Wujudkan Indonesia Minim Sampah ala Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tanah Air kita sebagai negara berkembang masih memiliki masalah pada minimnya kesadaran peduli pada lingkungan, bahkan lingkungan sekitar.
Kita generasi muda atau dikenal dengan Gen-Z yang kini memegang kendali sebagai penerus bangsa, pastinya sudah sadar akan lingkungan yang harus kita jaga jika ingin masa depan ibu pertiwi kita lebih cerah.
Peduli lingkungan kita dapat dimulai dari membuang sampah pada tempatnya. Limbah sampah ini tidak hanya berada di daratan, di lautan pun terdampak sampah yang manusia hasilkan. Konsekuensi dari sampah yang dibuang sembarangan adalah banyak hewan darat maupun lautan yang mati.
Hal yang menjadi perhatian pada zaman sekarang adalah banyaknya biota laut yang terjerat, cacat, atau bahkan mati akibat limbah sampah yang diproduksi oleh manusia. Contoh biota laut yang sering terjerat, cacat, atau bahkan mati adalah penyu. Tetapi generasi muda sekarang telah melakukan tindakan untuk membudidayakan penyu yang sekarang sudah terancam punah.
Penggemar setia BTS atau yang biasa disebut ARMY di Indonesia merayakan ulang tahun idolanya dengan melepaskan 4.000 tukik di Pantai Lowita, Sulawesi Selatan, pada 1 september 2021 silam. Kita sebagai generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan lingkungan dan menyebarkan kesadaraan peduli lingkungan pada sekitar.
Baca Juga: Selain BTS, Ini 6 Artis yang Pernah Diundang Berdiskusi di Oval Office Gedung Putih
Jika kita tidak dapat menyebarkannya langsung kepada khalayak luas, kita dapat memulainya dari lingkungan keluarga ataupun dapat kita mulai dari diri kita sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jumlah itu sangat menurun tentunya dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Foto: Dok. SINDOnews
Generasi Z memiliki banyak cara untuk melestarikan lingkungan mereka. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 (SMKN 2) Balikpapan memiliki bak sampah sendiri yang bisa dipakai untuk mendaur ulang menjadi pupuk berkualitas untuk tanaman. Anak muda Balikpapan juga tidak sedikit yang mengikuti organisasi pelestarian lingkungan yaitu Green Generation yang berdiri pada 22 agustus 2009 di Balikpapan.
Tak mau kalah, mahasiswi Universitas Balikpapan, Wiwinda, memiliki cara simpel, yang tentunya dapat diikuti oleh semua anak muda di Balikpapan terkait sampah. “Saya kalu pergi ataupun jalan-jalan, jika melihat sampah plastik yang berserak di jalan ataupun tempat-tempat lainnya, saya akan memungut dan membawanya bersama saya sampai saya menemukan tong sampah terdekat,” ujarnya. Tentunya, ini memberikan inspirasi bagi kita dalam berupaya untuk menjaga kota Balikpapan agar tetap bersih seperti slogannya Beriman.
Baca Juga: Gimana Caranya Tampil Gaya Tanpa Makin Merusak Lingkungan?
Tak hanya Winda, Gabreila yang juga mahasiswi dari Universitas Balikpapan berujar, “Kalau cara saya dalam mengurangi sampah di Balikpapan, saya selalu membawa tas belanja di dalam tas, juga mengurangi membeli minuman atau makanan dalam kemasan. Biasanya saya membawa tumbler atau tempat minum dari rumah sebagai wadah makanan yang saya beli di luar.”
Berdasarkan penuturan gadis berusia 20 tahun ini, kita mendapatkan ide yang mudah yaitu, dengan membawa sendiri wadah makanan atau minuman dari rumah, kita juga bisa membantu melestarikan lingkungan.
Terima kasih kepada generasi muda Indonesia sekarang yang sudah memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mau belajar untuk menjaga lingkungan mulai dari hal terkecil yaitu membuang sampah pada tempatnya. Tanah kelahiran kita, Indonesia, niscaya akan terus berkembang menjadi negara maju yang terus berikhtiar untuk menjaga kelestarian lingkungannya.
GenSINDO
Fabiola laurenza Meyko Tjoa
Universitas Balikpapan
Kita generasi muda atau dikenal dengan Gen-Z yang kini memegang kendali sebagai penerus bangsa, pastinya sudah sadar akan lingkungan yang harus kita jaga jika ingin masa depan ibu pertiwi kita lebih cerah.
Peduli lingkungan kita dapat dimulai dari membuang sampah pada tempatnya. Limbah sampah ini tidak hanya berada di daratan, di lautan pun terdampak sampah yang manusia hasilkan. Konsekuensi dari sampah yang dibuang sembarangan adalah banyak hewan darat maupun lautan yang mati.
Hal yang menjadi perhatian pada zaman sekarang adalah banyaknya biota laut yang terjerat, cacat, atau bahkan mati akibat limbah sampah yang diproduksi oleh manusia. Contoh biota laut yang sering terjerat, cacat, atau bahkan mati adalah penyu. Tetapi generasi muda sekarang telah melakukan tindakan untuk membudidayakan penyu yang sekarang sudah terancam punah.
Penggemar setia BTS atau yang biasa disebut ARMY di Indonesia merayakan ulang tahun idolanya dengan melepaskan 4.000 tukik di Pantai Lowita, Sulawesi Selatan, pada 1 september 2021 silam. Kita sebagai generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan lingkungan dan menyebarkan kesadaraan peduli lingkungan pada sekitar.
Baca Juga: Selain BTS, Ini 6 Artis yang Pernah Diundang Berdiskusi di Oval Office Gedung Putih
Jika kita tidak dapat menyebarkannya langsung kepada khalayak luas, kita dapat memulainya dari lingkungan keluarga ataupun dapat kita mulai dari diri kita sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 21,88 juta ton pada 2021. Jumlah itu sangat menurun tentunya dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Foto: Dok. SINDOnews
Generasi Z memiliki banyak cara untuk melestarikan lingkungan mereka. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 (SMKN 2) Balikpapan memiliki bak sampah sendiri yang bisa dipakai untuk mendaur ulang menjadi pupuk berkualitas untuk tanaman. Anak muda Balikpapan juga tidak sedikit yang mengikuti organisasi pelestarian lingkungan yaitu Green Generation yang berdiri pada 22 agustus 2009 di Balikpapan.
Tak mau kalah, mahasiswi Universitas Balikpapan, Wiwinda, memiliki cara simpel, yang tentunya dapat diikuti oleh semua anak muda di Balikpapan terkait sampah. “Saya kalu pergi ataupun jalan-jalan, jika melihat sampah plastik yang berserak di jalan ataupun tempat-tempat lainnya, saya akan memungut dan membawanya bersama saya sampai saya menemukan tong sampah terdekat,” ujarnya. Tentunya, ini memberikan inspirasi bagi kita dalam berupaya untuk menjaga kota Balikpapan agar tetap bersih seperti slogannya Beriman.
Baca Juga: Gimana Caranya Tampil Gaya Tanpa Makin Merusak Lingkungan?
Tak hanya Winda, Gabreila yang juga mahasiswi dari Universitas Balikpapan berujar, “Kalau cara saya dalam mengurangi sampah di Balikpapan, saya selalu membawa tas belanja di dalam tas, juga mengurangi membeli minuman atau makanan dalam kemasan. Biasanya saya membawa tumbler atau tempat minum dari rumah sebagai wadah makanan yang saya beli di luar.”
Berdasarkan penuturan gadis berusia 20 tahun ini, kita mendapatkan ide yang mudah yaitu, dengan membawa sendiri wadah makanan atau minuman dari rumah, kita juga bisa membantu melestarikan lingkungan.
Terima kasih kepada generasi muda Indonesia sekarang yang sudah memahami pentingnya menjaga lingkungan dan mau belajar untuk menjaga lingkungan mulai dari hal terkecil yaitu membuang sampah pada tempatnya. Tanah kelahiran kita, Indonesia, niscaya akan terus berkembang menjadi negara maju yang terus berikhtiar untuk menjaga kelestarian lingkungannya.
GenSINDO
Fabiola laurenza Meyko Tjoa
Universitas Balikpapan
(ita)