10 Film Paling Kontroversial dalam Satu Dekade Terakhir
loading...
A
A
A
Dalam 10 tahun terakhir, ada banyak film yang menuai kontroversi setelah dirilis. Studio yang membuatnya mungkin tidak berniat membuat film itu menimbulkan debat di tengah masyarakat karena merasa apa yang mereka tampilkan itu adalah sebuah karya untuk dinikmati. Tapi, sebuah karya yang disaksikan banyak orang, pasti akan mendapatkan penilaian.
Sebagian kontroversi itu berasal dari adegan yang ditampilkan. Selain itu, tema yang diangkat dan diramu juga bisa menuai kecaman dari banyak orang. Di sisi lain, film menjadi kontroversial karena pemilihan aktor sebagai pemeran utamanya.
Sampai saat ini seksualitas, sadisme, agama, dan ras masih menjadi isu sensitif dalam sebuah film. Isu yang sensitif ini selalu menghadirkan kontroversi dan kecaman dari para pemirsa maupun kritikus film. Namun di sisi lain, beberapa kritik yang dilontarkan untuk film ini juga dapat membuat perkembangan budaya populer ini semakin lebih baik kedepannya. Film apa saja yang menjadi kontroversi dalam 10 tahun terakhir? Simak ulasannya berikut!
Foto: The Guardian
Ghost in the Shell diadaptasi dari manga kondang karya Masamune Shirow. Berbeda dengan anime-nya yang diterima dengan baik, filmnya justru menuai kontroversi. Faktor utamanya adalah pemilihan Scarlet Johansson sebagai pemeran Motoki Kusanagi di film ini.
Pemilihan aktor berkulit putih dirasa tidak pas untuk film yang bersumber dari cerita fiksi Jepang. Hal tersebut memberikan kesan kalau aktor itu dipilih demi tujuan box office dan menyingkirkan aktor Asia yang sebenarnya lebih pas untuk menjadi pemeran utamanya. Menurut kritikus, ada banyak aktor Asia yang lebih cocok berperan sebagai Motoki seperti Rinko Kikuchi, Tao Okamoto, dan Sonoya Mizuno.
Foto: The Critical Movie Critics
Film ini diadaptasi dari novel terkenal karya Stieg Larsson dengan judul yang sama. The Girl with the Dragon Tattoo mengisahkan kehidupan karakter utama ceweknya yang harus bergelut fengan berbagai masalah pelecehan seksual. Menampilkan Daniel Craig dan Rooney Mara, film ini seharusnya menjadi hit karena novelnya pun cukup laris.
Alih-alih, film ini malah dikecam karena banyaknya adengan penyiksaan sadis dan unsur pornografi. Unsur lain seperti rasisme dan misogini membuat film ini menuai banyak kritik. Film yang seharusnya seharusnya membawa pesan simbolis tentang gadis yang dapat bangkit setelah menderita di bawah patriarki ini gagal menyampaikan pesan itu lantaran banyaknya adegan menyimpang.
Foto: Collider
Bisa dibilang bahwa Mother! menjadi film paling berani sepanjang satu dekade ke belakang. Dibintangi Jennifer Lawrence, film mainstream ini justru gagal di box office karena kekontroversialannya. Reaksi penonton yang begitu parah sampai-sampai membuat Paramount merilis pernyataan yang membela keputusannya untuk merilis film tersebut.
Film bergenre horor besutan Darren Aronofsky ini berani untuk membawa tema Perjanjian Lama dan Baru dari Alkitab. Tema ini kemudian digambarkan menjadi sebuah film yang menceritakan kehidupan sebuah keluarga. Kontroversi semakin ketara ketika unsur agama ini dibungkus dengan banyaknya adegan brutal yang membuat banyak orang membenci film tersebut.
Foto: Bloody Disgusting
Ada banyak film horor thriller gore di luar sana. Tapi, hanya sedikit yang mampu menyaingi A Serbian Film dalam hal apa pun yang bisa ditemukan di genre ini. A Serbian Film sangat kontroversial sampai dilarang tayang di sejumlah negara.
Film itu memperlihatkan adegan-adegan berdarah yang jauh lebih menjijikkan dari biasanya yang membuat banyak orang merasa muak pada film ini. Film ini sangat biadab dan brutal sampai orang jadi malas menontonnya. Belum lagi, ada pornografi yang membuat banyak orang mengecamnya.
Foto: Vanity Fair
Bukan hal aneh kalau Fifty Shades of Grey menjadi salah satu film yang kontroversial. Novelnya pun tak luput dari kontroversi karena tema yang diangkat. Film ini diangkat dari novel fantasi karya EL James yang menyinggung tema BDSM.
Selain menampilkan banyak adegan panas, film tersebut juga dinilai mengagungkan kekerasan seksual terhadap perempuan. Sementara, jalan cerita dalam film ini juga sangatlah sederhana tanpa adanya intrik menarik. Banyak pengulas yang kemudian menilai film tersebut sebagai film konyol yang penuh dengan dialog buruk.
Foto: Today
The Danish Girl diangkat dari kisah nyata tentang operasi ganti kelamin pertama manusia. Film tak luput dari kontroversi terlepas dari isu LGBT yang sedang hangat dalam 10 tahun terakhir. Salah satu kontroversi itu terkait aktor utamanya.
Film ini dibintangi aktor Inggris, Eddy Redmayne. Eddy dinilai tidak pas memerankan sosok transgender karena dia adalah pria tulen. Aktivitas LGBT menyebut, peran tersebut akan lebih baik diperankan oleh aktor transgender. Sejauh ini, belum ada aktor transgender yang berkesempatan menjadi bintang utama film box office.
Foto: The Washington Post
Dalam satu dekade terakhir, popularitas film superhero terus melejit berkat Marvel Cinematic Universe (MCU). Di tengah fenomena ini, DCEU mencoba formula baru dengan Suicide Squad. Alih-alih menampilkan sekelompok superhero melawan kejahatan, film ini menghadirkan sekelompok penjahat yang diberi tugas menumpas kejahatan.
Konsep ini sukses menggemparkan jagad genre superhero dan membuat para fans berekspektasi tinggi. Sayangnya, eksekusi Suicide Squad justru dinilai gagal dan dinilai tidak terkonsep dengan baik. Mulai dari motivasi para villain yang dinilai masih lemah hingga tipisnya pengembangan karakter membuat film ini sulit untuk dinikmati.
Foto: Salon.com
Blue Is the Warmest Color adalah film Prancis yang premisnya diangkat dari novel karya Jul Maroh dengan judul yang sama. Film ini mengisahkan seorang ABG yang menemukan hasrat dan kebebasan sebagai pelukis. Film ini mengikuti hidup cewek itu dari ketika SMA sampai awal dewasa.
Film yang mengangkat tentang kisah lesbian ini dinilai memiliki adegan seksual yang paling eksplosif dalam film menurut kritikus Justin Chang. Hal lain yang membuat film ini begitu kontroversial muncul dari isu di balik layar. Sutradaranya dikecam karena berbagai pelanggaran yang terjadi selama proses syuting, termasuk menganiaya dua pemeran utamanya.
Foto: NBC News
Sepanjang sejarahnya, belum ada film Star Wars yang mampu menimbulkan kontroversi sebesar The Last Jedi besutan Rian Johnson. The Last Jedi adalah film kedelapan dan film kedua di trilogi ketiga franchise besar tersebut. Ada banyak hal yang tidak disukai penggemar atas film yang meraup USD1,334 miliar itu.
Salah satunya, penggemar tidak suka dengan penggambaran Luke Skywalker di film itu. Mereka menilai karakter itu jadi jauh lebih muram dan sinis dari sebelumnya. Akibatnya, kekuatan Jedi jadi tidak bisa dipahami. Selain itu, The Last Jedi juga dibombardir dengan ulasan negatif para kritikus. Meski begitu, film ini jadi film terlaris kedua di franchise Star Wars.
Foto: The New Yorker
Joker versi Heath Ledger di trilogi The Dark Knight besutan Christopher Nolan akan selalu dikenang sebagai salah satu penampilan paling keren sepanjang masa. Penampilan itu membuahkan satu Oscar untuk Heath, yang ironisnya, didapatkan setelah dia tewas bunuh diri. Kesuksesan popularitas karakter ini secara tidak langsung juga bertanggung jawab atas Joker, yang dirilis pada 2019 dan dibintangi Joaquin Phoenix.
Meski sukses di box office, sepertinya Joker berhasil membuat pendapat kritikus terpecah. Ada yang menilai kalau penggambaran penyakit mental yang diangkat dalam film ini hanya bisa direpresentasikan dengan sesuatu yang bermasalah. Padahal, faktanya, penyakit mental bukanlah hal yang bisa memicu kerusuhan.
Sebagian kontroversi itu berasal dari adegan yang ditampilkan. Selain itu, tema yang diangkat dan diramu juga bisa menuai kecaman dari banyak orang. Di sisi lain, film menjadi kontroversial karena pemilihan aktor sebagai pemeran utamanya.
Sampai saat ini seksualitas, sadisme, agama, dan ras masih menjadi isu sensitif dalam sebuah film. Isu yang sensitif ini selalu menghadirkan kontroversi dan kecaman dari para pemirsa maupun kritikus film. Namun di sisi lain, beberapa kritik yang dilontarkan untuk film ini juga dapat membuat perkembangan budaya populer ini semakin lebih baik kedepannya. Film apa saja yang menjadi kontroversi dalam 10 tahun terakhir? Simak ulasannya berikut!
10. Ghost in the Shell — 2017
Foto: The Guardian
Ghost in the Shell diadaptasi dari manga kondang karya Masamune Shirow. Berbeda dengan anime-nya yang diterima dengan baik, filmnya justru menuai kontroversi. Faktor utamanya adalah pemilihan Scarlet Johansson sebagai pemeran Motoki Kusanagi di film ini.
Pemilihan aktor berkulit putih dirasa tidak pas untuk film yang bersumber dari cerita fiksi Jepang. Hal tersebut memberikan kesan kalau aktor itu dipilih demi tujuan box office dan menyingkirkan aktor Asia yang sebenarnya lebih pas untuk menjadi pemeran utamanya. Menurut kritikus, ada banyak aktor Asia yang lebih cocok berperan sebagai Motoki seperti Rinko Kikuchi, Tao Okamoto, dan Sonoya Mizuno.
9. The Girl with the Dragon Tattoo — 2011
Foto: The Critical Movie Critics
Film ini diadaptasi dari novel terkenal karya Stieg Larsson dengan judul yang sama. The Girl with the Dragon Tattoo mengisahkan kehidupan karakter utama ceweknya yang harus bergelut fengan berbagai masalah pelecehan seksual. Menampilkan Daniel Craig dan Rooney Mara, film ini seharusnya menjadi hit karena novelnya pun cukup laris.
Alih-alih, film ini malah dikecam karena banyaknya adengan penyiksaan sadis dan unsur pornografi. Unsur lain seperti rasisme dan misogini membuat film ini menuai banyak kritik. Film yang seharusnya seharusnya membawa pesan simbolis tentang gadis yang dapat bangkit setelah menderita di bawah patriarki ini gagal menyampaikan pesan itu lantaran banyaknya adegan menyimpang.
8. Mother! — 2017
Foto: Collider
Bisa dibilang bahwa Mother! menjadi film paling berani sepanjang satu dekade ke belakang. Dibintangi Jennifer Lawrence, film mainstream ini justru gagal di box office karena kekontroversialannya. Reaksi penonton yang begitu parah sampai-sampai membuat Paramount merilis pernyataan yang membela keputusannya untuk merilis film tersebut.
Film bergenre horor besutan Darren Aronofsky ini berani untuk membawa tema Perjanjian Lama dan Baru dari Alkitab. Tema ini kemudian digambarkan menjadi sebuah film yang menceritakan kehidupan sebuah keluarga. Kontroversi semakin ketara ketika unsur agama ini dibungkus dengan banyaknya adegan brutal yang membuat banyak orang membenci film tersebut.
7. A Serbian Film — 2010
Foto: Bloody Disgusting
Ada banyak film horor thriller gore di luar sana. Tapi, hanya sedikit yang mampu menyaingi A Serbian Film dalam hal apa pun yang bisa ditemukan di genre ini. A Serbian Film sangat kontroversial sampai dilarang tayang di sejumlah negara.
Film itu memperlihatkan adegan-adegan berdarah yang jauh lebih menjijikkan dari biasanya yang membuat banyak orang merasa muak pada film ini. Film ini sangat biadab dan brutal sampai orang jadi malas menontonnya. Belum lagi, ada pornografi yang membuat banyak orang mengecamnya.
6. Fifty Shades of Grey — 2015
Foto: Vanity Fair
Bukan hal aneh kalau Fifty Shades of Grey menjadi salah satu film yang kontroversial. Novelnya pun tak luput dari kontroversi karena tema yang diangkat. Film ini diangkat dari novel fantasi karya EL James yang menyinggung tema BDSM.
Selain menampilkan banyak adegan panas, film tersebut juga dinilai mengagungkan kekerasan seksual terhadap perempuan. Sementara, jalan cerita dalam film ini juga sangatlah sederhana tanpa adanya intrik menarik. Banyak pengulas yang kemudian menilai film tersebut sebagai film konyol yang penuh dengan dialog buruk.
5. The Danish Girl — 2017
Foto: Today
The Danish Girl diangkat dari kisah nyata tentang operasi ganti kelamin pertama manusia. Film tak luput dari kontroversi terlepas dari isu LGBT yang sedang hangat dalam 10 tahun terakhir. Salah satu kontroversi itu terkait aktor utamanya.
Film ini dibintangi aktor Inggris, Eddy Redmayne. Eddy dinilai tidak pas memerankan sosok transgender karena dia adalah pria tulen. Aktivitas LGBT menyebut, peran tersebut akan lebih baik diperankan oleh aktor transgender. Sejauh ini, belum ada aktor transgender yang berkesempatan menjadi bintang utama film box office.
4. Suicide Squad — 2016
Foto: The Washington Post
Dalam satu dekade terakhir, popularitas film superhero terus melejit berkat Marvel Cinematic Universe (MCU). Di tengah fenomena ini, DCEU mencoba formula baru dengan Suicide Squad. Alih-alih menampilkan sekelompok superhero melawan kejahatan, film ini menghadirkan sekelompok penjahat yang diberi tugas menumpas kejahatan.
Konsep ini sukses menggemparkan jagad genre superhero dan membuat para fans berekspektasi tinggi. Sayangnya, eksekusi Suicide Squad justru dinilai gagal dan dinilai tidak terkonsep dengan baik. Mulai dari motivasi para villain yang dinilai masih lemah hingga tipisnya pengembangan karakter membuat film ini sulit untuk dinikmati.
3. Blue Is the Warmest Color — 2013
Foto: Salon.com
Blue Is the Warmest Color adalah film Prancis yang premisnya diangkat dari novel karya Jul Maroh dengan judul yang sama. Film ini mengisahkan seorang ABG yang menemukan hasrat dan kebebasan sebagai pelukis. Film ini mengikuti hidup cewek itu dari ketika SMA sampai awal dewasa.
Film yang mengangkat tentang kisah lesbian ini dinilai memiliki adegan seksual yang paling eksplosif dalam film menurut kritikus Justin Chang. Hal lain yang membuat film ini begitu kontroversial muncul dari isu di balik layar. Sutradaranya dikecam karena berbagai pelanggaran yang terjadi selama proses syuting, termasuk menganiaya dua pemeran utamanya.
2. Star Wars: The Last Jedi — 2017
Foto: NBC News
Sepanjang sejarahnya, belum ada film Star Wars yang mampu menimbulkan kontroversi sebesar The Last Jedi besutan Rian Johnson. The Last Jedi adalah film kedelapan dan film kedua di trilogi ketiga franchise besar tersebut. Ada banyak hal yang tidak disukai penggemar atas film yang meraup USD1,334 miliar itu.
Salah satunya, penggemar tidak suka dengan penggambaran Luke Skywalker di film itu. Mereka menilai karakter itu jadi jauh lebih muram dan sinis dari sebelumnya. Akibatnya, kekuatan Jedi jadi tidak bisa dipahami. Selain itu, The Last Jedi juga dibombardir dengan ulasan negatif para kritikus. Meski begitu, film ini jadi film terlaris kedua di franchise Star Wars.
1. Joker — 2019
Foto: The New Yorker
Joker versi Heath Ledger di trilogi The Dark Knight besutan Christopher Nolan akan selalu dikenang sebagai salah satu penampilan paling keren sepanjang masa. Penampilan itu membuahkan satu Oscar untuk Heath, yang ironisnya, didapatkan setelah dia tewas bunuh diri. Kesuksesan popularitas karakter ini secara tidak langsung juga bertanggung jawab atas Joker, yang dirilis pada 2019 dan dibintangi Joaquin Phoenix.
Meski sukses di box office, sepertinya Joker berhasil membuat pendapat kritikus terpecah. Ada yang menilai kalau penggambaran penyakit mental yang diangkat dalam film ini hanya bisa direpresentasikan dengan sesuatu yang bermasalah. Padahal, faktanya, penyakit mental bukanlah hal yang bisa memicu kerusuhan.
(alv)