Overhype dan Diprediksi Cuan, 7 Film Ini Malah Rugi Gede
loading...
A
A
A
The Flash diumumkan pada 2014 ketika slot film DCEU sedang tren berkat kesuksesan Zack Snyder atas Man of Steel. Meski sukses secara finansial, sejumlah film DCEU sebelum The Flash sering kali dicaci maki kritikus sehingga Warner kehilangan arah dan malah berusaha meniru formula Marvel. Setelah berganti sutradara dan penulis beberapa kali, studio itu akhirnya mendapuk Andy Muschietti sebagai sutradara dan Christina Hodson sebagai penulis film ini.
Hasil akhirnya adalah sebuah film berbelit-belit dengan bintang utama problematik. Warner bahkan harus membayar sumber seperti Stephen King dan Tom Cruise untuk membangun hype dan menarik penonton. Dengan biaya produksi dikabarkan mencapai USD220 juta (Rp3,3 triliun), film itu bahkan hanya meraup USD268 juta (Rp4 triliun). Film itu kini disebut sebagai film superhero paling jeblok sepanjang sejarah dan film paling rugi pada 2023 sejauh ini. Warner dikabarkan rugi hingga USD200 juta (Rp3 triliun) akibat film ini.
Foto: The Hollywood Reporter
Black Adam menjanjikan membawa salah satu karakter paling ikonis dan kuat di semesta DC ke layar lebar. Film ini sagat diantisipasi dan hype-nya pun dibangun dengan sangat kuat menjelang perilisannya. Bintang utama film ini, Dwayne “The Rock” Johnson membantu membangun hype itu dengan menyinggung keterlibatannya dalam proyek itu selama bertahun-tahun.
Tapi, ketika film itu dirilis, hasilnya zonk. Kritikus dan audiens kecewa dengan kurangnya kedalaman dan perkembangan karakter film itu. Adegan action-nya memang dipuji, tapi ceritnaya dikiritik karena berbelit-belit dann tidak menarik. Terlepas dari kekuatan bintang Dwayne Johnson, Black Adam gagal tampil baik di box office dan dianggap jeblok di box office. Film ini meraup USD393,3 juta dari anggaran USD190–260 juta di luar biaya marketing.
Hasil akhirnya adalah sebuah film berbelit-belit dengan bintang utama problematik. Warner bahkan harus membayar sumber seperti Stephen King dan Tom Cruise untuk membangun hype dan menarik penonton. Dengan biaya produksi dikabarkan mencapai USD220 juta (Rp3,3 triliun), film itu bahkan hanya meraup USD268 juta (Rp4 triliun). Film itu kini disebut sebagai film superhero paling jeblok sepanjang sejarah dan film paling rugi pada 2023 sejauh ini. Warner dikabarkan rugi hingga USD200 juta (Rp3 triliun) akibat film ini.
1. Black Adam — 2022
Foto: The Hollywood Reporter
Black Adam menjanjikan membawa salah satu karakter paling ikonis dan kuat di semesta DC ke layar lebar. Film ini sagat diantisipasi dan hype-nya pun dibangun dengan sangat kuat menjelang perilisannya. Bintang utama film ini, Dwayne “The Rock” Johnson membantu membangun hype itu dengan menyinggung keterlibatannya dalam proyek itu selama bertahun-tahun.
Tapi, ketika film itu dirilis, hasilnya zonk. Kritikus dan audiens kecewa dengan kurangnya kedalaman dan perkembangan karakter film itu. Adegan action-nya memang dipuji, tapi ceritnaya dikiritik karena berbelit-belit dann tidak menarik. Terlepas dari kekuatan bintang Dwayne Johnson, Black Adam gagal tampil baik di box office dan dianggap jeblok di box office. Film ini meraup USD393,3 juta dari anggaran USD190–260 juta di luar biaya marketing.
(alv)