Bukan Sukuna, Ini Musuh Terbesar Satoru Gojo di Jujutsu Kaisen
loading...
A
A
A
Jujutsu Kaisen chapter 220 mengungkapkan fakta baru tentang Satoru Gojo. Chapter itu menampilkan Satoru di dalam penjaranya. Di sana, dia mengungkapkan harapannya untuk bisa mengajar murid-muridnya dan tidak akan meninggalkan siapa pun.
Ungkapan itu terasa menyedihkan. Terlebih, sampai saat ini, murid-muridnya belum bisa membebaskan dirinya. Meskipun Hana Kurusu selamat dari serangan Ryomen Sukuna yang kini menguasai tubuh Megumi Fushiguro, Yuji Itadori dkk belum tahu cara untuk mengeluarkan Satoru dari penjara tersebut.
Baik Yuji, Yuta Okkotsu, dan Maki Zenin punya ide untuk melakukan hal itu. Tapi tentu itu tidak mudah. Yuta harus menghadapi kenyataan kalau Hana tidak bisa bertempur lagi dan Angel tidak bisa berpindah wadah seperti Sukuna. Di sisi lain, Yuji sepertinya puny acara untuk membantu teman-temannya membebaskan Satoru setelah diberi sebuah buku milik Yuki Tsukumo.
Namun, di balik usaha murid Satoru dan teman-temannya itu, terungkap juga kalau musuh sesungguhnya Satoru bukanlah Sukuna atau Kenjaku. Musuh nyata dan utama Satoru adalah kesepian yang mengancam mengonsumsinya. Kesepian itu pun bukan hanya karena dia sudah terlalu lama dipenjara.
Foto: ComicBook.com
Di Jujutsu Kaisen, kemampuan luar biasa Satoru membuatnya terpisah dari teman-teman sebayanya. Teknik Kutukannya, Mukagen, menciptakan penghalang yang menjauhkann orang lain darinya, memastikan kalau dia tidak akan tersentuh musuhnya. Kekuatan besar ini memang mahal. Penghalang yang sama yang menjaga Satoru dari celaka juga mengisolasinya dari membentuk koneksi mendalam dengan orang lain.
Paradoks kekuatan ini dikemukakan dalam hubungan Satoru dengan murid-muridnya. Sebagai mentor mereka, dia berusaha mengasuh dan melindungi mereka, dengan memastikan kalau mereka tidak perlu menghadapi kesepian yang dia alami. Tapi, seiring berjalannya cerita, jadi jelas kalau usaha Satoru melindungi mereka mungkin juga tanpa sengaja membawa mereka ke jalur yang sama.
Foto: Shipping Wiki – Fandom
Perubahan Yuji menjadi orang berbeda setelah Megumi dirasuki Sukuna mencerminkan konflik ini. Keputusasaan membuat Yuji nekad dan melakukan apa pun untuk membunuh Sukuna, meski itu juga akan menewaskan Megumi. Meski keputusasaan itu berkurang seiring berjalannya waktu, dia masih peduli dengan teman dan gurunya.
Di dunia di mana pertarungan melawan kutukan mengerikan dan manifestasi mereka itu biasa, perjuangan Satoru melawan kesepian menambah lapisan manusia dan emosional mendalam ke ceritanya. Itu adalah pertarungan di dalam diri yang beresonasi dengan audiens. Ini membuat mereka relate dan berempati dengan Satoru, yang terlihat seperti karakter yang tidak bisa dikalahkan.
Foto: Pinterest
Mengutip SportsKeeda, kesepian Satoru bukan hanya pertarungan pribadi, tapi juga elemen plot pusat di Jujutsu Kaisen. Itu mengimplikasikan kalau kesepian Satoru bisa membuatnya lebih rapuh pada manipulasi dan pengkhianatan. Ini terlihat pada hubungannya dulu dengan Suguru Geto.
Kepergian Suguru dari samping Satoru menjadi pengingat menyakitkan betapa kesepian telah menghantuinya sepanjang hidupnya. Pilihan narasi ini menambah elemen tragedi pada karakter Satoru. Ini membuatnya jadi lebih relatable dan merangkul audiens.
Foto: MangaPlus
“Aku akan mendidik mereka agar menjad kuat dan cerdas. Aku takkan lagi membiarkan seseorang merasa sendirian,” kata Satoru di Jujutsu Kaisen Chapter 220. Ucapan ini sepertinya terjadi di masa lalu karena penutup mata Satoru masih berupa kain/perban putih yang dililitkan. Ucapan ini juga sepertinya muncul di ingatan Shoko Ieiri.
“Mengakui bahwa sebenarnya aku menyayangi kalian, rasanya lebih absurd dari terbaliknya langit dan bumi, tapi… Aku ada di sini kan? Bagaimana bisa kau menganggap dirimu sendirian, dasar bodoh. Para monster yang menunggu kepulanganmu ini… Sudah tidak sabar menantikanmu,” ujar Shoko dalam monolog panjangnyadi chapter 220.
Foto: Shipping Wiki – Fandom
Monolog ini sempat menjadi kontroversi karena terjemahan resminya dalam bahasa Inggris mengindikasikan kalau Shoko jatuh cinta pada salah satu antara Satoru atau Suguru. Padahal, jelas kalau Shoko sama sekali tidak tertarik pada kedua temannya itu. Hubungan trio Satoru, Suguru, dan Shoko dieksplorasi di busur Masa Lalu Satoru Gojo, yang akan diadaptasi di anime Jujutsu Kaisen season 2 tahun in.
Shoko bermonolog sambil merokok dan bersandar di sebuah tiang besar. Di akhir Chapter 220, ada sebuah kutipan berbunyi, “Pulanglah, Gojo, para rekanmu telah menanti di balik ‘gerbang’.” Gerbang di sini kemungkinan merujuk pada dunia penjara yang menyegel Satoru di sana.
Foto: Facebook
Dengan perkembangan terbaru Sukuna, sepertinya hanya Satoru yang bisa mengalahkannya. Selama Sukuna merasuki tubuh Megumi, dia sepertinya tidak terkalahkan. Ini karena dia bisa menggunakan potensi penuh Teknik 10 Bayangan Megumi.
Bahkan kalau pun Satoru dibebaskan dan mengalahkan Sukuna, biayanya akan jadi lebih besar. Ada peluang tinggi kalau semua orang dekat Satoru akan tewas di tangan Kenjaku dan Sukuna. Terlebih, chapter 220 mengungkapkan kalau Kenjaku berniat membuat semua orang yang ikut Permainan Maut di Culling Game mati, kecuali dia dan Megumi.
Foto: SportsKeeda
Ini tentu akan mempersulit Satoru. Semakin Satoru ingin lari dari kesepian, maka semakin dekat dirinya dengan kesepian itu. Dia bisa bertarung secara seimbang dengan Sukuna, tapi dia takut sendirian.
Eksplorasi kesepian Satoru berlaku untuk memanusiakan karakter itu. Ini membuat audiens bisa berkoneksi dengannya di level yang lebih dalam. Masalah internalnya terlihat berseberangan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dan kekuatannya yang tidak tertandingi, yang membuat ceritanya jadi lebih kompleks. Dengan berfokus pada kekacauan emosional Satoru, ceritanya melebihi setting supranaturalnya untuk menyampaikan pengalaman manusia universal, yaitu kebutuhan koneksi dan sakitnya isolasi.
Di saat Jujutsu Kaisen terus terbuka, masih harus dilihat bagaimana kesepian Satoru akan mempengaruhi hubungannya, keputusannya, dan, pada akhirnya, nasibnya. Yang jelas, Jujutsu Kaisen dengan mahir menjalin benang emosional ini lewat narasinya, yang mendemonstrasikan kalau kadang musuh terkuat bukanlah pihak luar, tapi iblis di dalam diri yang harus dihadapi dan diatasi. Perjalanan Satoru menaklukkan kesepiannya adalah pengingat kalau orang yang terkuat pun tidak kebal dari kerapuhan semangat manusia.
Ungkapan itu terasa menyedihkan. Terlebih, sampai saat ini, murid-muridnya belum bisa membebaskan dirinya. Meskipun Hana Kurusu selamat dari serangan Ryomen Sukuna yang kini menguasai tubuh Megumi Fushiguro, Yuji Itadori dkk belum tahu cara untuk mengeluarkan Satoru dari penjara tersebut.
Baik Yuji, Yuta Okkotsu, dan Maki Zenin punya ide untuk melakukan hal itu. Tapi tentu itu tidak mudah. Yuta harus menghadapi kenyataan kalau Hana tidak bisa bertempur lagi dan Angel tidak bisa berpindah wadah seperti Sukuna. Di sisi lain, Yuji sepertinya puny acara untuk membantu teman-temannya membebaskan Satoru setelah diberi sebuah buku milik Yuki Tsukumo.
Namun, di balik usaha murid Satoru dan teman-temannya itu, terungkap juga kalau musuh sesungguhnya Satoru bukanlah Sukuna atau Kenjaku. Musuh nyata dan utama Satoru adalah kesepian yang mengancam mengonsumsinya. Kesepian itu pun bukan hanya karena dia sudah terlalu lama dipenjara.
Foto: ComicBook.com
Di Jujutsu Kaisen, kemampuan luar biasa Satoru membuatnya terpisah dari teman-teman sebayanya. Teknik Kutukannya, Mukagen, menciptakan penghalang yang menjauhkann orang lain darinya, memastikan kalau dia tidak akan tersentuh musuhnya. Kekuatan besar ini memang mahal. Penghalang yang sama yang menjaga Satoru dari celaka juga mengisolasinya dari membentuk koneksi mendalam dengan orang lain.
Paradoks kekuatan ini dikemukakan dalam hubungan Satoru dengan murid-muridnya. Sebagai mentor mereka, dia berusaha mengasuh dan melindungi mereka, dengan memastikan kalau mereka tidak perlu menghadapi kesepian yang dia alami. Tapi, seiring berjalannya cerita, jadi jelas kalau usaha Satoru melindungi mereka mungkin juga tanpa sengaja membawa mereka ke jalur yang sama.
Foto: Shipping Wiki – Fandom
Perubahan Yuji menjadi orang berbeda setelah Megumi dirasuki Sukuna mencerminkan konflik ini. Keputusasaan membuat Yuji nekad dan melakukan apa pun untuk membunuh Sukuna, meski itu juga akan menewaskan Megumi. Meski keputusasaan itu berkurang seiring berjalannya waktu, dia masih peduli dengan teman dan gurunya.
Di dunia di mana pertarungan melawan kutukan mengerikan dan manifestasi mereka itu biasa, perjuangan Satoru melawan kesepian menambah lapisan manusia dan emosional mendalam ke ceritanya. Itu adalah pertarungan di dalam diri yang beresonasi dengan audiens. Ini membuat mereka relate dan berempati dengan Satoru, yang terlihat seperti karakter yang tidak bisa dikalahkan.
Foto: Pinterest
Mengutip SportsKeeda, kesepian Satoru bukan hanya pertarungan pribadi, tapi juga elemen plot pusat di Jujutsu Kaisen. Itu mengimplikasikan kalau kesepian Satoru bisa membuatnya lebih rapuh pada manipulasi dan pengkhianatan. Ini terlihat pada hubungannya dulu dengan Suguru Geto.
Kepergian Suguru dari samping Satoru menjadi pengingat menyakitkan betapa kesepian telah menghantuinya sepanjang hidupnya. Pilihan narasi ini menambah elemen tragedi pada karakter Satoru. Ini membuatnya jadi lebih relatable dan merangkul audiens.
Foto: MangaPlus
“Aku akan mendidik mereka agar menjad kuat dan cerdas. Aku takkan lagi membiarkan seseorang merasa sendirian,” kata Satoru di Jujutsu Kaisen Chapter 220. Ucapan ini sepertinya terjadi di masa lalu karena penutup mata Satoru masih berupa kain/perban putih yang dililitkan. Ucapan ini juga sepertinya muncul di ingatan Shoko Ieiri.
“Mengakui bahwa sebenarnya aku menyayangi kalian, rasanya lebih absurd dari terbaliknya langit dan bumi, tapi… Aku ada di sini kan? Bagaimana bisa kau menganggap dirimu sendirian, dasar bodoh. Para monster yang menunggu kepulanganmu ini… Sudah tidak sabar menantikanmu,” ujar Shoko dalam monolog panjangnyadi chapter 220.
Foto: Shipping Wiki – Fandom
Monolog ini sempat menjadi kontroversi karena terjemahan resminya dalam bahasa Inggris mengindikasikan kalau Shoko jatuh cinta pada salah satu antara Satoru atau Suguru. Padahal, jelas kalau Shoko sama sekali tidak tertarik pada kedua temannya itu. Hubungan trio Satoru, Suguru, dan Shoko dieksplorasi di busur Masa Lalu Satoru Gojo, yang akan diadaptasi di anime Jujutsu Kaisen season 2 tahun in.
Shoko bermonolog sambil merokok dan bersandar di sebuah tiang besar. Di akhir Chapter 220, ada sebuah kutipan berbunyi, “Pulanglah, Gojo, para rekanmu telah menanti di balik ‘gerbang’.” Gerbang di sini kemungkinan merujuk pada dunia penjara yang menyegel Satoru di sana.
Foto: Facebook
Dengan perkembangan terbaru Sukuna, sepertinya hanya Satoru yang bisa mengalahkannya. Selama Sukuna merasuki tubuh Megumi, dia sepertinya tidak terkalahkan. Ini karena dia bisa menggunakan potensi penuh Teknik 10 Bayangan Megumi.
Bahkan kalau pun Satoru dibebaskan dan mengalahkan Sukuna, biayanya akan jadi lebih besar. Ada peluang tinggi kalau semua orang dekat Satoru akan tewas di tangan Kenjaku dan Sukuna. Terlebih, chapter 220 mengungkapkan kalau Kenjaku berniat membuat semua orang yang ikut Permainan Maut di Culling Game mati, kecuali dia dan Megumi.
Foto: SportsKeeda
Ini tentu akan mempersulit Satoru. Semakin Satoru ingin lari dari kesepian, maka semakin dekat dirinya dengan kesepian itu. Dia bisa bertarung secara seimbang dengan Sukuna, tapi dia takut sendirian.
Eksplorasi kesepian Satoru berlaku untuk memanusiakan karakter itu. Ini membuat audiens bisa berkoneksi dengannya di level yang lebih dalam. Masalah internalnya terlihat berseberangan dengan kepercayaan dirinya yang tinggi dan kekuatannya yang tidak tertandingi, yang membuat ceritanya jadi lebih kompleks. Dengan berfokus pada kekacauan emosional Satoru, ceritanya melebihi setting supranaturalnya untuk menyampaikan pengalaman manusia universal, yaitu kebutuhan koneksi dan sakitnya isolasi.
Di saat Jujutsu Kaisen terus terbuka, masih harus dilihat bagaimana kesepian Satoru akan mempengaruhi hubungannya, keputusannya, dan, pada akhirnya, nasibnya. Yang jelas, Jujutsu Kaisen dengan mahir menjalin benang emosional ini lewat narasinya, yang mendemonstrasikan kalau kadang musuh terkuat bukanlah pihak luar, tapi iblis di dalam diri yang harus dihadapi dan diatasi. Perjalanan Satoru menaklukkan kesepiannya adalah pengingat kalau orang yang terkuat pun tidak kebal dari kerapuhan semangat manusia.
(alv)