6 Potret Klub Burning Sun Dulu dan Kini, Siap Dibangun Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah resmi ditutup pada 2019, klub malam Burning Sun milik Seungri kembali menjadi perbincangan setelah dirilisnya film dokumenter dari BBC beberapa hari lalu.
Pada awalnya Burning Sun merupakan klub terbesar di Gangnam dan menjadi salah satu yang paling bergengsi di Korea Selatan. Hal tersebut tentu tidak mengherankan mengingat nama besar dari salah satu pemiliknya, yaitu Seungri yang saat itu masih berstatus membergrup K-pop BIGBANG yang memiliki banyak penggemar.
Dengan interior dan eksterior yang mewah, tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung meski harga per mejanya bisa melonjak hingga lebih dari Rp1 miliar pada hari besar. Namun siapa sangka, tempat tersebut ternyata merupakan sarang prostitusi, pembuatan molka (pembuatan film ilegal), penyalahgunaan narkoba, dan tindakankekerasanseksual lainnya.
Dengan terbongkarnya kasus tersebut, tentu membuat klub yang awalnya sangat mewah ini berubah menjadi gedung terbengkalai yang tidak berpenghuni. Bahkan Pemerintah Metropolitan Seoul juga telah menyetujui untuk membangun gedung baru di atas lokasi klub tersebut.
1. Pintu Masuk
Foto: YouTube BBC World Service
Terletak di dalam hotel bintang lima Le Meridien, klub ini memiliki pintu masuk yang tidak kalah mewah. Bentuknya melengkung ke bawah tanah dan berwarna kuning, serta dipadukan dengan warna merah mencolok untuk menandai namanya.
Dahulu pintu ini selalu menjadi lautan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengantri lberjam-jam untuk bisa masuk ke klub tersebut. Namun sekarang meskipun struktur bangunan pintu masuknya masih berdiri, jelas terlihat bahwa bangunan tersebut telah ditinggalkan.
Foto:YouTube BBC World Service
Burning Sun memiliki hampir fasilitas yang lengkap seperti lantai basement untuk EDM, lantai kedua untuk hip hop, ruang VIP, 60 meja VIP dekat kotak DJ dan panggung, serta lantai dansa yang sangat luas hingga mampu menampung 1.000 tamu sekaligus.
Meskipun sangat luas, dahulu lantai dansa dari tempat ini tentu selalu penuh seperti tanpa celah. Namun saat ini tempat tersebut telah berubah menjadi bak gurun pasir yang dipenuhi dengan puing-puing dan debu yang berserakan.
3. Ruang VIP
Foto:YouTube BBC World Service
Dalam film dokumenter tersebut memperlihatkan ruang rahasia yang interiornya tidak pernah dipublikasikan saat klub ini masih beroperasi, tetapi sekarang tempat ini telah menjadi ruang kosong dengan dinding berwarna merah yang menakutkan.
Saat klub ini masih beroperasi para VIP harus membayar sekitar $75.000 USD atau sekitar 1,2 Miliar Rupiah untuk memesan meja. Bagian dari paket ini para tamu memiliki akses ke tempat khusus dan mereka dapat meminta wanita dari lantai dansa untuk menemaninya.
4. Ruang Tersembunyi
Foto:YouTube BBC World Service
Film dokumenter BBC Burning Sun: Exposing the Secret K-pop Chat Groups juga menunjukkan ruang tersembunyi yang dilindungi oleh para penjaga agar para VIP bisa melakukan apa pun saat klub ini masih beroperasi. Tempat inilah yang dijadikan lokasi untuk mencecoki para perempuan dengan obat-obatan dan alkohol hingga mabuk dan tak sadarkan diri, untuk kemudian diperkosa atau dilecehkan.
Kondisi dari ruangan yang menjadi tempat paling kontroversial dari klub ini juga terlihat sudah sangat gelap, kotor, dan tidak terawat.
5. Red Bathroom
Foto:YouTube BBC World Service
Terakhir adalah tempat yang diberi nama Red Bathroom yang sempat viral di situs-situs web porno saat klub masih beroperasi. Di sinilah video molka dan pemerkosaan terhadap perempuan yang telah dibius terjadi.
Tempat ini juga tentu sudah tidak digunakan lagi setelah klub tersebut berhenti beroperasi.
Foto: Seoul Metropolitan Government/JoongAng Daily
Menyusul ditutupnya Burning Sun pada 2019, Hotel Le Meridien yang menjadi lokasi berdirinya klub tersebut juga harus gulung tikar pada 2021 karena pandemi.
Mengutip JoongAng Daily, pada akhir 2023 Pemerintah Metropolitan Seoul telah menyetujui dibangunnya kembali wilayah itu dengan pembangunan gedung pencakar langit eksterior kaca berjumlah 31 lantai.
Bangunan tersebut akan mencangkup perkantoran, perhotelan, dan ruang perumahan serta fasilitas komersial. Tidak lupa ruang hijau juga akan dibangun di luar dan dalam gedung. Di bagian atas gedung juga dilengkapi dengan dek observatorium dengan fasilitas rekreasi lainnya.
Bangunan yang memiliki ukuran 1,4 kali lebih besar dari Menara Kyobo. Mengutip Skyscrapercity, konstruksinya baru akan dimulai pada akhir 2024 atau awal tahun 2025, dan diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih empat tahun untuk pembangunannya.
Desain dari gedung ini dirancang langsung oleh arsitek Prancis yaitu Dominique Perrault dengan membentuk dua bangunan segitiga tajam yang memiliki filosofi mewakili pegunungan yang berada di sekitar Seoul.
Itulah kondisi terkini dari klub Burning Sun yang telah berhenti beroperasi setelah menjadi lokasi aksi kriminal.
MG/Akbar Nugroho
Pada awalnya Burning Sun merupakan klub terbesar di Gangnam dan menjadi salah satu yang paling bergengsi di Korea Selatan. Hal tersebut tentu tidak mengherankan mengingat nama besar dari salah satu pemiliknya, yaitu Seungri yang saat itu masih berstatus membergrup K-pop BIGBANG yang memiliki banyak penggemar.
Dengan interior dan eksterior yang mewah, tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung meski harga per mejanya bisa melonjak hingga lebih dari Rp1 miliar pada hari besar. Namun siapa sangka, tempat tersebut ternyata merupakan sarang prostitusi, pembuatan molka (pembuatan film ilegal), penyalahgunaan narkoba, dan tindakankekerasanseksual lainnya.
Dengan terbongkarnya kasus tersebut, tentu membuat klub yang awalnya sangat mewah ini berubah menjadi gedung terbengkalai yang tidak berpenghuni. Bahkan Pemerintah Metropolitan Seoul juga telah menyetujui untuk membangun gedung baru di atas lokasi klub tersebut.
Kondisi Bangungan Klub Burning Sun Milik Seungri Dulu dan Sekarang
1. Pintu Masuk
Foto: YouTube BBC World Service
Terletak di dalam hotel bintang lima Le Meridien, klub ini memiliki pintu masuk yang tidak kalah mewah. Bentuknya melengkung ke bawah tanah dan berwarna kuning, serta dipadukan dengan warna merah mencolok untuk menandai namanya.
Dahulu pintu ini selalu menjadi lautan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengantri lberjam-jam untuk bisa masuk ke klub tersebut. Namun sekarang meskipun struktur bangunan pintu masuknya masih berdiri, jelas terlihat bahwa bangunan tersebut telah ditinggalkan.
2. Lantai Dansa
Foto:YouTube BBC World Service
Burning Sun memiliki hampir fasilitas yang lengkap seperti lantai basement untuk EDM, lantai kedua untuk hip hop, ruang VIP, 60 meja VIP dekat kotak DJ dan panggung, serta lantai dansa yang sangat luas hingga mampu menampung 1.000 tamu sekaligus.
Meskipun sangat luas, dahulu lantai dansa dari tempat ini tentu selalu penuh seperti tanpa celah. Namun saat ini tempat tersebut telah berubah menjadi bak gurun pasir yang dipenuhi dengan puing-puing dan debu yang berserakan.
3. Ruang VIP
Foto:YouTube BBC World Service
Dalam film dokumenter tersebut memperlihatkan ruang rahasia yang interiornya tidak pernah dipublikasikan saat klub ini masih beroperasi, tetapi sekarang tempat ini telah menjadi ruang kosong dengan dinding berwarna merah yang menakutkan.
Saat klub ini masih beroperasi para VIP harus membayar sekitar $75.000 USD atau sekitar 1,2 Miliar Rupiah untuk memesan meja. Bagian dari paket ini para tamu memiliki akses ke tempat khusus dan mereka dapat meminta wanita dari lantai dansa untuk menemaninya.
4. Ruang Tersembunyi
Foto:YouTube BBC World Service
Film dokumenter BBC Burning Sun: Exposing the Secret K-pop Chat Groups juga menunjukkan ruang tersembunyi yang dilindungi oleh para penjaga agar para VIP bisa melakukan apa pun saat klub ini masih beroperasi. Tempat inilah yang dijadikan lokasi untuk mencecoki para perempuan dengan obat-obatan dan alkohol hingga mabuk dan tak sadarkan diri, untuk kemudian diperkosa atau dilecehkan.
Kondisi dari ruangan yang menjadi tempat paling kontroversial dari klub ini juga terlihat sudah sangat gelap, kotor, dan tidak terawat.
5. Red Bathroom
Foto:YouTube BBC World Service
Terakhir adalah tempat yang diberi nama Red Bathroom yang sempat viral di situs-situs web porno saat klub masih beroperasi. Di sinilah video molka dan pemerkosaan terhadap perempuan yang telah dibius terjadi.
Tempat ini juga tentu sudah tidak digunakan lagi setelah klub tersebut berhenti beroperasi.
6. BangunanPengganti
Foto: Seoul Metropolitan Government/JoongAng Daily
Menyusul ditutupnya Burning Sun pada 2019, Hotel Le Meridien yang menjadi lokasi berdirinya klub tersebut juga harus gulung tikar pada 2021 karena pandemi.
Mengutip JoongAng Daily, pada akhir 2023 Pemerintah Metropolitan Seoul telah menyetujui dibangunnya kembali wilayah itu dengan pembangunan gedung pencakar langit eksterior kaca berjumlah 31 lantai.
Bangunan tersebut akan mencangkup perkantoran, perhotelan, dan ruang perumahan serta fasilitas komersial. Tidak lupa ruang hijau juga akan dibangun di luar dan dalam gedung. Di bagian atas gedung juga dilengkapi dengan dek observatorium dengan fasilitas rekreasi lainnya.
Bangunan yang memiliki ukuran 1,4 kali lebih besar dari Menara Kyobo. Mengutip Skyscrapercity, konstruksinya baru akan dimulai pada akhir 2024 atau awal tahun 2025, dan diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih empat tahun untuk pembangunannya.
Desain dari gedung ini dirancang langsung oleh arsitek Prancis yaitu Dominique Perrault dengan membentuk dua bangunan segitiga tajam yang memiliki filosofi mewakili pegunungan yang berada di sekitar Seoul.
Itulah kondisi terkini dari klub Burning Sun yang telah berhenti beroperasi setelah menjadi lokasi aksi kriminal.
MG/Akbar Nugroho
(ita)