Dibintangi Aktor Terkenal, 10 Film Romantis Mahal Ini Enggak Laku

Film genre komedi romantis pernah mencapai kejayaannya di era 80-an sampai awal 2000-an. Setelah 2010, genre ini seolah terlupakan dan sulit bersaing dengan genre lain yang lebih stabil. Yang lebih tidak membantu, genre ini dianggap selalu punya cerita klise yang formula pengemasannya selalu berulang.

Bahkan, meski sudah disutradarai sutradara kenamaan dan dibintangi aktor terkenal, tidak semua film romantis ini mendapatkan tempat di hati audiens. Sepanjang waktu, banyak film romantis yang tidak laku di bioskop. Banyak di antaranya yang rugi padahal bintang yang tampil sangat dikenal banyak orang.

Tentu saja, bintang terkenal dan sutradara yang bagus tidak akan berpengaruh kalau cerita dan premisnya tidak menarik. Terlebih, tidak semua orang menikmati genre yang dianggap menye-menye dan remeh ini. Makanya, genre ini harus menawarkan sesuatu yang baru dan fresh agar menarik orang lagi. Apa saja film komedi romantis paling tidak laku meski dibintangi aktor terkenal? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut!

Baca Juga

Overhype dan Diprediksi Cuan, 7 Film Ini Malah Rugi Gede

10. Gigli — 2003

^{Foto: GQ}

Gigli yang disutradarai Martin Best punya reputasi sebagai film terburuk sepanjang masa. Padahal, film ini punya banyak elemen untuk disukai orang, terutama bintangnya, Jennifer Lopez dan Ben Affleck. Keduanya sedang berpacaran. Tapi, itu tidak cukup membuat film ini menarik orang.

Gigli berkisah tentang Larry, anggota mafia rendahan yang ditugasi menculik adik seorang jaksa federal demi membebaskan bos mafia. Karena bos Larry tidak percaya sepenuhnya padanya, dia mengirimkan Ricki, gangster cantik, untuk membantunya. Dibuat dengan dana USD75 juta, Gigli hanya berhasil meraup USD7 juta di box office.

9. How Do You Know — 2010

^{Foto: IMDb}

How Do You Know adalah contoh bagaimana film bisa gagal di box office meski dibintangi aktor terkenal Hollywood. Film ini menampilkan sederet bintang tenar seperti Reese Witherspoon, Owen Wilson, Paul Rudd, dan Jack Nicholson. Film besutan James L. Brooks ini berkisah tentang Lisa, seorang wanita yang menghabiskan waktunya bermain softball.

Kondisinya jadi memburuk setelah dia dipecat dari tim. Tidak tahu apa yang harus dia lakukan, dia jadi terlibat cinta segitiga dengan seorang atlet tidak dewasa dan pengusaha yang diselidiki karena penipuan saham. Meski bertabur bintang, film ini hanya beraup USD49 juta, padahal dibuat dengan anggaran USD120 juta.

8. Town & Country — 2001

^{Foto: IMDb}

Town & Country dibintangi sederet aktor kelas wahid seperti Warren Beatty, Diane Keaton, Goldie Hawn, dan Garrett Shandling. Sayangnya, film yang disutradarai Peter Chelsom ini gagal di box office. Dibuat dengan anggaran USD90 juta, film ini hanya meraup USD10 juta.

Film ini berkisah tentang Porter, seorang arsitek terkenal yang menikahi Ellie, seorang dekorator interior. Tapi, pernikahan bahagia itu berubah setelah sepasang teman mereka putus. Porter selingkuh dan itu menghancurkan pernikahannya. Film itu menghadapi banyak masalah dan butuh waktu 3 tahun untuk syuting. Perilisannya pun mengalami banyak penundaan.

7. The Hottie and the Nottie — 2008

^{Foto: Prime Video}

The Hottie and the Nottie sudah punya premis problematis dan dipertanyakan. Tak heran kalau film besutan Kevin Falk ini kemudian menjadi salah satu film terjelek sepanjang masa. Film ini berkisah tentang Nate. Meski memacari banyak cewek, dia belum bisa melupakan Cristabelle, teman SD yang juga cewek yang kali pertama dia taksir. Keduanya kemudian bertemu lagi ketika sudah dewasa.

Namun, Cristabelle sudah berjanji tidak akan pacaran sampai temannya yang buruk rupa, June, punya pacar. Nate lantas mencarikan pacar untuk June demi memacari Cristabelle. Tapi, setelah June melakukan makeover, Nate jadi bimbang. Film ini dibintangi Paris Hilton, Joel David Moore, dan Christin Lakin. Film ini hanya mampu mendapatkan USD1,6 juta di box office meski dibuat dengan anggaran USD9 juta.

6. Alex & Emma — 2003

^{Foto: Plugged In}

When Harry Met Sally adalah salah satu film komedi romantis terbaik dalam sejarah. Sutradaranya, Rob Reiner, mendapatkan reputasi sebagai mesin pembuat hit. Tapi, Rob pun menghadapi sejumlah kegagalan, salah satunya adalah Alex & Emma.

Film itu berkisah tentang seorang penulis yang kekurangan inspirasi dan menghadapi masalah keuangan serius. Dia lantas mempekerjakan seorang tukang ketik untuk membantunya menulis novel. Dia tidak sadar kalau hubungan mereka mempengaruhi akhir cerita itu. Dibintangi Kate Hudson dan Luke Wilson yang sama-sama dikenal di genre komedi romantis, film ini gagal di box office setelah hanya meraup USD15 juta dari anggaran USD30 juta.

5. The Love Guru — 2008

^{Foto: Letterboxd}

The Love Guru menampilkan Mike Myers. Dia berperan sebagai Pitka, guru terbaik kedua di dunia setelah Deepak Copra. Pitka diminta membantu seorang pemain hoki memperbaiki pernikahannya sehingga dia bisa tampil lebih baik dan memenangkan Stanley Cup. Di tengah tugasnya itu, Pitka malah menemukan cinta di orang yang tidak diduga.

Selain Mike, film ini menampilkan sederet wajah terkenal seperti Jessica Alba, Justin Timberlake, Romany Malco, dan Meagan Good. Film ini juga menjadi debut Marco Schnabel sebagai sutradara. Sayang, The Love Guru gagal menarik kritikus dan jeblok di box office. Film itu hanya meraup USD40 juta dari anggaran USD62 juta.

4. The Big Wedding — 2013

^{Foto: Variety}

Seperti How Do You Know, The Big Wedding adalah film lain yang bertabur bintang, tapi gagal di box office.Film yang disutradarai Justin Zackman ini sebenarnya adalah remake Mon frere se marie versi Amerika. Robert De Niro, Katherine Heigl, Diane Keaton, Amanda Seyfried, Susan Sarandon, dan Robin Williams turut membintangi film ini.

The Big Wedding mengisahkan tentang Don dan Ellie. Keduanya sudah lama bercerai dan dipaksa tampil sebagai pasangan suami istri yang rukun di pernikahan anak mereka, Alexander, yang dihadiri ibu kandungnya yang konservatif. Film ini dicaci maki kritikus dan hanya meraup USD46,5 juta dari anggaran USD35 juta.

3. Catch and Release — 2006

^{Foto: The Ace Black Movie Blog}

Jennifer Garner adalah jaminan di genre komedi romantis. Dia telah membintangi banyak film sukses di genre ini. Tapi, ada satu film yang dia bintangi tidak diingat dengan baik karena penampilan buruknya di box office. Film itu adalah Catch and Release yang disutradarai Susannah Grant.

Film itu berkisah tentang Gray, seorang wanita yang berusaha mengatur kembali hidupnya setelah kematian mendadak tunangannya. Tapi, seiring perjalanan, dia menemukan rahasia tentang cowoknya itu dan mempertanyakan hubungan mereka. Dia lantas tiba-tiba jatuh cinta dengan cowok lain. Film itu hanya meraup USD16 juta dan dibuat dengan anggaran USD25 juta.

2. Swept Away — 2002

^{Foto: Crackle}

Swept Away adalah remake film Italia dengan judul sama yang dirilis pada 1974. Versi Hollywood ini disutradarai Guy Ritchie yang menggaet istrinya saat itu, Madonna, dan Adriano Giannini sebagai bintang utamanya. Elizabeth Banks, Bruce Greenwood, dan Jeanne Tripplehorn turut bergabung dalam jajaran pemerannya.

Film ini berkisah tentang Giuseppe dan Amber, seorang pelaut dan sosialita, yang terdampar di sebuah pulau terpencil ketika sedang berlayar dengan kapal pesiar. Keduanya sama-sama saling tidak tahan satu sama lain. Tapi, situasi yang mereka hadapi membuat hubungan mereka akhirnya berubah. Film ini tidak hanya mendapatkan ulasan jelek, tapi juga tidak laku. Dibuat dengan anggaran USD100 juta, film itu hanya mampu mendapatkan USD1,03 juta.

Baca Juga

10 Film Termahal dalam 4 Tahun Terakhir, Banyak yang Nyaris Rugi

1. The Rewrite — 2014

^{Foto: IMDb}

The Rewrite adalah film romantis yang disutradarai Marc Lawrence. The Rewrite menampilkan Hugh Grant dan Marisa Tomei sebagai bintang utamanya. Film ini juga dibintangi Bella Heathcote, Allison Janney, J. K. Simmons, dan Chris Elliott.

Ceritanya tentang Keith, seorang penulis skrip yang belum kunjung sukses. Menganggur dan terlilit utang, dia akhirnya menjadi dosen meski tidak suka. Tapi, semuanya berubah ketika dia bertemu Holly, seorang mahasiswinya. Film ini dipuji atas pemerannya, tapi dikritik atas skripnya. Dari anggaran USD29 juta, film ini hanya meraup USD4,5 juta dari seluruh dunia.