4 Alasan yang Bisa Bikin Kamu Terobsesi dengan Serial Baru 'Bridgerton'
loading...
A
A
A
3. BERLATAR MASA LAMPAU, TAPI CERITANYA MASIH RELEVAN
Foto: Liam Daniel/Netflix
Pada masa cerita "Bridgerton", prestasi tertinggi perempuan adalah menikah dalam usia muda. Daphne juga mengikuti aturan sosial ini, tapi dia juga punya prinsip bahwa keputusan dalam hidupnya harus ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan oleh keluarga, kakak laki-laki, atau orang lain. Daphne bisa dibilang adalah gambaran perempuan yang terlihat lembut, feminin, dan elegan di luar, tapi cerdas dan punya prinsip kuat di dalam.
Sementara adik Daphne, Eloise (Claudia Jessie), adalah versi lain dari karakter Jo March dalam film "Little Women". Dia bermimpi menjadi penulis, tak pernah terpikir untuk menikah, dan kepalanya penuh dengan ide-ide petualangan dan melihat dunia luar.
Di tengah cerita cinta dan skandal, sempilan isu feminisme dan kesetaraan sosial, juga pandangan-pandangan yang berusah mengubah konsep konservatif, jadi menambah warna bagi serial ini.
Menurut Chris, isu cerita yang disajikan "Bridgerton" memang dibuat modern dan universal. "Latarnya memang masa lalu, dengan kostum dan perhiasan menawan, ballroom dansa, dan aturan ketat, tapi ada peluang bagi kami untuk membuat cerita yang relatable dengan masa sekarang," katanya.
Untuk membawa aura modern pula, kamu bakal bisa mendengar lagu-lagu populer masa kini yang diaransemen ulang untuk serial ini. Salah satunya adalah lagu "Bad Guy" milik Billie Eilish yang dimainkan dengan orkestra dan jadi latar musik saat acara social event.
4. KISAHNYA KADANG SEDIH, KADANG LUCU
Foto: Liam Daniel/Netflix
Secara keseluruhan, atmosfer "Bridgerton" adalah drama percintaan yang bikin gemas dan mengaduk-aduk emosi, tapi hubungan unik antara Daphne dan Simon kadang bisa bikin kamu tertawa juga lewat dialog atau gestur yang mereka buat.
Begitu juga dengan karakter-karakter lainnya yang bisa bikin kita senyum sendiri. ( )
Foto: Liam Daniel/Netflix
Pada masa cerita "Bridgerton", prestasi tertinggi perempuan adalah menikah dalam usia muda. Daphne juga mengikuti aturan sosial ini, tapi dia juga punya prinsip bahwa keputusan dalam hidupnya harus ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan oleh keluarga, kakak laki-laki, atau orang lain. Daphne bisa dibilang adalah gambaran perempuan yang terlihat lembut, feminin, dan elegan di luar, tapi cerdas dan punya prinsip kuat di dalam.
Sementara adik Daphne, Eloise (Claudia Jessie), adalah versi lain dari karakter Jo March dalam film "Little Women". Dia bermimpi menjadi penulis, tak pernah terpikir untuk menikah, dan kepalanya penuh dengan ide-ide petualangan dan melihat dunia luar.
Di tengah cerita cinta dan skandal, sempilan isu feminisme dan kesetaraan sosial, juga pandangan-pandangan yang berusah mengubah konsep konservatif, jadi menambah warna bagi serial ini.
Menurut Chris, isu cerita yang disajikan "Bridgerton" memang dibuat modern dan universal. "Latarnya memang masa lalu, dengan kostum dan perhiasan menawan, ballroom dansa, dan aturan ketat, tapi ada peluang bagi kami untuk membuat cerita yang relatable dengan masa sekarang," katanya.
Untuk membawa aura modern pula, kamu bakal bisa mendengar lagu-lagu populer masa kini yang diaransemen ulang untuk serial ini. Salah satunya adalah lagu "Bad Guy" milik Billie Eilish yang dimainkan dengan orkestra dan jadi latar musik saat acara social event.
4. KISAHNYA KADANG SEDIH, KADANG LUCU
Foto: Liam Daniel/Netflix
Secara keseluruhan, atmosfer "Bridgerton" adalah drama percintaan yang bikin gemas dan mengaduk-aduk emosi, tapi hubungan unik antara Daphne dan Simon kadang bisa bikin kamu tertawa juga lewat dialog atau gestur yang mereka buat.
Begitu juga dengan karakter-karakter lainnya yang bisa bikin kita senyum sendiri. ( )
(ita)