10 Film Animasi Disney Paling Enggak Laku sampai Sejauh Ini
loading...
A
A
A
Lightyear berusaha dibuat sebagai spinoff Toy Story dengan memfokuskan pada sosok yang menginspirasi mainan dengan nama sama. Orang memang suka Buzz Lightyear versi mainan, tapi, mereka tidak peduli dengan Lightyear versi asli dan film ini juga diboikot karena mengangkat isu LGBT. Dibuat dengan anggaran USD200 juta, film ini berakhir meraup USD226,4 juta. Disney rugi sekitar USD100 juta setelah dipotong biaya marketing.
Lightyear bercerita tentang space ranger legendaris bernama Buzz Lighyear. Dia menjalani petualangan antargalaksi bersama Izzy, Mo, Darby, dan robot kucingnya, Sox. Selama menjalani misi sulit itu, mereka harus belajar bekerja sama sebagai satu tim agar bisa meloloskan diri dari Zurg yang jahat dan pasukan robotnya.
Foto: Moria
Mars Needs Moms bahkan belum dirilis ke bioskop ketika Disney mengumumkan kalau perusahaan yang menciptakannya, ImageMoversDigital, ditutup. Pada akhirnya, Mars Need Moms benar-benar terseok-seok di bioskop. Dibuat dengan dana USD150 juta, film itu hanya menghasilkan USD39,2 juta.
Film ini berkisah tentang Milo, seorang bocah berusia 9 tahun yang sering dimarahi ibunya karena malas mengerjakan PR atau makan sayuran karena lebih suka nonton film monster atau membaca komik. Tapi, ibunya malah diculik makhluk Mars setelah Milo mengatakan hidupnya akan jadi lebih baik tanpa sang ibu. Milo kemudian berusaha menyelamatkannya.
Foto: Polygon
Sejumlah laporan mengklaim kalau Disney rugi hampir rugi sekitar USD200 juta pada film animasi tentang keluarga petulang ini. Film itu dibuat dengan dana USD180 juta dan hanya meraup USD73,6 juta. Seperti Treasure Planet, Disney berusaha menjual petualangan sci-fi itu kepada audiens keluarganya. Sayang, film ini tidak laku dan film ini juga diboikot di sejumlah negara.
Strange World berkisah tentang keluarga penjelajah legendaris. Mereka menemukan diri mereka di sebuah daratan yang belum pernah dijelajahi yang penuh makhluk aneh. Kalau mereka ingin bertahan hidup dari marabahaya di tempat itu, mereka harus menyingkirkan perbedaan dan bekerja bersama.
Foto: Looper
The Black Cauldron adalah film animasi paling mahal Disney ketika dirilis pada 1985. Film dirilis setelah kematian Walt Disney dan salah satu film di masa gelap studio tersebut. Sayangnya, tema yang diangkat dinilai terlalu kelam dan keras untuk anak-anak. Dengan marketing-nya yang tidak efektif, film itu hanya meraup USD21,3 juta.
Film ini berlatar di sebuah dunia fiktif bernama Prydain. Peternak babi bernama Taran bermimpi menjadi ksatria. Dia kemudian mendapatkan panggilan ketika Raja Bertanduk jahat menculik Hen-Wren, babi peramal yang dirawat Taran. Kini, Taran harus mencari kawah hitam ajaib sebelum keduluan Raja Bertanduk itu.
Foto: CNN
Turning Red dipromosikan sebagai film pertama Pixar yang dikerjakan sepenuhnya oleh wanita. Sayangnya, film ini gagal menarik minat banyak orang karena tema yang diangkat tidak bisa dinikmati semua orang. Dengan dana produksi besar, USD175 juta, film ini hanya mampu meraup USD20,1 juta di box office.
Turning Red berkisah tentang seorang ABG cewek berusia 13 tahun. Dia bisa berubah menjadi panda merah raksasa ketika dia merasa sangat kegirangan. Perubahan itu terjadi ketika cewek itu mendapakan haid pertamanya. Tema yang terlalu cewek ini membuat tidak semua orang mau menontonnya.
Foto: USA Today
Wish merupakan film animasi Disney yang dirilis untuk merayakan 100 tahun studio itu. Sayangnya, film ini tidak laku dengan hanya meraup di bawah USD50 juta di pekan kedua. Film ini butuh setidaknya USD400 juta untuk bisa menutup modalnya yang mencapai USD200 juta.
Wish berkisah tentang Asha, seorang cewek berusia 17 tahun. Dia tinggal di Kerajaan Rosas, yang dipimpin seorang raja yang juga penyihir, Magnifico. Suatu hari, Asha tahu kalau Magnifico tidak sebaik citra yang selama ini dibangunnya. Dia pun bertekad mengungkapkannya.
Lightyear bercerita tentang space ranger legendaris bernama Buzz Lighyear. Dia menjalani petualangan antargalaksi bersama Izzy, Mo, Darby, dan robot kucingnya, Sox. Selama menjalani misi sulit itu, mereka harus belajar bekerja sama sebagai satu tim agar bisa meloloskan diri dari Zurg yang jahat dan pasukan robotnya.
4. Mars Need Moms — 2011
Foto: Moria
Mars Needs Moms bahkan belum dirilis ke bioskop ketika Disney mengumumkan kalau perusahaan yang menciptakannya, ImageMoversDigital, ditutup. Pada akhirnya, Mars Need Moms benar-benar terseok-seok di bioskop. Dibuat dengan dana USD150 juta, film itu hanya menghasilkan USD39,2 juta.
Film ini berkisah tentang Milo, seorang bocah berusia 9 tahun yang sering dimarahi ibunya karena malas mengerjakan PR atau makan sayuran karena lebih suka nonton film monster atau membaca komik. Tapi, ibunya malah diculik makhluk Mars setelah Milo mengatakan hidupnya akan jadi lebih baik tanpa sang ibu. Milo kemudian berusaha menyelamatkannya.
3. Strange World — 2022
Foto: Polygon
Sejumlah laporan mengklaim kalau Disney rugi hampir rugi sekitar USD200 juta pada film animasi tentang keluarga petulang ini. Film itu dibuat dengan dana USD180 juta dan hanya meraup USD73,6 juta. Seperti Treasure Planet, Disney berusaha menjual petualangan sci-fi itu kepada audiens keluarganya. Sayang, film ini tidak laku dan film ini juga diboikot di sejumlah negara.
Strange World berkisah tentang keluarga penjelajah legendaris. Mereka menemukan diri mereka di sebuah daratan yang belum pernah dijelajahi yang penuh makhluk aneh. Kalau mereka ingin bertahan hidup dari marabahaya di tempat itu, mereka harus menyingkirkan perbedaan dan bekerja bersama.
2. The Black Cauldron — 1985
Foto: Looper
The Black Cauldron adalah film animasi paling mahal Disney ketika dirilis pada 1985. Film dirilis setelah kematian Walt Disney dan salah satu film di masa gelap studio tersebut. Sayangnya, tema yang diangkat dinilai terlalu kelam dan keras untuk anak-anak. Dengan marketing-nya yang tidak efektif, film itu hanya meraup USD21,3 juta.
Film ini berlatar di sebuah dunia fiktif bernama Prydain. Peternak babi bernama Taran bermimpi menjadi ksatria. Dia kemudian mendapatkan panggilan ketika Raja Bertanduk jahat menculik Hen-Wren, babi peramal yang dirawat Taran. Kini, Taran harus mencari kawah hitam ajaib sebelum keduluan Raja Bertanduk itu.
1. Turning Red — 2021
Foto: CNN
Turning Red dipromosikan sebagai film pertama Pixar yang dikerjakan sepenuhnya oleh wanita. Sayangnya, film ini gagal menarik minat banyak orang karena tema yang diangkat tidak bisa dinikmati semua orang. Dengan dana produksi besar, USD175 juta, film ini hanya mampu meraup USD20,1 juta di box office.
Turning Red berkisah tentang seorang ABG cewek berusia 13 tahun. Dia bisa berubah menjadi panda merah raksasa ketika dia merasa sangat kegirangan. Perubahan itu terjadi ketika cewek itu mendapakan haid pertamanya. Tema yang terlalu cewek ini membuat tidak semua orang mau menontonnya.
Special Mention: Wish — 2023
Foto: USA Today
Wish merupakan film animasi Disney yang dirilis untuk merayakan 100 tahun studio itu. Sayangnya, film ini tidak laku dengan hanya meraup di bawah USD50 juta di pekan kedua. Film ini butuh setidaknya USD400 juta untuk bisa menutup modalnya yang mencapai USD200 juta.
Wish berkisah tentang Asha, seorang cewek berusia 17 tahun. Dia tinggal di Kerajaan Rosas, yang dipimpin seorang raja yang juga penyihir, Magnifico. Suatu hari, Asha tahu kalau Magnifico tidak sebaik citra yang selama ini dibangunnya. Dia pun bertekad mengungkapkannya.
(alv)