CERMIN: Fotografer Perempuan di Tengah Medan Perang
loading...
A
A
A
Foto: A24
Perpecahan selalu bisa terjadi di mana saja. Tidak hanya di Amerika, juga bisa di Indonesia. Kita sudah pernah melihat di sejumlah wilayah ketika agama bisa memecah belah persaudaraan kita yang sudah terjalin dengan baik selama ratusan tahun.
Bhinneka Tunggal Ika bisa rontok begitu saja hanya karena dugaan yang belum bisa dipastikan kebenarannya, dan diguyur oleh rasa benci, mungkin juga dendam dan iri, yang sudah dipelihara sejak sekian lama.
Alex kembali mengingatkan kita untuk awas, melihat Civil War bukan sebagai ramalan, melainkan sebagai peringatan. Sebuah peringatan akan berarti jika kita memaknainya sebagai tanda untuk berhati-hati, waspada, memperkuat kembali rasa persatuan sesama kita.
Namun saya tak bisa membayangkan menjadi Lee atau Jessie ketika ditakdirkan berada di tengah kobar api peristiwa Mei 1998. Apa yang terjadi seandainya kedua perempuan itu ikut menyaksikan apa yang dilihat oleh James Natchwey?
Akankah mereka tetap bisa memelihara kewarasannya? Akankah mereka masih tetap bisa melanjutkan idealisme berada di garis depan di medan perang?
Namunkita selalu perlu para pemberani seperti James, Lee, dan Jessie. Yang tak menghiraukan keselamatannya demi menyuarakan para korban. Memberi tempat dan penghormatan bagi mereka yang sering kali hanya sekadar menjadi angka dalam beragam pemberitaan.
Di tengah medan perang, Alex memberi penghormatan dengan cara yang paling efektif yang diketahuinya: melalui film.
Civil War
Produser: Gregory Goodman, Andrew Macdonald, Allon Reich
Penulis Skenario: Alex Garland
Sutradara: Alex Garland
Pemain: Kirsten Dunst, Wagner Moura, Cailee Spaeny
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via IG @ichwanpersada
(ita)