Tips Kenali Teman Palsu yang Ada di Sekelilingmu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kamu punya teman banyak? Yakin semuanya adalah beneran teman kamu, atau cuma mau ambil untung aja dari pertemanan kalian?
Yap, memang belum tentu semua orang yang kita anggap teman adalah orang yang tulus berteman dengan kita. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menilai seseorang, apakah dia tulus atau palsu, biar kita terhindar dari teman yang beracun alias toxic friend.
1. LIHAT CARANYA BERTEMAN
Foto: Shutterstock
Setiap orang punya cara atau sikap berteman yang berbeda-beda. Nah, coba perhatikan bagaimana cara temanmu memperlakukanmu sebagai teman. Teman yang tulus akan berkata jujur dan apa adanya dalam berteman. Ia akan selalu terbuka kepadamu.
2. PERHATIKAN PERILAKU EGOIS YANG DIA TUNJUKKAN
Foto: Shutterstock
Teman yang gak tulus atau palsu cuma memikirkan perasaan dan keinginannya sendiri. Ia akan menghubungimu kalau butuh bantuan, tapi dia akan cuek kalau kamu butuh dia atau saat kamu lagi cerita sesuatu ke dia.
3. PERHATIKAN APAKAH DIA SENANG BERGOSIP TENTANG SESAMA TEMAN DAN BERMUKA DUA
Foto: Shutterstock
Misalnya kamu punya teman se-geng, tapi temanmu ini sering membicarakan kejelekan teman kalian yang lain. Nah, di sinilah kamu mesti hati-hati. Kalau dia bisa menceritakan kejelekan teman kalian, gak ada jaminan kalau kamu bisa lepas dari bahan gosipnya saat kamu gak lagi bersamanya. ( )
4. SERING INGKAR JANJI
Foto: Shutterstock
Kalau teman kamu suka ingkar janji, walau janji itu dalam hal-hal kecil, mungkin dia bukan teman yang tulus untukmu karena sikap ingkar adalah ciri ketidakpedulian.
5. GAK BISA DIPERCAYA ALIAS SUKA BOHONG
Foto: Shutterstock
Sulit dipercaya atau suka berbohong adalah hal yang perlu dihindari dalam dunia pertemanan, karena sikap gak jujur akan merusak banyak hal. Kalau kamu punya teman yang suka sekali berbohong, maka bisa aja kamu bakal jadi korban kebohongan besarnya.
6. LIHAT CARANYA MENGKRITIK
Foto: Shutterstock
Mengkritik adalah hal yang wajar, tapi lihat gimana caranya mengkritik. Seorang teman yang tulus pasti akan memberikan kritik yang membangun, bukan sekadar mencela atau menilai sisi jelekmu dengan kata-kata yang bikin sakit hati.
Yap, memang belum tentu semua orang yang kita anggap teman adalah orang yang tulus berteman dengan kita. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menilai seseorang, apakah dia tulus atau palsu, biar kita terhindar dari teman yang beracun alias toxic friend.
1. LIHAT CARANYA BERTEMAN
Foto: Shutterstock
Setiap orang punya cara atau sikap berteman yang berbeda-beda. Nah, coba perhatikan bagaimana cara temanmu memperlakukanmu sebagai teman. Teman yang tulus akan berkata jujur dan apa adanya dalam berteman. Ia akan selalu terbuka kepadamu.
2. PERHATIKAN PERILAKU EGOIS YANG DIA TUNJUKKAN
Foto: Shutterstock
Teman yang gak tulus atau palsu cuma memikirkan perasaan dan keinginannya sendiri. Ia akan menghubungimu kalau butuh bantuan, tapi dia akan cuek kalau kamu butuh dia atau saat kamu lagi cerita sesuatu ke dia.
3. PERHATIKAN APAKAH DIA SENANG BERGOSIP TENTANG SESAMA TEMAN DAN BERMUKA DUA
Foto: Shutterstock
Misalnya kamu punya teman se-geng, tapi temanmu ini sering membicarakan kejelekan teman kalian yang lain. Nah, di sinilah kamu mesti hati-hati. Kalau dia bisa menceritakan kejelekan teman kalian, gak ada jaminan kalau kamu bisa lepas dari bahan gosipnya saat kamu gak lagi bersamanya. ( )
4. SERING INGKAR JANJI
Foto: Shutterstock
Kalau teman kamu suka ingkar janji, walau janji itu dalam hal-hal kecil, mungkin dia bukan teman yang tulus untukmu karena sikap ingkar adalah ciri ketidakpedulian.
5. GAK BISA DIPERCAYA ALIAS SUKA BOHONG
Foto: Shutterstock
Sulit dipercaya atau suka berbohong adalah hal yang perlu dihindari dalam dunia pertemanan, karena sikap gak jujur akan merusak banyak hal. Kalau kamu punya teman yang suka sekali berbohong, maka bisa aja kamu bakal jadi korban kebohongan besarnya.
6. LIHAT CARANYA MENGKRITIK
Foto: Shutterstock
Mengkritik adalah hal yang wajar, tapi lihat gimana caranya mengkritik. Seorang teman yang tulus pasti akan memberikan kritik yang membangun, bukan sekadar mencela atau menilai sisi jelekmu dengan kata-kata yang bikin sakit hati.