10 Film Thriller Paling Laris Sepanjang Masa, Hunger Games Banyak
loading...
A
A
A
Thriller adalah genre yang lumayan stabil di box office. Selama bertahun-tahun, genre ini senantiasa menarik penonton dengan ceritanya yang penuh misteri. Adengannya yang menegangkan dipadu musik yang pas, membuat thriller menjadi tontonan pilihan banyak orang.
Tak jarang, thriller membuat kejutan di box office. Meskipun film-film ini tidak se-grande action atau superhero, tapi, penonton selalu punya tempat untuk mereka. Berdiri di antara action dan horor, thriller selalu laku di box office.
Sampai saat ini, baru ada satu film thriller yang meraup USD1 miliar (Rp15 triliun). Tapi, film lain banyak yang meraup angka di atas USD600 juta. Bahkan, ada satu franchise yang semua filmnya meraup angka tersebut. Apa pun, thriller selalu menarik untuk ditonton. Apa saja film thriller terlaris sepanjang masa? Simak ulasannya berikut!
Foto: Plugged In
Angels & Demons adalah sekuel yang paling diantisipasi dari adaptasi novel karya Dan Brown. Padahal, cerita ini adalah novel pertama dari novelis itu, tapi kurang terkenal. Pada akhirnya, novel ini diadaptasi sebagai sekuel The Da Vinci Code. Film ini meneruskan petualangan cendekiawan dan ahli simbol Harvard, Robert Langdon.
Melenceng dari materi sumbernya juga memberikan cerita yang lebih ringkas sehingga punya eksposisi yang lebih jelas. Sama seperti film pertamanya, sekuel ini juga dikritis Gereja Katolik. Angels & Demons meraup USD485,9 juta dari anggaran USD150 juta.
Foto: Architectural Digest
The Martian mengisahkan tentang Mark Watney yang tertinggal di Mars setelah dikira mati. Dia harus berpikir cepat untuk mengumpulkan semua sumber daya sehingga dia bisa mengulur waktu untuk menunggu misi penyelamatan. Dengan latar belakang Mark sebagai botanis dan mekanik, dia punya pengetahuan dan keterampilan survival untuk memperbaiki perlengkapan dan mencari tahu cara menanam tanaman.
Mark merekam video tentang kehidupannya sehari-hari di sana. Ini akan meninggalkan warisan kalau dia tidak bisa menemukan cara untuk berkomunikasi dengan krunya atua NASA dan diselamatkan dari iklim berbahaya di permukaan Mars. The Martian meraup USD630,6 juta dari anggaran USD108 juta.
Foto: GQ
Film ini adalah finale dari seluruh rangkaian cerita The Hunger Games. Part 2 melanjutkan apa yang ditinggalkan bagian pertamanya. Film ini mengikuti usaha Katniss Everdeen untuk mengakhiri The Hunger Game dan menciptakan kehidupan damai.
Dia meninggalkan Distrik 13 dan menyatukan distrik lain untuk memimpin pemberontak demi melumpuhkan Presiden Snow. Film ini meraup USD653,4 juta. Film ini adalah yang paling rendah pendapatannya di seluruh franchise ini.
Foto: Plugged In
The Sixth Sense dibuat dengan dana yang relatif murah dibandingkan dengan film lain di daftar ini. Film ini dibuat dengan anggaran USD60 juta, tapi berhasil meraup USD672,8 juta. Film ini berkiash tentang seorang anak, Cole Sear, yang bisa melihat hantu di antara orang-orang yang masih hidup.
Cole lantas ditangani seorang psikolog bernama Malcolm Crowe. Dia berusaha mencari penyebab delusi Cole, tapi malah menemukan kalau anak itu punya karunia supranatural yang bisa dipakai untuk kebaikan. Tapi, ternyata, Malcolm adalah hantu. Dia sudah meninggal dunia.
Foto: The Washington Post
The Hunger Games adalah salah satu franchise paling sukses. Film ini diangkat dari novel dengan judul sama dan telah merilis empat film sampai saat ini. Sebuah prekuel akan dirilis pada tahun ini. Film pertamanya berkisah tentang apa yang terjadi di sebuah tempat bernama Panem di Amerika Utara.
Film ini juga memperkenalkan Katniss Everdeen, The Hunger Games, dan dampaknya. Setiap tahun, sebuah acara nasional ditayangkan. Di acara itu, remaja berusia 12—18 tahun dari 12 distrik mengikuti permainan survival dengan hanya satu orang yang tersisa. Film ini meraup USD694,4 juta.
Foto: The Guardian
Gravity punya daya tarik dalam efek khususnya. Visualnya yang indah membuat film ini diperkirakan memakan banyak biaya. Meski tidak diketahui berapa banyak anggaran film ini, sejumlah sumber menyebut USD100 juta. Hasil box office-nya tidak mengecewakan karena film ini mampu meraup USD723,2 juta.
Film ini berkisah tentang Dr. Ryan Stone yang terkatung-katung di antariksa sendirian setelah pesawat ulang aliknya hancur. Film ini dibuat setelah pemeran utamanya, Sandra Bullock, baru saja bercerai dari suaminya saat itu, Jesse James. Ini membuatnya mengalami pengalaman personal selama syuting film yang terasa sepi itu.
Foto: Rolling Stone
Film ini adalah bagian pertama dari finale franchise Hunger Games. Di film ini, Katniss mempelajari meningkatnya pemberontakan di Panem. Dia menemukan dirinya berada di tengah-tengah konflik, dengan menggunakan panggilannya untuk melumpuhkan Presiden Snow dan mengakhiri Hunger Games.
Di part ini, partner Katniss, Peta Mellark, diculik Presiden Snow. Dia kemudian dicuci otak dalam usaha menghilangkan ingatannya tentanga Katniss. Dari dua film Mockingjay, Part 1 lebih sukses secara finansial. Film ini meraup USD755 juta di box office.
Foto: Variety
Inception adalah salah satu thriller terbaik di luar sana. Film ini juga sukses secara komerisal dan kritis. Sampai saat ini, orang bahkan masih membahas betapa membingungkannya film karya Christopher Nolan ini. Meski begitu, film ini mampu meraup USD836,8 juta.
Inception berkisah tentang Dom Cobb yang melakukan perjalanan ke alam bawah sadar manusia. Kekuatan Inception berasal dari kemampuannya menampilkan struktur waktu berbelit sementara membuat orang tetap berpijak di atas realitas. Di film itu, Dom dan timnya berhasil melewati alam bawah sadar target mereka.
Foto: Den of Geek
Mau novel atau filmnya, The Da Vinci Code direspons dengan kritikan dan kecaman. Ketika film ini dirilis, Gereja Katolik langsung memberikan kritiknya. Film ini berkisah tentang cendekiawan Harvard, Robert Langdon, yang dalam misinya menemukan korupsi Gereja Katolik dan konspirasi menutup-nutupi Cawan Suci.
The Da Vinci Code punya semua elemen yang dibutuhkan film thriller misteri. Sutradaranya, Ron Howard, mengeksekusinya dengan tepat. Meski mendapatkan kritikan dan kecaman tajam, itu tidak membuat penonton mengabaikan film ini. Faktanya, film itu mampu meraup USD760 juta dari anggaran USD125 juta.
Foto: IMDb
Joker tidak pernah diproyeksikan untuk jadi hit. Terlebih, psycho-thriller ini dipasarkan sebagai film yang gelap, kelam dan menyasar pada audiens dewasa. Biasanya, film genre seperti ini tidak tampil baik di box office. Apalagi, Joker tidak diangkat dari cerita yang sudah ada dengan mengisahkan tentang seorang komedian gagal bernama Arthur Fleck.
Tapi, film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini malah melejit menjadi film thriller terlaris sepanjang masa. Film ini meraup USD1,074 miliar dari anggaran sekitar USD70 juta. Kesuksesan ini membuat Warner Bros. langsung membuat sekuelnya yang direncanakan tayang tahun depan.
Tak jarang, thriller membuat kejutan di box office. Meskipun film-film ini tidak se-grande action atau superhero, tapi, penonton selalu punya tempat untuk mereka. Berdiri di antara action dan horor, thriller selalu laku di box office.
Sampai saat ini, baru ada satu film thriller yang meraup USD1 miliar (Rp15 triliun). Tapi, film lain banyak yang meraup angka di atas USD600 juta. Bahkan, ada satu franchise yang semua filmnya meraup angka tersebut. Apa pun, thriller selalu menarik untuk ditonton. Apa saja film thriller terlaris sepanjang masa? Simak ulasannya berikut!
10. Angels & Demons — 2009
Foto: Plugged In
Angels & Demons adalah sekuel yang paling diantisipasi dari adaptasi novel karya Dan Brown. Padahal, cerita ini adalah novel pertama dari novelis itu, tapi kurang terkenal. Pada akhirnya, novel ini diadaptasi sebagai sekuel The Da Vinci Code. Film ini meneruskan petualangan cendekiawan dan ahli simbol Harvard, Robert Langdon.
Melenceng dari materi sumbernya juga memberikan cerita yang lebih ringkas sehingga punya eksposisi yang lebih jelas. Sama seperti film pertamanya, sekuel ini juga dikritis Gereja Katolik. Angels & Demons meraup USD485,9 juta dari anggaran USD150 juta.
9. The Martian — 2015
Foto: Architectural Digest
The Martian mengisahkan tentang Mark Watney yang tertinggal di Mars setelah dikira mati. Dia harus berpikir cepat untuk mengumpulkan semua sumber daya sehingga dia bisa mengulur waktu untuk menunggu misi penyelamatan. Dengan latar belakang Mark sebagai botanis dan mekanik, dia punya pengetahuan dan keterampilan survival untuk memperbaiki perlengkapan dan mencari tahu cara menanam tanaman.
Mark merekam video tentang kehidupannya sehari-hari di sana. Ini akan meninggalkan warisan kalau dia tidak bisa menemukan cara untuk berkomunikasi dengan krunya atua NASA dan diselamatkan dari iklim berbahaya di permukaan Mars. The Martian meraup USD630,6 juta dari anggaran USD108 juta.
8. The Hunger Games: Mockingjay – Part 2 — 2015
Foto: GQ
Film ini adalah finale dari seluruh rangkaian cerita The Hunger Games. Part 2 melanjutkan apa yang ditinggalkan bagian pertamanya. Film ini mengikuti usaha Katniss Everdeen untuk mengakhiri The Hunger Game dan menciptakan kehidupan damai.
Dia meninggalkan Distrik 13 dan menyatukan distrik lain untuk memimpin pemberontak demi melumpuhkan Presiden Snow. Film ini meraup USD653,4 juta. Film ini adalah yang paling rendah pendapatannya di seluruh franchise ini.
7. The Sixth Sense — 1999
Foto: Plugged In
The Sixth Sense dibuat dengan dana yang relatif murah dibandingkan dengan film lain di daftar ini. Film ini dibuat dengan anggaran USD60 juta, tapi berhasil meraup USD672,8 juta. Film ini berkiash tentang seorang anak, Cole Sear, yang bisa melihat hantu di antara orang-orang yang masih hidup.
Cole lantas ditangani seorang psikolog bernama Malcolm Crowe. Dia berusaha mencari penyebab delusi Cole, tapi malah menemukan kalau anak itu punya karunia supranatural yang bisa dipakai untuk kebaikan. Tapi, ternyata, Malcolm adalah hantu. Dia sudah meninggal dunia.
6. The Hunger Games — 2012
Foto: The Washington Post
The Hunger Games adalah salah satu franchise paling sukses. Film ini diangkat dari novel dengan judul sama dan telah merilis empat film sampai saat ini. Sebuah prekuel akan dirilis pada tahun ini. Film pertamanya berkisah tentang apa yang terjadi di sebuah tempat bernama Panem di Amerika Utara.
Film ini juga memperkenalkan Katniss Everdeen, The Hunger Games, dan dampaknya. Setiap tahun, sebuah acara nasional ditayangkan. Di acara itu, remaja berusia 12—18 tahun dari 12 distrik mengikuti permainan survival dengan hanya satu orang yang tersisa. Film ini meraup USD694,4 juta.
5. Gravity — 2013
Foto: The Guardian
Gravity punya daya tarik dalam efek khususnya. Visualnya yang indah membuat film ini diperkirakan memakan banyak biaya. Meski tidak diketahui berapa banyak anggaran film ini, sejumlah sumber menyebut USD100 juta. Hasil box office-nya tidak mengecewakan karena film ini mampu meraup USD723,2 juta.
Film ini berkisah tentang Dr. Ryan Stone yang terkatung-katung di antariksa sendirian setelah pesawat ulang aliknya hancur. Film ini dibuat setelah pemeran utamanya, Sandra Bullock, baru saja bercerai dari suaminya saat itu, Jesse James. Ini membuatnya mengalami pengalaman personal selama syuting film yang terasa sepi itu.
4. The Hunger Games: Mockingjay – Part 1 — 2014
Foto: Rolling Stone
Film ini adalah bagian pertama dari finale franchise Hunger Games. Di film ini, Katniss mempelajari meningkatnya pemberontakan di Panem. Dia menemukan dirinya berada di tengah-tengah konflik, dengan menggunakan panggilannya untuk melumpuhkan Presiden Snow dan mengakhiri Hunger Games.
Di part ini, partner Katniss, Peta Mellark, diculik Presiden Snow. Dia kemudian dicuci otak dalam usaha menghilangkan ingatannya tentanga Katniss. Dari dua film Mockingjay, Part 1 lebih sukses secara finansial. Film ini meraup USD755 juta di box office.
3. Inception — 2010
Foto: Variety
Inception adalah salah satu thriller terbaik di luar sana. Film ini juga sukses secara komerisal dan kritis. Sampai saat ini, orang bahkan masih membahas betapa membingungkannya film karya Christopher Nolan ini. Meski begitu, film ini mampu meraup USD836,8 juta.
Inception berkisah tentang Dom Cobb yang melakukan perjalanan ke alam bawah sadar manusia. Kekuatan Inception berasal dari kemampuannya menampilkan struktur waktu berbelit sementara membuat orang tetap berpijak di atas realitas. Di film itu, Dom dan timnya berhasil melewati alam bawah sadar target mereka.
2. The Da Vinci Code — 2006
Foto: Den of Geek
Mau novel atau filmnya, The Da Vinci Code direspons dengan kritikan dan kecaman. Ketika film ini dirilis, Gereja Katolik langsung memberikan kritiknya. Film ini berkisah tentang cendekiawan Harvard, Robert Langdon, yang dalam misinya menemukan korupsi Gereja Katolik dan konspirasi menutup-nutupi Cawan Suci.
The Da Vinci Code punya semua elemen yang dibutuhkan film thriller misteri. Sutradaranya, Ron Howard, mengeksekusinya dengan tepat. Meski mendapatkan kritikan dan kecaman tajam, itu tidak membuat penonton mengabaikan film ini. Faktanya, film itu mampu meraup USD760 juta dari anggaran USD125 juta.
1. Joker — 2019
Foto: IMDb
Joker tidak pernah diproyeksikan untuk jadi hit. Terlebih, psycho-thriller ini dipasarkan sebagai film yang gelap, kelam dan menyasar pada audiens dewasa. Biasanya, film genre seperti ini tidak tampil baik di box office. Apalagi, Joker tidak diangkat dari cerita yang sudah ada dengan mengisahkan tentang seorang komedian gagal bernama Arthur Fleck.
Tapi, film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini malah melejit menjadi film thriller terlaris sepanjang masa. Film ini meraup USD1,074 miliar dari anggaran sekitar USD70 juta. Kesuksesan ini membuat Warner Bros. langsung membuat sekuelnya yang direncanakan tayang tahun depan.
(alv)