10 Film Ini Berusaha Membangun Sekuel, tapi Gagal Total
loading...
A
A
A
Sudah bukan barang aneh di Hollywood kalau ada film yang mengindikasikan film masa depan sebelum film pertamanya dirilis. Sementara ini terbukti sangat sukses dalam meng-hype-kan masa depan potensi franchise, hype-nya jadi tidak berguna kalau franchise-nya tidak berlanjut. Selain itu, indikasi itu juga sering kali bikin bingung penonton.
Teaser itu punya pilihan casting yang mengalihkan perhatian, keputusan kreatif aneh, atau sekedar diarahkan dengan buruk. Tentu saja, ada tease yang memang memalukan, mereka semua adalah masalah yang dicampur bersama dalam campuran yang biasa-biasa saja. Mereka ini adalah indikasi khusus yang menyiratkan tidak hanya film lain, tapi juga semesta film.
Sayangnya, pengindikasian itu malah tersandung di usaha pertamanya. Akibatnya, seluruh franchise itu pun hancur. Ada banyak teaser yang gagal dalam beberapa tahun terakhir, film yang disinggung tidak pernah terjadi, atau memang jelek. Film apa saja yang membangun sekuel tapi gagal? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut ini!
Foto: Geek Tyrant
Kampanye marketing Morbius pada akhirnya membuat fokus yang berkurang pada film itu sendiri dan pada crossover dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan menampilkan Adrian Toomes alias Vulture dari franchise itu. Setelah Spider-Man: No Way Home, Sony sepertinya punya rencana besar untuk menyatukan semua cerita mereka. Begitu film itu dirils, jelas kalau tidak banyak rencana untuk itu. Adrian masuk ke semesta Marvel Sony tanpa alasan jelas. Anehnya, Adrian bisa mendapatkan kostum Vulture yang di Spider-Man: Homecoming dijelaskan dibuat dari barang curian.
Yang paling membingungkan adalah ketika Adrian bertemu Morbius. Vulture ternyata menelusuri Morbius untuk membantunya mengalahkan Spider-Man. Morbius setuju meski tidak punya alasan logis. Selain itu, tidak ada alasan mengapa Adrian mengasosiasikan Morbius dengan Spider-Man, yang belum pernah dia temui. Kedua aktornya bahkan belum pernah tampil bareng. Semoga saja, ketika Sony menyatukannya, mereka melakukannya dengan lebih baik. Morbius bisa ditonton di Netflix.
Foto: The Globe and Mail
Dark Universe adalah semesta sinematik monster bersama di Universal. Tapi, film itu terlalu cepat berpesta kemenangan. Semesta ini meniru konsep MCU. Semesta itu sejatinya akan menampilkan Tom Cruise, Johnny Depp, Javier Bardem, Sofia Boutella, dan Russell Crowe yang menjadi bagian dari Prodigium, semacam SHIELD di MCU. Universal bahkan mengumumkan semua casting itu dengan foto besar bahkan sebelum film pertamanya dirilis.
Begitu The Mummy dirilis, film itu punya banyak petunjuk tentang Dark Universe dan Prodigium, tapi tidak lebih dari itu. Film itu bukanlah Iron Man yang mereka harapkan. Dark Universe pun mati sebelum benar-benar dimulai. Tak seperti monster Universal dari semesta ini, yang ini sepertinya tidak bisa dihidupkan lagi. The Mummy bisa ditonton di Netflix.
Foto: Forbes
Sebagian besar teaser tidak terwujud karena sekuel yang dimaksudkan tidak dibuat. Itulahn yang terjadi di Justice League versi Joss Whedon. Film itu jeblok sehingga semua potensi sekuelnya disingkirkan. Jadi, tease tentang The Batman versi Ben Affleck yang seharusnya menampilkan Deathstroke dan Justice League Part II yang seharusnya membungkus semua lini cerita Knightmare tidak pernah terjadi.
Ketika Justice League versi Zack Snyder dirilis, penggemar berharap mereka akan mendapatkan kepastian pada lini cerita itu atau berharap ada kelanjutannya. Alih-alih, film itu mengecewakan dan menyinggung sejumlahn film yang sudah dibatalkan. Sepertinya orang-orang tidak akan pernah melihat bagaimana Batman mencegah Superman menyebabkan kekacauan dengan bekerja sama dengan Joker. Justice League bisa ditonton di HBO Go.
Foto: SSP Thinks Film
Tidak ada franchise dengan semesta sama yang lebih buruk dalam mengindikasikan sesuatu dan melupakannya selain franchise X-Men. Karakter sering kali diperkenalkan, tapi kemudian di-casting ulang di prekuel atau sekuel yang mengabaikan versi lain. Yang paling memusingkan semuanya melibatkan Profesor X versi Patrick Stewart. Dia mati di tangan Dark Phoenix di X-Men: The Last Stand.
Di adegan pascakredit film itu, sepertinya Xavier memindahkan pikirannya ke tubuh yang berbeda. Lalu, di adegan pascarkedit The Wolverine, Profesor X bertemu Logan di tubuh aslinya. Begitu X-Men: Days of Future Past dirilis, tidak ada jawaban bagaimana Xavier bisa selamat di The Last Stand. X-Men: The Last Stand bisa ditonton di Disney+ Hotstar.
Foto: Entertainment Weekly
Wajar kalau ada film yang terinspirasi dari film lain. Robin Hood yang dirilis pada 2018 pada dasarnya meniru Dark Knight Trilogy besutan Christopher Nolan. Petunjuk terbesarnya adalah ketika teman Robin Hood, Will, benar-benar menjadi Harvey Dent. Dia menjadi Sheriff of Nottingham baru setelah wajahnya teluka akibat bom Molotov.
Film itu berakhir dengan indikasi kalau sekuelnya akan mempertemukan Will dan Robin Hood yang berhadapan secara langsung. Tapi, sekuel itu tidak punya peluang untuk terwujud setelah film itu jeblok dan gagal. Ini memalukan karena kini tidak ada yang bisa menonton bagaimana mereka mengubah Friar Tuck menjadi Bane. Robin Hood bisa ditonton di HBO Go.
Foto: Empire
Teaser itu punya pilihan casting yang mengalihkan perhatian, keputusan kreatif aneh, atau sekedar diarahkan dengan buruk. Tentu saja, ada tease yang memang memalukan, mereka semua adalah masalah yang dicampur bersama dalam campuran yang biasa-biasa saja. Mereka ini adalah indikasi khusus yang menyiratkan tidak hanya film lain, tapi juga semesta film.
Sayangnya, pengindikasian itu malah tersandung di usaha pertamanya. Akibatnya, seluruh franchise itu pun hancur. Ada banyak teaser yang gagal dalam beberapa tahun terakhir, film yang disinggung tidak pernah terjadi, atau memang jelek. Film apa saja yang membangun sekuel tapi gagal? Mengutip MovieWeb, simak ulasannya berikut ini!
10. Morbius
Foto: Geek Tyrant
Kampanye marketing Morbius pada akhirnya membuat fokus yang berkurang pada film itu sendiri dan pada crossover dengan Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan menampilkan Adrian Toomes alias Vulture dari franchise itu. Setelah Spider-Man: No Way Home, Sony sepertinya punya rencana besar untuk menyatukan semua cerita mereka. Begitu film itu dirils, jelas kalau tidak banyak rencana untuk itu. Adrian masuk ke semesta Marvel Sony tanpa alasan jelas. Anehnya, Adrian bisa mendapatkan kostum Vulture yang di Spider-Man: Homecoming dijelaskan dibuat dari barang curian.
Yang paling membingungkan adalah ketika Adrian bertemu Morbius. Vulture ternyata menelusuri Morbius untuk membantunya mengalahkan Spider-Man. Morbius setuju meski tidak punya alasan logis. Selain itu, tidak ada alasan mengapa Adrian mengasosiasikan Morbius dengan Spider-Man, yang belum pernah dia temui. Kedua aktornya bahkan belum pernah tampil bareng. Semoga saja, ketika Sony menyatukannya, mereka melakukannya dengan lebih baik. Morbius bisa ditonton di Netflix.
9. The Mummy
Foto: The Globe and Mail
Dark Universe adalah semesta sinematik monster bersama di Universal. Tapi, film itu terlalu cepat berpesta kemenangan. Semesta ini meniru konsep MCU. Semesta itu sejatinya akan menampilkan Tom Cruise, Johnny Depp, Javier Bardem, Sofia Boutella, dan Russell Crowe yang menjadi bagian dari Prodigium, semacam SHIELD di MCU. Universal bahkan mengumumkan semua casting itu dengan foto besar bahkan sebelum film pertamanya dirilis.
Begitu The Mummy dirilis, film itu punya banyak petunjuk tentang Dark Universe dan Prodigium, tapi tidak lebih dari itu. Film itu bukanlah Iron Man yang mereka harapkan. Dark Universe pun mati sebelum benar-benar dimulai. Tak seperti monster Universal dari semesta ini, yang ini sepertinya tidak bisa dihidupkan lagi. The Mummy bisa ditonton di Netflix.
8. Justice League
Foto: Forbes
Sebagian besar teaser tidak terwujud karena sekuel yang dimaksudkan tidak dibuat. Itulahn yang terjadi di Justice League versi Joss Whedon. Film itu jeblok sehingga semua potensi sekuelnya disingkirkan. Jadi, tease tentang The Batman versi Ben Affleck yang seharusnya menampilkan Deathstroke dan Justice League Part II yang seharusnya membungkus semua lini cerita Knightmare tidak pernah terjadi.
Ketika Justice League versi Zack Snyder dirilis, penggemar berharap mereka akan mendapatkan kepastian pada lini cerita itu atau berharap ada kelanjutannya. Alih-alih, film itu mengecewakan dan menyinggung sejumlahn film yang sudah dibatalkan. Sepertinya orang-orang tidak akan pernah melihat bagaimana Batman mencegah Superman menyebabkan kekacauan dengan bekerja sama dengan Joker. Justice League bisa ditonton di HBO Go.
7. X-Men: The Last Stand
Foto: SSP Thinks Film
Tidak ada franchise dengan semesta sama yang lebih buruk dalam mengindikasikan sesuatu dan melupakannya selain franchise X-Men. Karakter sering kali diperkenalkan, tapi kemudian di-casting ulang di prekuel atau sekuel yang mengabaikan versi lain. Yang paling memusingkan semuanya melibatkan Profesor X versi Patrick Stewart. Dia mati di tangan Dark Phoenix di X-Men: The Last Stand.
Di adegan pascakredit film itu, sepertinya Xavier memindahkan pikirannya ke tubuh yang berbeda. Lalu, di adegan pascarkedit The Wolverine, Profesor X bertemu Logan di tubuh aslinya. Begitu X-Men: Days of Future Past dirilis, tidak ada jawaban bagaimana Xavier bisa selamat di The Last Stand. X-Men: The Last Stand bisa ditonton di Disney+ Hotstar.
6. Robin Hood
Foto: Entertainment Weekly
Wajar kalau ada film yang terinspirasi dari film lain. Robin Hood yang dirilis pada 2018 pada dasarnya meniru Dark Knight Trilogy besutan Christopher Nolan. Petunjuk terbesarnya adalah ketika teman Robin Hood, Will, benar-benar menjadi Harvey Dent. Dia menjadi Sheriff of Nottingham baru setelah wajahnya teluka akibat bom Molotov.
Film itu berakhir dengan indikasi kalau sekuelnya akan mempertemukan Will dan Robin Hood yang berhadapan secara langsung. Tapi, sekuel itu tidak punya peluang untuk terwujud setelah film itu jeblok dan gagal. Ini memalukan karena kini tidak ada yang bisa menonton bagaimana mereka mengubah Friar Tuck menjadi Bane. Robin Hood bisa ditonton di HBO Go.
5. The Amazing Spider-Man 2
Foto: Empire