Review Film Longlegs: Horor Mengerikan, tapi Kurang Nendang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Longlegs adalah film horor supernatural yang disebut-sebut sebagai yang terseram pada tahun 2024 menurut kritikus film.
Tak hanya para kritikus yang mayoritas memuji film garapan sutradara dan penulis spesialis film horor Osgood "Oz" Perkins ini, penonton pun menyambut antusias filmnya. Bahkan pencinta film di Indonesia pun sudah menunggu-nunggu film ini diputar karena hype-nya yang cukup luar biasa.
Dengan bujet sekitar USD10 juta, Longlegs sejauh ini sudah menghasilkan pendapatan lebih dari USD25 juta hanya untuk pasar domestik saja (Amerika Serikat, Kanada, Puerto Riko, Guam). Padahal di Amerika Serikat baru ditayangkan pada 12 Juli lalu, sedangkan di Indonesia pada hari ini (17/7/2024).
Adegan lalu berpindah ke sosok agen muda FBI Lee Harker (Maika Monroe). Ia bersama seniornya, Carter (Blair Underwood) tengah menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius.
Foto: Black Bear International
Para korbannya selalu satu keluarga, dengan pelakunya biasanya adalah sang ayah yang lantas bunuh diri di lokasi pembunuhan. Yang lebih aneh lagi, di tempat kejadian perkara juga selalu ada catatan dengan bahasa berkode, dan tulisan "Longlegs" di akhir catatan.
Lee bukanlah agen biasa. Ia seperti punya kemampuan supernatural layaknya cenayang. Keahliannya ini lantas membuatnya bisa meraba bahwa tersangka pembunuhan berantai itu adalah seorang pria pembuat boneka aneh yang hidup menyendiri di kota kecil.
Bagi penyuka film horor klasik era 1960-an hingga 1980-an, Longlegs adalah tontonan wajib yang akan membuat penonton bernostalgia dan deg-degan.
Semua elemen horor klasik ada di sini. Mulai dari karakter antagonis dengan wujud seperti badut mengerikan, boneka menyeramkan, visual dan tata suara yang membuat jantung berdebar, hingga cerita kultus yang membuat bergidik.
Foto: Black Bear International
Atmosfer quirky atau keunikan dan keanehan khas film horor klasik menguar kental sepanjang sekitar 101 menit cerita berjalan. Bahkan karakter agen Lee Harker pun punya penampakan dan kepribadian yang quirky.
Secara visual, penonton akan menyaksikan shot-shot yang diambil dengan angle yang membawa mood horor thriller, membuat kita berpikir bahwa akan ada hal mengerikan yang akan menyambut kita pada detik atau menit berikutnya.
Tak ada penampakan hantu di sini, tapi adegan-adegannya sangat 'mengganggu' dan cenderung ekstrem atau brutal. Jadi penonton harus siap mental sebelum masuk ke dalam studio bioskop, terutama pada adegan yang eksplisit.
Secara cerita, Longlegs juga sudah mampu menyeret penonton hanyut dalam misteri ceritanya. Bahkan ketika kita sudah diberi tahu sejak awal siapa pembunuhnya, tapi karakter Longlegs sebagai pembunuh masih sangat misterius dan membuat penasaran.
Foto: Black Bear International
Nicolas Cage yang menghidupkan karakter Longlegs harus diberi tepukan meriah. Aktor berusia 60 tahun itu tampil sangat mengerikan di balik tata rias tebalnya, bahkan tanpa ia melakukan adegan kejam sekalipun.
Meski begitu, atmosfer horor thriller misteri yang dibangun Longlegs pada awal cerita jadi seperti beralih menjadi horor supernatural biasa jelang akhir cerita.
Awalnya, kita disajikan teka-teki tentang kasus pembunuhan, juga karakter Longlegs yang misterius. Agen Lee juga membuat kita ikut menyusun kepingan demi kepinganperistiwauntuk menjawab misteri-misteri yang bertebaran ini.
Namun pada akhirnya, jawabannya diberikan secara lisan dan gamblang, bukan dari hasil penyelidikan Lee. Buat penyuka cerita horor misteri, ini bisa mengurangi keasyikan menonton Longlegs, sekaligus mengurangi banyak poin kelebihannya yang ditebar sepanjang film.
Meski begitu, Longlegs tetap jadi tontonan wajib bagi pencinta film horor. Bisa jadi sudah sangat lama kita tidak disajikan film horor seklasik ini.
Tak hanya para kritikus yang mayoritas memuji film garapan sutradara dan penulis spesialis film horor Osgood "Oz" Perkins ini, penonton pun menyambut antusias filmnya. Bahkan pencinta film di Indonesia pun sudah menunggu-nunggu film ini diputar karena hype-nya yang cukup luar biasa.
Dengan bujet sekitar USD10 juta, Longlegs sejauh ini sudah menghasilkan pendapatan lebih dari USD25 juta hanya untuk pasar domestik saja (Amerika Serikat, Kanada, Puerto Riko, Guam). Padahal di Amerika Serikat baru ditayangkan pada 12 Juli lalu, sedangkan di Indonesia pada hari ini (17/7/2024).
Sinopsis Film Longlegs
Longlegs dibuka dengan adegan seorang gadis kecil yang melihat sebuah mobil terparkir di rumahnya yang terpencil. Penasaran, ia keluar dari rumah tersebut, dan kaget saat melihat sesosok pria aneh memakai baju putih. Wajah pria itu hanya terlihat separuh saja di layar.Adegan lalu berpindah ke sosok agen muda FBI Lee Harker (Maika Monroe). Ia bersama seniornya, Carter (Blair Underwood) tengah menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius.
Foto: Black Bear International
Para korbannya selalu satu keluarga, dengan pelakunya biasanya adalah sang ayah yang lantas bunuh diri di lokasi pembunuhan. Yang lebih aneh lagi, di tempat kejadian perkara juga selalu ada catatan dengan bahasa berkode, dan tulisan "Longlegs" di akhir catatan.
Lee bukanlah agen biasa. Ia seperti punya kemampuan supernatural layaknya cenayang. Keahliannya ini lantas membuatnya bisa meraba bahwa tersangka pembunuhan berantai itu adalah seorang pria pembuat boneka aneh yang hidup menyendiri di kota kecil.
Review Film Longlegs
Bagi penyuka film horor klasik era 1960-an hingga 1980-an, Longlegs adalah tontonan wajib yang akan membuat penonton bernostalgia dan deg-degan.
Semua elemen horor klasik ada di sini. Mulai dari karakter antagonis dengan wujud seperti badut mengerikan, boneka menyeramkan, visual dan tata suara yang membuat jantung berdebar, hingga cerita kultus yang membuat bergidik.
Foto: Black Bear International
Atmosfer quirky atau keunikan dan keanehan khas film horor klasik menguar kental sepanjang sekitar 101 menit cerita berjalan. Bahkan karakter agen Lee Harker pun punya penampakan dan kepribadian yang quirky.
Secara visual, penonton akan menyaksikan shot-shot yang diambil dengan angle yang membawa mood horor thriller, membuat kita berpikir bahwa akan ada hal mengerikan yang akan menyambut kita pada detik atau menit berikutnya.
Tak ada penampakan hantu di sini, tapi adegan-adegannya sangat 'mengganggu' dan cenderung ekstrem atau brutal. Jadi penonton harus siap mental sebelum masuk ke dalam studio bioskop, terutama pada adegan yang eksplisit.
Secara cerita, Longlegs juga sudah mampu menyeret penonton hanyut dalam misteri ceritanya. Bahkan ketika kita sudah diberi tahu sejak awal siapa pembunuhnya, tapi karakter Longlegs sebagai pembunuh masih sangat misterius dan membuat penasaran.
Foto: Black Bear International
Nicolas Cage yang menghidupkan karakter Longlegs harus diberi tepukan meriah. Aktor berusia 60 tahun itu tampil sangat mengerikan di balik tata rias tebalnya, bahkan tanpa ia melakukan adegan kejam sekalipun.
Meski begitu, atmosfer horor thriller misteri yang dibangun Longlegs pada awal cerita jadi seperti beralih menjadi horor supernatural biasa jelang akhir cerita.
Awalnya, kita disajikan teka-teki tentang kasus pembunuhan, juga karakter Longlegs yang misterius. Agen Lee juga membuat kita ikut menyusun kepingan demi kepinganperistiwauntuk menjawab misteri-misteri yang bertebaran ini.
Namun pada akhirnya, jawabannya diberikan secara lisan dan gamblang, bukan dari hasil penyelidikan Lee. Buat penyuka cerita horor misteri, ini bisa mengurangi keasyikan menonton Longlegs, sekaligus mengurangi banyak poin kelebihannya yang ditebar sepanjang film.
Meski begitu, Longlegs tetap jadi tontonan wajib bagi pencinta film horor. Bisa jadi sudah sangat lama kita tidak disajikan film horor seklasik ini.
(ita)