CERMIN AWARDS: 10 Aktor dan Aktris Indonesia Terbaik 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menggawangi kolom CERMIN selama 1,5 tahun sejauh ini dan menulis tinjauan atas 160 film dan serial membuat saya bisa berenang lebih dalam melihat sejumlah unsur di dalam masing-masing karya. Khususnya dalam perkara akting.
Meski tak cukup banyak film dan serial dari negeri ini yang bekerja dari skenario yang ditulis dengan baik, menariknya justru cukup banyak penampilan terbaik yang bahkan tak didukung oleh skenario yang cukup mumpuni. Mengejutkan memang melihat kenyataan bahwa sejumlah aktor, dengan pengalaman yang telah diarunginya, masih mampu mengambil esensi terbaik dari peran yang dipercayakan padanya dan memainkannya dengan maksimal.
Akting dengan kualitas top-notch tak hanya datang dari mereka yang sudah berpengalaman berakting dalam puluhan judul film dan serial, beberapa di antaranya justru datang dari mereka yang untuk pertama kalinya tampil di depan kamera dan langsung diberi beban berat untuk menyangga sebuah karya sinema.
Saya dan tim CERMIN tak pernah silau memandang popularitas seorang aktor dan aktris. Yang selalu menjadi pusat perhatian kami cuma satu hal: bagaimana ia berhasil menjadi tokoh yang diperankannya dengan baik.
Inilah 1st CERMIN AWARDS 2023 edisi 10 Aktor dan Aktris Indonesia Terbaik 2023. Nama aktor dan aktris disusun berdasarkan alfabet.
Foto: Visinema Pictures
Emir langsung mencuri perhatian sejak pertama kali tampil sebagai peran utama dalam film besutan Rudi Soedjarwo berjudul Garuda di Dadaku pada 2009. Rudi memang dikenal bertangan dingin ketika menangani seorang aktor baru dan Emir yang saat itu masih berusia 12 tahun juga merasakan bagaimana ditangani Rudi.
Dua tahun berikutnya, Emir meraih Piala Citra pertamanya sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film Rumah Tanpa Jendela. Hampir 10 tahun vakum, Emir muncul beruntun dalam sejumlah film sejak tahun lalu termasuk dalam film Onde Mande.
Sutradara Paul Agusta mempercayakan peran Anwar pada Emir, seseorang yang ditugaskan oleh perusahaannya melacak pemenang hadiah Rp2 miliar hingga ke Danau Maninjau di Sumatera Barat. Perlahan kita melihat bahwa sosok Anwar krusial dalam Onde Mande dan Emir membawakannya dengan cemerlang sehingga kita bisa memahami patah hatinya, kegusarannya dan rasa rindu yang sudah dipendamnya sejak kecil.
Foto:Bintang Cahaya Sinema
Dalam adegan pembuka yang mengesankan, kita melihat Martha berjalan ke arah laut dengan telanjang. Ia terus menuju ke tengah dan kita akhirnya memahami kelak mengapa tindakan itu dilakukannya.
Dalam Film Terbaik Festival Film Indonesia (FFI), Women From Rote Island, Irma memainkan peran sentral sebagai Martha, TKW dari Malaysia yang pulang ke kampung halamannya di Pulau Rote karena ayahnya meninggal, tapi harus menerima nasib diperkosa oleh seorang laki-laki biadab hingga hamil.
Jiwanya pun terganggu dan membuatnya harus dipasung. Sebuah peran yang luar biasa berat dan menuntut totalitas dari seorang aktris. Di tangan Irma yang baru pertama kali berakting di depan kamera, kita melihat bagaimana ia mewujud menjadi Martha yang hanya bisa menerima nasib sialnya, tak bisa memprotes atas kebiadaban yang menimpanya.
Sayangnya memang juri FFI 2023 lebih silau dengan popularitas sehingga pendatang baru seperti Irma tak dilirik sama sekali. Untungnya penampilan Irma lantas diganjar di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023.
Foto:Bintang Cahaya Sinema
Salah satu yang mengesankan dari film Women From Rote Island di luar isunya yang sensitif adalah keberanian sutradara Jeremias Nyangoen menyerahkan kepercayaan sepenuhnya pada para pemain-pemain baru. Nyawa film disandarkan pada mereka yang belum berpengalaman menjadi sebuah keberanian yang harus dipujikan.
Jadinya memang selain Irma Rihi, kita juga melihat penemuan baru dalam sinema Indonesia bernama Linda Adoe. Sebagai Orpa yang kehilangan suami, juga 'kehilangan' dua putrinya dengan alasan yang berbeda membutuhkan akting yang sangat menguras emosi.
Linda terjaring melalui kasting yang dilaluinya hingga tiga kali sebagaimana dikutip dari Pos Kupang. Ia lantas menjalani masa karantina dari Oktober hingga November 2022. Dengan pendalaman sedemikian, juga komitmen waktu sedemikian, maka semuanya berbuah manis.
Sama seperti Irma, memang susah dipercaya jika Linda bahkan tak lolos nomine Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2023. Padahal jika saja ia masuk, peluangnya sama besar dengan Sha Ine Febriyanti yang akhirnya membawa pulang Piala Citra.
Meski tak cukup banyak film dan serial dari negeri ini yang bekerja dari skenario yang ditulis dengan baik, menariknya justru cukup banyak penampilan terbaik yang bahkan tak didukung oleh skenario yang cukup mumpuni. Mengejutkan memang melihat kenyataan bahwa sejumlah aktor, dengan pengalaman yang telah diarunginya, masih mampu mengambil esensi terbaik dari peran yang dipercayakan padanya dan memainkannya dengan maksimal.
Akting dengan kualitas top-notch tak hanya datang dari mereka yang sudah berpengalaman berakting dalam puluhan judul film dan serial, beberapa di antaranya justru datang dari mereka yang untuk pertama kalinya tampil di depan kamera dan langsung diberi beban berat untuk menyangga sebuah karya sinema.
Saya dan tim CERMIN tak pernah silau memandang popularitas seorang aktor dan aktris. Yang selalu menjadi pusat perhatian kami cuma satu hal: bagaimana ia berhasil menjadi tokoh yang diperankannya dengan baik.
Inilah 1st CERMIN AWARDS 2023 edisi 10 Aktor dan Aktris Indonesia Terbaik 2023. Nama aktor dan aktris disusun berdasarkan alfabet.
1. Emir Mahira (Film: Onde Mande)
Foto: Visinema Pictures
Emir langsung mencuri perhatian sejak pertama kali tampil sebagai peran utama dalam film besutan Rudi Soedjarwo berjudul Garuda di Dadaku pada 2009. Rudi memang dikenal bertangan dingin ketika menangani seorang aktor baru dan Emir yang saat itu masih berusia 12 tahun juga merasakan bagaimana ditangani Rudi.
Dua tahun berikutnya, Emir meraih Piala Citra pertamanya sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film Rumah Tanpa Jendela. Hampir 10 tahun vakum, Emir muncul beruntun dalam sejumlah film sejak tahun lalu termasuk dalam film Onde Mande.
Sutradara Paul Agusta mempercayakan peran Anwar pada Emir, seseorang yang ditugaskan oleh perusahaannya melacak pemenang hadiah Rp2 miliar hingga ke Danau Maninjau di Sumatera Barat. Perlahan kita melihat bahwa sosok Anwar krusial dalam Onde Mande dan Emir membawakannya dengan cemerlang sehingga kita bisa memahami patah hatinya, kegusarannya dan rasa rindu yang sudah dipendamnya sejak kecil.
2. Irma Rihi (Film: Women From Rote Island)
Foto:Bintang Cahaya Sinema
Dalam adegan pembuka yang mengesankan, kita melihat Martha berjalan ke arah laut dengan telanjang. Ia terus menuju ke tengah dan kita akhirnya memahami kelak mengapa tindakan itu dilakukannya.
Dalam Film Terbaik Festival Film Indonesia (FFI), Women From Rote Island, Irma memainkan peran sentral sebagai Martha, TKW dari Malaysia yang pulang ke kampung halamannya di Pulau Rote karena ayahnya meninggal, tapi harus menerima nasib diperkosa oleh seorang laki-laki biadab hingga hamil.
Jiwanya pun terganggu dan membuatnya harus dipasung. Sebuah peran yang luar biasa berat dan menuntut totalitas dari seorang aktris. Di tangan Irma yang baru pertama kali berakting di depan kamera, kita melihat bagaimana ia mewujud menjadi Martha yang hanya bisa menerima nasib sialnya, tak bisa memprotes atas kebiadaban yang menimpanya.
Sayangnya memang juri FFI 2023 lebih silau dengan popularitas sehingga pendatang baru seperti Irma tak dilirik sama sekali. Untungnya penampilan Irma lantas diganjar di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023.
3. Linda Adoe (Film: Women From Rote Island)
Foto:Bintang Cahaya Sinema
Salah satu yang mengesankan dari film Women From Rote Island di luar isunya yang sensitif adalah keberanian sutradara Jeremias Nyangoen menyerahkan kepercayaan sepenuhnya pada para pemain-pemain baru. Nyawa film disandarkan pada mereka yang belum berpengalaman menjadi sebuah keberanian yang harus dipujikan.
Jadinya memang selain Irma Rihi, kita juga melihat penemuan baru dalam sinema Indonesia bernama Linda Adoe. Sebagai Orpa yang kehilangan suami, juga 'kehilangan' dua putrinya dengan alasan yang berbeda membutuhkan akting yang sangat menguras emosi.
Linda terjaring melalui kasting yang dilaluinya hingga tiga kali sebagaimana dikutip dari Pos Kupang. Ia lantas menjalani masa karantina dari Oktober hingga November 2022. Dengan pendalaman sedemikian, juga komitmen waktu sedemikian, maka semuanya berbuah manis.
Sama seperti Irma, memang susah dipercaya jika Linda bahkan tak lolos nomine Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2023. Padahal jika saja ia masuk, peluangnya sama besar dengan Sha Ine Febriyanti yang akhirnya membawa pulang Piala Citra.