10 Fakta Genya Shinazugawa dari Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba
loading...
A
A
A
Genya Shinazugawa menjadi salah satu karakter paling menonjol di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba busur Desa Penempa Pedang. Meski masuk Korps Pembasmi Iblis bersama dengan Tanjiro, Zenitsu, Inosuke, dan Kanao, sosok Genya jarang terekspos dan tidak akrab dengan keempat temannya itu. Tapi, di busur Desa Penempa Pedang, penggemar akan lebih mengenal sosok ini.
Peringatan: Mengandung spoiler manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba!
Sejak ditampilkan di awal serial ini, Genya berbeda dengan empat Pembasmi Iblis itu. Dia kasar dan tidak ramah. Bahkan, Inosuke yang liar itu pun masih kalah galak dan kasar dari Genya. Dia adalah sosok yang sulit didekati dan hanya ingin membunuh Iblis.
Padahal, Genya adalah seorang petarung terampil yang juga menjalani pelatihan berat sebelum menjadi Pembasmi Iblis. Namun, Genya adalah sosok Pembasmi Iblis yang berbeda dari teman-teman sejawatnya. Busur Desa Penempa Pedang akan memperkenalkan Genya lebih mendalam kepada para penggemarnya. Siapakah Genya Shinazugawa di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba? Mengutip CBR, simak ulasannya berikut!
Foto: First Curiosity
Pembasmi Iblis lain bisa menggunakan Teknik Pernapasan, tapi Genya tidak. Teknik Pernapasan diajarkan di pelatihan Pembasmi Iblis. Itu melibatkan pola pernapasan untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.
Ada banyak gaya dan digunakan secara bersamaan dengan pedang Nichirin untuk membunuh Iblis. Makanya, Genya cenderung menggunakan pistol ketimbang pedang. Itu juga mengapa dia menggunakan teknik berbeda yang disebut Aksi Berulang. Diajarkan Gyomei Himejima, Aksi Berulang itu meningkatkan kemampuan fisik.
Foto: ComicBook.com
Pembasmi Iblis lain punya keterampilan dan kemampuan spesifik. Bagi Genya, itu bekerja sedikit berbeda. Dia mendapatkan kekuatannya dari Iblis dengan memakan daging mereka. Kian kuat Iblis itu, maka kian kuat pulahlah kekuatan yang dia dapatkan.
Tapi, semua itu hanya sementara dan pada akhirnya dia menjadi manusia lagi. Itulah mengapa dia mampu mengungguli Aizetsu, salah satu klona Hantengu. Padahal, banyak Pembasmi Iblis lain yang tidak bisa melakukannya. Gaya tarungnya selalu berganung pada kekuatan yang dia makan saat itu, bersama dengan kecerdikannya.
Foto: ONE Esports
Tergantung kapan penggemar masuk manga atau anime-nya, mereka mungkin mendapatkan ide berbeda atas siapakah Genya sebagai karakter. Ketika bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis, di saat yang sama dengan Tanjiro dan Zenitsu, dia adalah karakter kasar dengan kosa kata sopir truk. Dia berpikiran tunggal dan hanya fokus pada satu hal, yaitu membunuh Iblis.
Dia bukan karakter yang hangat, ramah, dan relatable. Awalnya, dia tidak mau bicara dengan Tanjiro. Sampai akhirnya mereka melawan Hantegu bersama-sama. Setelah itu, dia agak melunak dan mulai mendapatkan rasa hormat.
Foto: SportsKeeda
Gyomei Himejima dianggap sebagai salah satu Pembasmi Iblis terkuat dengan kemampuan mengalahkan banyak karakter anime kuat lainnya. Menurut buku data resmi Kimetsu no Yaiba, Gyomei mengangkat Genya sebagai “anak tiri” dan menjadi sosok ayahnya. Dia ingin melatihnya dan membuat Genya sebagai Tsuguko. Tapi, tidak bisa karena ketidakmampuan unik Genya menggunakan Teknik Pernapasan.
Itulah mengapa Gyomei melatihnya dengan teknik lain demi membantu berkompensasi. Hidup awal Genya itu keras dan hubungannya dengan Gyomei tidak terlihat sampai kemudian. Tapi, inilah yang membantunya tenang di Korps Pembasmi Iblis dan memberinya keterampilan untuk sukses.
Foto: ComicBook.com
Tidak bisa menggunakan Teknik Pernapasan sepertinya adalah sebuah kemunduran dan kerugian. Genya memperbaikinya dengan Pistol Daging. Ketergantungan Genya terhadap pistol di atas pedang juga datang dengan bakat menarik dan keuntungan besar.
Pada intinya, dia bisa melepas sel dagingnya sendiri. Dia kemudian bisa menyatukannya dengan materi pistolnya. Pistol itu berakhir dengan penampakan seperti pedang Kokushibo, dengan sejumlah mata di laras dan moncongnya untuk bidikan yang super akurat.
Foto: Ohayone
Kemampuan Genya menyerap kekuatan Iblis yang dagingnya dia makan bukanlah sementara. Dia telah mengembangkan teknik berbasis kekuatan yang bisa dia pakai. Setelah makan sel Iblis Atas 1 dan 4, sel Genya bisa merger dengan peluru baja matahari.
Alhasil, Genya bisa memanipulasi peluru itu setelah ditembakkan dari Pistol Daging. Setelah peluru itu masuk tubuh, peluru itu tumbuh menjadi pohon besar yang melumpuhkan targetnya. Lewat Peluru Daging, Genya bisa mengisap darah Iblis dan mencegahnya mengaktivitasi kemampuan mereka sendiri.
Foto: ONE Esports
Nama lengkap Genya adalah Genya Shinazugawa. Dalam bahasa Jepang, kanji Shinazugawa berarti keabadian dan sungai. Di serial ini, terungkap kalau kemampuan Genya mendapatkan kekuatan Iblis dengan memakan mereka mungkin telah mengubahnya di level sel secara permanen.
Saat bertarung melawan Kokushibo, kedua tangannya terpotong dan dia tersayat-sayat. Tapi, bukan itu yang menewaskannya. Seperti Iblis, dia harus dipenggal agar bisa mati.
Foto: Reddit
Pembasmi Iblis kuat berakhir dengan Tanda Pembasmi Iblis. Tanda itu terkait Teknik Pernapasan yang digunakan Pembasmi itu. Inilah yang membuat Tanda Pembasmi Iblis Genya jadi lebih tidak biasa karena hanya dia satu-satunya Pembasmi yang tidak punya kemampuan Teknik Pernapasan. Setelah makan sel dua Iblis Ranking Atas, Genya mengembangkan Tanda Pembasmi Iblis yang muncul saat bertarung melawan Kokushibo. Tanda Pembasmi Iblis-nya yang mirip nyala api itu membantunya melawan para Iblis.
Foto: Suman Sourab
Genya cukup menyedihkan sebagai seorang manusia, terutama di awal cerita. Tapi, yang tidak disadari banyak penggemar adalah cerita latarnya. Setelah serangan iblis menewaskan orangtua dan saudara-saudaranya, Genya menuding kakaknya, Sanemi, membunuh ibunya.
Akibatnya, terjadi friksi di antara mereka. Kemudian, Genya menyesalinya dan bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis. Faktanya, dia bergabung karena kakaknya itu. Tapi, Sanemi menolak adiknya itu. Ini menyebabkan Genya merasakan banyak duka dan insecure. Pada akhirnya, Sanemi menerima adiknya itu.
Foto: Bstation
Mata Genya miring ke dalam, yang memberinya penampakan tunggal. Penampilannya berubah cukup drastis di sepanjang cerita itu. Di awal cerita, dia adalah seorang ABG pendek.
Begitu penggemar melihatnya lagi di Butterfly Mansion, dia jadi sangat tinggi, hingga 180 cm dan rambutnya lebih panjang dengan gaya Mohawk. Dia jadi lebih kekar dan punya bekas luka di seluruh tubuhnya. Dia terlihat aneh—seperti mengalami banyak hal. Yukata ungunya yang menjadi bagian dari gaya pakaiannya tetap sama.
Peringatan: Mengandung spoiler manga Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba!
Sejak ditampilkan di awal serial ini, Genya berbeda dengan empat Pembasmi Iblis itu. Dia kasar dan tidak ramah. Bahkan, Inosuke yang liar itu pun masih kalah galak dan kasar dari Genya. Dia adalah sosok yang sulit didekati dan hanya ingin membunuh Iblis.
Padahal, Genya adalah seorang petarung terampil yang juga menjalani pelatihan berat sebelum menjadi Pembasmi Iblis. Namun, Genya adalah sosok Pembasmi Iblis yang berbeda dari teman-teman sejawatnya. Busur Desa Penempa Pedang akan memperkenalkan Genya lebih mendalam kepada para penggemarnya. Siapakah Genya Shinazugawa di Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba? Mengutip CBR, simak ulasannya berikut!
10. Genya Tidak Bisa Menggunakan Teknik Pernapasan
Foto: First Curiosity
Pembasmi Iblis lain bisa menggunakan Teknik Pernapasan, tapi Genya tidak. Teknik Pernapasan diajarkan di pelatihan Pembasmi Iblis. Itu melibatkan pola pernapasan untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah.
Ada banyak gaya dan digunakan secara bersamaan dengan pedang Nichirin untuk membunuh Iblis. Makanya, Genya cenderung menggunakan pistol ketimbang pedang. Itu juga mengapa dia menggunakan teknik berbeda yang disebut Aksi Berulang. Diajarkan Gyomei Himejima, Aksi Berulang itu meningkatkan kemampuan fisik.
9. Kekuatannya Berubah karena Dia Mendapatkannya dari Iblis Berbeda
Foto: ComicBook.com
Pembasmi Iblis lain punya keterampilan dan kemampuan spesifik. Bagi Genya, itu bekerja sedikit berbeda. Dia mendapatkan kekuatannya dari Iblis dengan memakan daging mereka. Kian kuat Iblis itu, maka kian kuat pulahlah kekuatan yang dia dapatkan.
Tapi, semua itu hanya sementara dan pada akhirnya dia menjadi manusia lagi. Itulah mengapa dia mampu mengungguli Aizetsu, salah satu klona Hantengu. Padahal, banyak Pembasmi Iblis lain yang tidak bisa melakukannya. Gaya tarungnya selalu berganung pada kekuatan yang dia makan saat itu, bersama dengan kecerdikannya.
8. Kepribadiannya Berubah-ubah
Foto: ONE Esports
Tergantung kapan penggemar masuk manga atau anime-nya, mereka mungkin mendapatkan ide berbeda atas siapakah Genya sebagai karakter. Ketika bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis, di saat yang sama dengan Tanjiro dan Zenitsu, dia adalah karakter kasar dengan kosa kata sopir truk. Dia berpikiran tunggal dan hanya fokus pada satu hal, yaitu membunuh Iblis.
Dia bukan karakter yang hangat, ramah, dan relatable. Awalnya, dia tidak mau bicara dengan Tanjiro. Sampai akhirnya mereka melawan Hantegu bersama-sama. Setelah itu, dia agak melunak dan mulai mendapatkan rasa hormat.
7. Anak Angkat Gyomei Himejima
Foto: SportsKeeda
Gyomei Himejima dianggap sebagai salah satu Pembasmi Iblis terkuat dengan kemampuan mengalahkan banyak karakter anime kuat lainnya. Menurut buku data resmi Kimetsu no Yaiba, Gyomei mengangkat Genya sebagai “anak tiri” dan menjadi sosok ayahnya. Dia ingin melatihnya dan membuat Genya sebagai Tsuguko. Tapi, tidak bisa karena ketidakmampuan unik Genya menggunakan Teknik Pernapasan.
Itulah mengapa Gyomei melatihnya dengan teknik lain demi membantu berkompensasi. Hidup awal Genya itu keras dan hubungannya dengan Gyomei tidak terlihat sampai kemudian. Tapi, inilah yang membantunya tenang di Korps Pembasmi Iblis dan memberinya keterampilan untuk sukses.
6. Cara Kerja Pistol Daging
Foto: ComicBook.com
Tidak bisa menggunakan Teknik Pernapasan sepertinya adalah sebuah kemunduran dan kerugian. Genya memperbaikinya dengan Pistol Daging. Ketergantungan Genya terhadap pistol di atas pedang juga datang dengan bakat menarik dan keuntungan besar.
Pada intinya, dia bisa melepas sel dagingnya sendiri. Dia kemudian bisa menyatukannya dengan materi pistolnya. Pistol itu berakhir dengan penampakan seperti pedang Kokushibo, dengan sejumlah mata di laras dan moncongnya untuk bidikan yang super akurat.
5. Peluru Daging Punya Kemampuan Unik
Foto: Ohayone
Kemampuan Genya menyerap kekuatan Iblis yang dagingnya dia makan bukanlah sementara. Dia telah mengembangkan teknik berbasis kekuatan yang bisa dia pakai. Setelah makan sel Iblis Atas 1 dan 4, sel Genya bisa merger dengan peluru baja matahari.
Alhasil, Genya bisa memanipulasi peluru itu setelah ditembakkan dari Pistol Daging. Setelah peluru itu masuk tubuh, peluru itu tumbuh menjadi pohon besar yang melumpuhkan targetnya. Lewat Peluru Daging, Genya bisa mengisap darah Iblis dan mencegahnya mengaktivitasi kemampuan mereka sendiri.
4. Arti Nama Genya
Foto: ONE Esports
Nama lengkap Genya adalah Genya Shinazugawa. Dalam bahasa Jepang, kanji Shinazugawa berarti keabadian dan sungai. Di serial ini, terungkap kalau kemampuan Genya mendapatkan kekuatan Iblis dengan memakan mereka mungkin telah mengubahnya di level sel secara permanen.
Saat bertarung melawan Kokushibo, kedua tangannya terpotong dan dia tersayat-sayat. Tapi, bukan itu yang menewaskannya. Seperti Iblis, dia harus dipenggal agar bisa mati.
3. Punya Tanda Pembasmi Iblis Sendiri
Foto: Reddit
Pembasmi Iblis kuat berakhir dengan Tanda Pembasmi Iblis. Tanda itu terkait Teknik Pernapasan yang digunakan Pembasmi itu. Inilah yang membuat Tanda Pembasmi Iblis Genya jadi lebih tidak biasa karena hanya dia satu-satunya Pembasmi yang tidak punya kemampuan Teknik Pernapasan. Setelah makan sel dua Iblis Ranking Atas, Genya mengembangkan Tanda Pembasmi Iblis yang muncul saat bertarung melawan Kokushibo. Tanda Pembasmi Iblis-nya yang mirip nyala api itu membantunya melawan para Iblis.
2. Punya Masalah Keluarga
Foto: Suman Sourab
Genya cukup menyedihkan sebagai seorang manusia, terutama di awal cerita. Tapi, yang tidak disadari banyak penggemar adalah cerita latarnya. Setelah serangan iblis menewaskan orangtua dan saudara-saudaranya, Genya menuding kakaknya, Sanemi, membunuh ibunya.
Akibatnya, terjadi friksi di antara mereka. Kemudian, Genya menyesalinya dan bergabung dengan Korps Pembasmi Iblis. Faktanya, dia bergabung karena kakaknya itu. Tapi, Sanemi menolak adiknya itu. Ini menyebabkan Genya merasakan banyak duka dan insecure. Pada akhirnya, Sanemi menerima adiknya itu.
1. Genya Mengalami Percepatan Pertumbuhan
Foto: Bstation
Mata Genya miring ke dalam, yang memberinya penampakan tunggal. Penampilannya berubah cukup drastis di sepanjang cerita itu. Di awal cerita, dia adalah seorang ABG pendek.
Begitu penggemar melihatnya lagi di Butterfly Mansion, dia jadi sangat tinggi, hingga 180 cm dan rambutnya lebih panjang dengan gaya Mohawk. Dia jadi lebih kekar dan punya bekas luka di seluruh tubuhnya. Dia terlihat aneh—seperti mengalami banyak hal. Yukata ungunya yang menjadi bagian dari gaya pakaiannya tetap sama.
(alv)