10 Anime dengan Sensor Paling Parah, Bikin Gemes Penontonnya
loading...
A
A
A
Penyensoran di televisi itu disayangkan, tapi, kompromi yang dibutuhkan di industri anime . Untuk alasan yang bisa dipahami dan sangat puritan, gambaran atas gore, ketelanjangan, dan tema dewasa lainnya tidak bisa ditayangkan di televisi. Biasanya, ini membutuhkan pemotongan atau penyuntingan yang aneh.
Dengan begitu, sejumlah sensor melangkahi batasan mereka. Kadang, sensor itu malahan terlihat kocak. Tapi, di kasus lain, itu begitu disengaja dan ekstrem sampai memicu amarah dan olok-olokan dari penggemar. Sejumlah contoh penyensoran di anime begitu intrusive sampai mengacaukan anime-nya dan mengubah langkah sensor jadi lelucon.
Bagi yang menonton episode terbaru Campfire Cooking in Another World with My Absurd Skill, pastinya tahu atau sadar kalau ada yang disensor di episode itu. Padahal, anime ini dikenal santai dan menampilkan sajian makanan dengan bahan aneh di dunia lain. Tapi, sepertinya, pihak yang menayangkan episode ini perlu melakukan sensor pada adegan tersebut. Anime apa saja yang melakoni penyensoran paling parah dan aneh? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: MyAnimeList
JoJo’s Bizarre Adventure tidak pernah mundur dari kekerasan dan gambar mengganggu, makanya sensor antirokok yang ketat bisa mengejutkan penggemar. Di Stardust Crusaders, setiap kali Jotaro Kujo terlihat merokok, adegan itu selalu dihitamkan. Sementara, adegan berdarah-darah close-up dibiarkan begitu saja.
Ini semua berkat undang-undang sensor Jepang, yang melarang penggambaran anak di bawah umur merokok. Meski berperawakan kekar dan bersikap tak sopan, Jotaro adalah berandalan berusia 17 tahun saat melakukan perjalanan ke Mesir. Sementara tidak mengacaukan nilai hiburan Stardust Crusaders, sensor itu masih menjadi pengalih perhatian yang sangat aneh.
Foto: Moe Sucks
Blood-C adalah anime yang sangat kasar mengenai peran Saya Kisaragi melawan Elder Bairns yang ditakuti karena memperlakukan korbannya dengan kejam. Menayangkan sesuatu yang begitu berdarah-darah ini menantang bagi jaringan apa pun. Tapi, cara anime horor ini ditayangkan sangatlah merugikan.
Untuk mengaburkan pembunuhan dan mutilasi Blood-C, jaringannya menghitamkan atau memutihkan seluruh bagian itu di layar. Sehingga, hampir tidak ada adegan yang bisa ditonton. Semengecewakan pengganti spiritual Blood: The Last Vampire, sensor berat ini adalah hal terakhir bagi fanbase yang akhirnya meninggalkan anime itu sebagai balas dendam.
Foto: the Anime
Tokyo Ghoul adalah salah satu anime horor paling berdarah-darah pada 2010-an. Makanya, penyensorannya sangat dibenci para penontonnya. Kalau separuh adegan tidak dikaburkan dengan blur atau dihitamkan, inversi warnanya ditingkatkan hingga tingkatan yang tidak bisa dipahami. Ini dilakukan karena Tokyo Ghoul melanggar banyak peraturan sensor Jepang.
Dilaporkan, Tokyo Ghoul sangat keras sampai satu-satunya cara untuk bisa ditayangkan tanpa dipotong di Jepang adalah kalau disensor habis-habisan. Langkah ekstrem ini adalah yang ditonton penonton internasional saat simulcast. Untungnya, versi tidak disensor Tokyo Ghoul kemudian disediakan, meski adaptasinya jelek.
Foto: Reddit
Kostum terbuka Momo Yaoyoruzu selalu menjadi bahan debat penggemar My Hero Academia. Sementara ada yang merasa itu pas karena Quirk-nya, ada yang merasa kalau itu tidak layak bagi seorang anak SMA memakai kostum seperti itu. Debat itu sangat panas sampai kostum pengendali Momo di iklan mobile game bahkan menyebabkan kemarahan.
Sementara, televisi Filipina setuju dengan kritikan populer My Hero Academia itu. Di negara itu, belahan dada Momo dikaburkan lewat apa yang mirip seperti penyuntingan foto yang terburu-buru. Karena budaya konservatif negara itu, ini tidak terlalu mengejutkan bagi penonton Filipina. Tapi, tetap saja, sensor itu terlihat jelek dan konyol.
Foto: WordPress.com
Salah satu karakter eksklusif anime Rosario+Vampire adalah Kou, siluman kelelawar yang juga bertindak sebagai narrator. Tapi, Kou lebih dari sekadar memberikan komentar berwarna yang cerdas. Ketika ada adegan fanservice akan muncul, Kou masuk untuk menutupi apa pun yang akan dianggap terlalu mesum untuk TV.
Sementara ini mungkin terdengar sempurna untuk momen komedi, Kou terlalu tidak konsisten untuk jadi lucu. Selain keluar entah dari mana, Kou bahkan tidak menutup semua adegan telanjang atau fanservice. Sensor Kou ini hanya terjadi di tayangan Rosario+Vampire untuk televisi dan tidak ada di DVD-nya.
Foto: DatosJam
World’s End Harem adalah serial pasca-apokalips ecchi/harem di mana sejumlah pria yang selamat harus merepopulasi dunia. Tak heran kalau anime itu penuh fanservice dan ketelanjangan. Meski kontennya dewasa, World’s End Harem masih ditayangkan televisi umum. Ini membutuhkan banyak sensor sampai nyaris tidak bisa ditonton.
Di saluran televisi Jepang dan Crunchyroll, seluruh adegan World’s End Harem dihitamkan sehingga penonton bisa melihat glitch hitam dengan kilatan sepintas karakternya. Ini membuat bom ulasan di Crunchyroll. Akhirnya, produsernya pun berjanji merilis DVD yang menampilkan adegan terlarang yang tidak disensor.
Foto: Twitter
Kalau Digimon adalah anime anak-anak, Digimon Data Squad—atau Digimon Savers di Jepang, adalah anime untuk remaja. Digimon Data Squad menambah semacam tepian dan kekerasan yang akan disukai penonton remaja tapi mengganggu bagi anak-anak. Tapi, Toon Disney sepertinya tidak setuju dengan itu dan menuntut agar Studiopolis membuat anime itu jadi ramah anak.
Perubahan paling terkenalnya adalah mengubah BomberNanimon menjadi Citramon. Kalau BomberNanimon adalah bom hidup yang berbahaya, maka Citramon adaah jeruk menjengkelkan yang mengungkapkan lelucon jeruk jelek dan ingin menenggelamkan sebuah taman hiburan ke dalam jus. Penyensoran ini begitu konyol sampai ada penggemar menyukainya sebagai guilty pleasure.
Foto: Reddit
Sejak kali pertama muncul di One Piece, Sanji selalu identik dengan rokok. Jarang melihat ada satu episode dengan Sanji tanpa rokok di mulutnya. Sementara, para karakter cewek di serial ini pun selalu tampil aduhai. Tapi, di Amerika Serikat, rokok Sanji itulah yang jadi masalah.
Tak ingin menghadapi masalah serius, 4Kids Entertainment, grup lisensi pada 1995—2012, menyensornya. Mereka mengganti rokok Sanji itu dengan permen lollipop. Tak hanya itu, perusahaan itu juga dikenal meng-Amerika-kan Naruto, Pokemon, dan Yu-Gi-Oh! Duel Monster. Alasannya, 4Kids dipaksa menurunkan nada serial Remaja itu untuk penonton yang lebih muda seperti kontrak mereka dengan distributor anime Jepang.
Foto: Anime Senpai
Untuk yang lebih baik atau lebih buruk, salah satu fitur paling dikenali di Miss Kobayashi’s Dragon Maid adalah sosok karakter ceweknya. Sebagian besar penggemar merasa tidak ada masalah dengan itu, sementara yang lain merasa itu terlalu seksi. Di sisi lain, China mengatasinya hingga ke titik ekstrem dengan menuntut agar para naga itu diberi ukuran cup yang lebih kecil.
Dada para pelayan, seperti Tohru, Elma, dan Lucoa, pun diperkecil. Sementara, dada Ilulu hilang. Busana mereka yang terbuka juga ditutup dan Ilulu mendapatkan kostum baru yang konservatif. Buruknya, perubahan itu menjadi olok-olokan. Banyak yang memandang kalau itu adalah bagian dari praktik campur tangan pemerintah China.
Foto: MikeHattsu Anime Journeys
Kisah cinta segitiga School Days berakhir dengan kejam. Awalnya, Sekai memenggal kepala Makoto sebelum dia disembelih Kotonoha yang dendam. Tapi, di Jepang, penonton tidak bisa menyaksikan konklusi berdarah ini. Alih-alih, selama 30menit, mereka menyaksikan sebuah kapal bagus berlayar dengan iringan Air on a G String karya Johann Sebastian Bach.
Alasan penyensoran ini sangatlah serius. Jaringan anime itu merasa finale School Days terlalu mirip dengan pembunuhan nyata dengan kapak yang terjadi hanya satu hari sebelum seri itu tayang. Setelah awalnya bingung dan terkejut, penggemar dan kreator School Days pun menganggap kapal itu dengan tenang dan mengubahnya menjadi salah satu meme paling disukai fandom anime itu.
Dengan begitu, sejumlah sensor melangkahi batasan mereka. Kadang, sensor itu malahan terlihat kocak. Tapi, di kasus lain, itu begitu disengaja dan ekstrem sampai memicu amarah dan olok-olokan dari penggemar. Sejumlah contoh penyensoran di anime begitu intrusive sampai mengacaukan anime-nya dan mengubah langkah sensor jadi lelucon.
Bagi yang menonton episode terbaru Campfire Cooking in Another World with My Absurd Skill, pastinya tahu atau sadar kalau ada yang disensor di episode itu. Padahal, anime ini dikenal santai dan menampilkan sajian makanan dengan bahan aneh di dunia lain. Tapi, sepertinya, pihak yang menayangkan episode ini perlu melakukan sensor pada adegan tersebut. Anime apa saja yang melakoni penyensoran paling parah dan aneh? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
10. JoJo's Bizarre Adventure: Stardust Crusaders
Foto: MyAnimeList
JoJo’s Bizarre Adventure tidak pernah mundur dari kekerasan dan gambar mengganggu, makanya sensor antirokok yang ketat bisa mengejutkan penggemar. Di Stardust Crusaders, setiap kali Jotaro Kujo terlihat merokok, adegan itu selalu dihitamkan. Sementara, adegan berdarah-darah close-up dibiarkan begitu saja.
Ini semua berkat undang-undang sensor Jepang, yang melarang penggambaran anak di bawah umur merokok. Meski berperawakan kekar dan bersikap tak sopan, Jotaro adalah berandalan berusia 17 tahun saat melakukan perjalanan ke Mesir. Sementara tidak mengacaukan nilai hiburan Stardust Crusaders, sensor itu masih menjadi pengalih perhatian yang sangat aneh.
9. Blood-C
Foto: Moe Sucks
Blood-C adalah anime yang sangat kasar mengenai peran Saya Kisaragi melawan Elder Bairns yang ditakuti karena memperlakukan korbannya dengan kejam. Menayangkan sesuatu yang begitu berdarah-darah ini menantang bagi jaringan apa pun. Tapi, cara anime horor ini ditayangkan sangatlah merugikan.
Untuk mengaburkan pembunuhan dan mutilasi Blood-C, jaringannya menghitamkan atau memutihkan seluruh bagian itu di layar. Sehingga, hampir tidak ada adegan yang bisa ditonton. Semengecewakan pengganti spiritual Blood: The Last Vampire, sensor berat ini adalah hal terakhir bagi fanbase yang akhirnya meninggalkan anime itu sebagai balas dendam.
8. Tokyo Ghoul
Foto: the Anime
Tokyo Ghoul adalah salah satu anime horor paling berdarah-darah pada 2010-an. Makanya, penyensorannya sangat dibenci para penontonnya. Kalau separuh adegan tidak dikaburkan dengan blur atau dihitamkan, inversi warnanya ditingkatkan hingga tingkatan yang tidak bisa dipahami. Ini dilakukan karena Tokyo Ghoul melanggar banyak peraturan sensor Jepang.
Dilaporkan, Tokyo Ghoul sangat keras sampai satu-satunya cara untuk bisa ditayangkan tanpa dipotong di Jepang adalah kalau disensor habis-habisan. Langkah ekstrem ini adalah yang ditonton penonton internasional saat simulcast. Untungnya, versi tidak disensor Tokyo Ghoul kemudian disediakan, meski adaptasinya jelek.
7. My Hero Academia
Foto: Reddit
Kostum terbuka Momo Yaoyoruzu selalu menjadi bahan debat penggemar My Hero Academia. Sementara ada yang merasa itu pas karena Quirk-nya, ada yang merasa kalau itu tidak layak bagi seorang anak SMA memakai kostum seperti itu. Debat itu sangat panas sampai kostum pengendali Momo di iklan mobile game bahkan menyebabkan kemarahan.
Sementara, televisi Filipina setuju dengan kritikan populer My Hero Academia itu. Di negara itu, belahan dada Momo dikaburkan lewat apa yang mirip seperti penyuntingan foto yang terburu-buru. Karena budaya konservatif negara itu, ini tidak terlalu mengejutkan bagi penonton Filipina. Tapi, tetap saja, sensor itu terlihat jelek dan konyol.
6. Rosario+Vampire
Foto: WordPress.com
Salah satu karakter eksklusif anime Rosario+Vampire adalah Kou, siluman kelelawar yang juga bertindak sebagai narrator. Tapi, Kou lebih dari sekadar memberikan komentar berwarna yang cerdas. Ketika ada adegan fanservice akan muncul, Kou masuk untuk menutupi apa pun yang akan dianggap terlalu mesum untuk TV.
Sementara ini mungkin terdengar sempurna untuk momen komedi, Kou terlalu tidak konsisten untuk jadi lucu. Selain keluar entah dari mana, Kou bahkan tidak menutup semua adegan telanjang atau fanservice. Sensor Kou ini hanya terjadi di tayangan Rosario+Vampire untuk televisi dan tidak ada di DVD-nya.
5. World's End Harem
Foto: DatosJam
World’s End Harem adalah serial pasca-apokalips ecchi/harem di mana sejumlah pria yang selamat harus merepopulasi dunia. Tak heran kalau anime itu penuh fanservice dan ketelanjangan. Meski kontennya dewasa, World’s End Harem masih ditayangkan televisi umum. Ini membutuhkan banyak sensor sampai nyaris tidak bisa ditonton.
Di saluran televisi Jepang dan Crunchyroll, seluruh adegan World’s End Harem dihitamkan sehingga penonton bisa melihat glitch hitam dengan kilatan sepintas karakternya. Ini membuat bom ulasan di Crunchyroll. Akhirnya, produsernya pun berjanji merilis DVD yang menampilkan adegan terlarang yang tidak disensor.
4. Digimon Data Squad
Foto: Twitter
Kalau Digimon adalah anime anak-anak, Digimon Data Squad—atau Digimon Savers di Jepang, adalah anime untuk remaja. Digimon Data Squad menambah semacam tepian dan kekerasan yang akan disukai penonton remaja tapi mengganggu bagi anak-anak. Tapi, Toon Disney sepertinya tidak setuju dengan itu dan menuntut agar Studiopolis membuat anime itu jadi ramah anak.
Perubahan paling terkenalnya adalah mengubah BomberNanimon menjadi Citramon. Kalau BomberNanimon adalah bom hidup yang berbahaya, maka Citramon adaah jeruk menjengkelkan yang mengungkapkan lelucon jeruk jelek dan ingin menenggelamkan sebuah taman hiburan ke dalam jus. Penyensoran ini begitu konyol sampai ada penggemar menyukainya sebagai guilty pleasure.
3. One Piece
Foto: Reddit
Sejak kali pertama muncul di One Piece, Sanji selalu identik dengan rokok. Jarang melihat ada satu episode dengan Sanji tanpa rokok di mulutnya. Sementara, para karakter cewek di serial ini pun selalu tampil aduhai. Tapi, di Amerika Serikat, rokok Sanji itulah yang jadi masalah.
Tak ingin menghadapi masalah serius, 4Kids Entertainment, grup lisensi pada 1995—2012, menyensornya. Mereka mengganti rokok Sanji itu dengan permen lollipop. Tak hanya itu, perusahaan itu juga dikenal meng-Amerika-kan Naruto, Pokemon, dan Yu-Gi-Oh! Duel Monster. Alasannya, 4Kids dipaksa menurunkan nada serial Remaja itu untuk penonton yang lebih muda seperti kontrak mereka dengan distributor anime Jepang.
2. Miss Kobayashi's Dragon Maid
Foto: Anime Senpai
Untuk yang lebih baik atau lebih buruk, salah satu fitur paling dikenali di Miss Kobayashi’s Dragon Maid adalah sosok karakter ceweknya. Sebagian besar penggemar merasa tidak ada masalah dengan itu, sementara yang lain merasa itu terlalu seksi. Di sisi lain, China mengatasinya hingga ke titik ekstrem dengan menuntut agar para naga itu diberi ukuran cup yang lebih kecil.
Dada para pelayan, seperti Tohru, Elma, dan Lucoa, pun diperkecil. Sementara, dada Ilulu hilang. Busana mereka yang terbuka juga ditutup dan Ilulu mendapatkan kostum baru yang konservatif. Buruknya, perubahan itu menjadi olok-olokan. Banyak yang memandang kalau itu adalah bagian dari praktik campur tangan pemerintah China.
1. School Days
Foto: MikeHattsu Anime Journeys
Kisah cinta segitiga School Days berakhir dengan kejam. Awalnya, Sekai memenggal kepala Makoto sebelum dia disembelih Kotonoha yang dendam. Tapi, di Jepang, penonton tidak bisa menyaksikan konklusi berdarah ini. Alih-alih, selama 30menit, mereka menyaksikan sebuah kapal bagus berlayar dengan iringan Air on a G String karya Johann Sebastian Bach.
Alasan penyensoran ini sangatlah serius. Jaringan anime itu merasa finale School Days terlalu mirip dengan pembunuhan nyata dengan kapak yang terjadi hanya satu hari sebelum seri itu tayang. Setelah awalnya bingung dan terkejut, penggemar dan kreator School Days pun menganggap kapal itu dengan tenang dan mengubahnya menjadi salah satu meme paling disukai fandom anime itu.
(alv)