Penggemar K-Pop Minta Aplikasi Streaming Musik Korea untuk Ramah Lingkungan

Selasa, 19 Juli 2022 - 15:33 WIB
loading...
Penggemar K-Pop Minta Aplikasi Streaming Musik Korea untuk Ramah Lingkungan
Komunitas KPOP4PLANET mendesak agar layanan streaming musik terutama Melon untuk lebih ramah lingkungan. Foto/KPOP4PLANET
A A A
JAKARTA - Komunitas penggemar K-pop KPOP4PLANET meminta agar layanan streaming musik di Korea Selatan memerhatikan isu lingkungan dalam operasionalnya.

Komunitas ini meminta perusahaan aplikasi streaming musik di negara tersebut mengumumkan rencana penggunaan 100% energi terbarukan (renewable energy). Tuntutan tersebut disampaikan lewat kampanye Streaming Heating Melting, yang merupakan aksi iklim terbaru dari para penggemar K-pop.Permintaan tersebut ditujukan kepada Melon, platform streaming musik terbesar di Korea Selatan.

Pada 18 Juni lalu, KPOP4PLANET juga mengadakan kampanye di Stadion Jamsil, Seoul, bersamaan dengan digelarnya Dream Concert, salah satu konser K-pop terbesar di Korea Selatan. Juru kampanyenya mengundang penggemar K-pop untuk mengambil foto di stan yang dirancang untuk konser dan mendesak mereka untuk meninggalkan pesan ulasan ke Melon.

Mengutip Korea Times, berdasarkan data Mobile Index per Desember 2021, Melon menguasai pasar streaming musik di Korea Selatan sebesar 37,28%. Berikutnya ada Genie (19,24%), YouTube Music (19,22%), FLO (13,31%), VIBE (4,08%), KakaoMusic (3,05%), Bugs Music (2,37%), dan Spotify (1,46%).

Seruan transisi sumber energi dari energi fosil menuju energi terbarukan dilakukan karena pusat-pusat data dari aplikasi streaming musik ini masih menyumbang emisi yang cukup signifikan untuk Bumi.

Tahun lalu KPOP4PLANET telah sukses meluncurkan kampanye No K-Pop on a Dead Planet.Komunitas ini berusaha mengatasi masalah limbah dari label K-pop yang merilis terlalu banyak album.

Penggemar K-Pop Minta Aplikasi Streaming Musik Korea untuk Ramah Lingkungan

Foto: KPOP4PLANET

Sejak saat itu, label K-pop telah merilis lebih banyak album yang ramah lingkungan. Salah satunya YG Entertainment yang menggunakan kertas ramah lingkungan dengan disertifikasi oleh Forest Stewardship Council (FSC), untuk artis-artis populer mereka seperti BLACKPINK, WINNER, iKON, dan TREASURE.

Sementara mengutip Ilgan Sports, perusahaan lainnya seperti SM Entertainment dan HYBE berencana membuat strategi ESG.
ESG atau Environmental, Social, and (Corporate) Governance adalah faktor-faktor untuk mengukur keberlanjutan dan dampak etis dari hasil investasi dalam bisnis atau perusahaan.

Sementara JYP Entertainment mengimplementasikan K-RE100, yaitu kampanye bagi perusahaan untuk mendanai 100% energi perusahaan melalui sumber daya terbarukan.

“Sudah banyak diskusi terkait limbah plastik album akhir-akhir ini. Lalu apa yang bisa aplikasi streaming musik berikan untuk menyelamatkan lingkungan dengan lebih serius?” ujar Dayeon Lee, juru kampanye KPOP4PLANET, mengutip dari siaran persnya.

“Untuk memastikan industri K-pop lebih berkelanjutan, platform streaming dan label musik memerlukan kebijakan iklim yang lebih kuat," lanjut Dayeon.

Baca Juga: Profil Moranbong, Girl Group Korea Utara yang Dibentuk Kim Jong-un

Beberapa platform musik global sudah melakukan kebijakan iklimnya. Spotify telah merilis laporan aksi iklim mereka setiap tahun dan memberikan informasi terkait emisi gas rumah kacanya ke publik. Apple Music juga mengatakan bahwa fasilitas global mereka, termasuk pusat datanya, menggunakan 100% energi bersih mulai tahun 2018. Juga perusahaan yang bekerja sama dengan pemasoknya menggunakan energi terbarukan di seluruh rantai pasokan globalnya.

Sebaliknya Kakao Corp, pemilik Melon hanya memiliki rencana untuk mencapai emisi net zero per tahun 2040 untuk kendaraan dan kantornya (cakupan 1 & 2). Rencana tersebut tidak termasuk pusat data.

Padahal musik Korea saat ini adalah salah satu tren musik yang didengarkan penggemar musik di seluruh dunia. Dari laporan Melon tahun 2021 dapat diperkirakan aplikasi streaming tersebut menghasilkan lebih dari 200 ribu ton emisi gas rumah kaca.

Layanan streaming musik berbeda dengan album fisik yang saat didengarkan semua datanya tersimpan dalam CD atau piringan hitam. Ini artinya, kita tidak perlu mengeluarkan energi tambahan untuk memperoleh data tersebut jika ingin memutarnya berulang kali.

Penggemar K-Pop Minta Aplikasi Streaming Musik Korea untuk Ramah Lingkungan

Foto: KPOP4PLANET

Sementara saat streaming atau daring, ada pengulangan transmisi data terjadi berulang kali saat memutar lagu. Hal ini membutuhkan energi setiap kali data ditransmisi oleh pusat data platform streaming menuju perangkat para penggemar.

“Saya ingin mendengarkan musik tanpa harus mengkhawatirkan emisi karbon. Jejak karbon streaming adalah isu yang sensitif dan serius di kalangan penggemar, hal ini karena adastreaming partydi dalam kultur fandom untuk mendukung para idol kami”.

Baca Juga: 7 Drama Korea yang Cocok untuk Penonton Dewasa

Jikaperusahan platform streaming paling populer di Korea Selatan bisa memenuhi janji dan melakukan rencana transisi energi, hal tersebut akan mengurangi kecemasan penggemar. Sehingga kami dapat mendukung idola kami dan terus menyelamatkan planet Bumi”.

Streaming party yaitu memutar lagu secara berulang bersama dikoordinasikan para fandom untuk mempromosikan peringkat idola mereka dalam grafik musik daring. Berdasarkan laporan pada 2019, perangkat digital dan akun internet menyumbang 4% dari emisi gas rumah kaca dan dapat berlipat ganda pada 2025.
(ita)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1563 seconds (0.1#10.140)