6 Anime dengan Protagonis Bocah Ini Tidak Cocok buat Anak-Anak
Selasa, 22 November 2022 - 21:21 WIB
Sejumlah anime tampil dengan protagonis anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun. Dengan karakter berusia muda itu, banyak yang kemudian berasumsi kalau anime itu pastinya ditujukan untuk anak-anak. Padahal, tidak semua anime dengan karakter utama anak-anak ini dibuat untuk pangsa pasar penonton yang masih berusia muda.
Faktanya, sejumlah anime dengan karakter utama anak-anak ini sengaja dibuat untuk pasar dewasa atau seinen. Ada juga shounen, tapi membutuhkan penonton dengan usia di atas 16 tahun untuk bisa mencernanya. Para karakter muda ini, meski bertampang polos, harus terlibat plot mengerikan yang tidak cocok ditonton anak-anak.
Sejumlah anime dengan karakter utama anak ini memang sering disalahartikan sebagai tontonan anak karena sampul dan premisnya yang sederhana. Kekacauan baru akan terlihat setelah beberapa menit awal atau episode. Mereka yang punya anak di bawah umur hendaknya memberikan pengawasan cukup terhadap tontonan anak mereka. Tak jarang, anime dengan protagonis anak ini menampilkan adegan seksual, kekerasan, ketelanjangan, dan bahkan humor gelap yang hanya bisa dimengerti orang dewasa. Apa saja anime dengan protagonis bocah yang tidak cocok ditonton anak-anak? Simak ulasannya berikut ini!
Foto: Fiction Machine
Penguin Highway diangkat dari novel karya Tomohiko Morimi dengan judul yang sama. Anime ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Aoyama. Dia selalu mencatat pengalamannya sehari-hari di buku catatannya. Suatu hari, sejumlah penguin tiba-tiba muncul di kampung halamannya. Padahal, tempat itu sangat jauh dari lautan.
Premis cerita anime ini sepertinya memang ditujukan untuk anak-anak. Tapi, isinya sebenarnya ditujukan kepada orang-orang berusia young adult. Meski tidak ada konten yang membutuhkan bimbingan orangtua, tapi, ceritanya hanya akan bisa dicerna mereka yang sudah cukup umur. Terlebih di dalamnya ada lelucon tentang obsesi protagonisnya terhadap payudara wanita.
Foto: The Backloggers
Puella Magi Madoka Magica terlihat seperti serial gadis ajaib seperti Sailor Moon atau Cardcaptor Sakura. Serial ini menampilkan sederet gadis cilik imut-imut yang ingin menjadi gadis ajaib. Namun, itu hanya sampulnya. Cerita anime ini jauh lebih gelap dan kelam dibanding serial gadis ajaib lainnya. Pendeknya, anime ini tidak pas ditonton anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Puella Magi Madoka Magica mengisahkan tentang sekelompok anak SMP, yang dipimpin protagonisnya, Madoka Kaname. Mereka membuat kontrak gaib dengan makhluk alien bernama Kyubei untuk menjadi gadis ajaib. Untuk melawan musuh bernama penyihir, mereka harus mempelajari amarah dan kesengsaraan dengan peran baru mereka. Anime ini mengandung kekerasan dan juga adegan yang tak layak ditonton anak di bawah umur. Tema gelapnya hanya akan dipahami mereka yang telah berusia dewasa.
Foto: Slant Magazine
Film produksi Studio Gibli biasanya ramah keluarga dan anak-anak. Grave of the Fireflies punya premis menarik yang mirip dengan drama perang. Tapi, film ini punya makna yang jauh lebih dalam dari itu. Film ini intensif, keras, dan bisa bikin trauma mereka yang menontonnya, terlebih anak-anak. Film ini mengangkat situasi setelah perang yang cukup menghancurkan rakyat Jepang.
Anime ini berkisah tentang dua kakak beradik, Seita dan Setsuko, yang menjadi yatim piatu setelah orangtuanya tewas dalam pemboman di Perang Dunia II. Sejak itulah, mereka pun harus bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang porak poranda. Cara mereka bertahan hidup dan trauma akibat perang inilah yang menjadi inti cerita anime ini. Makna ceritanya hanya bisa ditelaah mereka yang telah dewasa. Sementara, bagi anak-anak, anime ini terlalu keras dan intensif. Orang dewasa yang pernah menonton film ini bahkan masih trauma karenanya.
Foto: Epicstream
Made in Abyss menampilkan karakter anak kecil imut-imut. Tapi, serial ini sama sekali bukan untuk anak-anak. Alih-alih, anime ini punya tema yang lebih dewasa dan tidak akan dinikmati anak kecil, terutama mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Anak-anak bahkan mungkin bosan dan tidak bisa menikmati cerita anime ini. Selain itu, anime dipenuhi adegan kekerasan, gore, seksual dan ketelanjangan yang tak layak ditonton anak-anak.
Faktanya, sejumlah anime dengan karakter utama anak-anak ini sengaja dibuat untuk pasar dewasa atau seinen. Ada juga shounen, tapi membutuhkan penonton dengan usia di atas 16 tahun untuk bisa mencernanya. Para karakter muda ini, meski bertampang polos, harus terlibat plot mengerikan yang tidak cocok ditonton anak-anak.
Sejumlah anime dengan karakter utama anak ini memang sering disalahartikan sebagai tontonan anak karena sampul dan premisnya yang sederhana. Kekacauan baru akan terlihat setelah beberapa menit awal atau episode. Mereka yang punya anak di bawah umur hendaknya memberikan pengawasan cukup terhadap tontonan anak mereka. Tak jarang, anime dengan protagonis anak ini menampilkan adegan seksual, kekerasan, ketelanjangan, dan bahkan humor gelap yang hanya bisa dimengerti orang dewasa. Apa saja anime dengan protagonis bocah yang tidak cocok ditonton anak-anak? Simak ulasannya berikut ini!
6. Penguin Highway
Foto: Fiction Machine
Penguin Highway diangkat dari novel karya Tomohiko Morimi dengan judul yang sama. Anime ini berkisah tentang seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun bernama Aoyama. Dia selalu mencatat pengalamannya sehari-hari di buku catatannya. Suatu hari, sejumlah penguin tiba-tiba muncul di kampung halamannya. Padahal, tempat itu sangat jauh dari lautan.
Premis cerita anime ini sepertinya memang ditujukan untuk anak-anak. Tapi, isinya sebenarnya ditujukan kepada orang-orang berusia young adult. Meski tidak ada konten yang membutuhkan bimbingan orangtua, tapi, ceritanya hanya akan bisa dicerna mereka yang sudah cukup umur. Terlebih di dalamnya ada lelucon tentang obsesi protagonisnya terhadap payudara wanita.
5. Puella Magi Madoka Magica
Foto: The Backloggers
Puella Magi Madoka Magica terlihat seperti serial gadis ajaib seperti Sailor Moon atau Cardcaptor Sakura. Serial ini menampilkan sederet gadis cilik imut-imut yang ingin menjadi gadis ajaib. Namun, itu hanya sampulnya. Cerita anime ini jauh lebih gelap dan kelam dibanding serial gadis ajaib lainnya. Pendeknya, anime ini tidak pas ditonton anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Puella Magi Madoka Magica mengisahkan tentang sekelompok anak SMP, yang dipimpin protagonisnya, Madoka Kaname. Mereka membuat kontrak gaib dengan makhluk alien bernama Kyubei untuk menjadi gadis ajaib. Untuk melawan musuh bernama penyihir, mereka harus mempelajari amarah dan kesengsaraan dengan peran baru mereka. Anime ini mengandung kekerasan dan juga adegan yang tak layak ditonton anak di bawah umur. Tema gelapnya hanya akan dipahami mereka yang telah berusia dewasa.
4. Grave of the Fireflies
Foto: Slant Magazine
Film produksi Studio Gibli biasanya ramah keluarga dan anak-anak. Grave of the Fireflies punya premis menarik yang mirip dengan drama perang. Tapi, film ini punya makna yang jauh lebih dalam dari itu. Film ini intensif, keras, dan bisa bikin trauma mereka yang menontonnya, terlebih anak-anak. Film ini mengangkat situasi setelah perang yang cukup menghancurkan rakyat Jepang.
Anime ini berkisah tentang dua kakak beradik, Seita dan Setsuko, yang menjadi yatim piatu setelah orangtuanya tewas dalam pemboman di Perang Dunia II. Sejak itulah, mereka pun harus bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang porak poranda. Cara mereka bertahan hidup dan trauma akibat perang inilah yang menjadi inti cerita anime ini. Makna ceritanya hanya bisa ditelaah mereka yang telah dewasa. Sementara, bagi anak-anak, anime ini terlalu keras dan intensif. Orang dewasa yang pernah menonton film ini bahkan masih trauma karenanya.
3. Made in Abyss
Foto: Epicstream
Made in Abyss menampilkan karakter anak kecil imut-imut. Tapi, serial ini sama sekali bukan untuk anak-anak. Alih-alih, anime ini punya tema yang lebih dewasa dan tidak akan dinikmati anak kecil, terutama mereka yang berusia di bawah 15 tahun. Anak-anak bahkan mungkin bosan dan tidak bisa menikmati cerita anime ini. Selain itu, anime dipenuhi adegan kekerasan, gore, seksual dan ketelanjangan yang tak layak ditonton anak-anak.
tulis komentar anda