Pemburu atau Pembasmi Iblis, Mana yang Pekerjaannya Lebih Sulit?
Jum'at, 18 November 2022 - 23:06 WIB
Tema menghadapi iblis sudah umum di anime . Faktanya, banyak anime populer yang mengangkat tema ini di cerita mereka dengan beragam variasi nama dan karakter. Ada yang memang memakai istilah iblis untuk menyebut monster yang mereka hadapi atau roh terkutuk (Jujutsu Kaisen) atau pun Hollow (Bleach).
Sebagian besar anime bertema memburu iblis ini mengangkat cerita bagaimana sepak terjang para karakter utama mereka menghadapi monster yang berbahaya ini. Mereka bukanlah amatiran, tapi profesional. Masing-masing punya wadah organisasi yang memberi mereka misi untuk menemukan dan menyingkirkan para iblis itu.
Dari semua serial anime pemburu iblis, Chainsaw Man dan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba adalah yang paling terkemuka. Kedua anime ini sama-sama menyajikan pemburu iblis yang diwadahi organisasi profesional dengan para iblisnya memburu manusia untuk dimakan dagingnya. Bedanya adalah setting waktu.
Sementara Chainsaw Man ber-setting Jepang di era 90-an, Kimetsu no Yaiba ber-setting di era masa lalu di mana teknologi bahkan belum semaju era 90-an. Tentu saja, pekerjaan pemburu iblis dan pembasmi iblis sama-sama berisiko. Tapi, dari keduanya, pekerjaan mana yang lebih berbahaya? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
Foto: Anime Corner
Dunia Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba dipenuhi para iblis pemakan manusia yang berkeliaran di malam hari. Mereka meneror kota-kota dan desa-desa lokal dengan cakar dan taring mereka. Para iblis itu dulunya adalah manusia. Mereka bermutasi menjadi predator supranatural berkat darah Muzan Kibutsuji dan hanya daging manusia yang bisa membuat mereka bertahan hidup.
Mereka punya banyak keuntungan alamiah atas manusia, dari kecepatan dan kekuatan yang ditingkatkan hingga kemampuan khas mereka untuk sembuh dari luka, bahkan anggota badan yang hilang, dengan cepat. Iblis lebih kuat seperti Yahaba dan 12 Kizuki binaan Muzan punya mantra darah iblis. Kemampuan itu seperti Quirk di My Hero Academia atau jutsu di Naruto. Para iblis itu hanya keluar di malam hari. Ini memaksa para pembasmi iblis melawan para makhluk itu di wilayah operasi mereka sendiri.
Pembasmi iblis profesional melawan para iblis itu dengan pedang Nichirin mereka. Pedang itu ditempa dari inti yang berlumur sinar matahari yang bisa secara permanen membantai iblis dengan memenggal kepala mereka. Para pembasmi iblis iut juga bisa meningkatkan kekuatan mereka secara temporer dengan teknik pernapasan khusus, dari Pernapasan Suara Hashira Suara Tengen Uzui hingga Pernapasan Petir Zenitsu Agatsuma dan Pernapasan mirip Matahari Tanjiro Kamado.
Para pembasmi iblis ini juga mendapatkan dukungan logistik dari penginapan lokal, yang melindungi mereka dengan tembok mereka dan juga bunga wisteria untuk mengusir iblis. Tapi, angka kematian para prajurit ini sangat tinggi. Bahkan, 9 Hashira pun tidak dengan mudah bisa mengatasi ancaman iblis atas seperti Akaza yang agresif atau duo Daki/Gyutaro. Faktanya, sebagian besar pembasmi iblis yang ditemui Tanjiro, paling tua berusia di akhir 20-an.
Foto: CNET
Di Chainsaw Man, yang berlatar di dunia alternatif 1990-an, pemerintahan kota Tokyo mempekerjakan pemburu iblis profesional untuk menemuklan dan menghancurkan semua iblis yang mengancam umat manusia. Mereka terbagi menjadi pegawai keamanan publik dan sector swasta. Yang bekerja di Biro Keamanan Publik mendapatkan gaji yang layak sebagai pegawai pemerintah.
Protagonis Chainsaw Man, Denji, dan temannya yang seorang fiend, Power, sama-sama bekerja di Divisi Keempat Biro Keamanan. Mereka ada di bawah kepemimpinan Makima yang misterius. Ini memberikan rasa seperti apa pekerjaan itu kepada para penonton.
Pemburu iblis boleh menggunakan senjata mereka sendiri, seperti katana Aki Hayakawa. Tapi, mereka juga bisa memakai sekutu iblis dan fiend mereka untuk melawan api dengan api. Pemburu iblis menangkap iblis bukan untuk dibunuh, tapi, untuk membuat kontrak dengan mereka dan melawan iblis lain dengan kekuatan yang setara.
Tapi, melakukan hal itu pun punya risiko. Kemudian, ada orang luar seperti Denji dan Power yang tidak biasa bahkan dengan standar Divisi Keempat. Denji adalah hybrid manusia/iblis yang unik dan Power adalah fiend yang menggunakan darahnya sendiri untuk membentuk senjata.
Sebagai pegawai pemerintah Jepang di era 1990-an, pemburu iblis ini didukung dengan baik secara logistik. Mereka bisa menggunakan ponsel era itu untuk mengontak satu sama lain. Mereka juga bisa pergi ke lokasi iblis secepatnya dengan menggunakan mobil. Mereka bisa membentuk kelompok yang lebih besar untuk melawan iblis yang lebih kuat dan punya semua akomodasilain yang diperlukan di Tokyo, dari perumahan hingga listrik. Pembasmi Iblis yang hidup di era Taisho Jepang sama sekali tidak bisa menikmati fasilitas itu.
Sebagian besar anime bertema memburu iblis ini mengangkat cerita bagaimana sepak terjang para karakter utama mereka menghadapi monster yang berbahaya ini. Mereka bukanlah amatiran, tapi profesional. Masing-masing punya wadah organisasi yang memberi mereka misi untuk menemukan dan menyingkirkan para iblis itu.
Dari semua serial anime pemburu iblis, Chainsaw Man dan Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba adalah yang paling terkemuka. Kedua anime ini sama-sama menyajikan pemburu iblis yang diwadahi organisasi profesional dengan para iblisnya memburu manusia untuk dimakan dagingnya. Bedanya adalah setting waktu.
Sementara Chainsaw Man ber-setting Jepang di era 90-an, Kimetsu no Yaiba ber-setting di era masa lalu di mana teknologi bahkan belum semaju era 90-an. Tentu saja, pekerjaan pemburu iblis dan pembasmi iblis sama-sama berisiko. Tapi, dari keduanya, pekerjaan mana yang lebih berbahaya? Mengutip CBR, berikut ulasannya!
1. Tugas Serius Korps Pembasmi Iblis Kimetsu no Yaiba
Foto: Anime Corner
Dunia Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba dipenuhi para iblis pemakan manusia yang berkeliaran di malam hari. Mereka meneror kota-kota dan desa-desa lokal dengan cakar dan taring mereka. Para iblis itu dulunya adalah manusia. Mereka bermutasi menjadi predator supranatural berkat darah Muzan Kibutsuji dan hanya daging manusia yang bisa membuat mereka bertahan hidup.
Mereka punya banyak keuntungan alamiah atas manusia, dari kecepatan dan kekuatan yang ditingkatkan hingga kemampuan khas mereka untuk sembuh dari luka, bahkan anggota badan yang hilang, dengan cepat. Iblis lebih kuat seperti Yahaba dan 12 Kizuki binaan Muzan punya mantra darah iblis. Kemampuan itu seperti Quirk di My Hero Academia atau jutsu di Naruto. Para iblis itu hanya keluar di malam hari. Ini memaksa para pembasmi iblis melawan para makhluk itu di wilayah operasi mereka sendiri.
Pembasmi iblis profesional melawan para iblis itu dengan pedang Nichirin mereka. Pedang itu ditempa dari inti yang berlumur sinar matahari yang bisa secara permanen membantai iblis dengan memenggal kepala mereka. Para pembasmi iblis iut juga bisa meningkatkan kekuatan mereka secara temporer dengan teknik pernapasan khusus, dari Pernapasan Suara Hashira Suara Tengen Uzui hingga Pernapasan Petir Zenitsu Agatsuma dan Pernapasan mirip Matahari Tanjiro Kamado.
Para pembasmi iblis ini juga mendapatkan dukungan logistik dari penginapan lokal, yang melindungi mereka dengan tembok mereka dan juga bunga wisteria untuk mengusir iblis. Tapi, angka kematian para prajurit ini sangat tinggi. Bahkan, 9 Hashira pun tidak dengan mudah bisa mengatasi ancaman iblis atas seperti Akaza yang agresif atau duo Daki/Gyutaro. Faktanya, sebagian besar pembasmi iblis yang ditemui Tanjiro, paling tua berusia di akhir 20-an.
2. Pekerjaan Pemburu Iblis Keamanan Publik Chainsaw Man
Foto: CNET
Di Chainsaw Man, yang berlatar di dunia alternatif 1990-an, pemerintahan kota Tokyo mempekerjakan pemburu iblis profesional untuk menemuklan dan menghancurkan semua iblis yang mengancam umat manusia. Mereka terbagi menjadi pegawai keamanan publik dan sector swasta. Yang bekerja di Biro Keamanan Publik mendapatkan gaji yang layak sebagai pegawai pemerintah.
Protagonis Chainsaw Man, Denji, dan temannya yang seorang fiend, Power, sama-sama bekerja di Divisi Keempat Biro Keamanan. Mereka ada di bawah kepemimpinan Makima yang misterius. Ini memberikan rasa seperti apa pekerjaan itu kepada para penonton.
Pemburu iblis boleh menggunakan senjata mereka sendiri, seperti katana Aki Hayakawa. Tapi, mereka juga bisa memakai sekutu iblis dan fiend mereka untuk melawan api dengan api. Pemburu iblis menangkap iblis bukan untuk dibunuh, tapi, untuk membuat kontrak dengan mereka dan melawan iblis lain dengan kekuatan yang setara.
Tapi, melakukan hal itu pun punya risiko. Kemudian, ada orang luar seperti Denji dan Power yang tidak biasa bahkan dengan standar Divisi Keempat. Denji adalah hybrid manusia/iblis yang unik dan Power adalah fiend yang menggunakan darahnya sendiri untuk membentuk senjata.
Sebagai pegawai pemerintah Jepang di era 1990-an, pemburu iblis ini didukung dengan baik secara logistik. Mereka bisa menggunakan ponsel era itu untuk mengontak satu sama lain. Mereka juga bisa pergi ke lokasi iblis secepatnya dengan menggunakan mobil. Mereka bisa membentuk kelompok yang lebih besar untuk melawan iblis yang lebih kuat dan punya semua akomodasilain yang diperlukan di Tokyo, dari perumahan hingga listrik. Pembasmi Iblis yang hidup di era Taisho Jepang sama sekali tidak bisa menikmati fasilitas itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda