7 Film Action Terbaik yang Bisa Kamu Tonton Tanpa Banyak Mikir
loading...
A
A
A
Film action cenderung mengedepankan aksi ketimbang cerita. Penontonnya pun banyak yang tidak keberatan. Mereka menonton film action untuk mencari hiburan dengan menyaksikan adegan baku tembak dan adu jotos dari plot setipis kertas. Film seperti ini tidak butuh dipikirkan dan akan berlalu begitu saja.
Meski begitu, banyak juga film action yang mengajak penontonnya berpikir. Ada kedalaman emosi dan ceritanya pun menghangatkan hati. Para karakternya tidak sekadar menghunus senjata atau melayangkan pukulan tanpa alasan yang kuat. Film ini menarik, tapi kadang, penonton tidak butuh itu.
Selama bertahun-tahun, film action disajikan untuk memuaskan hasrat penonton dalam menonton kekerasan. Ceritanya kadang aneh dan tidak masuk akal, tapi aksinyalah yang membuat film seperti ini disukai dan dinantikan kehadirannya. Semakin banyak adegan aksinya, semakin penonton menyukainya. Film action apa saja yang bisa ditonton tanpa banyak berpikir? Simak rekomendasinya berikut!
Foto: Slant Magazine
Quentin Tarantino terinspirasi seni bela diri grindhouse dan film action pada 1970-an ketika membuat Kill Bill. Estetika unik cerita balas dendam aneh ini menarik penonton untuk mengikuti kisah seorang perempuan yang disebut sebagai Bride. Koreografi tarungnya intensif dengan plot setipis kertas. Ini adalah salah satu film yang dipilih orang untuk benar-benar tenggelam dalam action.
Bride dulunya adalah anggota Deadly Vipers dan dikenal sebagai wanita paling berbahaya di dunia. Tapi, dia jatuh cinta dan pensiun. Saat gladi bersih pernikahannya, pemimpin Deadly Vipers, Bill, membantai suaminya dan para tamu. Bride kemudian koma. Sekitar empat tahun kemudian, Bride bangun di rumah sakit dan kemudian pergi memburu mantan majikannya itu. Di sepanjang dua seri film ini, Bride bertarung melawan para pembunuh top dunia dan membantai mereka semua dalam usaha balas dendamnya.
Foto: IMDb
Machete adalah film yang benar-benar tidak butuh waktu untuk dipikirkan. Film ini dibintangi Danny Trejo dan merupakan spinoff Grindhouse. Machete adalah salah satu film action paling aneh yang pernah dibuat. Tidak ada kedalaman dalam film ini dan punya pengikut yang banyak. Plot mini dan karakterisasi longgarnya membuat film ini membuka jalan untuk adegan pertarungan luar biasa yang harus ditonton agar percaya.
Di film ini, Danny berperan sabgai Machete Cortez, seorang Federali Meksiko yang memburu seorang cewek yang diculik. Tapi, misi itu jadi kacau setelah Machete dikhianati dan istrinya dibunuh bos kartel Rogelio Torres. Tahun berlalu, Machete bekerja di Texas. Dia ogah-ogahan menerima kontrak untuk membunuh senator koriup John McLaughlin. Tapi, kontrak itu hanya akal-akalan untuk memulai praduga dan kebencian terhadap imigran Meksiko. Dengan sekelompok vigilante perbatasan mengangkat senjata dan mengancam nyawa imigran ilegal, Machete melakukan misi balas dendam untuk mencari orang yang mengkhianatinya dan menghentikan aksi main hakim sendiri.
Foto: The Ace Black Movie Blog
Ketika Taken dirilis, penonton tergila-gila dengan ketegangan intensif dan aksi kejam film dark action ini. Film ini menampilkan protagonis yang berbeda. Sebagian besar pahlawan action pada intinya adalah superhero, tentara muda dengan otot kawat tulang besi. Tapi, di Taken, Liam Neeson adalah mantan agen CIA Bryan Mills yang tidak sekekar dan seperkasa pada pahlawan film action. Dia memang menjadi pembunuh berdarah dingin, tapi dia juga seorang ayah yang berusaha menyelamatkan putrinya. Taken membawa gelombang baru pahlawan action.
Anak Bryan, Kim, pergi ke luar negeri bersama teman-temannya meski ayahnya tidak setuju. Setelah terungkap kalau mereka sendirian di Paris, para cewek itu diincar pedagang manusia Albania. Tapi, Kim berhasil menelepon Bryan sebelum ditangkap. Bryan pergi ke Paris dan mengikuti jejak anaknya. Setelah itu, terjadinya perburuan berdarah yang membuat Bryan bisa menunjukkan apa yang pernah dikatakan CIA kepadanya. Meski film ini tidak butuh banyak berpikir, tapi lima menit pertamanya harus benar-benar diperhatikan.
Foto: Medium
The Equalizer diangkat dari serial televisi yang populer pada 1980-an. Tapi, film ini punya cerita hangat dan emosional yang mendukung aksi super kerasnya. Film ini adalah film action dengan menampilkan pembunuhan unik yang membedakannya dari film lain di daftar ini. Di film ini, jagoannya, Robert McCall yang diperankan Denzel Washington bisa memakai alat apa saja sebagai senjata, termasuk pistol paku.
Robert, mantan Marinir dan agen DIA, pensiun di Boston. Dia lantas bekerja di sebuah toko alat-alat tukang dan menjalani hidup damai. Suatu hari, seorang PSK remaja dan teman dekatnya, Teri, dipukuli sampai nyaris mati oleh germonya. Robert kemudian membunuh germo itu dan anak buahnya. Tapi, Robert tidak tahu kalau mereka bekerja untuk mafia Rusia. Kematian mereka membuat mafia itu marah dan Robert terpaksa membela diri dengan menggunakan semua keterampilan lamanya.
Foto: This or That Edition
Banyak orang beranggapan kalau 1980-an adalah puncak genre action. Periode itu memperkenalkan bintang action paling ikonis seperti Arnold Schwarzenegger, Sylvester Stallone, dan Bruce Willis. Pada era 2000-an, Hollywood mempertemukan mereka lewat film The Expendables. Franchise ini tidak pernah punya cerita yang menarik, tapi, penonton benar-benar terhibur dengan aksi di film ini.
Di film ini, Sylvester berperan sebagai Barney Ross yang punya tim tentara bayaran bernama Expendables. Mereka dipekerjakan seorang agen CIA yang mengirim mereka ke Teluk Meksiko untuk membantu menggulingkan seorang diktator. Sadar kalau pertarungan itu adalah misi bunuh diri, Barney mengevakuasi timnya. Tapi, setelah menemukan kalau CIA ikut campur tangan di negara itu dan menolak menyerah pada grup pemberontak, Expendables kembai ke Vilena untuk bersiap menghadapi pertarungan terbesar dalam hidup mereka.
Foto: The New York Times
Dibintangi Keanu Reeves, John Wick berkisah tentang seorang pembunuh bayaran pensiunan yang dikenal sebagai Baba Yaga. Film ini bikin penonton suka dengan baku tembak intensify yang dipadukan dengan realisme yang membuatnya terasa lebih brutal dank eras dibanding film action lain. Cerita di tiap filmnya cukup tipis, tapi, itu tidak penting. Orang akan tetap menontonnya untuk melihat Keanu Reeves mengamuk.
Di film itu, John Wick adalah mantan pembunuh untuk mafia Rusia. Dia pensiun dan menjalani hidup normal. Setelah istrinya wafat, sekelompok gangster Rusia masuk rumahnya, mencuri mobilnya, dan membunuh anjing hadiah istrinya. Ini memulai cerita balas dendam dengan John kembali ke dunia pembunuhan. Hujan peluru dan darah terus bertumpahan di setiap seri baru dan semuanya terlihat lebih menggila.
Foto: Keith and the Movies
Sebagian besar film dari franchise Fast and Furious tidak butuh orang untuk berpikir. Franchise ini dikenal atas aksi gilanya, melawan hukum fisika, dan tidak masuk akal. Tapi, semua itu baru dimulai ketika Fast Five dirilis. Film ini membangun nada bagi serial ini. Fast Five mengubah fokus menjadi perampokan gila dan adegan melawan hukum fisika sampai mereka mengirim mobil ke luar angkasa di F9.
Di film ini, kru Dominic Toretto difitnah melakukan pembunuhan. Setelah kabur dari mobil polisi, Dom pergi ke Rio de Janeiro dan menghilang dari peredaran. Tapi, setelah gagal mencuri tiga mobil, gembong narkoba Hernan Reyes menudingnya telah membunuh agen DEA. Demi menangkap para buronan itu, pemerintah AS mengirim Luke Hobbs. Sementara, Dom dan krunya kemudian berusaha merampok simpanan Hernan yang bernilai USD100 juta.
Meski begitu, banyak juga film action yang mengajak penontonnya berpikir. Ada kedalaman emosi dan ceritanya pun menghangatkan hati. Para karakternya tidak sekadar menghunus senjata atau melayangkan pukulan tanpa alasan yang kuat. Film ini menarik, tapi kadang, penonton tidak butuh itu.
Selama bertahun-tahun, film action disajikan untuk memuaskan hasrat penonton dalam menonton kekerasan. Ceritanya kadang aneh dan tidak masuk akal, tapi aksinyalah yang membuat film seperti ini disukai dan dinantikan kehadirannya. Semakin banyak adegan aksinya, semakin penonton menyukainya. Film action apa saja yang bisa ditonton tanpa banyak berpikir? Simak rekomendasinya berikut!
7. Kill Bill — 2003
Foto: Slant Magazine
Quentin Tarantino terinspirasi seni bela diri grindhouse dan film action pada 1970-an ketika membuat Kill Bill. Estetika unik cerita balas dendam aneh ini menarik penonton untuk mengikuti kisah seorang perempuan yang disebut sebagai Bride. Koreografi tarungnya intensif dengan plot setipis kertas. Ini adalah salah satu film yang dipilih orang untuk benar-benar tenggelam dalam action.
Bride dulunya adalah anggota Deadly Vipers dan dikenal sebagai wanita paling berbahaya di dunia. Tapi, dia jatuh cinta dan pensiun. Saat gladi bersih pernikahannya, pemimpin Deadly Vipers, Bill, membantai suaminya dan para tamu. Bride kemudian koma. Sekitar empat tahun kemudian, Bride bangun di rumah sakit dan kemudian pergi memburu mantan majikannya itu. Di sepanjang dua seri film ini, Bride bertarung melawan para pembunuh top dunia dan membantai mereka semua dalam usaha balas dendamnya.
6. Machete — 2010
Foto: IMDb
Machete adalah film yang benar-benar tidak butuh waktu untuk dipikirkan. Film ini dibintangi Danny Trejo dan merupakan spinoff Grindhouse. Machete adalah salah satu film action paling aneh yang pernah dibuat. Tidak ada kedalaman dalam film ini dan punya pengikut yang banyak. Plot mini dan karakterisasi longgarnya membuat film ini membuka jalan untuk adegan pertarungan luar biasa yang harus ditonton agar percaya.
Di film ini, Danny berperan sabgai Machete Cortez, seorang Federali Meksiko yang memburu seorang cewek yang diculik. Tapi, misi itu jadi kacau setelah Machete dikhianati dan istrinya dibunuh bos kartel Rogelio Torres. Tahun berlalu, Machete bekerja di Texas. Dia ogah-ogahan menerima kontrak untuk membunuh senator koriup John McLaughlin. Tapi, kontrak itu hanya akal-akalan untuk memulai praduga dan kebencian terhadap imigran Meksiko. Dengan sekelompok vigilante perbatasan mengangkat senjata dan mengancam nyawa imigran ilegal, Machete melakukan misi balas dendam untuk mencari orang yang mengkhianatinya dan menghentikan aksi main hakim sendiri.
5. Taken — 2008
Foto: The Ace Black Movie Blog
Ketika Taken dirilis, penonton tergila-gila dengan ketegangan intensif dan aksi kejam film dark action ini. Film ini menampilkan protagonis yang berbeda. Sebagian besar pahlawan action pada intinya adalah superhero, tentara muda dengan otot kawat tulang besi. Tapi, di Taken, Liam Neeson adalah mantan agen CIA Bryan Mills yang tidak sekekar dan seperkasa pada pahlawan film action. Dia memang menjadi pembunuh berdarah dingin, tapi dia juga seorang ayah yang berusaha menyelamatkan putrinya. Taken membawa gelombang baru pahlawan action.
Anak Bryan, Kim, pergi ke luar negeri bersama teman-temannya meski ayahnya tidak setuju. Setelah terungkap kalau mereka sendirian di Paris, para cewek itu diincar pedagang manusia Albania. Tapi, Kim berhasil menelepon Bryan sebelum ditangkap. Bryan pergi ke Paris dan mengikuti jejak anaknya. Setelah itu, terjadinya perburuan berdarah yang membuat Bryan bisa menunjukkan apa yang pernah dikatakan CIA kepadanya. Meski film ini tidak butuh banyak berpikir, tapi lima menit pertamanya harus benar-benar diperhatikan.
4. The Equalizer — 2014
Foto: Medium
The Equalizer diangkat dari serial televisi yang populer pada 1980-an. Tapi, film ini punya cerita hangat dan emosional yang mendukung aksi super kerasnya. Film ini adalah film action dengan menampilkan pembunuhan unik yang membedakannya dari film lain di daftar ini. Di film ini, jagoannya, Robert McCall yang diperankan Denzel Washington bisa memakai alat apa saja sebagai senjata, termasuk pistol paku.
Robert, mantan Marinir dan agen DIA, pensiun di Boston. Dia lantas bekerja di sebuah toko alat-alat tukang dan menjalani hidup damai. Suatu hari, seorang PSK remaja dan teman dekatnya, Teri, dipukuli sampai nyaris mati oleh germonya. Robert kemudian membunuh germo itu dan anak buahnya. Tapi, Robert tidak tahu kalau mereka bekerja untuk mafia Rusia. Kematian mereka membuat mafia itu marah dan Robert terpaksa membela diri dengan menggunakan semua keterampilan lamanya.
3. The Expendables — 2010
Foto: This or That Edition
Banyak orang beranggapan kalau 1980-an adalah puncak genre action. Periode itu memperkenalkan bintang action paling ikonis seperti Arnold Schwarzenegger, Sylvester Stallone, dan Bruce Willis. Pada era 2000-an, Hollywood mempertemukan mereka lewat film The Expendables. Franchise ini tidak pernah punya cerita yang menarik, tapi, penonton benar-benar terhibur dengan aksi di film ini.
Di film ini, Sylvester berperan sebagai Barney Ross yang punya tim tentara bayaran bernama Expendables. Mereka dipekerjakan seorang agen CIA yang mengirim mereka ke Teluk Meksiko untuk membantu menggulingkan seorang diktator. Sadar kalau pertarungan itu adalah misi bunuh diri, Barney mengevakuasi timnya. Tapi, setelah menemukan kalau CIA ikut campur tangan di negara itu dan menolak menyerah pada grup pemberontak, Expendables kembai ke Vilena untuk bersiap menghadapi pertarungan terbesar dalam hidup mereka.
2. John Wick — 2014
Foto: The New York Times
Dibintangi Keanu Reeves, John Wick berkisah tentang seorang pembunuh bayaran pensiunan yang dikenal sebagai Baba Yaga. Film ini bikin penonton suka dengan baku tembak intensify yang dipadukan dengan realisme yang membuatnya terasa lebih brutal dank eras dibanding film action lain. Cerita di tiap filmnya cukup tipis, tapi, itu tidak penting. Orang akan tetap menontonnya untuk melihat Keanu Reeves mengamuk.
Di film itu, John Wick adalah mantan pembunuh untuk mafia Rusia. Dia pensiun dan menjalani hidup normal. Setelah istrinya wafat, sekelompok gangster Rusia masuk rumahnya, mencuri mobilnya, dan membunuh anjing hadiah istrinya. Ini memulai cerita balas dendam dengan John kembali ke dunia pembunuhan. Hujan peluru dan darah terus bertumpahan di setiap seri baru dan semuanya terlihat lebih menggila.
1. Fast Five — 2011
Foto: Keith and the Movies
Sebagian besar film dari franchise Fast and Furious tidak butuh orang untuk berpikir. Franchise ini dikenal atas aksi gilanya, melawan hukum fisika, dan tidak masuk akal. Tapi, semua itu baru dimulai ketika Fast Five dirilis. Film ini membangun nada bagi serial ini. Fast Five mengubah fokus menjadi perampokan gila dan adegan melawan hukum fisika sampai mereka mengirim mobil ke luar angkasa di F9.
Di film ini, kru Dominic Toretto difitnah melakukan pembunuhan. Setelah kabur dari mobil polisi, Dom pergi ke Rio de Janeiro dan menghilang dari peredaran. Tapi, setelah gagal mencuri tiga mobil, gembong narkoba Hernan Reyes menudingnya telah membunuh agen DEA. Demi menangkap para buronan itu, pemerintah AS mengirim Luke Hobbs. Sementara, Dom dan krunya kemudian berusaha merampok simpanan Hernan yang bernilai USD100 juta.
(alv)