Penjelasan Siapa Mahoraga dan Kemampuannya di Jujutsu Kaisen

Jum'at, 17 November 2023 - 18:23 WIB
loading...
Penjelasan Siapa Mahoraga...
Mahoraga terbukti menjadi Shikigami yang sangat kuat di Jujutsu Kaisen. Dia bahkan membuat Raja Roh Sukuna kerepotan saat menghadapinya di Insiden Shibuya. (Foto: SportsKeeda)
A A A
Mahoraga terbukti menjadi Shikigami yang sangat kuat di Jujutsu Kaisen . Dia bahkan membuat Megumi Fushiguro yang melepaskannya kerepotan. Raja Kutukan Ryomen Sukuna pun sempat kesulitan menghadapi makhluk tersebut.

Peringatan: Mengandung Spoiler Manga Jujutsu Kaisen!

Diperkenalkan di busur Insiden Shibuya, Mahoraga adalah Shikigami paling kuat yang bisa dipanggil dengan Teknik Kutukan Sepuluh Bayangan. Megumi memanggil Shikigami itu ketika sekarat setelah ditusuk Haruta Shigemo dengan pedang. Alih-alih membantu, Shikigami itu malah membuat kekacauan.

Dalam sejarahnya di klan Zenin, tidak satu pun pengguna Teknik Kutukan Sepuluh Bayangan bisa menaklukkan Shikigami itu. Meski Megumi sangat mahir dalam mengendalikan Shikigami-nya, Mahoraga terbukti berada di level lain. Megumi bahkan sekarat karena serangan Mahoraga dan harus diselamatkan Sukuna. Siapa sebenarnya Mahoraga dan seperti apa kemampuannya? Simak ulasannya berikut!



1. Siapakah Mahoraga di Jujutsu Kaisen?

Penjelasan Siapa Mahoraga dan Kemampuannya di Jujutsu Kaisen

Foto: Dexerto

Mahoraga punya nama lengkap Yatsuka-no-Tsurugi Ikaishinshou Makora atau Pedang Bergagang 8 Jenderal Suci Alam Lain Mahoraga. Dia bisa dipanggil setelah penggunanya mengucapkan mantra, “Dengan harta karun ini, aku memanggil … (Furube Yurayura)” sebelum melontarkan nama Jenderal Suci itu. Alih-alih membentuk wayang bayangan dengan tangan mereka untuk memanifestasikan Shikigami itu, penggunanya hanya perlu menjulurkan tangannya ke depan dengan posisi agak miring ke atas dan kepalan tangan menutup.

Mahoraga kemudian muncul dengan figur humanoid tinggi besar dan perkasa dengan empat sayap yang mencuat dari lubang matanya dan pelengkap seperti ekor memanjang dari belakang kepalanya. Di atas kepalanya, ada roda dengan delapan pegangan yang berotasi ketika Mahoraga merespons stimul barunya. Mantra Sepuluh Harta Karun Keramat Furu dan rodanya mewakili sebuah siklus lengkap dan harmoni. Mahoraga juga memakai bawahan hakama hitam dan selempang putih yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

Nama Teknik ini diangkat dari ras dewa Mahoraga dalam ajaran Buddha. Dia digambarkan punya penampakan seperti ular besar. Istilah delapan juga terinspirasi dari 8 Pasukan ras suci yang dikenal sebagai Astasena atau Tenryuu-Hachi Bushuu. Mahoraga adalah salah satu dari 8 Pasukan itu. Roda di atas kepala Mahoraga merepresentasikan Dharma, di mana Mahoraga dan dewa lain mempertahankan diri dari bahaya.

Di sepanjang sejarah Teknik Kutukan Sepuluh Bayangan, Mahoraga belum pernah ditaklukkan atau bisa diperintah seperti yang lainnya. Tapi, pengguna pengguna Sepuluh Bayangan bisa memanggilnya lewat ritual exorcism sebagai usaha untuk meng-exorcise-nya kapan saja. Orang lain bisa dimasukkan dalam ritual ini. Tapi, mengalahkan Shikigami itu tidak bisa membuat pengguna Sepuluh Bayangan menggunakannya.

Umumnya, ini akan dianggap sebagai pemanggilan yang tidak praktis. Tapi, Megumi yakin kalau itu adalah kartu as dalam lubang, pilihan terakhirnya dalam situasi yang paling mengancam. Dengan memanggil Mahoraga dan memaksa lawannya berpartisipasi dalam ritual, Megumi bisa membawa lawannya mati bersamanya. Di Insiden Shibuya, ketika Mahoraga dipanggil untuk menghadapi Haruta, Sukuna muncul dan melawan makhluk itu. Karena Sukuna adalah orang luar dalam aksi exorcism ini, keterlibatannya akan membatalkan ritual itu.

2. Kemampuan Mahoraga di Jujutsu Kaisen

Penjelasan Siapa Mahoraga dan Kemampuannya di Jujutsu Kaisen

Foto: Jujutsu Kaisen Wiki – Fandom

Mahoraga punya kemampuan mengadaptasi fenomena apa pun. Kalau dia terluka akibat serangan tertentu, roda delapan pegangannya itu akan berputar, yang membuatnya bisa mengadaptasi teknik yang dipakai penyerangnya. Kalau lawannya menggunakan teknik yang sama, Mahoraga akan melawannya. Ini bekerja secara ofensif juga, dengan mengadaptasi penyerangan yang efektif menembus pertahanan lawan.

Satoru Gojo mendeduksi kalau roda Mahoraga butuh berputar empat kali untuk mengadaptasi Teknik Kutukan Tanpa Batasnya. Dia sempat kewalahan menghadapi makhluk raksasa itu meski sudah mengeluarkan semua kemampuannya secara maksimal. Setelah mendeduksinya, Satoru berencana melumpuhkan Mahoraga sebelum rodanya berputar untuk kali keempat. Sayang, gagal.

Selain itu, Mahoraga punya kekuatan untuk menghancurkan beton atau memukul orang sampai menembus banyak gedung dengan hanya satu pukulan. Shikigami ini juga punya Pedang Pemusnah. Pedang itu terpasang di lengannya dan dibungkus energi positif, sehingga efektif untuk melawan roh kutukan.

Sukuna bahkan mengakui kalau Mahoraga cukup kuat, karena bisa mengadaptasi gerakan dan menyerangnya dengan gerakan itu. Serangan awalnya tidak berhasil pada Sukuna dan makhluk itu menderita kerusakan parah akibat Teknik Dismantle-nya. Begitu roda di kepalanya berputar untuk kali pertama, Mahoraga bisa mengirim Sukuna menembus banyak gedung dengan menggunakan energi kutukan, bukan energi positif. Mahoraga juga bisa melihat dan menghindari Dismantle setiap kali Sukuna berusaha menggunakannya.

Kemampuan beradaptasi Mahoraga tidak terbatas pada gerakan spesifik, tapi semua teknik terkait. Sukuna percaya kalau Mahoraga bisa mengadaptasi serangan menyayat secara umum setelah mengalami Dismantle. Untuk mengatas regenerasi cepat Mahoraga, makhluk itu harus dikalahkan dengan serangan berbeda, bukan yang pernah melukainya. Sukuna menang karena menggunakan Domain Expansion-nya, Fukuma Mizushi, untuk menyayat Shikigami itu tanpa henti sebelum menyelesaikannya dengan metode lain, yaitu panah api kuat yang membakar Jenderal Suci tersebut. Sukuna tidak membunuh Mahoraga, karena dia sudah punya rencana.

3. Bagaimana Mahoraga Membunuh Satoru Gojo di Jujutsu Kaisen?

Penjelasan Siapa Mahoraga dan Kemampuannya di Jujutsu Kaisen

Foto: Otakukart

Di sepanjang Jujutsu Kaisen, Mahoraga baru terlibat pertarungan sengit sebanyak dua kali, yaitu melawan Sukuna di Insiden Shibuya dan Satoru Gojo di Culling Game. Setelah Insiden Shibuya dan mengambil alih tubuh Megumi di Culling Game, Sukuna mampu menaklukkan Shikigami itu dan menggunakannya secara optimal. Faktanya, Sukuna adalah satu-satunya pengguna Teknik Sepuluh Bayangan yang mampu menaklukkan Mahoraga.

Kerja Mahoraga punya peranan penting dalam usaha Sukuna untuk menyingkirkan Satoru. Dari awal bentrokan itu, Sukuna jelas punya rencana jahat yang berpusat pada Mahoraga. Pengalamannya melawan Mahoraga di Insiden Shibuya dan ketertarikannya pada Megumi berkat Teknik Sepuluh Bayangan itu membuat rencana Sukuna berjalan sempurna.

Dengan kemampuan istimewa Mahoraga, Sukuna berusaha melampaui Teknik Tanpa Batas Satoru. Mahoraga memainkan peranan penting dalam kematian Satoru. Dia memulainya dengan memanipulasi Energi Kutukan di sekitar Satoru, terutama menarget Tanpa Batas-nya untuk membuatnya tidak efektif. Manipulasi ini membangun adegan bentrokan besar yang akhirnya mengakibatkan kematian Satoru.



Momen penting terjadi pada chapter 234 manga Jujutsu Kaisen ketika Mahoraga melepaskan serangan sayatannya yang kuat dan serba guna, yang menyegel kematian Satoru. Tak seperti jurus Sukuna, adaptasi Mahoraga membuat sayatannya melampaui Satoru dan mencapai konsep ruang. Itu membuatnya memotong tidak hanya Satoru tapi juga dunia itu sendiri. Ini membuat teknik Tanpa Batas Satoru jadi sama sekali tidak efektif dan menanti akhir semuanya.

Padahal, sebelumnya, Satoru mampu mengempaskan Sukuna dengan serangan Kilat Hitam. Tapi, di saat yang sama, dia tidak sadar kalau roda Mahoraga telah berputar untuk yang keempat. Satoru akhirnya menemukan dirinya terjebak di Bayangan Mahoraga. Mahoraga pun menyayat Satoru dengan membabi buta. Pada akhirnya, Satoru meregang nyawa dengan tubuh terbelah dua.
(alv)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2147 seconds (0.1#10.140)