Barbenheimer: Pilih Nonton Barbie atau Oppenheimer?
loading...
A
A
A
Film Barbie dan Oppenheimer dirilis di hari yang sama di bioskop. Kedua film ini sama-sama tayang perdana pada Rabu (19/7). Bagi para maniak film yang tidak punya banyak waktu untuk menontonnya di bioskop, memilih mana dulu yang harus ditonton tentu bikin pusing.
Barbie dan Oppenheimer sama-sama menjadi film yang sangat diantisipasi tahun ini. Kedua film ini sama-sama punya pemeran bintang kelas wahid. Ada Margot Robbie, Ryan Gosling, dan Simu Liu di Barbie. Sementara, ada Cillian Murphy, Emily Blunt, Robert Downey Jr., dan Matt Damon di Oppenheimer.
Belum lagi film ini sama-sama disutradarai sutradara kelas Oscar. Greta Gerwig yang berkali-kali dinominasikan di Academy Awards untuk sutradara terbaik menukangi Barbie. Sedangkan, Christopher Nolan yang ditahbiskan sebagai sutradara terbaik Oscar 2018 membesut Oppenheimer.
Dari jajaran pemeran dan sutradara saja sudah bikin bingung. Ada banyak pertimbangan mau nonton yang mana dulu dan yang mana yang belakangan. Meski sama-sama diunggulkan sebagai film terbaik tahun ini, kedua film itu sangatlah berbeda. Pertimbangan apa saja yang bisa dipakai untuk menentukan film mana yang dipilih untuk ditonton antara Barbie dan Oppenheimer? Simak rekomendasinya berikut!
Foto: NPR
Barbie menjadi film live-action pertama boneka legendaris tersebut. Orang pun penasaran dengan seperti apa penampakan film ini. Apalagi, selama ini Barbie terkenal dengan tampil di film animasi dengan tema princess. Namun, Barbie live-action ini tentu berbeda.
Berlatar Barbieland, Barbie berkisah tentang Barbie (Margot Robbie) yang mengalami krisis eksistensi dirinya. Dia kemudian pergi ke dunia nyata, tak disangka, Ken (Ryan Gosling) ikut bersamanya. Namun, Barbie menemukan kalau dunia nyata tak seindah Barbieland.
Sekilas, film ini memang sangat ringan dan terkesan anak-anak banget. Tapi, tidak, Barbie lebih dari sekadar itu. Ada banyak poin yang bisa menjadi pertimbangan mengapa kalian harus menonton film ini atau melewatinya. Apa saja? Simak poinnya berikut!
- Pesan di balik ceritanya sangat kuat
Ceritanya punya pesan yang berat terkait eksistensi diri, keseimbangan dalam kehidupan, ketika cinta ditolak, tentang takdir, dan juga konsekuensi. Orang yang hanya sekilas melihat trailer-nya atau setting-nya pasti menyangka film ini chessy dan menjemukan. Tapi, tidak. Di balik ceritanya yang ringan, tersembunyi banyak pesan yang menusuk.
- Leluconnya hanya bisa dimengerti orang dewasa
Sebagian lelucon besar di film ini punya berbagai referensi dari film buatan Warner Bros. sampai Mattel. Lelucon cheesy sangat minim, sehingga dibutuhkan pemahaman berlebih, selain tertawa karena adegan konyolnya.
- Nostalgia
Tidak bisa dimungkiri kalau film Barbie sarat nostalgia. Dari mainannya, setting-nya, sampai bentuk variasi bonekanya akan sangat dikenali para cewek yang pernah memainkan boneka ini. Faktor ini mungkin jadi alasan kuat mengapa orang ingin nonton film ini.
- Durasinya tidak panjang
Barbie punya durasi sekitar 1 jam 54 menit atau 114 menit, kurang dari 2 jam. Makanya, film ini cocok bagi mereka yang murni mencari hiburan tapi tidak memakan banyak waktu. Meski sarat makna yang berat, tone ringan Barbie membantu orang untuk merasa terhibur.
- Lagunya asyik-asyik
Meski bukan film musikal sepenuhnya, Barbie menampilkan banyak adegan menari dan menyanyi. Lagu-lagu di film ini catchy dan enak didengar. Selain itu, ada sejumlah lagu yang tidak masuk album soundtrack berasal dari era 90-an, seperti Wannabe dari Spice Girls dan Push dari Matchbox 20.
Foto: Variety
Barbie dan Oppenheimer sama-sama menjadi film yang sangat diantisipasi tahun ini. Kedua film ini sama-sama punya pemeran bintang kelas wahid. Ada Margot Robbie, Ryan Gosling, dan Simu Liu di Barbie. Sementara, ada Cillian Murphy, Emily Blunt, Robert Downey Jr., dan Matt Damon di Oppenheimer.
Belum lagi film ini sama-sama disutradarai sutradara kelas Oscar. Greta Gerwig yang berkali-kali dinominasikan di Academy Awards untuk sutradara terbaik menukangi Barbie. Sedangkan, Christopher Nolan yang ditahbiskan sebagai sutradara terbaik Oscar 2018 membesut Oppenheimer.
Dari jajaran pemeran dan sutradara saja sudah bikin bingung. Ada banyak pertimbangan mau nonton yang mana dulu dan yang mana yang belakangan. Meski sama-sama diunggulkan sebagai film terbaik tahun ini, kedua film itu sangatlah berbeda. Pertimbangan apa saja yang bisa dipakai untuk menentukan film mana yang dipilih untuk ditonton antara Barbie dan Oppenheimer? Simak rekomendasinya berikut!
1. Mengapa Harus Menonton Barbie?
Foto: NPR
Barbie menjadi film live-action pertama boneka legendaris tersebut. Orang pun penasaran dengan seperti apa penampakan film ini. Apalagi, selama ini Barbie terkenal dengan tampil di film animasi dengan tema princess. Namun, Barbie live-action ini tentu berbeda.
Berlatar Barbieland, Barbie berkisah tentang Barbie (Margot Robbie) yang mengalami krisis eksistensi dirinya. Dia kemudian pergi ke dunia nyata, tak disangka, Ken (Ryan Gosling) ikut bersamanya. Namun, Barbie menemukan kalau dunia nyata tak seindah Barbieland.
Sekilas, film ini memang sangat ringan dan terkesan anak-anak banget. Tapi, tidak, Barbie lebih dari sekadar itu. Ada banyak poin yang bisa menjadi pertimbangan mengapa kalian harus menonton film ini atau melewatinya. Apa saja? Simak poinnya berikut!
- Pesan di balik ceritanya sangat kuat
Ceritanya punya pesan yang berat terkait eksistensi diri, keseimbangan dalam kehidupan, ketika cinta ditolak, tentang takdir, dan juga konsekuensi. Orang yang hanya sekilas melihat trailer-nya atau setting-nya pasti menyangka film ini chessy dan menjemukan. Tapi, tidak. Di balik ceritanya yang ringan, tersembunyi banyak pesan yang menusuk.
- Leluconnya hanya bisa dimengerti orang dewasa
Sebagian lelucon besar di film ini punya berbagai referensi dari film buatan Warner Bros. sampai Mattel. Lelucon cheesy sangat minim, sehingga dibutuhkan pemahaman berlebih, selain tertawa karena adegan konyolnya.
- Nostalgia
Tidak bisa dimungkiri kalau film Barbie sarat nostalgia. Dari mainannya, setting-nya, sampai bentuk variasi bonekanya akan sangat dikenali para cewek yang pernah memainkan boneka ini. Faktor ini mungkin jadi alasan kuat mengapa orang ingin nonton film ini.
- Durasinya tidak panjang
Barbie punya durasi sekitar 1 jam 54 menit atau 114 menit, kurang dari 2 jam. Makanya, film ini cocok bagi mereka yang murni mencari hiburan tapi tidak memakan banyak waktu. Meski sarat makna yang berat, tone ringan Barbie membantu orang untuk merasa terhibur.
- Lagunya asyik-asyik
Meski bukan film musikal sepenuhnya, Barbie menampilkan banyak adegan menari dan menyanyi. Lagu-lagu di film ini catchy dan enak didengar. Selain itu, ada sejumlah lagu yang tidak masuk album soundtrack berasal dari era 90-an, seperti Wannabe dari Spice Girls dan Push dari Matchbox 20.
2. Mengapa Harus Menonton Oppenheimer?
Foto: Variety