Ensiklopedia, 'Mesin Pencari' Zaman Dulu Yang Harganya Puluhan Juta

Kamis, 03 Desember 2020 - 20:38 WIB
loading...
Ensiklopedia, Mesin Pencari Zaman Dulu Yang Harganya Puluhan Juta
Ensiklopedia menjadi andalan di zaman dahulu. Harganya mahal dan beratnya lumayan. Foto/Brittanica
A A A
JAKARTA - Sebelum Google menjadi mesin pencari paling produktif, pelajar tahun 2000-an masih mencari informasi melalui buku maupun ensiklopedia.

Pada masa itu, ensiklopedia menjadi bahan referensi paling komprehensif dan bergengsi.Mengingat harga ensiklopedia cukup mahal dan identik dengan pendidikan tinggi.

Pada tahun 1980, harga satu set ensiklopedia bahkan bisa mencapai USD 1500-2000 USD (sekitar Rp 21- Rp28 juta). Harga yang cukup fantastis pada masanya, bukan?

Tetapi, meskipun mahal, para pelajar tetap bisa membaca ensiklopedia dengan mengunjungi perpustakaaan setempat..

Ensiklopedia, 'Mesin Pencari' Zaman Dulu Yang Harganya Puluhan Juta

Foto: Amazon

Ensiklopedia yang paling legendaris hingga saat ini adalah Ensiklopedia Britannica.

Ensiklopedia ini pertama kali diterbitkan di Edinburgh, Skotlandia pada 1768.

Tetapi, Ensiklopedia Britannica diberitakan berhenti memproduksi versi cetaknya pada 2010.

Ensiklopedia format cetak kalah bersaing dengan literatur digital dalam hal aksesibilitas, volume, harga, dan relevansi informasi.

Untungnya, Ensiklopedia enggak mati gitu aja karena kita masih bisa mengakses format digitalnya melalui situs web https://www.britannica.com . (Baca Juga: Jangan Sedih Masih Ada Cara Asyik Rayakan Ultah Walau Pandemi )

Bagaimana Pelajar Modern Memandang Ensiklopedia?

Kecepatan dan efisiensi menjadi alasan utama mengapa pelajar modern beralih dari literatur cetak ke literatur digital.

Diantaranya, fitur yang tersedia pada literatur digital lebih cepat membantu mereka menemukan informasi spesifik yang dibutuhkan.

Ensiklopedia, 'Mesin Pencari' Zaman Dulu Yang Harganya Puluhan Juta

Foto: Freepik

Cuma dengan nge-klik CTRL+F di komputer dan mengetik kata kunci, informasi yang dibutuhkan langsung muncul. Gak seperti ensiklopedia yang berat, berdebu,belum lagi ribet nyari kata kunci.

Selain itu, sebagian besar informasi di internet tersedia gratis, kalau pun berbayar harganya relatif lebih murah.

Lagi pula, memangnya seberapa sering semua pengetahuan di ensiklopedia akan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari?

Meski begitu, pengetahuan yang ada di ensiklopedia dan literatur cetak lainnya lebih dipercaya kebenarannya daripada informasi yang beredar bebas di internet.

Nama penulis dan penerbitnya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.

Mengenaiurusan kebenaran informasi, literatur cetak memang masih juara. Sebaliknya, di internet kemampuan kita mencari referensi yang benar lebih diuji.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)