Belum Dimulai, 10 Franchise Film Ini Sudah Boncos Duluan

Franchise film bukanlah sesuatu yang istimewa dalam lanskap film modern. Sejak Marvel Cinematic Universe (MCU) jadi kondang, banyak studio yang kemudian ikut-ikutan menciptakan ulang formula dengan hasil kesuksesan yang bermacam-macam. Sementara sebuah film sepertinya menjadi awal sebuah franchise, itu tidak berarti film itu tidak menabrak dan membakar gerbangnya.

Film pertama dari sebuah franchise yang telah direncanakan adalah bahan ujian bagi studio. Sementara film itu mungkin tidak direspons baik oleh kritikus, tapi kalau audiens suka, maka studio kemungkinan akan melanjutkan langkahnya. Tapi, kalau secara kritik dan komersial film itu tidak direspons dengan baik, studio tentu akan kembali mempertimbangkannya.

Ada sejumlah film yang gagal untuk memulai sebuah franchise. Kerugian yang diderita Hollywood akibat franchise gagal itu mungkin mencapai miliaran dolar. Tidak penting kekuatan bintang di film itu atau seberapa populer karakternya, franchise tidak pernah mendapatkan jaminan untuk berlanjut. Franchise film apa saja yang sudah gagal bahkan sebelum dimulai? Mengutip CBR, simak ulasannya berikut!

Baca Juga

10 Film Ini Nekat Ambil Risiko, tapi Hasilnya Rungkad Abis!

10. Van Helsing

^{Foto: Letterboxd}

Setelah tampil sebagai Wolverine di film X-Men, Hugh Jackman membintangi Van Helsing sebagai pemburu monster. Van Helsing memburu Drakula dan bertemu dengan monster Universal terkenal lainnya. Film itu juga dibintangi Kate Beckinsale, Richard Roxburgh, dan David Wenham.

Film itu dimaksudkan menjadi awal sebuah franchise. Tapi, ulasannya sebagian besar negatif dan box office-nya kurang dari yang diharapkan. Sebuah spin-off serial televisi juga dibatalkan. Film itu mendapatkan pujian lebih tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, karakter Van Hellsing sudah ada di neraka pengembangan sejak saat dirilis.

9. The Mummy

^{Foto: Letterboxd}

Universal mengambil pertaruhan lain di semesta yang sama di monster terkenal mereka dengan The Mummy pada 2017. Film itu dibintangi Tom Cruise sebagai tentara yang menghadapi putri kuno Mesir yang bangkit setelah hampir 1.000 tahun. Meskipun film itu direncanakan sebagai awal semesta yang sama, film itu menjadi bumerang secara spektakuler.

Film itu menerima ulasan buruk dan pada akhirnya bikin studio itu rugi hingga hampir USD100 juta. Kegagalan film itu membatalkan proyek lain di Dark Universe termasuk sebuah film Bride of Frankenstein yang dibintangi Angelina Jolie. Russell Crowe juga direncanakan kembali ke sebuah film sebagai Dr. Jekyll/Mr. Hyde setelah tampil di The Mummy.

8. Green Lantern

^{Foto: The Hollywood Reporter}

Green Lantern dirilis pada 2011 dan dibintangi Ryan Reynolds, Blake Lively, dan Mark Strong. Itu adalah salah satu dari film pertama DC yang berfokus pada pahlawan yang bukan Batman atau Superman. Sementara trilogi sudah direncanakan, tanggapan atas film itu segera menarik rem pada rencana itu.

Ryan akan menjadi orang pertama yang mengatakan kalau dia membenci film itu dan sebagian besar penonton pun setuju. Kritikan ditujukan pada semua hal, dari kostum CGI, plot tipis, dan penampilan yang buruk. Ryan mengolok-olok film itu sejak dirilis dan bahkan menertawainya dalam karakternya sebagai Deadpool di film Deadpool.

7. The Last Airbender

^{Foto: Bomb Report}

The Last Airbender adalah adaptasi live-action pertama dari serial populer di Nickelodeon, Avatar: The Last Airbender. Film itu disutradarai M Night Shyamalan. Film itu awalnya direncanakan sebagai trilogi, yang pada akhirnya dibatalkan karena besarnya penerimaan negatif atas film itu.

The Last Airbender dikritik habis-habisan tidak hanya oleh penonton biasa tapi juga penggemar serial itu untuk apa saja. Film itu saat ini mendapatkan rating 5% di Rotten Tomatoes dan sering kali mendapati dirinya berada di daftar film terburuk yang pernah dibuat. Ini tentu saja bukanlah titik awal sebuah franchise yang menguntungkan.

6. The Golden Compass

^{Foto: British GQ}

The Golden Compass dibuat berdasarkan novel Northern Lights, buku pertama dari trilogi His Dark Materials. Film ini berkisah tentang Lyra muda yang bergabung dengan sebuah perjalanan ke Utara untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik. Film ini dibintangi Nicole Kidman, Daniel Craig, dan Dakota Blue Richards.

Meski memenangkan sebuah Oscar, film itu dianggap jeblok di box office, karena hanya meraup USD372 juta. Film itu juga menjadi salah satu alasan mengapa New Line Cinema merestrukturisasi divisi filmnya. Novelnya kemudian diadaptasi beberapa tahun kemudian di HBO sebagai His Dark Materials, yang mendapatkan ulasan lebih positif ketimbang The Golden Compass.

5. The Lone Ranger

^{Foto: USA Today}

The Lone Ranger dibintangi Armie Hammer sebagai pahlawan di judul itu dan Johnny Depp sebagai Tonto. Pasangan itu membawa keadilan ke Old American West dan bersatu untuk membalas dengam atas kematian kakak Lone Ranger. Sementara karakternya sukses di film seri dan serial televisi, hal yang sama tidak terjadi pada adaptasi berdana besar ini.

Film itu adalah salah satu film paling jeblok sepanjang masa, yang akhirnya membuat Disney rugi antara USD160—190 juta. Ini menyebabkan rencana film lanjutannya pun gagal total. Dengan kontroversi seputar Johnny yang memerankan karakter Native American bersama dengan kontroversi di seputar kehidupan pribadi Armie, sekuelnya tidak punya peluang untuk dibuat.

4. King Arthur: Legend of the Sword

^{Foto: The Atlantic}

King Arthur: Legend of the Sword dirilis pada 2017. Film itu dibintangi bintang Sons of Anarchy, Charlie Hunman, sebagai Raja Arthur yang menghadapi warisan dan hak kesulungannya. Film ini juga menampilkan Astrid Berges-Frisbey, Jude Law, Djimon Hounsou, dan Eric Bana.

Legend of the Sword dimaksudkan sebagai awal dari franchise enam film tentang karakter King Arthur. Tapi, film itu bikin Warner Bros. rugi hingga USD150 juta dan bahkan tidak balik modal di box office. Banyak yang kecewa karena Merlin diselamatkan untuk sekuel yang pada akhirnya tidak terwujud.

3. Fantastic Four

^{Foto: Slash Film}

Usaha kedua Fox untuk membuat franchise Fantastic Four, Fantastic Four dirilis pada 2015. Film itu dibintangi Miles Teller, Kate Mara, Michael B Jordan, dan Jamie Bell. Tapi, film itu jeblok secara spektakuler dan mendapatkan Razzie Award untuk kategori Film Terburuk bersama Fifty Shades of Grey pada 2016.

Film itu terkenal punya produksi yang sulit. Sutradaranya, Josh Trank, menyalahkan campur tangan studio atas kegagalan film itu. Ada gosip kalau gara-gara kegagalan ini, Josh kehilangan sejumlah proyek besar, termasuk sebuah film Star Wars. Tapi, Josh membantah klaim tersebut.

2. Power Rangers

^{Foto: Rangers Wiki – Fandom}

Power Rangers adalah reboot franchise sukses yang diadaptasi secara longgar dari episode pertama serial televisi The Mighty Morphin Power Rangers. Serial ini terkenal dari era 90-an sampai sekarang. Filmnya menyatukan para Ranger itu untuk bertarung melawan Rita Repulsa dan pasukannya yang menginvasi bumi.

Adegan pascakredit film itu menyinggung perkenalan Tommy Oliver alias Ranger Hijau di film selanjutnya. Sayang, film itu tidak tampil bagus secara komersial dan kritis, yang pada akhirnya membunuh prospek sebuah franchise. Sekitar 6–7 busur cerita film itu sudah dipetakan sebelum pembatalannya. Kegagalan itu membuat kreator franchise itu, Haim Saban, menjual hak franchise-nya ke Hasbro.

Baca Juga

10 Film Antihero Paling Asyik dan Tempat Nontonnya

1. John Carter

^{Foto: IMDb}

Salah satu film terkenal yang gagal dalam beberapa tahun terakhir, John Carter dirilis pada 2012 dan diadaptasi dari novel A Princess of Mars. Film itu mengisahkan tentang John Carter, seorang veteran Perang Sipil, yang dikirim ke planet Barsoom di mana dia bertarung melawan pemberontakan sipil. Film itu dimaksudkan menjadi awal trilogi baru.

Tapi, film itu dibelit banyak masalah yang menyebabkan kegagalannya. Salah satunya yang sering dikemukakan adalah kampanye marketing film itu, serta keputusan memberi judul film itu dengan karakter utamanya bukan dengan judul aslinya. Kepala Walt Disney Studios mundur setelah film itu dirilis dan Disney menderita kerugian hingga USD200 juta. Para pemeran dan kru film ini bahkan menghadapi kritikan tajam yang berdampak pada karier mereka.