Review Air, Film tentang Sepatu Air Jordan tanpa Michael Jordan

Rabu, 05 April 2023 - 08:48 WIB
loading...
Review Air, Film tentang...
Ben Affleck tampil sebagai co-founder Nike dalam film Air, diangkat dari kisah nyata tentang sepatu Air Jordan. Foto/Warner Bros. Pictures
A A A
JAKARTA - Air adalah film yang diangkat dari kisah nyata era 1980-an, tentang negosiasi bisnis yang dilakukan perusahaan sepatu Nike untuk mendapatkan kontrak kerja dengan pebasket Michael Jordan.

Dari sini, nantinya lahir Air Jordan, sepatu legendaris yang dipakai Michael Jordan saat awal kariernya bersama Chicago Bulls pada 1984. Linesepatu Air Jordan yang populer hingga kini juga mengubah banyak hal dalam industri bisnis sepatu olahraga, juga para pebasket NBA.

Review Air, Film tentang Sepatu Air Jordan tanpa Michael Jordan

Foto: Warner Bros. Pictures

Namun pada saat itu, ambisi Nike untuk mendapatkan Michael Jordan adalah sebuah mission impossible. Pasalnya, Nike hanyalah produsen sepatu olahraga peringkat ketiga. Pangsa pasarnya hanya 17%.

Di atas mereka ada raksasa Converse yang menguasai nyaris 50% pasar. Converse juga sudah mengantongi Magic Johnson, Larry Bird, dan Julius Erving - tiga pemain NBA teratas saat itu - yang memakai sepatu mereka.



Di atas Nike juga masih ada Adidas, dan Michael Jordan sangat menyukai merek ini. Ia selalu memakai Adidas ke mana pun dirinya pergi. Baik Converse maupun Adidas juga getol mengincar Jordan untuk mau menjadi 'brand ambassador' mereka.

Yang membuat Nike makin tak punya harapan adalah, Jordan sangat membenci Nike. Direktur pemasaran Nike yang juga mantan pelatih basket George Raveling bahkan mengatakan bahwa Jordan akan menandatangani kontrak dengan brand mana pun yang mau memberinya mobil Mercedes favoritnya, asalkan bukan Nike.

Review Air, Film tentang Sepatu Air Jordan tanpa Michael Jordan

Foto:Warner Bros. Pictures

Di tengah ketidakberuntungan itu, ada Sonny Vaccaro (Matt Damon), tenaga pemasaran divisi olahraga yang yakin betul bahwa Nike harus tetap mengejar Jordan. Ia menghubungi agen Jordan, David Falk (Chris Messina), untuk minta dibuatkan jadwal bertemu sang atlet dan keluarganya. Tentu saja Falk menolak mentah-mentah.

Nekat, Sonny menempuh cara out of the box. Ia terbang jauh sendirian ke rumah keluarga Jordan di Carolina Utara. Tujuannya adalah membujuk ibu Jordan, Deloris Jordan (Viola Davis) sang kepala keluarga de facto, untuk mau mempertimbangkan Nike sebagai calon potensial bagi anak kesayangannya.

Tontonan yang Sangat Menyenangkan

Air adalah kolaborasi reuni duo sahabat Ben Affleck dan Matt Damon. Kali ini, Affleck menjadi sutradara, aktor, sekaligus produser. Sementara Damon sebagai aktor utama dan produser.

Bagi pencinta film, duo ini saja sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk menonton Air, salah satunya berkat duet ikonis mereka dalam Good Will Hunting (1997). Namun Air memberi banyak senjata bagi penikmat film untuk mau menonton kisah ini.

Selain cerita kisah nyata legenda basket dan duo Affleck-Damon, Air juga memiliki sederet aktor ternama. Dari yang sudah disebutkan di atas, masih ada Jason Bateman, Chris Tucker, Marlon Wayans, dan Julius Tennon.

Penampilan ensemble cast ini makin menggila karena mereka diberikan skenario yang bernas dan penuh selera humor. Chris Tucker yang muncul pada awal film langsung membuat penonton tertawa lebar dengan gayanya yang komikal, saat menyampaikan kehawatirannya akan kehilangan pekerjaan gara-gara ambisi Sonny mengejar Jordan.

Review Air, Film tentang Sepatu Air Jordan tanpa Michael Jordan

Foto:Warner Bros. Pictures

Jason Bateman serta Ben Affleck sebagai eksekutif Nike tampil klasik sebagai bos yang takut mengambil risiko dengan kegilaan Sonny. Affleck sebagai co-founder Nike juga punya kepribadian dan gaya hidup unik yang kerap memancing tawa. Belum lagi Chris Messina sebagai agen tukang marah-marah yang hobi berdebat dengan Sonny.

Akting brilian dan skenario bagus ini makin sempurna dengan ritme penceritaan yang bergerak cepat, membuat durasi 112 menit benar-benar tak terasa. Padahal, film ini hanya punya satu plot.

Yang juga menakjubkan, meski sebenarnya pusat cerita ada pada sosok Michael Jordan, tapi wajah karakter sang atlet legendaris ini justru tak tampak sama sekali di layar. Ia hanya tampil tampak belakang, samping, atau bahkan wajahnya diburamkan. Suaranya bahkan hanya terdengar sekali saja.

Review Air, Film tentang Sepatu Air Jordan tanpa Michael Jordan

Foto:Warner Bros. Pictures

Meski begitu, hal ini sama sekali tidak mengganggu kenikmatan dan esensi cerita Air. Justru, tokoh ibu Jordan-lah yang menjadi kunci dari negosiasi bisnis tersebut.



Dibanding bercerita tentang karier Jordan dan atraksi di lapangan basket, Air memang fokus padaceritabisnis di balik layar. Ini tentunya jadi pendekatan yang menarik dan membuat Air terasa segar dan menonjol di antara film-film genre olahraga lainnya.

Film Air sudah tayang di jaringan bioskop di Indonesia mulai hari ini (5/4).

(ita)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1603 seconds (0.1#10.140)