SOROT: Dampak Pemogokan Aktor SAG-AFTRA bagi Perbioskopan Indonesia

Sabtu, 15 Juli 2023 - 12:57 WIB
loading...
SOROT: Dampak Pemogokan...
Film Barbie termasuk terkena dampak pemogokan serikat pemain film yang mogok menuntut haknya. Foto/ Warner Bros. Pictures
A A A
JAKARTA - Baru saja pulih setelah derita panjang akibat pandemi Covid-19, industri film Hollywood kembali diguncang masalah. Setelah pemogokan penulis di bawah payung Writers Guild of America (WGA), kini giliran aktor yang tergabung dalam Screen Actors Guild – American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) ikut melakukan pemogokan.

Dampaknya bakal sangat masif karena ada lebih dari 160 ribu orang yang tergabung di dalamnya, mulai dari para figuran hingga aktris sekaliber Meryl Streep. Pemogokan penulis yang sudah berlangsung sejak 2 Mei 2023 masih berlangsung hingga artikel ini ditulis.

Pemogokan dipicu oleh tidak tercapainya kesepakatan antara WGA dan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP). WGA mengklaim bahwa AMPTP telah memangkas sebagian besar pendapatan rata-rata penulis dibandingkan satu dekade lalu. Penulis juga menginginkan kecerdasan buatan seperti ChatGPT untuk digunakan hanya sebagai alat yang dapat membantu penelitian atau memfasilitasi ide naskah dan bukan sebagai alat untuk menggantikannya.



Lantas sejak 14 Juli kemarin, para aktor ikut bergabung dalam barisan besar pemogokan. Keluhan kedua serikat pekerja aktor difokuskan untuk mendapatkan perlindungan yang lebih kuat dalam kontrak mereka dari kecerdasan buatan (AI) karena AI semakin tersebar luas dalam industri film.

Pemogokan juga dilakukan untuk mengamankan pembayaran sisa yang lebih tinggi untuk bekerja di platform streaming. Inikarena model bisnis untuk TV dan film telah berubah secara dramatis dalam beberapa tahun belakangan.

SOROT: Dampak Pemogokan Aktor SAG-AFTRA bagi Perbioskopan Indonesia

Oppenheimer. Foto: Universal Pictures

AMPTP mengatakan telah mengusulkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat upah minimum, serta proposal "terobosan" untuk meminta persetujuan jika kemiripan aktor digunakan untuk AI. Pembicaraan antara SAG-AFTRA dan AMPTP dimulai pada bulan Juni dan anggota serikat menyetujui pemogokan dengan suara 97,91%.

Saat negosiasi berlanjut, lebih dari 1.000 anggota serikat menandatangani surat kepada pimpinan serikat pada Juni. Mereka mengatakan "siap untuk mogok", termasuk bintang-bintang seperti Paul Giamatti, Pedro Pascal, Charlize Theron, Joaquin Phoenix, Aubrey Plaza, dan Ewan McGregor.

Kontrak SAG-AFTRA awalnya dijadwalkan berakhir pada 30 Juni, tetapi serikat pekerja dan AMPTP memperpanjang negosiasi hingga 12 Juli. Kegagalan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan terjadi bahkan ketika negosiator setuju untuk memanggil mediator federal pada Selasa, 11 Juli lalu.

Sebelumnya pemogokan penulis diperkirakan telah menghentikan lebih dari 80% produksi film dan serial menurut The New York Times. Kini pemogokan aktor bisa berdampak lebih besar.

Salah satu dampak yang langsung berpengaruh ke situasi perbioskopan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah para aktor tak akan lagi ikut aktif terlibat dalam mempromosikan film mereka yang sedang/akan tayang di bioskop, dalam bentuk apa pun. Ini termasuk mengikuti serangkaian jadwal seperti premiere di berbagai negara dan wawancara media.

Apakah pemogokan aktor ini akan berdampak langsung berupa mundurnya jadwal sejumlah film Hollywood dalam 1-3 bulan mendatang? Yang sudah terjadi saat ini adalah penghentian promosi sejumlah film yang mendapat sorotan besar seperti Oppenheimeryang akan dirilis di Indonesia pada Rabu, 19 Juli.

SOROT: Dampak Pemogokan Aktor SAG-AFTRA bagi Perbioskopan Indonesia

Gran Turismo. Foto: Sony Pictures Releasing

Cillian Murphy, Matt Damon, dan Emily Blunt harus meninggalkan penayangan perdana film terbaru besutan Christopher Nolan tersebut di Inggris pada 13 Juli kemarin. Sementara jadwal acara untuk penayangan perdana di Amerika, tepatnya di New York, pada 17 Juli mendatang sudah dipastikan gagal diselenggarakan sebagaimana diinformasikan pihak Universal Pictures via Variety.

Sementara Barbieyang dijadwalkan akan beredar pada hari yang sama dengan Oppenheimerjuga mengalami dampak serupa dari pemogokan. Untuk jadwal penayangan perdana di Berlin pada hari ini, 15 Juli, dipastikan tak akan satu pun pemeran filmnya yang akan hadir di sana.

Dengan adanya pemogokan ganda antara penulis dan para aktor diperkirakan situasi akan berubah menjadi lebih genting. Mengutip BBC, aktor dari serial sukses Successionbahkan memperkirakan pemogokan bisa jadi akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Jika hal tersebut terjadi bisa dibayangkan seberapa besar dampaknya bagi jadwal rilis film di seluruh dunia.

Setelah tahun lalu film Indonesia mencapai puncaknya dengan penguasaan pendapatan penjualan tiket di bioskop hingga 61%, hingga pertengahan tahun ini tren positif tersebut tidak berlanjut. Dari data yang dipublikasikan akun Twitter Bicara Box Office, hingga akhir Juni lalu (pekan ke-27) telah terjual sekitar 52,7 juta tiket bioskop, dengan kontribusi film Indonesia sedikit di bawah 34%.

Melihat data ini artinya perbioskopan Indonesia pada tahun ini masih sangat bergantung pada kontribusi film impor, utamanya film Hollywood. Bisa dibayangkan bagaimana dampaknya jika dalam 1-3 bulan mendatang, sejumlah film terutama yang diperkirakan potensial menggiring penonton ke bioskop, tiba-tiba menggeser jadwal rilisnya terkait dengan situasi terbaru dari pemogokan yang terjadi di Amerika.

SOROT: Dampak Pemogokan Aktor SAG-AFTRA bagi Perbioskopan Indonesia

The Nun 2. Foto:Warner Bros. Pictures

Kita sudah pernah merasakan dampak dari absennya film Hollywood pada 2011. Ketika itu Motion Picture Association of America (MPAA) memilih untuk tak menayangkan film-film di bawah naungan mereka sebagai protes atas kebijakan Direktorat Bea Cukai yang menerapkan bea masuk atas hak distribusi film impor.

Akibatnya waktu itu, publik Indonesia tak bisa menonton film-film besar seperti Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2dan Transformers: Dark of the Moondi bioskop. Saya menjadi bagian dari sineas yang awalnya berpikir bahwa ketidakhadiran film Hollywood di bioskop selama beberapa waktu akan membuka peluang bagi film nasional.

Kebetulan film perdana saya sebagai produser, Batas, dirilis pada Mei 2011. Namun yang terjadi adalah absennya film Hollywood di bioskop juga menyebabkan absennya sebagian besar penonton di sana.



Selama periode Agustus-Oktober mendatang, terdapat beberapa film Hollywood yang digadang-gadang akan laris manis di antaranya Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem, Gran Turismo, The Equalizer 3, The Nun 2,hingga A Haunting in Venice. Kita berharap jadwal film-film ini tak akan terganggu oleh pemogokan ganda di Hollywood.

Tentu saja kita juga berharap penonton masih akan membanjiri bioskop di seluruh Indonesia, dan tidak saja menyaksikan film Hollywood, tapi juga menonton film-film Indonesia yang berkualitas.

Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute, bisa dikontak via Instagram @ichwanpersada
(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1663 seconds (0.1#10.140)