10 Fakta Rurouni Kenshin, Anime Klasik yang Di-Remake Lagi
loading...
A
A
A
Sakabato ditempat penempa pedang ahli, Arai Shakku. Kenshin mengadopsi desain itu setelah bersumpah untuk tidak lagi membunuh dan pedang itu tidak seberbahaya pedang tradisional. Sulit memotong atau menembus dengan tepian tumpul. Tapi, Kenshin bisa melakukannya.
Dengan mengandalkan pedang yang tidak bisa membunuh, Kenshin bisa bertarung demi keadilan. Dia juga bisa melindungi orang tak bersalah tanpa harus memilih kekerasan. Pedang itu menjadi representasi komitmen Kenshin untuk menebus masa lalunya.
Foto: Wiki Index – Fandom
Hiten Mitsurugi-Ryu adalah salah satu teknik bertarung pedang inti di Rurouni Kenshin. Itu adalah kenjutsu legendaris yang dipraktikkan Kenshin dan menjadi gaya tarung khasnya. Jurus ini membuat seorang samurai bisa mengalahkan banyak musuh seorang diri.
Hiten Mitsurugi-Ryu juga dibuat berdasarkan jurus dunia nyata, Shiranui-Ryu, yang mati bersama satu-satunya praktisinya, Kawakami Gensai. Jurus itu dibuat dari konsep Ichi no Tachi, yaitu menyerang dengan satu pukulan. Orang yang mempraktikkannya menggunakan kombinasi kecepatan dan kegesitan. Mereka bisa mengantisipasi gerakan selanjutnya lawannya.
Foto: Dexerto
Bekas luka berbentuk X di pipi Kenshin disebabkan Hajime Saito, musuh lama Kenshin sekaligus seorang pendekar pedang mumpuni. Luka itu terjadi saat pertarungan terakhir Bakumatsu di mana Saito menyarangkan pukulan maut ke wajah Kenshin dengan gerakan khasnya, Gatotsu. Saat itu, Kenshin bekerja sebagai pembunuh untuk Ishin Shishi, grup revolusioner yang berusaha menggulingkan Keshogunan Tokugawa dan mendirikan pemerintahan baru.
Saat pertarungan melawan pasukan keshogunan itu, Saito menyerang Kenshin dengan kekuatan besar sehingga pedangnya menyayat pipi Kenshin dan meninggalkan bekas luka permanen. Kaoru sering menanyakan bekas luka itu kepada Kenshin. Sedangkan, Sakunosuke suka menggoda Kenshin sebagai pengingat masa lalunya sebagai pembunuh.
Foto: Pinterest
Manga debut Watsuki menampilkan protagonis bertubuh tinggi dengan rambut gelap dan zirah mencolok. Makanya, Watsuki ingin menciptakan karakter yang benar-benar berbeda dengan manga pertamanya. Jadi, Kenshin awalnya dirancang sebagai karakter cewek bernama Keiko.
Agar Kenshin berbeda dari protagonis shounen lain, penampakannya pun dibuat androgini dan dia juga kecil. Dia diberi rambut merah panjang dan kepribadiannya sangat manis. menurut Watsuki, dia tidak memakai motif nyata apa pun saat menciptakan Kenshin. Bahkan, bekas luka Kenshin itu punya alasan dangkal karena dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Foto: Pinterest
Kenshin akhirnya bisa hidup bahagia setelah melalui penderitaan dan pertempuran yang sepertinya tidak akan pernah selesai. Sekitar empat tahun setelah busur akhir, Kaoru dan Kenshin menikah. Mereka kemudian punya seorang anak yang diberi nama Kenji.
Menurut Watsuki, Kenji punya model kepribadian “bodoh”. Dia memang dirancang demi memberikan keluarga untuk Kenshin. Karakter Kenji klise. Tapi, tidak cukup gila untuk memberikan elemen negatif kepada keluarganya. Dia seharusnya menjadi Kenshin kecil.
Dengan mengandalkan pedang yang tidak bisa membunuh, Kenshin bisa bertarung demi keadilan. Dia juga bisa melindungi orang tak bersalah tanpa harus memilih kekerasan. Pedang itu menjadi representasi komitmen Kenshin untuk menebus masa lalunya.
4. Gaya Hiten Mitsurugi-Ryu Kenshin
Foto: Wiki Index – Fandom
Hiten Mitsurugi-Ryu adalah salah satu teknik bertarung pedang inti di Rurouni Kenshin. Itu adalah kenjutsu legendaris yang dipraktikkan Kenshin dan menjadi gaya tarung khasnya. Jurus ini membuat seorang samurai bisa mengalahkan banyak musuh seorang diri.
Hiten Mitsurugi-Ryu juga dibuat berdasarkan jurus dunia nyata, Shiranui-Ryu, yang mati bersama satu-satunya praktisinya, Kawakami Gensai. Jurus itu dibuat dari konsep Ichi no Tachi, yaitu menyerang dengan satu pukulan. Orang yang mempraktikkannya menggunakan kombinasi kecepatan dan kegesitan. Mereka bisa mengantisipasi gerakan selanjutnya lawannya.
3. Cerita di Balik Bekas Luka Kenshin
Foto: Dexerto
Bekas luka berbentuk X di pipi Kenshin disebabkan Hajime Saito, musuh lama Kenshin sekaligus seorang pendekar pedang mumpuni. Luka itu terjadi saat pertarungan terakhir Bakumatsu di mana Saito menyarangkan pukulan maut ke wajah Kenshin dengan gerakan khasnya, Gatotsu. Saat itu, Kenshin bekerja sebagai pembunuh untuk Ishin Shishi, grup revolusioner yang berusaha menggulingkan Keshogunan Tokugawa dan mendirikan pemerintahan baru.
Saat pertarungan melawan pasukan keshogunan itu, Saito menyerang Kenshin dengan kekuatan besar sehingga pedangnya menyayat pipi Kenshin dan meninggalkan bekas luka permanen. Kaoru sering menanyakan bekas luka itu kepada Kenshin. Sedangkan, Sakunosuke suka menggoda Kenshin sebagai pengingat masa lalunya sebagai pembunuh.
2. Kenshin seharusnya Adalah Cewek
Foto: Pinterest
Manga debut Watsuki menampilkan protagonis bertubuh tinggi dengan rambut gelap dan zirah mencolok. Makanya, Watsuki ingin menciptakan karakter yang benar-benar berbeda dengan manga pertamanya. Jadi, Kenshin awalnya dirancang sebagai karakter cewek bernama Keiko.
Agar Kenshin berbeda dari protagonis shounen lain, penampakannya pun dibuat androgini dan dia juga kecil. Dia diberi rambut merah panjang dan kepribadiannya sangat manis. menurut Watsuki, dia tidak memakai motif nyata apa pun saat menciptakan Kenshin. Bahkan, bekas luka Kenshin itu punya alasan dangkal karena dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.
1. Kenshin Mendapatkan Happy Ending
Foto: Pinterest
Kenshin akhirnya bisa hidup bahagia setelah melalui penderitaan dan pertempuran yang sepertinya tidak akan pernah selesai. Sekitar empat tahun setelah busur akhir, Kaoru dan Kenshin menikah. Mereka kemudian punya seorang anak yang diberi nama Kenji.
Menurut Watsuki, Kenji punya model kepribadian “bodoh”. Dia memang dirancang demi memberikan keluarga untuk Kenshin. Karakter Kenji klise. Tapi, tidak cukup gila untuk memberikan elemen negatif kepada keluarganya. Dia seharusnya menjadi Kenshin kecil.
(alv)