Mengenal 9 Jenis Tidur Siang dan Manfaatnya
loading...
A
A
A
Foto: Slumber Wise
Beberapa budaya di beberapa negara, di antaranya Spanyol, Yunani, Meksiko, Kosta Rika, dan Filipina menjadikan tidur siang bagian dari aktivitas sehari-hari. Kata siestaberasal dari bahasa Latin hora sexta yang artinya jam keenam. Biasanya, kegiatan sehari-hari dimulai pada saat matahari terbit. Maka enam jam setelahnya jika dihitung dari fajar sampai siang, diistilahkan sebagai waktu “istirahat tengah hari”.
7. TIDUR SIANG ALA KARYAWAN SHIFT-SHIFT-AN (THE SHIFT WORK NAP)
Foto: Getty Images
Pekerja shift atau pekerja yang mengalami pergantian waktu kerja antara siang-malam atau malam-siang umumnya sulit untuk punya pola tidur sehat karena mereka sering terjaga ketika sudah masuk waktu tidur. Akibatnya, mereka cenderung kurang tidur.
Dengan mempertimbangkan jadwal dan aturan kerja, pekerja shift bisa mengatur waktu tidurnya seperti berikut: Tidur siang singkat sebelum giliran kerja dimulai, dan atau tidur siang pada waktu istirahat singkat selama giliran kerja. Bisa juga dengan menjadwalkan tidur dalam dua segmen atau lebih, termasuk segmen yang lebih panjang (4-5 jam) saat akhir shift, dikombinasikan dengan 1-2 kali tidur siang selama 90 menit sepanjang hari menjelang shift berikutnya.
8. TIDUR SIANG ALA ANAK SEKOLAHAN (THE TEEN NAP)
Foto: Getty Images
Remaja yang kurang tidur membuat mereka berisiko lebih besar mengalami masalah akademis dan psikologis serta masalah kesehatan pada kemudian hari. Untuk remaja, tidur siang singkat selama 20 menit setelah sekolah, atau tidur pemulihan yang lebih lama — hingga 90 menit — pada akhir pekan bisa membantu mendapatkan pola tidur yang lebih sehat.
Baca Juga: 8 Jenis Cinta Menurut Psikolog, dari Cinta Kosong hingga Cinta Bodoh
9. TIDUR SIANG ALA ORANG JETLAG (THE JETLAG NAP)
Foto: Getty Images
Tidur siang jenis ini berhubungan dengan perjalanan. Tujuannya adalah untuk membebaskan diri dari rasa frustrasi dan kelelahan, mengurangi jetlag, dan membantu menjaga energi saat aktivitas padat. Tidur siang selama 20 menit bisa membantu tubuhmu bertransisi ke zona waktu baru, menggantikan tidur yang hilang selama perjalanan, dan bisa menambah tidur malam saat rencana perjalananmu sangat sibuk.
Hal terpenting yang perlu diketahui tentang penjadwalan tidur untuk perjalanan adalah mengadopsi jadwal yang sesuai dengan zona waktu tujuan kamu. Tidurlah saat penduduk setempat tidur. Tidur siang yang lebih lama dalam penerbangan yang panjang juga bisa membantu kamu menyesuaikan diri ke zona waktu baru.
Eka Dewi Sisri Listianti
Kontributor GenSINDO
UPN Veteran Jakarta
Instagram: @ekadewi_sl
(ita)