannya adalah supaya masyarakat bisa lebih meningkatkan minat dan kemampuan literasi, juga mendukung penulis dengan tidak membeli buku bajakan.
Mengutip Press-Enterprise , penetapan Hari Buku Internasional dilakukan sejak 1955. Tanggal 23 April dipilih sebab tiga penulis hebat meninggal pada tanggal dan tahun yang sama, yaitu 23 April 1616.
Ketiganya adalah William Shakespeare, El Inca Garcilaso de la Vega, dan Miguel de Cervantes Saavedra. Selain bertepatan dengan meninggalnya tiga penulis besar, pada 23 April 1923 juga diselenggarakan sebuah festival buku di Spanyol.
Mengutip Spain Info , Festival of Sant Jordi di Barcelona merupakan hari raya untuk memperingati hari kematian Saint George. Dalam festival tersebut, laki-laki dan perempuan pengunjung festival biasanya akan bertukar hadiah. Laki-laki akan menerima buku dari perempuan, sedangkan perempuan akan menerima mawar dari laki-laki. Selain merayakan Hari Buku, Festival of Sant Jordi juga dimanfaatkan untuk merayakan Hari Kasih Sayang.
Nah, dalam rangka merayakan Hari Buku Internasional, yuk, simak informasi-informasi menarik soal buku-buku di bawah ini.
1. “SHREE HARICHARITRAMRUT SAGAR”, BUKU TERTEBAL DI DUNIA
Foto: via amazon.co.uk
Mengutip Guinness World Records , buku berjudul “Shree Haricharitramrut Sagar” adalah buku tertebal di dunia yang ditetapkan pada 2 Februari 2020. Tebal buku tersebut adalah 496 milimeter.
Buku yang ditulis oleh Gyanjivandasji Swami dari India itu merupakan biografi Bhagwan Shree Swaminarayan, seorang pertapa penganut agama Hindu. Selain buku “Shree Haricharitramrut Sagar”, salah satu buku yang pernah didaulat sebagai buku tertebal di dunia adalah buku karangan Agatha Christie .
Buku tersebut merupakan kumpulan cerita Miss Marple yang terdiri atas 12 novel dan 20 cerita pendek. Buku seberat 8,04 kg tersebut mempunyai 4.032 halaman.
2. “FLIGHTS”, BUKU PEMENANG PENGHARGAAN NOBEL DI BIDANG LITERATUR TAHUN 2019
Foto: via Amazon
Mengutip Emerging Europe , “Flights” karangan Olga Tokarczuk merupakan novel yang memenangkan beberapa penghargaan bergengsi. Penghargaan tersebut di antaranya adalah Nike Award (penghargaan bidang literatur paling bergengsi di Polandia), Man Booker Prize, dan Nobel Prize in Literature.
“Flights” secara garis besar menceritakan perenungan filosofis tentang kegiatan perjalanan (travelling) modern. Di negara asalnya, yaitu Polandia, Olga Tokarczuk merupakan salah satu penulis diakui paling berhasil, baik dari segi penjualan buku maupun penilaian oleh kritikus.
Baca Juga: Ini 5 Buku Fiksi untuk Membuka Cakrawala Berpikirmu
3. “DON QUIXOTE”, BUKU BEST-SELLER SEPANJANG MASA
Foto: via Amazon
Mengutip dari James Clear , buku "Don Quixote" yang ditulis oleh Miguel de Carvantes telah terjual sebanyak 500 juta kopi dari tahun pertama penerbitannya, yaitu 1605. Secara garis besar, novel “Don Quixote” menceritakan kisah seorang bangsawan Spanyol yang berhalusinasi menjadi kesatria berkuda karena terlalu banyak membaca buku bertema itu.
Novel ini dianggap sebagai novel modern pertama yang pada kemudian hari dijadikan panutan dalam penulisan karya-karya fiksi lainnya. Selain menceritakan soal bangsawan Spanyol, buku ini juga menyenggol perihal cara menghadapi kegagalan moral sekaligus menunjukkan adanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin pada masa itu.
4. “HARRY POTTER”, SERI BEST-SELLER SEPANJANG MASA
Foto: via Amazon
Hogwarts dan segala pesonanya berhasil memukau banyak orang di dunia hingga seri bukunya berhasil dinobatkan sebagai seri yang paling banyak dijual sepanjang masa. Buku karangan J. K. Rowling tersebut telah terjual setidaknya sebanyak 450 juta kopi.
Sejak diterbitkan untuk pertama kalinya pada 30 Juni 1997, “Harry Potter” menuai banyak apresiasi dan digemari begitu banyak orang dari berbagai kalangan. Bahkan, meskipun sudah lama sejak perilisan film dan buku terakhirnya, penggemar Harry Potter masih aktif membicarakan, berdiskusi, bahkan menonton atau membaca ulang bukunya.
5. “LE PETIT PRINCE”, BUKU YANG PALING BANYAK DITERJEMAHKAN KE BERBAGAI BAHASA
Foto: via Goodreads
“Le Petit Prince” merupakan buku anak-anak—yang juga disukai oleh orang dewasa—yang paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Melansir dari Babbel , setidaknya pada 2018, “Le Petit Prince” telah diterjemahkan ke dalam 300 bahasa, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Ilustrasi yang sederhana, tapi cantik sekaligus cerita yang fantastis dan membangkitkan daya imajinasi membuat buku ini begitu dicintai sehingga diterjemahkan ke ratusan bahasa.
6. “CODEX LEICESTER”, BUKU PALING MAHAL DI DUNIA
Foto: Wikimedia
'Buku harian' sains milik Leonardo Da Vinci dinobatkan sebagai buku termahal yang pernah ada di dunia. Mengutip Bookriot , buku tersebut dijual seharga USD53,5 juta (Rp770 miliar). Secara garis besar, buku tersebut berisi renungan Leonardo Da Vinci mengenai topik beragam topik sains, seperti air, Bulan, dan keberadaan air di Bulan.
Baca Juga: Sejarah Pulpen, Alat Tulis yang Sering Mendadak Hilang
7. “SHIKI NO KUSABANA” BUKU PALING KECIL DI DUNIA
Foto: Telegraph
Mengutip History of Information , “Shiki no Kusabana” merupakan buku terkecil di dunia yang terdiri dari 22 halaman. Buku tersebut hanya berukuran 0,75 milimeter dan perlu alat pembesar untuk dapat melihatnya. Buku ini pernah dipajang di Topan’s Printing Museum di Tokyo.
Yohanna Valerie Immanuella
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @yohannavalerie18
Mengutip Press-Enterprise , penetapan Hari Buku Internasional dilakukan sejak 1955. Tanggal 23 April dipilih sebab tiga penulis hebat meninggal pada tanggal dan tahun yang sama, yaitu 23 April 1616.
Ketiganya adalah William Shakespeare, El Inca Garcilaso de la Vega, dan Miguel de Cervantes Saavedra. Selain bertepatan dengan meninggalnya tiga penulis besar, pada 23 April 1923 juga diselenggarakan sebuah festival buku di Spanyol.
Mengutip Spain Info , Festival of Sant Jordi di Barcelona merupakan hari raya untuk memperingati hari kematian Saint George. Dalam festival tersebut, laki-laki dan perempuan pengunjung festival biasanya akan bertukar hadiah. Laki-laki akan menerima buku dari perempuan, sedangkan perempuan akan menerima mawar dari laki-laki. Selain merayakan Hari Buku, Festival of Sant Jordi juga dimanfaatkan untuk merayakan Hari Kasih Sayang.
Nah, dalam rangka merayakan Hari Buku Internasional, yuk, simak informasi-informasi menarik soal buku-buku di bawah ini.
1. “SHREE HARICHARITRAMRUT SAGAR”, BUKU TERTEBAL DI DUNIA
Foto: via amazon.co.uk
Mengutip Guinness World Records , buku berjudul “Shree Haricharitramrut Sagar” adalah buku tertebal di dunia yang ditetapkan pada 2 Februari 2020. Tebal buku tersebut adalah 496 milimeter.
Buku yang ditulis oleh Gyanjivandasji Swami dari India itu merupakan biografi Bhagwan Shree Swaminarayan, seorang pertapa penganut agama Hindu. Selain buku “Shree Haricharitramrut Sagar”, salah satu buku yang pernah didaulat sebagai buku tertebal di dunia adalah buku karangan Agatha Christie .
Buku tersebut merupakan kumpulan cerita Miss Marple yang terdiri atas 12 novel dan 20 cerita pendek. Buku seberat 8,04 kg tersebut mempunyai 4.032 halaman.
2. “FLIGHTS”, BUKU PEMENANG PENGHARGAAN NOBEL DI BIDANG LITERATUR TAHUN 2019
Foto: via Amazon
Mengutip Emerging Europe , “Flights” karangan Olga Tokarczuk merupakan novel yang memenangkan beberapa penghargaan bergengsi. Penghargaan tersebut di antaranya adalah Nike Award (penghargaan bidang literatur paling bergengsi di Polandia), Man Booker Prize, dan Nobel Prize in Literature.
“Flights” secara garis besar menceritakan perenungan filosofis tentang kegiatan perjalanan (travelling) modern. Di negara asalnya, yaitu Polandia, Olga Tokarczuk merupakan salah satu penulis diakui paling berhasil, baik dari segi penjualan buku maupun penilaian oleh kritikus.
Baca Juga: Ini 5 Buku Fiksi untuk Membuka Cakrawala Berpikirmu
3. “DON QUIXOTE”, BUKU BEST-SELLER SEPANJANG MASA
Foto: via Amazon
Mengutip dari James Clear , buku "Don Quixote" yang ditulis oleh Miguel de Carvantes telah terjual sebanyak 500 juta kopi dari tahun pertama penerbitannya, yaitu 1605. Secara garis besar, novel “Don Quixote” menceritakan kisah seorang bangsawan Spanyol yang berhalusinasi menjadi kesatria berkuda karena terlalu banyak membaca buku bertema itu.
Novel ini dianggap sebagai novel modern pertama yang pada kemudian hari dijadikan panutan dalam penulisan karya-karya fiksi lainnya. Selain menceritakan soal bangsawan Spanyol, buku ini juga menyenggol perihal cara menghadapi kegagalan moral sekaligus menunjukkan adanya kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin pada masa itu.
4. “HARRY POTTER”, SERI BEST-SELLER SEPANJANG MASA
Foto: via Amazon
Hogwarts dan segala pesonanya berhasil memukau banyak orang di dunia hingga seri bukunya berhasil dinobatkan sebagai seri yang paling banyak dijual sepanjang masa. Buku karangan J. K. Rowling tersebut telah terjual setidaknya sebanyak 450 juta kopi.
Sejak diterbitkan untuk pertama kalinya pada 30 Juni 1997, “Harry Potter” menuai banyak apresiasi dan digemari begitu banyak orang dari berbagai kalangan. Bahkan, meskipun sudah lama sejak perilisan film dan buku terakhirnya, penggemar Harry Potter masih aktif membicarakan, berdiskusi, bahkan menonton atau membaca ulang bukunya.
5. “LE PETIT PRINCE”, BUKU YANG PALING BANYAK DITERJEMAHKAN KE BERBAGAI BAHASA
Foto: via Goodreads
“Le Petit Prince” merupakan buku anak-anak—yang juga disukai oleh orang dewasa—yang paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Melansir dari Babbel , setidaknya pada 2018, “Le Petit Prince” telah diterjemahkan ke dalam 300 bahasa, termasuk bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Ilustrasi yang sederhana, tapi cantik sekaligus cerita yang fantastis dan membangkitkan daya imajinasi membuat buku ini begitu dicintai sehingga diterjemahkan ke ratusan bahasa.
6. “CODEX LEICESTER”, BUKU PALING MAHAL DI DUNIA
Foto: Wikimedia
'Buku harian' sains milik Leonardo Da Vinci dinobatkan sebagai buku termahal yang pernah ada di dunia. Mengutip Bookriot , buku tersebut dijual seharga USD53,5 juta (Rp770 miliar). Secara garis besar, buku tersebut berisi renungan Leonardo Da Vinci mengenai topik beragam topik sains, seperti air, Bulan, dan keberadaan air di Bulan.
Baca Juga: Sejarah Pulpen, Alat Tulis yang Sering Mendadak Hilang
7. “SHIKI NO KUSABANA” BUKU PALING KECIL DI DUNIA
Foto: Telegraph
Mengutip History of Information , “Shiki no Kusabana” merupakan buku terkecil di dunia yang terdiri dari 22 halaman. Buku tersebut hanya berukuran 0,75 milimeter dan perlu alat pembesar untuk dapat melihatnya. Buku ini pernah dipajang di Topan’s Printing Museum di Tokyo.
Yohanna Valerie Immanuella
Kontributor GenSINDO
Universitas Indonesia
Instagram: @yohannavalerie18
(ita)