Inilah Tokoh Muda Peduli Lingkungan di Bawah 25 Tahun

JAKARTA - Usia muda gak menghalangi mereka untuk turun langsung berkontribusi dalam memperlambat pemanasan global dan perubahan iklim.

Sebagian adalah nama yang udah sering kita dengar namanya. Tapi sebagian lagi mungkin belum banyak disorot media. Inilah mereka.

1. GRETA THUNBERG (SWEDIA)


Foto:Jason DeCrow/AP Photo

Greta bisa dibilang aktivis lingkungan paling populer saat ini. Dalam usia yang masih 17 tahun, dia mampu menggerakkan anak muda di seluruh dunia untuk memprotes para pemimpin dunia untuk melahirkan kebijakan yang ramah lingkungan. Dia juga berani mengkritik pedas para pemimpin di forum internasional. Aksi turun ke jalan bernama Climate Strike yang berjalan sepanjang 20-27 September 2019 dan mayoritas dilakukan anak-anak muda di seluruh dunia sedikit banyak karena terinspirasi aksi Greta yang tak kenal lelah memperjuangkan kebijakan dunia yang lebih ramah lingkungan.

2. MELATI DAN ISABEL WIJSEN (INDONESIA)


Foto:A. Rentz/Getty Images

Kakak beradik menerima penghargaan Bambi Awards 2017 di Jerman ini merupakan penggagas gerakan Bye Bye Plastic Bags, gerakan yang berupaya mendesak pemerintah Bali untuk melarang penggunaan kantong plastik sejak tahun 2013. Berkat petisi dan gerakan mogok makan yang mereka lakukan, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengeluarkan aturan pelarangan penggunaaan kantong plastik pada 2018.

3. LICYPRIYA KANGUJAM (INDIA)


Foto: Instagram @licypriyakangujam

Bocah berusia 8 tahun ini menuntut pemerintah India untuk membuat hukum serta menaruh perhatian lebih terhadap polusi udara yang tinggi di sana, dan meminta agar pelajaran mengenai iklim diajarkan di sekolah-sekolah. Licypriya membuat alat bernama Sukifu (survival kit for the future) ketika protes mengenai kualitas udara di India. Dia menolak dipanggil Greta dari India dengan alasan dia sudah memulai gerakannya sejak Juli 2018, lebih awal dari aktivis Swedia itu.

4. ISRA HIRSI (AMERIKA SERIKAT)


Foto:Instagram @israhisri

Remaja berusia 16 tahun ini merupakan pendiri sekaligus direktur eksekutif dari U.S. Youth Climate Strike yang bergerak dalam pembuatan kebijakan, advokasi, serta gerakan-gerakan terhadap perubahan iklim, salah satunya adalah aksi Climate Strike setiap 20 September.

5. MARINEL SUMOOK UBALDO (FILIPINA)


Foto:Earth Journalism Network

Usai selamat dari Topan Super Haiyan di Filipina pada 2013, gadis berusia 23 tahun ini turut serta menuntut pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan dan korporat, yang menyebabkan perubahan iklim semakin parah. Tahun 2015, Marinel juga diundang untuk menceritakan kisahnya pada Konferensi Perubahan Iklim PBB.

GenSINDO
Tito Tri Kadafi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta