12 Film Hayao Miyazaki, dari Rating Terendah sampai Tertinggi
loading...
A
A
A
Hayao Miyazaki dikenal sebagai salah satu sutradara anime terhebat. Banyak film besutannya yang memenangkan penghargaan dan juga meraup keuntungan besar di box office. Ini membuat karya-karyanya selalu dinantikan. Sampai saat ini, Miyazaki telah menelurkan 12 film anime dalam kapasitasnya sebagai sutradara.
Miyazaki juga identik dengan Studio Ghibli. Studio itu pun dikenal selalu merilis film-film anime yang berkualitas. Gaya seninya pun khas dan orang pun dengan mudah mengenalinya. Tema yang sering diangkat adalah kisah suram akibat perang dan juga lingkungan.
Miyazaki kembali menjadi bahan obrolan setelah film terbarunya, The Boy and the Heron dirilis di seluruh dunia mulai pekan lalu. Film ini merupakan film original yang tidak diadaptasi dari manga atau sumber lain. Ini juga menjadi kejutan karena Miyazaki pernah menyatakan pensiun sebagai sutradara pada 2013.
Di sepanjang kariernya, film-film besutan Miyazaki mendapatkan apresiasi tinggi dari para kritikus dan audiens. Ratingnya di Rotten Tomatoes bisa menjadi buktinya. Meski begitu, angkanya bisa berbeda di situs rating lain seperti MyAnimeList, IMDb, atau Metascore. Artikel ini mengurutkan rating film Miyazaki berdasarkan skornya di Rotten Tomatoes sekaligus memberikan fakta skor di situs lain. Apa saja film Hayao Miyazaki dari rating terendah sampai tertinggi? Simak ulasannya berikut!
Foto: Wizard Dojo
Rotten Tomatoes: 87%
MyAnimeList: 8,66
IMDb: 8,2
Metascore: 82
Tayang: Netflix
Howl's Moving Castle menjadi film kedua Hayao Miyazaki yang dinominasikan untuk Oscar di kategori film animasi terbaik. Sayangnya, film itu kalah dari Wallace and Gromit: The Curse of the Were-Rabbit. Meski begitu, film ini memenangkan banyak penghargaan di Jepang dan kancah internasional.
Howl’s Moving Castle berkisah tentang Sophie, anak seorang pembuat topi. Suatu hari, dia dikutuk menjadi seorang nenek-nenek oleh seorang penyihir yang dendam pada Howl, penyihir hebat yang juga mata keranjang. Agar bisa kembali normal, Sophie harus mendampingi Howl dan teman-temannya. Dia pun harus tinggal di kastel Howl yang terus bergerak dan berpetualang di saat perang mencabik-cabik kerajaan mereka.
Foto: Rotoscopers
Rotten Tomatoes: 88%
MyAnimeList: 8,11
IMDb: 7,7
Metascore: 83
Tayang: Netflix
The Wind Rises pernah diklaim Hayao Miyazaki bakal menjadi film terakhir yang dia sutradarai dan diangkat dari biografi Jirou Horikoshi. Namun, itu tidak terbukti dengan dirilisnya The Boy and the Heron. Film ini dianggap kontroversial secara politik karena penggambaran simpatisnya terhadap Horikoshi dan pendirian anti-perangnya. Film ini menjadi film ketiga Miyazaki yang masuk nominasi Oscar, tapi tidak menang.
Di The Wind Rises, Jirou Horikoshi menderita rabun dekat yang membuatnya tidak bisa menjadi pilot. Dia lalu kuliah di jurusan teknik aeronautikal di Tokyo Imperial University agar bisa membuat pesawat. Ketika tiba di Tokyo, kota itu dilanda gempa bumi besar pada 1923. Peristiwa ini menandai dimulainya lebih dari 20 tahun pergolakan sosial dan menyerahnya Jepang di Perang Dunia II. Di sisi lain, Jirou berhasil membuat jet tempur Mitsubishi A6M Zero dan tahun-tahun itu akan mengujinya.
Foto: IFC Center
Rotten Tomatoes: 90%
MyAnimeList: 8,36
IMDb: 8
Metascore: 86
Tayang: Netflix
Nausicaä of the Valley of the Wind berlatar 1.000 tahun setelah perang nuklir yang menghancurkan hampir semua kehidupan di bumi. Manusia terus berjuang melawan hutan yang berevolusi. Dipenuhi spora beracun dan serangga besar, hutan pun tumbuh pesat di bumi dan mengancam menelan sisa-sisa manusia.
Jauh dari hutan, ada kerajaan pertanian damai yang dikenal sebagai Lembah Angin. Tempat itu berada di dekat laut sehingga tidak terjamah racun maut hutan. Putri kerajaan itu, Nausicaä, tahu kalau kerajaannya itu terganggu ketika pesawat dari kerajaan Tolmekia jatuh di Lembah. Kerajaan itu pun diinvasi. Kini, Nausicaä harus berusaha menghentikan tentara Tolmekian dan melindungi Lembah itu dari hutan beracun.
Foto: Dryed Mangoez
Rotten Tomatoes: 91%
MyAnimeList: 7,93
IMDb: 7,6
Metascore: 86
Tayang: Netflix
Banyak aspek dari Ponyo ditarik dari kehidupan sehari-hari. Desa pinggir lautnya diangkat dari Tomonoura, Jepang, dengan beberapa bagiannya terinspirasi dari Die Walkure karya Richard Wagner. Film ini dianggap menjadi salah satu film yang paling emosional dari Studio Ghibli. Beberapa orang mengaitkan film ini dengan Luca, buatan Pixar.
Miyazaki juga identik dengan Studio Ghibli. Studio itu pun dikenal selalu merilis film-film anime yang berkualitas. Gaya seninya pun khas dan orang pun dengan mudah mengenalinya. Tema yang sering diangkat adalah kisah suram akibat perang dan juga lingkungan.
Miyazaki kembali menjadi bahan obrolan setelah film terbarunya, The Boy and the Heron dirilis di seluruh dunia mulai pekan lalu. Film ini merupakan film original yang tidak diadaptasi dari manga atau sumber lain. Ini juga menjadi kejutan karena Miyazaki pernah menyatakan pensiun sebagai sutradara pada 2013.
Di sepanjang kariernya, film-film besutan Miyazaki mendapatkan apresiasi tinggi dari para kritikus dan audiens. Ratingnya di Rotten Tomatoes bisa menjadi buktinya. Meski begitu, angkanya bisa berbeda di situs rating lain seperti MyAnimeList, IMDb, atau Metascore. Artikel ini mengurutkan rating film Miyazaki berdasarkan skornya di Rotten Tomatoes sekaligus memberikan fakta skor di situs lain. Apa saja film Hayao Miyazaki dari rating terendah sampai tertinggi? Simak ulasannya berikut!
12. Howl's Moving Castle — 2004
Foto: Wizard Dojo
Rotten Tomatoes: 87%
MyAnimeList: 8,66
IMDb: 8,2
Metascore: 82
Tayang: Netflix
Howl's Moving Castle menjadi film kedua Hayao Miyazaki yang dinominasikan untuk Oscar di kategori film animasi terbaik. Sayangnya, film itu kalah dari Wallace and Gromit: The Curse of the Were-Rabbit. Meski begitu, film ini memenangkan banyak penghargaan di Jepang dan kancah internasional.
Howl’s Moving Castle berkisah tentang Sophie, anak seorang pembuat topi. Suatu hari, dia dikutuk menjadi seorang nenek-nenek oleh seorang penyihir yang dendam pada Howl, penyihir hebat yang juga mata keranjang. Agar bisa kembali normal, Sophie harus mendampingi Howl dan teman-temannya. Dia pun harus tinggal di kastel Howl yang terus bergerak dan berpetualang di saat perang mencabik-cabik kerajaan mereka.
11. The Wind Rises — 2013
Foto: Rotoscopers
Rotten Tomatoes: 88%
MyAnimeList: 8,11
IMDb: 7,7
Metascore: 83
Tayang: Netflix
The Wind Rises pernah diklaim Hayao Miyazaki bakal menjadi film terakhir yang dia sutradarai dan diangkat dari biografi Jirou Horikoshi. Namun, itu tidak terbukti dengan dirilisnya The Boy and the Heron. Film ini dianggap kontroversial secara politik karena penggambaran simpatisnya terhadap Horikoshi dan pendirian anti-perangnya. Film ini menjadi film ketiga Miyazaki yang masuk nominasi Oscar, tapi tidak menang.
Di The Wind Rises, Jirou Horikoshi menderita rabun dekat yang membuatnya tidak bisa menjadi pilot. Dia lalu kuliah di jurusan teknik aeronautikal di Tokyo Imperial University agar bisa membuat pesawat. Ketika tiba di Tokyo, kota itu dilanda gempa bumi besar pada 1923. Peristiwa ini menandai dimulainya lebih dari 20 tahun pergolakan sosial dan menyerahnya Jepang di Perang Dunia II. Di sisi lain, Jirou berhasil membuat jet tempur Mitsubishi A6M Zero dan tahun-tahun itu akan mengujinya.
10. Nausicaä of the Valley of the Wind — 1984
Foto: IFC Center
Rotten Tomatoes: 90%
MyAnimeList: 8,36
IMDb: 8
Metascore: 86
Tayang: Netflix
Nausicaä of the Valley of the Wind berlatar 1.000 tahun setelah perang nuklir yang menghancurkan hampir semua kehidupan di bumi. Manusia terus berjuang melawan hutan yang berevolusi. Dipenuhi spora beracun dan serangga besar, hutan pun tumbuh pesat di bumi dan mengancam menelan sisa-sisa manusia.
Jauh dari hutan, ada kerajaan pertanian damai yang dikenal sebagai Lembah Angin. Tempat itu berada di dekat laut sehingga tidak terjamah racun maut hutan. Putri kerajaan itu, Nausicaä, tahu kalau kerajaannya itu terganggu ketika pesawat dari kerajaan Tolmekia jatuh di Lembah. Kerajaan itu pun diinvasi. Kini, Nausicaä harus berusaha menghentikan tentara Tolmekian dan melindungi Lembah itu dari hutan beracun.
9. Ponyo — 2008
Foto: Dryed Mangoez
Rotten Tomatoes: 91%
MyAnimeList: 7,93
IMDb: 7,6
Metascore: 86
Tayang: Netflix
Banyak aspek dari Ponyo ditarik dari kehidupan sehari-hari. Desa pinggir lautnya diangkat dari Tomonoura, Jepang, dengan beberapa bagiannya terinspirasi dari Die Walkure karya Richard Wagner. Film ini dianggap menjadi salah satu film yang paling emosional dari Studio Ghibli. Beberapa orang mengaitkan film ini dengan Luca, buatan Pixar.