10 Franchise Film yang Kian Menurun Kualitasnya, Ada MCU?
loading...
A
A
A
5. Pirates of the Caribbean
Foto: People.com
Pirates of the Caribbean: Curse of the Black Pearl mengejutkan semua orang. Diangkat dari sebuah wahana di Disneyland, film pertamanya kocak dan menarik dengan banyak dongeng yang dikaitkan. Film kedua dan ketiganya menerima respons yang kurang positif dibanding yang pertama. Tapi, masih bisa dimaklumi sebagai bagian dari plotnya.
Begitu film keempatnya, On Stranger Tides, dirilis, serial ini pun jadi benar-benar menurun. Film itu berusaha menceritakan kisah baru dengan karakter baru yang terkait Jack Sparrow, tapi gagal. Sementara, film kelimanya, Dead Men Tell No Tale menerima ulasan paling jelek dari semua film di franchise ini. Pirates of the Caribbean belum selesai karena Disney masih merencanakan film ke-6-nya.
4. Taken
Foto: Thrillist
Orang berpendapat kalau film pertama Taken bagus karena adegan aksinya dan karisma Liam Neeson ketimbang seluruh komposisinya sebagai sebuah film. Memang, film itu jauh lebih baik ketimbang yang kedua dan ketiga. Taken 2 terlihat ingin melanjutkan keunggulan pendahulunya ketimbang melakukan apa pun untuk membedakan dirinya sebagai sebuah kelanjutan. Bahkan, adegan aksinya pun dianggap kurang asyik ketimbang yang pertama.
Di sisi lain, Taken 3 mendapatkan ulasan lebih buruk ketimbang yang kedua. Kritikus frustrasi karena film itu jadi begitu formulaic ketimbang yang lain, meski menjual dirinya dengan pertaruhan lebih tinggi. Franchise ini belum mati, tapi sudah sekarat.
3. Fast and Furious
Foto: IGN
Tidak ada yang bisa membantah kalau franchise Fast and Furious telah menjadi franchise paling menguntungkan. Franchise ini juga punya sejumlah film yang paling antisipasi di era modern. Bahkan, penggemarnya pun mengakui kalau franchise ini unggul karena visualnya, bukan karena yang lain, seperti plot atau emosi.
Tidak ada yang salah dengan menikmati film hanya karena visualnya. Tapi, dengan perilisan terbaru F9, kesabaran penggemar pun mengering. Banyak yang menganggap F9 adalah yang terburuk dari franchise itu, dengan ceritanya terlalu dipaksakan dan adengan mobil khasnya jadi kurang menegangkan serta jadi lebih mirip kartun. Fast X yang dirilis tahun ini diharapkan bisa memperbaiki reputasi franchise ini.
2. Transformers
Foto: CinemaBlend
Franchise Transformers dulu menguntungkan dan menarik. Film pertamanya berhasil memberikan setidaknya karakter yang relatable dan adegan aksi yang seru. Sementara, sekuelnya terus berlanjut dengan menjadi tonton lebih besar, tapi juga menurun kualitasnya. Misalnya, lelucon yang tidak lucu dan plot berlebihan yang bahkan tidak berusaha untuk masuk akal, atau terasa memuaskan untuk ditonton.
Reboot film itu, Bumblebee, yang dirilis pada 2018, mendapakan reviu bagus. Ini menunjukkan kalau serial itu kembali ke jalurnya. Tahun ini, franchise ini akan kembali merilis seri aslinya. Penggemar berharap kalau film itu bakal benar-benar memulihkan franchise itu, meski butuh waktu yang sangat lama.
1. Saw
Foto: Cultured Vulture
Franchise Saw jelas merupakan franchise film paling bermasalah sepanjang masa. Film pertamanya berhasil mengatasi dana minim dan masalah produksi untuk menjadi hit besar. Tapi, sekuel-sekuelnya—di antara masalah lainnya—terlalu bergantung pada gore yang lama-lama tidak pas dengan ketegangan atau ketakutan di dalamnya.
Kritikus mengeluhkan bagaimana sekuel-sekuel itu tidak pernah benar-benar menambahkan sesuatu yang baru ke formula Saw. Mereka malahan berfokus mengulangi lagi apa yang sudah dilakukan dan berfokus pada body horror. Meskipun ada pengecualian, sebagai satu kesatuan, franchise ini sepertinya tidak baik-baik saja.
(alv)