10 Karakter Guru Anime dengan Cara Mengajar Paling Tidak Wajar

Di anime , bukan hal aneh kalau ada mentor atau guru yang mengajar para protagonisnya agar mejadi kuat dan mengalahkan ketakutan mereka. Para guru ini tidak melulu berasal dari serial yang berorientasi pertarungan. Apalagi, ada banyak guru yang ada di setiap genre dan demografi di anime.

Para guru ini ingin memastikan kalau anak-anak bandel di kelasnya tidak ketinggalan pelajaran. Ada juga pelatih tim olahraga yang ingin timnya sukses. Atau, mentor yang mengajarkan banyak hal dari kekuatan sampai tentang kehidupan. Para guru ini ada di mana saja di media ini.

Tapi, itu tidak selalu berarti kalau mereka sama satu sama lain. Ada banyak guru yang punya cara mengajar yang tidak biasa. Ada juga yang membalik seluruh anggapan dengan tidak menjadi suri teladan terbaik secara teori, tapi selalu ada ketika memang dibutuhkan. Siapa saja guru di anime dengan cara mengajar paling tidak wajar? Mengutip CBR, simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga

10 Hubungan Guru dan Murid Paling Asyik di Jagat Anime, Bikin Iri

10. Joseph Joestar — JoJo's Bizarre Adventure: Stardust Crusaders

^{Foto: Aetherverse Wiki – Fandom}

Di bagian dua, penggemar JoJo’s Bizarre Adventure mengakui Joseph sebagai seorang pahlawan terencana yang selalu punya banyak akal. Terus menerus mengerjai yang lain dan keluar hidup-hidup dari situasi berbahaya dengan rencana konyol, Joseph tidak pernah dilihat sebagai seorang guru. Ketika Stardust Crusaders dimulai, fakta itu jelas terpampang nyata.

Meskipun Joseph adalah yang tertua di grup itu dan memberikan rundown kepada Jotaro tentang apa artinya menjadi pengguna Stand, dia masih yang paling tidak dewasa. Sering terkena gegar budaya ke mana pun geng itu pergi, usaha Joseph untuk pamer seberapa banyak yang dia tahu tidak mengesankan. Misalnya, dia mencoba memamerkan bagaimana menunggang onta dan malahan diseret hewan itu ke mana-mana.

9. Eikichi Onizuka — Great Teacher Onizuka

^{Foto: DualShockers}

Di Great Teacher Onizuka, Eikichi Onizuka adalah mantan gangster yang ingin mengubah hidupnya dengan mengajar di SMA. Onizuka tidak benar-benar memancarkan profesionalisme atau otoritas yang biasanya diharapkan dari seorang guru SMA. Tapi, muridnya masih meneladaninya dan kecerdasan jalanannya memberinya rasa empati untuk nasiht berarti yang tidak bisa diberikan guru lainnya.

Metode mengajar Onizuka cukup tidak biasa dan berbahaya. Misalnya, dia pernah menyuruh seorang muridnya bungee jumping dari jembatan sebagai ujian keberanian. Dia menyuruh murid lainnya melewati underpass yang belum selesai agar dia menemukan niat untuk hidup lagi dengan menghadapkan kematian kepadanya.

8. Mephisto — Blue Exorcist

^{Foto: YouTube}

Di Blue Exorcist, Mephisto ingin melatih Rin Okumura hingga ke level di mana dia cukup kuat untuk membunuh Setan. Tapi, Mephisto mengakui kalau dia suka kekacauan dan sering kali duduk di kursi menceritakan situasinya dari langit sementara Rin berada dalam situasi berbahaya. Mephisto selalu punya motif tersembunyi dan tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan, sehingga dia pun jadi tidak bisa ditebak dan sangat tidak bisa diandalkan.

Tapi, ada banyak hal yang bisa disukai dari Mephisto di balik kenyentrikannya itu. Mephisto adalah seorang otaku dan sangat suka makanan manis. Dia juga sangat kaya, tapi pelit memberikan hadiah.

7. Reigen Arataka — Mob Psycho 100

^{Foto: We Got This Covered}

Di Mob Psycho 100, Reigen adalah seorang penipu yang mengoperasikan kantor Konsultasi Roh dan Semacamnya. Dia berpura-pura punya kekuatan cenayang, tapi, pada kenyataannya, dia hanyalah orang yang berusaha memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dia tidak punya kekuatan tapi sangat menyenangkan dan penjual minyak ular yang hebat.

Reigen bukanlah suri teladan yang baik bagi Shigeo “Mob” Kageyama. Faktanya, dia menggunakan Mob di berbagai kesempatan dengan memanfaatkan kepribadiannya yang baik dan mudah dibodohi. Tapi, Reigen juga sangat peduli pada Mob dan menawarkan nasihat tentang apa pun masalah emosional yang dia hadapi.

6. Guru Karin — Dragon Ball

^{Foto: Dragon Ball Wiki – Fandom}

Di Dragon Ball, Guru Karin adalah kucing berusia 800 tahun dan jago seni bela diri dengan ujian kekuatan unik. Semua orang yang memanjat menaranya dijanjikan mendapatkan air keramata yang bisa memberikan kekuatan dahsyat kalau mereka meminumnya. Tapi, Karin mencuri air itu dan tetap menggerakkan titik tujuannya. Jadi, orang yang memanjat menara itu harus bekerja lebih keras untuk mendapatkannya.

Tapi, seluruh ujian itu hanyalah jalan untuk mengajarkan pelajaran berarti. Tidak ada yang istimewa dengan air keramat itu. Karin menjelaskan kalau berjuang dengan keras demi mendapatkannya membuat semua orang jadi kuat.

5. Ukai — Haikyuu!!

^{Foto: Haiyuu!! Wiki – Fandom}

Di Haikyuu!!, Ukai dulunya bermain untuk Karasuno waktu masih SMA. Kakeknya adalah mantan pelatih voli di sana. Tapi, awalnya, dia tidak mau terkait apa pun dengan itu. Faktanya, satu-satunya alasan dia bergabung adalah dia ingin membantu Karasuno mengalahkan Nekoma untuk alasan pribadi. Tapi, pelatih Nekoma menyakinkannya untuk tetap melatih tim itu.

Ukai menjadi guru solid bagi Karasuno. Dia sering menggunakan analogi alkoholik untuk menggambarkan voli kepada timnya dan secara terbuka merokok di sekitar mereka. Meski dia agak kasar, Ukai hanya ingin timnya sukses.

4. Nozomu Itoshiki — Sayonara Zetsubou Sensei

^{Foto: Twitter}

Di Sayonara Zetsubou Sensei, Itoshiki didefinisikan oleh sinisme, keputuasaan, dan semuanya yang melakonlis. Dia tidak punya alasan untuk hidup dan selalu menemukan hal untuk dikeluhkan. Bahkan di hari ketika ada yang salah, Itoshiki masih mempermasalahkan sesuatu yang terjadi.

Dia bukanlah guru yang akan dirasa aman bagi anak-anak. Dia bahkan tidak tertarik mengajar akademi dengan cara tradisional. Alih-alih, Itoshiki ingin mengasuh generasi baru yang gagal dan suram dengan berceramah tentang mengapa dunia itu menyebalkan kepada kelasnya. Untungnya, tidak satu pun muridnya yang menganggapnya serius.

3. Koro-sensei — Assassination Classroom

^{Foto: Assassination Classroom Wiki – Fandom}

Di Assassination Classroom, Koro-sensei adalah guru kelas 3-E sampai murid-muridnya bisa membunuhnya. Kalau mereka tidak membunuhnya tepat waktu, maka dia akan mengamuk dan menghancurkan planet. Terlepas dari ancaman nyata itu, Koro-sensei menjadi suri teladan asli bagi para siswanya selama waktunya sebagai guru mereka.

Koro-sensei harus menghentikan pekerjaannya karena dia harus memastikan kalau kelasnya yang penuh berandalan itu akan lulus. Tapi, Koro-sensei dengan cepat memasukkan banyak nilai akademik ke otak mereka. Sementara, dia juga terus mengingatkan kalau mereka berharga dan punya masa depan cerah.

2. Satoru Gojo — Jujutsu Kaisen

^{Foto: Game Rant}

Di Jujutsu Kaisen, Satoru Gojo adalah penyihir terkuat di dunia. Bukan sesuatu yang aneh bagi karakter terkuat di sebuah serial menjadi guru protagonisnya. Kendati, sebagian besar, mengasuh generasi baru yang bisa berdiri di level mereka bukanlah misi para karakter ini. Tapi, itulah yang dilakukan Satoru. Meski begitu, dia bukanlah guru terhormat yang akan terlintas di benak orang.

Satoru itu arogan, tidak menganggap semuanya serius, dan mendorong siswanya untuk tidak menghormati aparat berwenang. Satoru juga punya metode mengajar yang tidak wajar. Ini terlihat ketika dia menyuruh Yuji Itadori menonton film untuk mengasah energi kutukannya dan kemudian menariknya ke medan laga untuk menyaksikan Domain Expansion-nya. Tapi, metode mengajarnya ini ternyata sempurna karena murid-muridnya jadi kuat.

Baca Juga

8 Karakter Guru Anime yang Keras terhadap Muridnya

1. Osamu Dazai — Bungou Stray Dogs

^{Foto: SportsKeeda}

Di Bungou Stray Dogs, pada dasarnya, Osamu Dazai sudah menjadi guru Atsushi Nakajima begitu dia direkrut ke Agensi Detektif Bersenjata. Dazai memang bukan suri teladan yang baik. Dia terus menerus mengungkapkan ingin mati dengan cara kocak dan menyombongkan berapa wanita yang sudah dia buat menangis.

Tapi, Dazai masih menjadi suri teladan dan support system sah bagi Atsushi, yang pada akhirnya menggantikan kenangan disiksa di panti asuhan dengan cara mengasuh Dazai. Terlepas dari semua kekocakan dan motif tersembunyi mengerikan Dazai, jelas kalau dia sangat peduli pada Atsushi. Tapi, dia menggunakan hubungan guru dan murid ini untuk membuat Akutagawa cemburu dan pada akhirnya memaksa mereka bekerja sama.