7 Serial Anime Shounen Era 90-an Ini Layak Di-Remake
Kamis, 19 Januari 2023 - 08:00 WIB
Anime menawan ini layak mendapatkan reboot untuk membawanya ke audiens modern. Reboot ini bisa menyaring lini plotnya yang asing dan membarui lelucon yang sudah kuno. Ini bisa membuat serial ini bahkan menjadi lebih baik lagi.
Foto: Netflix
Great Teacher Onizuka (GTO) tidak seperti shounen berlatar SMA lainnya. Serial ini mengisahkan tentang seorang berandalan yang berubah menjadi guru SMA, yaitu Eikichi Onizuka. Dia berusaha mengubah hidupnya dengan harapan bisa menua dan hidup mematuhi hukum bersama istrinya di masa depan.
Selama akhir 90-an, serial ini mengangkat topik tentang pelecehan seksual, bullying, dan bunuh diri yang dengan menyedihkan masih terjadi sampai hari ini. Serial ini berakhir pada episode 43 tapi tidak mencakup keseluruhan cerita di manga-nya. Dengan dirilisnya volume terakhir GTO: Paradise Lost, ini mungkin saat yang tepat untuk mengeksekusi dan menyelesaikan penceritaan cerita itu dengan lebih baik.
Foto: Retro Crush
Shounen saat ini menceritakan ulang perjalanan pahlawan dengan satu cara ata lainnya. Tapi, ketika itu dilakukan dengan benar, maka mereka akan lebih unggul dari yang lainnya. Flame of Recca mengangkat kisah seorang ninja dengan keuatan elemental. Ninja itu, Rekka Hanabishi, membuat sumpah untuk melayani musuh mana pun yang bisa mengalahkannya.
Rekka kemudian bertemu Yanagi Sokoshita, yang kekuatan regenerasinya membawa Rekka bertemu musuh fantastis yang mengejarnya. Tak seperti shounen aksi lain di dekade itu, Rekka punya penampilan yang kurang ciamik. Serial dengan 42 episode itu tidak memberikan keadilan dalam menyelami intrik dan narasi lebih mendalam pada manga-nya. Serial itu dikeluhkan menjelang tamat pada 1998 dengan ending yang tidak memuaskan.
Foto: ONE Esports
Sebelum ada anime olahraga seperti Kuroko no Basuke (Kuroko’s Basketball), Haikyuu, dan Blue Lock, ada Slam Dunk. Anime tentang tim basket SMA itu menghebohkan dunia anime Jepang ketika kali pertama tayang. Anime ini tayang selama tiga tahun, yaitu dari 1993—1996. Serial ini mengisahkan tentang salah satu murid SMA Shohoku, Hanamichi Sakuragi.
Dia jatuh cinta pada Haruko Akagi, seorang cewek yang demen basket. Meski benci pada basket, Hanamichi bergabung dengan tim basket demi hasratnya pada cewek itu. Dia malah menemukan dirinya menikmati berada di tim tersebut. Teman-teman setimnya juga memujinya atas kemampuan tidak manusiawinya di lapangan.
Serial ini dibatalkan sebelum anime-nya mencapai busur Nasional. Padahal, Slam Dunk layak mendapatkan keadilan atas ending yang belum selesai itu. Dengan mempertimbangkan pendekatan baru terhadap genre sports, saat itu, dan fakta kalau audiens saat ini bisa menerima tema lebih gelap secara umum, akan menarik melihat bagaimana anime baru bisa dikembangkan.
Itu akan membuat karakternya bisa mengeksplorasi lini cerita yang lebih kelam dengan pemain gagal meraih impiannya yang tidak pernah disoroti di usaha pertamanya. Film The First Slam Dunk baru saja dirilis dan memperlihatkan adanya keinginan untuk itu. Jadi, remake seluruh anime-nya mungkin akan memberikan keadilan.
3. Great Teacher Onizuka
Foto: Netflix
Great Teacher Onizuka (GTO) tidak seperti shounen berlatar SMA lainnya. Serial ini mengisahkan tentang seorang berandalan yang berubah menjadi guru SMA, yaitu Eikichi Onizuka. Dia berusaha mengubah hidupnya dengan harapan bisa menua dan hidup mematuhi hukum bersama istrinya di masa depan.
Selama akhir 90-an, serial ini mengangkat topik tentang pelecehan seksual, bullying, dan bunuh diri yang dengan menyedihkan masih terjadi sampai hari ini. Serial ini berakhir pada episode 43 tapi tidak mencakup keseluruhan cerita di manga-nya. Dengan dirilisnya volume terakhir GTO: Paradise Lost, ini mungkin saat yang tepat untuk mengeksekusi dan menyelesaikan penceritaan cerita itu dengan lebih baik.
2. Flame of Recca
Foto: Retro Crush
Shounen saat ini menceritakan ulang perjalanan pahlawan dengan satu cara ata lainnya. Tapi, ketika itu dilakukan dengan benar, maka mereka akan lebih unggul dari yang lainnya. Flame of Recca mengangkat kisah seorang ninja dengan keuatan elemental. Ninja itu, Rekka Hanabishi, membuat sumpah untuk melayani musuh mana pun yang bisa mengalahkannya.
Rekka kemudian bertemu Yanagi Sokoshita, yang kekuatan regenerasinya membawa Rekka bertemu musuh fantastis yang mengejarnya. Tak seperti shounen aksi lain di dekade itu, Rekka punya penampilan yang kurang ciamik. Serial dengan 42 episode itu tidak memberikan keadilan dalam menyelami intrik dan narasi lebih mendalam pada manga-nya. Serial itu dikeluhkan menjelang tamat pada 1998 dengan ending yang tidak memuaskan.
1. Slam Dunk
Foto: ONE Esports
Sebelum ada anime olahraga seperti Kuroko no Basuke (Kuroko’s Basketball), Haikyuu, dan Blue Lock, ada Slam Dunk. Anime tentang tim basket SMA itu menghebohkan dunia anime Jepang ketika kali pertama tayang. Anime ini tayang selama tiga tahun, yaitu dari 1993—1996. Serial ini mengisahkan tentang salah satu murid SMA Shohoku, Hanamichi Sakuragi.
Dia jatuh cinta pada Haruko Akagi, seorang cewek yang demen basket. Meski benci pada basket, Hanamichi bergabung dengan tim basket demi hasratnya pada cewek itu. Dia malah menemukan dirinya menikmati berada di tim tersebut. Teman-teman setimnya juga memujinya atas kemampuan tidak manusiawinya di lapangan.
Serial ini dibatalkan sebelum anime-nya mencapai busur Nasional. Padahal, Slam Dunk layak mendapatkan keadilan atas ending yang belum selesai itu. Dengan mempertimbangkan pendekatan baru terhadap genre sports, saat itu, dan fakta kalau audiens saat ini bisa menerima tema lebih gelap secara umum, akan menarik melihat bagaimana anime baru bisa dikembangkan.
Itu akan membuat karakternya bisa mengeksplorasi lini cerita yang lebih kelam dengan pemain gagal meraih impiannya yang tidak pernah disoroti di usaha pertamanya. Film The First Slam Dunk baru saja dirilis dan memperlihatkan adanya keinginan untuk itu. Jadi, remake seluruh anime-nya mungkin akan memberikan keadilan.
(alv)
tulis komentar anda