Ini Sebenarnya Jumlah Teman yang Kamu Butuhkan Menurut Para Ahli
loading...
A
A
A
JAKARTA - Apa arti teman buat kamu? Apakah mereka yang cuma kamu kenal lewat media sosial bisa dihitung sebagai teman?
Justin Tayler dari Australia mengatakan dia punya 5.000 teman di Facebook . Robin Dunbar seorang profesor di Oxford University lalu menantangnya untuk menyebutkan 150 nama dari seluruh jumlah temannya itu.
Taylor mungkin bakal gagal melakukannya, karena mustahil mempertahankan hubungan dekat seperti persahabatan dengan begitu banyak orang.
Hal ini juga ditegaskan oleh Dr. Suzzane Degges White, profesor dan Ketua Departemen Konseling dan Pendidikan di Northern Illinois University.
Menurutnya, hubungan baik melibatkan interaksi timbal balik. “Ada karakteristik pribadi tertentu yang penting untuk dikembangkan agar persahabatan yang dibangun bisa sehat dan langgeng,” tulisnya dalam Psychology Today.
Foto: Helena Lopes/Unsplash
Lantas, apa, sih, yang dimaksud dengan pertemanan?
Suzzane menyebut ada beberapa hal yang mesti dicek dulu, apakah sebuah hubungan bisa masuk kategori pertemanan yang langgeng atau sekadar kenal aja. ( )
Daftar yang dia buat, yaitu mencakup kepercayaan, kejujuran, kesetiaan, keteguhan, empati, gak menghakimi, jadi pendengar yang baik, suportif, punya selera humor yang bagus, dan menyenangkan.
Berapa Banyak Teman yang Kita Butuhkan?
Profesor Robin Dunbar menyebut "teman" bukan sekadar kenal nama dan wajah, tapi menyangkut hubungan yang melibatkan kepercayaan dan kewajiban, juga hal-hal yang sifatnya pribadi.
Robin dan rekan-rekannya juga mengemukakan bahwa pertemanan di media sosial efektifnya maksimal cuma 150 orang.
Kalau lebih dari angka itu, maka akan terpecah belah. Angka 150 dikenal sebagai “Angka Dunbar” dalam ilmu sosial.
Foto: Katarzyna Grabowska/Unsplash
Melihat jumlah 150 orang, ini gak berarti seseorang bisa punya teman dekat sebanyak itu. Menurut teori Dunbar, lingkaran paling dekat hanya terdiri dari 5 orang (orang yang dicintai), 15 (teman baik), 50 (teman), (150 kontak berarti), (500 kenalan), dan 1.500 orang yang bisa dikenali
Jadi angka 150 ini cuma berhubungan dengan teman biasa yang mungkin kamu kenal dan tahu sedikit tentang mereka. ( )
Dunbar juga menganalisis hipotesis hubungan ukuran otak besar dengan hubungan sosial seperti persahabatan yang dikenal dengan hipotesis otak sosial.
Penelitian tim Oxford University menemukan bahwa semakin besar atau kompleks suatu kelompok, maka semakin besar pula ukuran otaknya.
Jadi, menurut Dunbar, “Jumlah individu yang bisa mempertahankan hubungan dekat dengan seseorang dibatasi oleh pemrograman otak.”
Foto: Helena Lopes/Unsplash
Lalu, gimana dengan dengan orang yang punya banyak teman di media sosial ? Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar hubungan tersebut sangat dangkal.
Bruno Goncalves dan rekannya di Indiana University meneliti penggunaan Twitter di antara 1,7 juta orang dan menemukan bahwa pengguna cuma bisa menikmati maksimal 100-200 hubungan yang stabil, hal ini sesuai dengan teori Dunbar.
Peneliti Michigan State University juga menemukan bahwa di antara pengguna Facebook, jumlah hubungan dekat jauh lebih sedikit dari jumlah total teman di platform. ( )
Dengan adanya media sosial, hubungan pertemanan dan persahabatan kita memang ikut berubah. Tapi, hal tersebut gak bisa menggantikan interaksi tatap muka untuk menciptakan hubungan dekat.
Maria Konnikova mengatakan di The New Yorker, bahwa tanpa menginvestasikan waktu tatap muka, maka kita bakal kehilangan hubungan yang lebih dalam dengan mereka.
Waktu yang kita pakai untuk melakukan hubungan dangkal juga bakal mengorbankan hubungan yang lebih mendalam.
Vica Nurul Aini
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @vicaaan
Justin Tayler dari Australia mengatakan dia punya 5.000 teman di Facebook . Robin Dunbar seorang profesor di Oxford University lalu menantangnya untuk menyebutkan 150 nama dari seluruh jumlah temannya itu.
Taylor mungkin bakal gagal melakukannya, karena mustahil mempertahankan hubungan dekat seperti persahabatan dengan begitu banyak orang.
Hal ini juga ditegaskan oleh Dr. Suzzane Degges White, profesor dan Ketua Departemen Konseling dan Pendidikan di Northern Illinois University.
Menurutnya, hubungan baik melibatkan interaksi timbal balik. “Ada karakteristik pribadi tertentu yang penting untuk dikembangkan agar persahabatan yang dibangun bisa sehat dan langgeng,” tulisnya dalam Psychology Today.
Foto: Helena Lopes/Unsplash
Lantas, apa, sih, yang dimaksud dengan pertemanan?
Suzzane menyebut ada beberapa hal yang mesti dicek dulu, apakah sebuah hubungan bisa masuk kategori pertemanan yang langgeng atau sekadar kenal aja. ( )
Daftar yang dia buat, yaitu mencakup kepercayaan, kejujuran, kesetiaan, keteguhan, empati, gak menghakimi, jadi pendengar yang baik, suportif, punya selera humor yang bagus, dan menyenangkan.
Berapa Banyak Teman yang Kita Butuhkan?
Profesor Robin Dunbar menyebut "teman" bukan sekadar kenal nama dan wajah, tapi menyangkut hubungan yang melibatkan kepercayaan dan kewajiban, juga hal-hal yang sifatnya pribadi.
Robin dan rekan-rekannya juga mengemukakan bahwa pertemanan di media sosial efektifnya maksimal cuma 150 orang.
Kalau lebih dari angka itu, maka akan terpecah belah. Angka 150 dikenal sebagai “Angka Dunbar” dalam ilmu sosial.
Foto: Katarzyna Grabowska/Unsplash
Melihat jumlah 150 orang, ini gak berarti seseorang bisa punya teman dekat sebanyak itu. Menurut teori Dunbar, lingkaran paling dekat hanya terdiri dari 5 orang (orang yang dicintai), 15 (teman baik), 50 (teman), (150 kontak berarti), (500 kenalan), dan 1.500 orang yang bisa dikenali
Jadi angka 150 ini cuma berhubungan dengan teman biasa yang mungkin kamu kenal dan tahu sedikit tentang mereka. ( )
Dunbar juga menganalisis hipotesis hubungan ukuran otak besar dengan hubungan sosial seperti persahabatan yang dikenal dengan hipotesis otak sosial.
Penelitian tim Oxford University menemukan bahwa semakin besar atau kompleks suatu kelompok, maka semakin besar pula ukuran otaknya.
Jadi, menurut Dunbar, “Jumlah individu yang bisa mempertahankan hubungan dekat dengan seseorang dibatasi oleh pemrograman otak.”
Foto: Helena Lopes/Unsplash
Lalu, gimana dengan dengan orang yang punya banyak teman di media sosial ? Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar hubungan tersebut sangat dangkal.
Bruno Goncalves dan rekannya di Indiana University meneliti penggunaan Twitter di antara 1,7 juta orang dan menemukan bahwa pengguna cuma bisa menikmati maksimal 100-200 hubungan yang stabil, hal ini sesuai dengan teori Dunbar.
Peneliti Michigan State University juga menemukan bahwa di antara pengguna Facebook, jumlah hubungan dekat jauh lebih sedikit dari jumlah total teman di platform. ( )
Dengan adanya media sosial, hubungan pertemanan dan persahabatan kita memang ikut berubah. Tapi, hal tersebut gak bisa menggantikan interaksi tatap muka untuk menciptakan hubungan dekat.
Maria Konnikova mengatakan di The New Yorker, bahwa tanpa menginvestasikan waktu tatap muka, maka kita bakal kehilangan hubungan yang lebih dalam dengan mereka.
Waktu yang kita pakai untuk melakukan hubungan dangkal juga bakal mengorbankan hubungan yang lebih mendalam.
Vica Nurul Aini
Kontributor GenSINDO
Politeknik Negeri Jakarta
Instagram: @vicaaan
(it)