15 Kutipan Paling Menyedihkan di Bungou Stray Dogs
loading...
A
A
A
“Orang eksis untuk menyelamatkan diri mereka. Kamu akan memahaminya di momen kematian kamu.” – Sakunosuke Oda.
Sakunosuke Oda atau yang akrab disapa Odasaku hanya tampil beberapa episode di Bungou Stray Dogs season 2. Tapi, dia punya dampak besar terhadap fandom dan Dazai. Odasaku percaya kalau manusia terlahir hanya untuk menyelamatkan diri mereka. Ini jadi lebih buruk saat mengadapi kematian.
Foto: Popverse
“Orang harus diberitahu kalau mereka layak hidup oleh orang lain, atau mereka tidak bisa melangkah.” – Atsushi Nakajima.
Pernyataan itu menunjukkan mindset Atsushi di season 1. Setelah mengalami trauma masa kecil, dirundung, dan dikucilkan, Atsushi berjuang untuk menerima dirinya dan juga kemampuan yang dia tidak tahu cara mengendalikannya. Karenanya, Atsushi membenci dirinya sendiri sampai dia tahu kalau dia berguna bagi orang lain.
Foto: SportsKeeda
“Sejumlah orang menggunakan kekuasaan untuk mencapai kesuksesan besar, sementara yang lain jatuh ke reruntuhan akibat gagal mengendalikan kekuasaan mereka.” – Osamu Dazai.
Dazai muncul dengan banyak hal yang menarik untuk dikulik. Meski sering terlihat konyol, ada kedalaman dalam kepribadiannya yang menyuarakan kegelapan. Bisa melihat bagaimana kekuasaan bisa menghancurkan orang jelas mengindikasikan kalau Dazai tidak tahu cara untuk sukses, sebesar apa pun kekuatannya.
Foto: YouTube
“Kekayaan adalah mimpi buruk. Dengan setiap benda yang kita beli, kita kehilangan hal yang kita impikan.” – Francis Scott Key Fitzgerald.
Francis Scott Key Fitzgerald adalah pemimpin The Guild yang merupakan antagonis utama di season 2. Dia orang yang sangat kaya yang ingin melakukan apa pun demi istrinya, Zelda, yang tidak bisa mengikhlaskan kepergian putri mereka. Meski kaya raya, Francis mengisyaratkan kalau kekayaan tidak akan pernah bisa membeli kebahagiaan.
Foto: EpicStream
“Keadilan itu senjata. Bisa digunakan untuk menyebabkan kerugian, tapi tidak bisa dipakai untuk melindungi atau menyelamatkan orang lain.” – Osamu Dazai.
Sebelum bergabung dengan ADA dan masih menjadi eksketutif di Port Mafia, Dazai punya pandangan berbeda mengenai kehidupan dan benar-benar ingin mati. Tapi, karena kematian Odasaku, dia meninggalkan Port Mafia dan bergabung ADA. Saat bertarung bersama Kunikida, Dazai menguatarakan kata-kata ini padanya.
Foto: IMDb
“Kalau kamu menempatkan diri kamu di dekat emosi mentah di mana kamu terpapar kekerasan dan kematian, kamu bisa mengabaikan sifat asli manusia. Aku kira aku bisa menemukan alasan untuk hidup.” – Osamu Dazai.
Ucapan Dazai ini telontar di busur Masa Kegelapan. Kutipan ini memberikan pemahaman mengapa dia begitu terobsesi dengan kematian dan juga konsepsinya terhadap sifat manusia. Semakin dekat dia dengan kematian, kian dekat pula dia percaya kalau dia bisa memahami sifat manusia.
Foto: Twitter
“Tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami emosi terdalam orang lain. Mustahil. Hanya kamu yang bisa memahami apa yang kamu rasakan. Tapi, umumnya, aku bisa mengatakan ini: sebagian besar orang cenderung menangis ketika ayah mereka meninggal dunia.” – Osamu Dazai.
Ketika masih kecil, Atsushi disiksa kepala panti asuhan tempatnya dibesarkan. Tapi, ketika tahu kalau kepala panti itu tewas saat ingin memberikan ucapan selamat karena tindakan heroiknya, Atsushi berada dalam dilema. Di satu sisi, dia sadar kalau dia menjadi pahlawan karena pengalaman kelamnya. Di sisi lain, dia tidak pernah bisa memaafkan pria itu. Ketika mengungkapkannya pada Dazai, Dazai mengucapkan kata-kata ini.
Sakunosuke Oda atau yang akrab disapa Odasaku hanya tampil beberapa episode di Bungou Stray Dogs season 2. Tapi, dia punya dampak besar terhadap fandom dan Dazai. Odasaku percaya kalau manusia terlahir hanya untuk menyelamatkan diri mereka. Ini jadi lebih buruk saat mengadapi kematian.
9. Berharganya Hidup
Foto: Popverse
“Orang harus diberitahu kalau mereka layak hidup oleh orang lain, atau mereka tidak bisa melangkah.” – Atsushi Nakajima.
Pernyataan itu menunjukkan mindset Atsushi di season 1. Setelah mengalami trauma masa kecil, dirundung, dan dikucilkan, Atsushi berjuang untuk menerima dirinya dan juga kemampuan yang dia tidak tahu cara mengendalikannya. Karenanya, Atsushi membenci dirinya sendiri sampai dia tahu kalau dia berguna bagi orang lain.
8. Kesuksesan
Foto: SportsKeeda
“Sejumlah orang menggunakan kekuasaan untuk mencapai kesuksesan besar, sementara yang lain jatuh ke reruntuhan akibat gagal mengendalikan kekuasaan mereka.” – Osamu Dazai.
Dazai muncul dengan banyak hal yang menarik untuk dikulik. Meski sering terlihat konyol, ada kedalaman dalam kepribadiannya yang menyuarakan kegelapan. Bisa melihat bagaimana kekuasaan bisa menghancurkan orang jelas mengindikasikan kalau Dazai tidak tahu cara untuk sukses, sebesar apa pun kekuatannya.
7. Kekayaan
Foto: YouTube
“Kekayaan adalah mimpi buruk. Dengan setiap benda yang kita beli, kita kehilangan hal yang kita impikan.” – Francis Scott Key Fitzgerald.
Francis Scott Key Fitzgerald adalah pemimpin The Guild yang merupakan antagonis utama di season 2. Dia orang yang sangat kaya yang ingin melakukan apa pun demi istrinya, Zelda, yang tidak bisa mengikhlaskan kepergian putri mereka. Meski kaya raya, Francis mengisyaratkan kalau kekayaan tidak akan pernah bisa membeli kebahagiaan.
6. Keadilan
Foto: EpicStream
“Keadilan itu senjata. Bisa digunakan untuk menyebabkan kerugian, tapi tidak bisa dipakai untuk melindungi atau menyelamatkan orang lain.” – Osamu Dazai.
Sebelum bergabung dengan ADA dan masih menjadi eksketutif di Port Mafia, Dazai punya pandangan berbeda mengenai kehidupan dan benar-benar ingin mati. Tapi, karena kematian Odasaku, dia meninggalkan Port Mafia dan bergabung ADA. Saat bertarung bersama Kunikida, Dazai menguatarakan kata-kata ini padanya.
5. Alasan untuk Hidup
Foto: IMDb
“Kalau kamu menempatkan diri kamu di dekat emosi mentah di mana kamu terpapar kekerasan dan kematian, kamu bisa mengabaikan sifat asli manusia. Aku kira aku bisa menemukan alasan untuk hidup.” – Osamu Dazai.
Ucapan Dazai ini telontar di busur Masa Kegelapan. Kutipan ini memberikan pemahaman mengapa dia begitu terobsesi dengan kematian dan juga konsepsinya terhadap sifat manusia. Semakin dekat dia dengan kematian, kian dekat pula dia percaya kalau dia bisa memahami sifat manusia.
4. Perasaan
Foto: Twitter
“Tidak ada orang yang benar-benar bisa memahami emosi terdalam orang lain. Mustahil. Hanya kamu yang bisa memahami apa yang kamu rasakan. Tapi, umumnya, aku bisa mengatakan ini: sebagian besar orang cenderung menangis ketika ayah mereka meninggal dunia.” – Osamu Dazai.
Ketika masih kecil, Atsushi disiksa kepala panti asuhan tempatnya dibesarkan. Tapi, ketika tahu kalau kepala panti itu tewas saat ingin memberikan ucapan selamat karena tindakan heroiknya, Atsushi berada dalam dilema. Di satu sisi, dia sadar kalau dia menjadi pahlawan karena pengalaman kelamnya. Di sisi lain, dia tidak pernah bisa memaafkan pria itu. Ketika mengungkapkannya pada Dazai, Dazai mengucapkan kata-kata ini.