7 Fakta Menarik Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem
loading...
A
A
A
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem menjadi reboot franchise yang diangkat dari komik. Karakter ini sempat nge-hit di era 80-an sampai 90-an lewat serial kartun di televisi. Properti yang juga dikenal sebagai Kura-Kura Ninja ini sudah beberapa kali diangkat di layar lebar, tapi hasilnya kurang maksimal.
Seiring perjalanan waktu, properti ini pun terkadang dirasa sudah usang dan wajib diberi makeover agar tetap relatable. Ketika properti ini diadaptasi menjadi film live-action di awal 2010-an, respons kurang baik pun diterima. Meski meraup pendapatan lumayan di box office, tapi, kritikus mencaci maki film tersebut.
Tahun ini, Paramount kembali merilis film baru Kura-Kura Ninja alias KKN. Mereka berusaha me-reboot franchise ini dengan bentuk animasi. Hasilnya? Film ini mendapatkan pujian dari para kritikus dan kini mendapatkan skor 96% di Rotten Tomatoes. Apa saja fakta menarik lainnya dari Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem? Simak ulasannya berikut!
Foto: Plugged In
Baxter Stockman, seorang ilmuwan, berhasil membuat mutagen untuk hewan. Dia mampu mengubah hewan itu menjadi mutan. Karenanya, dia pun dikejar TCRI yang ingin menggunakan penemuan Baxter itu sebagai bahan pembuat senjata. Namun, Baxter tidak mau menyerahkan penemuannya begitu saja.
Penyergapan Baxter di laboratoriumnya menyebabkan satu ampul mutagen tumpah ke gorong-gorong. Tumpahan itu mengenai empat ekor anak kura-kura yang kemudian diselamatkan seekor tikus. Kelima hewan itu akhirnya berubah menjadi hewan mutan.
Sang tikus, Splinter, merawat keempat kura-kura yang dia beri nama Leonardo, Donatello, Raphael, dan Michelangelo itu seperti anaknya sendiri. Karena trauma dengan manusia, dia melatih kura-kura itu dengan ilmu ninjutsu yang dia kuasai lewat menonton film kung fu. Gemblengan ini membuat keempat kura-kura itu jadi kuat dan terampil bertarung.
Bosan tinggal di gorong-gorong, keempat kura-kura yang sudah remaja itu ingin mencicipi dunia di atas sana. Mereka ingin hidup normal dan membaur dengan manusia. Mereka melanggar perintah Splinter dan berusaha mewujudkan keinginan mereka itu. Semua itu hampir terwujud ketika mereka bertemu April O’Neill yang menyelidiki Superfly, penjahat kejam yang ingin menghancurkan umat manusia.
Foto: People.com
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem menampilkan sederet karakter dari komiknya. Penggemar properti ini dengan mudah akan mengenali semua karakternya, termasuk penjahat minornya. Tapi, ada sejumlah penambahan dan perubahan di sini.
Empat sekawan Kura-Kura Ninja, Leonardo, Donatello, Raphael, dan Michelangelo, mengalami perubahan desain. Kalau selama ini mereka tampil dengan fisik yang mirip dengan perbedaan di penutup mata, maka di film ini, mereka berbeda. Penampilan fisik mereka diubah sehingga mudah dibedakan.
Leonardo punya desain fisik yang tergolong normal. Tetap memakai penutup mata biru, tubuhnya tidak besar, tidak kurus, atau pun pendek. Dia seperti anak remaja yang tumbuh dengan normal. Sementara, Donatello memakai kacamata di depan penutup mata ungunya. Tubuhnya sedikit lebih kecil dari Leonardo, tapi tingginya hampir sama.
Raphael adalah yang paling besar di antara mereka. Dia digambarkan gampang marah dan impulsif. Sementara, Michelangelo adalah yang paling kecil. Tubuhnya mungil dan pendek. Tapi, dia lincah.
Perubahan desain karakter juga terjadi pada April O’Neill. Dia tidak lagi digambarkan sebagai wanita muda yang sudah bekerja. Di film ini, dia tampil sebagai cewek ABG yang masih duduk di bangku SMA. Dia sedang berusaha menjadi jurnalis.
Foto: Polygon
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem tidak menampilkan Shredder sebagai antagonis utamanya. Alih-alih, film ini memperkenalkan musuh baru, yaitu Superfly. Dia merupakan lalat mutan ciptaan Baxter Stockman yang sangat membenci manusia.
Dalam beroperasi, Superfly dibantu sederet anak buah. Yang paling menonjol adalah Bebop dan Rocksteady. Duo mutan celeng dan badak ini sudah sangat dikenal penggemar KKN sebagai antagonis franchise itu. Biasanya, mereka menjadi anak buah Shredder.
Selain mereka, film ini juga memperkenalkan Cynthia Utrom. Dia merupakan bos TCRI yang memburu para mutan. Cynthia sepertinya akan menjadi antagonis di TMNT kalau franchise ini benar-benar di-reboot dan sekuel Mutan Mayhem dibuat. Yang menarik, Cynthia adalah karakter asli yang dibuat untuk film ini.
Foto: People Magazine
Jackie Chan bukan nama asing atau baru di dunia film. Selain tampil di film live-action, Jackie juga sudah sering menjadi pengisi suara di film animasi. Karakter yang ikonis yang dia sulihsuarakan adalah Monkey di franchise Kung Fu Panda.
Tahun ini, dia kembali ke dunia animasi sebagai pengisi suara Splinter di Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem. Kehadiran Jackie sebagai Splinter mengubah karakter itu. Kalau biasanya dia digambarkan selalu tenang, bijaksana, dan tidak pernah menaikkan suara meski marah, ini berbeda.
Splinter versi Jackie ini, meski tetap bijak, dia jadi khawatir ketika “anak-anaknya” telat pulang. Dia juga lebih tegas dengan memberikan hukuman kepada mereka. Tapi, dia juga menampilkan sisi konyolnya. Ini membuat karakter Splinter jadi lebih touchable dan membumi. Jackie adalah pilihan yang tepat untuk mengisi suaranya.
Foto: YouTube
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem tidak takut membuat referensi terhadap superhero yang eksis di dunia. Mereka menyebut Batman hingga Hulk di film ini. Tapi, Hulk dari Avengers: Endgame punya porsi yang lebih besar.
Tema eksistensi dan penerimaan diri yang diangkat di Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem ini pas dengan apa yang terjadi pada Hulk di film tersebut. Apa yang diucapkan Leonardo dkk tentang pencarian jati diri dan kreditasi terkait tindakan Hulk di film itu sangat relate. Penonton akan mempertanyakan hal itu setelah menyaksikan film ini.
Foto: Anime Soldier
Anime telah menjadi bagian dari kehidupan remaja saat ini, termasuk para Kura-Kura Ninja. Trailer Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem memperlihatkan Donatello sebagai wibu. Tongkatnya terlihat ditempeli stiker yang terlihat seperti Satoru Gojo dari Jujutsu Kaisen.
Tak hanya itu, para kura-kura mutan itu ternyata juga suka Attack on Titan. Film itu membuat beberapa referensi terkait serial populer buatan Hajime Isayama tersebut. Bahkan, kegilaan mereka pada anime juga membantu mereka menghadapi musuh.
Foto: Rose Theater
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem adalah film ke-7 franchise Kura-Kura Ninja dan berfungsi sebagai reboot. Sebelumnya, properti ini telah merilis 6 film di bioskop dan 2 film di layanan streaming. Namun, dari 6 film yang tayang di bioskop, tidak satu pun yang mendapatkan pujian dari kritikus.
Film itu telah merilis 4 film animasi dan 2 film live action sebelum Mutant Mayhem. Sejumlah film itu mendapatkan hasil lumayan di box office, meski ada juga yang mengecewakan. Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem mendapatkan respons luar biasa dari kritikus. Tapi, hasil box office-nya masih harus dinantikan.
Seiring perjalanan waktu, properti ini pun terkadang dirasa sudah usang dan wajib diberi makeover agar tetap relatable. Ketika properti ini diadaptasi menjadi film live-action di awal 2010-an, respons kurang baik pun diterima. Meski meraup pendapatan lumayan di box office, tapi, kritikus mencaci maki film tersebut.
Tahun ini, Paramount kembali merilis film baru Kura-Kura Ninja alias KKN. Mereka berusaha me-reboot franchise ini dengan bentuk animasi. Hasilnya? Film ini mendapatkan pujian dari para kritikus dan kini mendapatkan skor 96% di Rotten Tomatoes. Apa saja fakta menarik lainnya dari Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem? Simak ulasannya berikut!
1. Sinopsis Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem
Foto: Plugged In
Baxter Stockman, seorang ilmuwan, berhasil membuat mutagen untuk hewan. Dia mampu mengubah hewan itu menjadi mutan. Karenanya, dia pun dikejar TCRI yang ingin menggunakan penemuan Baxter itu sebagai bahan pembuat senjata. Namun, Baxter tidak mau menyerahkan penemuannya begitu saja.
Penyergapan Baxter di laboratoriumnya menyebabkan satu ampul mutagen tumpah ke gorong-gorong. Tumpahan itu mengenai empat ekor anak kura-kura yang kemudian diselamatkan seekor tikus. Kelima hewan itu akhirnya berubah menjadi hewan mutan.
Sang tikus, Splinter, merawat keempat kura-kura yang dia beri nama Leonardo, Donatello, Raphael, dan Michelangelo itu seperti anaknya sendiri. Karena trauma dengan manusia, dia melatih kura-kura itu dengan ilmu ninjutsu yang dia kuasai lewat menonton film kung fu. Gemblengan ini membuat keempat kura-kura itu jadi kuat dan terampil bertarung.
Bosan tinggal di gorong-gorong, keempat kura-kura yang sudah remaja itu ingin mencicipi dunia di atas sana. Mereka ingin hidup normal dan membaur dengan manusia. Mereka melanggar perintah Splinter dan berusaha mewujudkan keinginan mereka itu. Semua itu hampir terwujud ketika mereka bertemu April O’Neill yang menyelidiki Superfly, penjahat kejam yang ingin menghancurkan umat manusia.
2. Karakter Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem
Foto: People.com
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem menampilkan sederet karakter dari komiknya. Penggemar properti ini dengan mudah akan mengenali semua karakternya, termasuk penjahat minornya. Tapi, ada sejumlah penambahan dan perubahan di sini.
Empat sekawan Kura-Kura Ninja, Leonardo, Donatello, Raphael, dan Michelangelo, mengalami perubahan desain. Kalau selama ini mereka tampil dengan fisik yang mirip dengan perbedaan di penutup mata, maka di film ini, mereka berbeda. Penampilan fisik mereka diubah sehingga mudah dibedakan.
Leonardo punya desain fisik yang tergolong normal. Tetap memakai penutup mata biru, tubuhnya tidak besar, tidak kurus, atau pun pendek. Dia seperti anak remaja yang tumbuh dengan normal. Sementara, Donatello memakai kacamata di depan penutup mata ungunya. Tubuhnya sedikit lebih kecil dari Leonardo, tapi tingginya hampir sama.
Raphael adalah yang paling besar di antara mereka. Dia digambarkan gampang marah dan impulsif. Sementara, Michelangelo adalah yang paling kecil. Tubuhnya mungil dan pendek. Tapi, dia lincah.
Perubahan desain karakter juga terjadi pada April O’Neill. Dia tidak lagi digambarkan sebagai wanita muda yang sudah bekerja. Di film ini, dia tampil sebagai cewek ABG yang masih duduk di bangku SMA. Dia sedang berusaha menjadi jurnalis.
3. Antagonis Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem
Foto: Polygon
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem tidak menampilkan Shredder sebagai antagonis utamanya. Alih-alih, film ini memperkenalkan musuh baru, yaitu Superfly. Dia merupakan lalat mutan ciptaan Baxter Stockman yang sangat membenci manusia.
Dalam beroperasi, Superfly dibantu sederet anak buah. Yang paling menonjol adalah Bebop dan Rocksteady. Duo mutan celeng dan badak ini sudah sangat dikenal penggemar KKN sebagai antagonis franchise itu. Biasanya, mereka menjadi anak buah Shredder.
Selain mereka, film ini juga memperkenalkan Cynthia Utrom. Dia merupakan bos TCRI yang memburu para mutan. Cynthia sepertinya akan menjadi antagonis di TMNT kalau franchise ini benar-benar di-reboot dan sekuel Mutan Mayhem dibuat. Yang menarik, Cynthia adalah karakter asli yang dibuat untuk film ini.
4. Jackie Chan
Foto: People Magazine
Jackie Chan bukan nama asing atau baru di dunia film. Selain tampil di film live-action, Jackie juga sudah sering menjadi pengisi suara di film animasi. Karakter yang ikonis yang dia sulihsuarakan adalah Monkey di franchise Kung Fu Panda.
Tahun ini, dia kembali ke dunia animasi sebagai pengisi suara Splinter di Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem. Kehadiran Jackie sebagai Splinter mengubah karakter itu. Kalau biasanya dia digambarkan selalu tenang, bijaksana, dan tidak pernah menaikkan suara meski marah, ini berbeda.
Splinter versi Jackie ini, meski tetap bijak, dia jadi khawatir ketika “anak-anaknya” telat pulang. Dia juga lebih tegas dengan memberikan hukuman kepada mereka. Tapi, dia juga menampilkan sisi konyolnya. Ini membuat karakter Splinter jadi lebih touchable dan membumi. Jackie adalah pilihan yang tepat untuk mengisi suaranya.
5. Avengers: Endgame dan Hulk
Foto: YouTube
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem tidak takut membuat referensi terhadap superhero yang eksis di dunia. Mereka menyebut Batman hingga Hulk di film ini. Tapi, Hulk dari Avengers: Endgame punya porsi yang lebih besar.
Tema eksistensi dan penerimaan diri yang diangkat di Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem ini pas dengan apa yang terjadi pada Hulk di film tersebut. Apa yang diucapkan Leonardo dkk tentang pencarian jati diri dan kreditasi terkait tindakan Hulk di film itu sangat relate. Penonton akan mempertanyakan hal itu setelah menyaksikan film ini.
6. Attack on Titan dan Jujutsu Kaisen
Foto: Anime Soldier
Anime telah menjadi bagian dari kehidupan remaja saat ini, termasuk para Kura-Kura Ninja. Trailer Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem memperlihatkan Donatello sebagai wibu. Tongkatnya terlihat ditempeli stiker yang terlihat seperti Satoru Gojo dari Jujutsu Kaisen.
Tak hanya itu, para kura-kura mutan itu ternyata juga suka Attack on Titan. Film itu membuat beberapa referensi terkait serial populer buatan Hajime Isayama tersebut. Bahkan, kegilaan mereka pada anime juga membantu mereka menghadapi musuh.
7. Film Ke-7 Teenage Mutant Ninja Turtles
Foto: Rose Theater
Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem adalah film ke-7 franchise Kura-Kura Ninja dan berfungsi sebagai reboot. Sebelumnya, properti ini telah merilis 6 film di bioskop dan 2 film di layanan streaming. Namun, dari 6 film yang tayang di bioskop, tidak satu pun yang mendapatkan pujian dari kritikus.
Film itu telah merilis 4 film animasi dan 2 film live action sebelum Mutant Mayhem. Sejumlah film itu mendapatkan hasil lumayan di box office, meski ada juga yang mengecewakan. Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem mendapatkan respons luar biasa dari kritikus. Tapi, hasil box office-nya masih harus dinantikan.
(alv)