Review Film ‘Laskar Pelangi’: Tagore, Totto-Chan, juga Hirata
loading...
A
A
A
Totto-Chan, seperti Hirata, juga begitu kagum pada gurunya. Dan kekaguman itu ditularkan pada 700 ribu pembeli novel "Laskar Pelangi". Sementara Totto-Chan sukses membuat 5 juta orang tergopoh-gopoh membaca kisah sekolahnya yang luar biasa.
Alasannya, ada harapan di dalamnya yang membuat orang terkesima. Harapan yang tak disadari juga bisa menggerakkan seseorang untuk lebih menghargai hidup yang dipunyainya. ( )
"Laskar Pelangi" versi novel maupun filmnya pada akhirnya menemukan keterikatan emosi dengan pembacanya yang membutuhkan harapan pada masa yang serba tak pasti. Dan Riri tetap menjaga esensi terpenting dari tulisan Hirata itu.
Ia seperti mengamini pendapat Lionel Tiger. Bahwa manusia adalah “sejenis hewan dengan bakat besar untuk berharap ("An animal with a gorgeous genius for HOPE.”)
“Laskar Pelangi” tayang di Disney+ Hotstar dan Netflix.
*Ichwan Persada adalah seorang sutradara/produser film, sekaligus dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran.
Alasannya, ada harapan di dalamnya yang membuat orang terkesima. Harapan yang tak disadari juga bisa menggerakkan seseorang untuk lebih menghargai hidup yang dipunyainya. ( )
"Laskar Pelangi" versi novel maupun filmnya pada akhirnya menemukan keterikatan emosi dengan pembacanya yang membutuhkan harapan pada masa yang serba tak pasti. Dan Riri tetap menjaga esensi terpenting dari tulisan Hirata itu.
Ia seperti mengamini pendapat Lionel Tiger. Bahwa manusia adalah “sejenis hewan dengan bakat besar untuk berharap ("An animal with a gorgeous genius for HOPE.”)
“Laskar Pelangi” tayang di Disney+ Hotstar dan Netflix.
*Ichwan Persada adalah seorang sutradara/produser film, sekaligus dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran.
(it)