Ensiklopedia, 'Mesin Pencari' Zaman Dulu Yang Harganya Puluhan Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebelum Google menjadi mesin pencari paling produktif, pelajar tahun 2000-an masih mencari informasi melalui buku maupun ensiklopedia.
Pada masa itu, ensiklopedia menjadi bahan referensi paling komprehensif dan bergengsi.Mengingat harga ensiklopedia cukup mahal dan identik dengan pendidikan tinggi.
Pada tahun 1980, harga satu set ensiklopedia bahkan bisa mencapai USD 1500-2000 USD (sekitar Rp 21- Rp28 juta). Harga yang cukup fantastis pada masanya, bukan?
Tetapi, meskipun mahal, para pelajar tetap bisa membaca ensiklopedia dengan mengunjungi perpustakaaan setempat..
Foto: Amazon
Ensiklopedia yang paling legendaris hingga saat ini adalah Ensiklopedia Britannica.
Ensiklopedia ini pertama kali diterbitkan di Edinburgh, Skotlandia pada 1768.
Tetapi, Ensiklopedia Britannica diberitakan berhenti memproduksi versi cetaknya pada 2010.
Ensiklopedia format cetak kalah bersaing dengan literatur digital dalam hal aksesibilitas, volume, harga, dan relevansi informasi.
Untungnya, Ensiklopedia enggak mati gitu aja karena kita masih bisa mengakses format digitalnya melalui situs web https://www.britannica.com . (Baca Juga: Jangan Sedih Masih Ada Cara Asyik Rayakan Ultah Walau Pandemi )
Bagaimana Pelajar Modern Memandang Ensiklopedia?
Kecepatan dan efisiensi menjadi alasan utama mengapa pelajar modern beralih dari literatur cetak ke literatur digital.
Diantaranya, fitur yang tersedia pada literatur digital lebih cepat membantu mereka menemukan informasi spesifik yang dibutuhkan.
Foto: Freepik
Cuma dengan nge-klik CTRL+F di komputer dan mengetik kata kunci, informasi yang dibutuhkan langsung muncul. Gak seperti ensiklopedia yang berat, berdebu,belum lagi ribet nyari kata kunci.
Selain itu, sebagian besar informasi di internet tersedia gratis, kalau pun berbayar harganya relatif lebih murah.
Lagi pula, memangnya seberapa sering semua pengetahuan di ensiklopedia akan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari?
Meski begitu, pengetahuan yang ada di ensiklopedia dan literatur cetak lainnya lebih dipercaya kebenarannya daripada informasi yang beredar bebas di internet.
Nama penulis dan penerbitnya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
Mengenaiurusan kebenaran informasi, literatur cetak memang masih juara. Sebaliknya, di internet kemampuan kita mencari referensi yang benar lebih diuji.
Bahkan Wikipedia pun gak bisa dijadikan acuan karena siapa pun bisa menulisnya tanpa pertanggungjawaban.Makanya Wikipediatidak bisa dijadiin rujukan karya ilmiah apalagi skripsi.
Nilai Ekonomis Ensiklopedia Fisik Masa Kini
Selain aspek pengetahuan, apakah ensiklopedia fisik masih berharga dan memiliki nilai ekonomis?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu harus mempertimbangkan target pasar. Tetapi faktanya kebanyakan set ensiklopediatidak lagi memiliki nilai ekonomis yang tinggi. (Baca Juga: Kebiasaan Buruk Ternyata Tidak Selamanya Buruk Loh Ini Buktinya )
Menurut James Beattie, pemilik situs web Booksappraised.com, sebagian besar set ensiklopedia memiliki nilai eceran kurang dari USD 75 (sekitar Rp1 juta).
“Sebagian koleksi tua dengan cepat ketinggalan zaman, permintaannya sedikit, dan akan memakan biaya yang sangat mahal untuk dikemas,” kata Beattie.
Tetapi, Beattie mengatakan ada beberapa ensiklopedia dengan edisi langka yang memiliki nilai sejarah.
Salah satu edisi langka yang paling terkenal adalah Ensiklopedia Britannica edisi ke-11 yang diterbitkan pada 1910 dan 1911.
Nilai historisnya, ensiklopedia itu dianggap sebagai kakek dari semua ensiklopedia.
Bukan hanya karena ditulis secara mendalam, edisi kesebelas diterbitkan sebelum Perang Dunia dan ditulis dalam perspetif “pandangan dunia yang hilang selamanya”.
Hingga saat ini edisi kesebelas masih menjadi buruan kolektor.
Menurut Beattie, edisi ensiklopedia ke-9 dan ke-11 bisa dijual seharga USD 300 hingga 400 (sekira Rp4-5 juta) dalam kondisi bagus dan bersih. Sedangkan Lynn Roundtree, pengamat buku lainnya mengatakan satu set ensiklopedia Britannica edisi ke-11 yang bagus dapat dihargai 300 USD.
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram @gitahut
Pada masa itu, ensiklopedia menjadi bahan referensi paling komprehensif dan bergengsi.Mengingat harga ensiklopedia cukup mahal dan identik dengan pendidikan tinggi.
Pada tahun 1980, harga satu set ensiklopedia bahkan bisa mencapai USD 1500-2000 USD (sekitar Rp 21- Rp28 juta). Harga yang cukup fantastis pada masanya, bukan?
Tetapi, meskipun mahal, para pelajar tetap bisa membaca ensiklopedia dengan mengunjungi perpustakaaan setempat..
Foto: Amazon
Ensiklopedia yang paling legendaris hingga saat ini adalah Ensiklopedia Britannica.
Ensiklopedia ini pertama kali diterbitkan di Edinburgh, Skotlandia pada 1768.
Tetapi, Ensiklopedia Britannica diberitakan berhenti memproduksi versi cetaknya pada 2010.
Ensiklopedia format cetak kalah bersaing dengan literatur digital dalam hal aksesibilitas, volume, harga, dan relevansi informasi.
Untungnya, Ensiklopedia enggak mati gitu aja karena kita masih bisa mengakses format digitalnya melalui situs web https://www.britannica.com . (Baca Juga: Jangan Sedih Masih Ada Cara Asyik Rayakan Ultah Walau Pandemi )
Bagaimana Pelajar Modern Memandang Ensiklopedia?
Kecepatan dan efisiensi menjadi alasan utama mengapa pelajar modern beralih dari literatur cetak ke literatur digital.
Diantaranya, fitur yang tersedia pada literatur digital lebih cepat membantu mereka menemukan informasi spesifik yang dibutuhkan.
Foto: Freepik
Cuma dengan nge-klik CTRL+F di komputer dan mengetik kata kunci, informasi yang dibutuhkan langsung muncul. Gak seperti ensiklopedia yang berat, berdebu,belum lagi ribet nyari kata kunci.
Selain itu, sebagian besar informasi di internet tersedia gratis, kalau pun berbayar harganya relatif lebih murah.
Lagi pula, memangnya seberapa sering semua pengetahuan di ensiklopedia akan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari?
Meski begitu, pengetahuan yang ada di ensiklopedia dan literatur cetak lainnya lebih dipercaya kebenarannya daripada informasi yang beredar bebas di internet.
Nama penulis dan penerbitnya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
Mengenaiurusan kebenaran informasi, literatur cetak memang masih juara. Sebaliknya, di internet kemampuan kita mencari referensi yang benar lebih diuji.
Bahkan Wikipedia pun gak bisa dijadikan acuan karena siapa pun bisa menulisnya tanpa pertanggungjawaban.Makanya Wikipediatidak bisa dijadiin rujukan karya ilmiah apalagi skripsi.
Nilai Ekonomis Ensiklopedia Fisik Masa Kini
Selain aspek pengetahuan, apakah ensiklopedia fisik masih berharga dan memiliki nilai ekonomis?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu harus mempertimbangkan target pasar. Tetapi faktanya kebanyakan set ensiklopediatidak lagi memiliki nilai ekonomis yang tinggi. (Baca Juga: Kebiasaan Buruk Ternyata Tidak Selamanya Buruk Loh Ini Buktinya )
Menurut James Beattie, pemilik situs web Booksappraised.com, sebagian besar set ensiklopedia memiliki nilai eceran kurang dari USD 75 (sekitar Rp1 juta).
“Sebagian koleksi tua dengan cepat ketinggalan zaman, permintaannya sedikit, dan akan memakan biaya yang sangat mahal untuk dikemas,” kata Beattie.
Tetapi, Beattie mengatakan ada beberapa ensiklopedia dengan edisi langka yang memiliki nilai sejarah.
Salah satu edisi langka yang paling terkenal adalah Ensiklopedia Britannica edisi ke-11 yang diterbitkan pada 1910 dan 1911.
Nilai historisnya, ensiklopedia itu dianggap sebagai kakek dari semua ensiklopedia.
Bukan hanya karena ditulis secara mendalam, edisi kesebelas diterbitkan sebelum Perang Dunia dan ditulis dalam perspetif “pandangan dunia yang hilang selamanya”.
Hingga saat ini edisi kesebelas masih menjadi buruan kolektor.
Menurut Beattie, edisi ensiklopedia ke-9 dan ke-11 bisa dijual seharga USD 300 hingga 400 (sekira Rp4-5 juta) dalam kondisi bagus dan bersih. Sedangkan Lynn Roundtree, pengamat buku lainnya mengatakan satu set ensiklopedia Britannica edisi ke-11 yang bagus dapat dihargai 300 USD.
Anggita Hutami Ratnaningsih
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram @gitahut
(nov)