8 Film Boncos Ini Malah Jadi Viral setelah Turun Layar
loading...
A
A
A
Ketika sebuah film tayang di bioskop dan tidak sukses secara komersial, film itu dianggap jeblok dan sering kali dilupakan orang. Padahal, tidak semua film gagal itu punya cerita atau sinematografi yang jelek. Ada kalanya, film itu jadi jeblok karena tidak dirilis di waktu yang tepat dan kurangnya kesadaran publik atas film tersebut.
Memang tidak semua film gagal bisa diselamatkan. Overhype dan kampanye berlebihan membuat film dengan penampilan mengecewakan itu sudah sulit diterima lagi oleh khalayak. Film itu tetap saja terasa jelek meski sudah ditonton berulang-ulang.
Tapi, tidak semuanya seperti itu. Sejumlah film malahan mereguk sukses bertahun-tahun atau berbulan-bulan setelah mereka dirilis di bioskop. Penayangan ulang dan perilisan dalam bentuk streaming atau cakram, membantu film ini jadi populer dan memenangkan kritik. Mungkin, orang butuh menontonnya berulang-ulang untuk bisa menikmati esensinya. Apa saja film yang rugi di box office tapi malah jadi viral setelah turun dari layar bioskop? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut ini!
Foto: The New York Times
Clive Owen memberikan penampilan muka datar tak terlupakan sebagai Theo Faron di Children of Men. Film drama dystopian mendebarkan itu disutradarai Alfonso Cuaron. Sayang, film itu hanya meraup USD70 juta dari anggaran USD76 juta.
Akibatnya, Universal pun rugi USD6 juta, dan itu belum dihitung dengan biaya marketing-nya. Film yang mendokumentasikan epidemik infertilitas di seluruh dunia itu akhirnya sukses setelah dirilis dalam bentuk DVD dan Blu-ray. Saat ini, film itu dianggap menjadi salah satu film sci-fi terbaik dalam 20 tahun terakhir.
Foto: Exberliner
Saat debut, Mullholland Drive hanya dirilis di 66 bioskop di seluruh Amerika. Kemudian, diperluas hingga 247 bioskop. Tapi, entah karena inkoherensi film itu gagal diterjemahkan atau memang kurang promosi, Mulholland Drive akhirnya jeblok di box office. Film itu hanya balik modal.
Sejak saat itu, Mulholland Drive ditampilkan di berbagai program seperti 50 Film You Should See Before You Die dan menjadi topik pembahasan. Banyak orang sekarang menganggapnya sebagai salah satu film terbaik di abad 21. Sekarang, film itu berada di peringkat 8 polling BFI Sight and Sound sebagai film terbaik yang pernah dibuat.
Foto: Entertainment Weekly
The Shawshank Redemption adalah salah satu film terbaik di dunia. Film ini mendapatkan skor 91 di Rotten Tomatoes dan menjadi nomor 1 di daftar Top 250 IMDB. Jadi, agak mengejutkan kalau faktanya film ini tidak laku di box office. Diangkat dari novel karya Stephen King, film ini berkisah tentang dua orang napi yang bersahabat dan berusaha membuktikan kalau mereka tidak bersalah.
Namun, hingga 10 pekan setelah dirilis di bioskop, film itu gagal mengembalikan modal USD25 juta, dengan hanya meraup USD16 juta. Tapi, kegagalan itu akhirnya bisa ditebus dengan perilisan ulang setelah film itu dinominasikan untuk sejumlah kategori di Oscar. Sekarang, film itu dianggap sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat.
Foto: Alamo Drafthouse Cinema
Sutradara John Carpenter membangun dirinya sebagai nama keramat di dunia horor dengan Halloween pada 1978. Tapi, kesuksesan tidak selalu datang dengan tiba-tiba. Pada 1981, dia merilis The Thing yang benar-benar memicu kepercayaan dirinya sebagai pionir genre bagi sebagian besar orang.
Sayang, dirilis bersamaan dengan Blade Runner dan hanya dua pekan setelah E.T. the Extraterrestrial, The Thing jeblok luar biasa. Kegagalan ini bahkan membuat John kehilangan pekerjaannya sebagai sutradara untuk Firestarter pada 1984. Tapi, setelah dirilis di DVD dan Blu-ray, film itu malah dipuji dan menjadi viral. The Thing sekarang dianggap sebagai film horor terbaik sepanjang masa.
Foto: Ms. Magazine
Menjelang perilisannya yang sangat diantisipasi pada 2021, drama baru Ridley Scott, The Last Duel, disebut berpotensi menjadi film kerajaan klasik. Tapi, beberapa bulan setelah debut di bioskop, film itu hanya meraup USD30 juta, jauh dari anggaran produksinya yang mencapai USD100 juta. Film itu bahkan jadi bahan olok-olokan di Oscar.
Tapi, setelah debut di Disney+, film itu malah jadi populer. Menampilkan banyak aktor kelas A, The Last Duel adalah film tentang bangsawan era pertengahan. Penampilan dan setting-nya membuatnya menjadi sebuah tontonan yang menarik, dengan pertaruhan kehormatan, cinta, dan harga diri.
Foto: YouTube
Memang tidak semua film gagal bisa diselamatkan. Overhype dan kampanye berlebihan membuat film dengan penampilan mengecewakan itu sudah sulit diterima lagi oleh khalayak. Film itu tetap saja terasa jelek meski sudah ditonton berulang-ulang.
Tapi, tidak semuanya seperti itu. Sejumlah film malahan mereguk sukses bertahun-tahun atau berbulan-bulan setelah mereka dirilis di bioskop. Penayangan ulang dan perilisan dalam bentuk streaming atau cakram, membantu film ini jadi populer dan memenangkan kritik. Mungkin, orang butuh menontonnya berulang-ulang untuk bisa menikmati esensinya. Apa saja film yang rugi di box office tapi malah jadi viral setelah turun dari layar bioskop? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut ini!
8. Children of Men
Foto: The New York Times
Clive Owen memberikan penampilan muka datar tak terlupakan sebagai Theo Faron di Children of Men. Film drama dystopian mendebarkan itu disutradarai Alfonso Cuaron. Sayang, film itu hanya meraup USD70 juta dari anggaran USD76 juta.
Akibatnya, Universal pun rugi USD6 juta, dan itu belum dihitung dengan biaya marketing-nya. Film yang mendokumentasikan epidemik infertilitas di seluruh dunia itu akhirnya sukses setelah dirilis dalam bentuk DVD dan Blu-ray. Saat ini, film itu dianggap menjadi salah satu film sci-fi terbaik dalam 20 tahun terakhir.
7. Mulholland Drive
Foto: Exberliner
Saat debut, Mullholland Drive hanya dirilis di 66 bioskop di seluruh Amerika. Kemudian, diperluas hingga 247 bioskop. Tapi, entah karena inkoherensi film itu gagal diterjemahkan atau memang kurang promosi, Mulholland Drive akhirnya jeblok di box office. Film itu hanya balik modal.
Sejak saat itu, Mulholland Drive ditampilkan di berbagai program seperti 50 Film You Should See Before You Die dan menjadi topik pembahasan. Banyak orang sekarang menganggapnya sebagai salah satu film terbaik di abad 21. Sekarang, film itu berada di peringkat 8 polling BFI Sight and Sound sebagai film terbaik yang pernah dibuat.
6. The Shawshank Redemption
Foto: Entertainment Weekly
The Shawshank Redemption adalah salah satu film terbaik di dunia. Film ini mendapatkan skor 91 di Rotten Tomatoes dan menjadi nomor 1 di daftar Top 250 IMDB. Jadi, agak mengejutkan kalau faktanya film ini tidak laku di box office. Diangkat dari novel karya Stephen King, film ini berkisah tentang dua orang napi yang bersahabat dan berusaha membuktikan kalau mereka tidak bersalah.
Namun, hingga 10 pekan setelah dirilis di bioskop, film itu gagal mengembalikan modal USD25 juta, dengan hanya meraup USD16 juta. Tapi, kegagalan itu akhirnya bisa ditebus dengan perilisan ulang setelah film itu dinominasikan untuk sejumlah kategori di Oscar. Sekarang, film itu dianggap sebagai salah satu film terbaik yang pernah dibuat.
5. The Thing
Foto: Alamo Drafthouse Cinema
Sutradara John Carpenter membangun dirinya sebagai nama keramat di dunia horor dengan Halloween pada 1978. Tapi, kesuksesan tidak selalu datang dengan tiba-tiba. Pada 1981, dia merilis The Thing yang benar-benar memicu kepercayaan dirinya sebagai pionir genre bagi sebagian besar orang.
Sayang, dirilis bersamaan dengan Blade Runner dan hanya dua pekan setelah E.T. the Extraterrestrial, The Thing jeblok luar biasa. Kegagalan ini bahkan membuat John kehilangan pekerjaannya sebagai sutradara untuk Firestarter pada 1984. Tapi, setelah dirilis di DVD dan Blu-ray, film itu malah dipuji dan menjadi viral. The Thing sekarang dianggap sebagai film horor terbaik sepanjang masa.
4. The Last Duel
Foto: Ms. Magazine
Menjelang perilisannya yang sangat diantisipasi pada 2021, drama baru Ridley Scott, The Last Duel, disebut berpotensi menjadi film kerajaan klasik. Tapi, beberapa bulan setelah debut di bioskop, film itu hanya meraup USD30 juta, jauh dari anggaran produksinya yang mencapai USD100 juta. Film itu bahkan jadi bahan olok-olokan di Oscar.
Tapi, setelah debut di Disney+, film itu malah jadi populer. Menampilkan banyak aktor kelas A, The Last Duel adalah film tentang bangsawan era pertengahan. Penampilan dan setting-nya membuatnya menjadi sebuah tontonan yang menarik, dengan pertaruhan kehormatan, cinta, dan harga diri.
3. The Master
Foto: YouTube