CERMIN: Cerita dari Sekolah Paling Terpencil di Dunia
Rabu, 02 November 2022 - 14:54 WIB
Foto: Klik Film
Mungkin sama saja dengan yang dirasakan sutradara, Pawo Choyning Dorji. Ia membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun untuk mewujudkan film impiannya itu yang mungkin juga tak pernah diimpikannya bisa dikenal publik internasional.
Cerita Dari Tapal Batasfokus bicara soal pendidikan maka, sedangkan Lunana: A Yak in the Classroomjustru mempertanyakan soal kebahagiaan itu. Sebuah hal yang sering kali luput dari perhatian kita.
Seseorang hampir selalu akan menanyakan soal kesehatan kita, tapi nyaris tak pernah bertanya apakah kita bahagia. Ada satu dialog yang teringat betul dan seperti menampar kedua pipi saya. “Jika Bhutan adalah negara paling bahagia di dunia, mengapa Tuan Guru justru ingin mencari kebahagiaan di negeri lain?”
Baca Juga: 7 Drama Korea Healing yang Brilian tapi Tidak Banyak Orang Tahu
Mungkin kebahagiaan memang bisa datang dari hal-hal sederhana. Seperti Ugyen yang merasa bahagia karena kehadirannya dibutuhkan oleh anak-anak di Lunana. Seperti Saldon yang merasa bahagia menyanyi sendirian di tengah pegunungan dengan latar pemandangan memukau. Seperti salah satu siswa Ugyen yang merasa bahagia untuk menjadi guru karena profesi guru membuatnya bisa “menyentuh masa depan”.
Kita bisa meyakini apa kata Rinpoche, guru spiritual dari Bhutan, “Kebahagiaan adalah keinginan semua orang. Baik Anda mengakuinya atau tidak, ini adalah tujuan setiap manusia”.
LUNANA: A YAK IN THE CLASSROOM
Produser: Pawo Choyning Dorji, Jia Honglin, Stephanie Lai, Steven Xiang
Sutradara: Pawo Choyning Dorji
Penulis Skenario: Pawo Choyning Dorji
Pemain: Sherab Dorji, Ugyen Norbu Lhendup, Kelden Lhamo Gurung
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Mungkin sama saja dengan yang dirasakan sutradara, Pawo Choyning Dorji. Ia membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun untuk mewujudkan film impiannya itu yang mungkin juga tak pernah diimpikannya bisa dikenal publik internasional.
Cerita Dari Tapal Batasfokus bicara soal pendidikan maka, sedangkan Lunana: A Yak in the Classroomjustru mempertanyakan soal kebahagiaan itu. Sebuah hal yang sering kali luput dari perhatian kita.
Seseorang hampir selalu akan menanyakan soal kesehatan kita, tapi nyaris tak pernah bertanya apakah kita bahagia. Ada satu dialog yang teringat betul dan seperti menampar kedua pipi saya. “Jika Bhutan adalah negara paling bahagia di dunia, mengapa Tuan Guru justru ingin mencari kebahagiaan di negeri lain?”
Baca Juga: 7 Drama Korea Healing yang Brilian tapi Tidak Banyak Orang Tahu
Mungkin kebahagiaan memang bisa datang dari hal-hal sederhana. Seperti Ugyen yang merasa bahagia karena kehadirannya dibutuhkan oleh anak-anak di Lunana. Seperti Saldon yang merasa bahagia menyanyi sendirian di tengah pegunungan dengan latar pemandangan memukau. Seperti salah satu siswa Ugyen yang merasa bahagia untuk menjadi guru karena profesi guru membuatnya bisa “menyentuh masa depan”.
Kita bisa meyakini apa kata Rinpoche, guru spiritual dari Bhutan, “Kebahagiaan adalah keinginan semua orang. Baik Anda mengakuinya atau tidak, ini adalah tujuan setiap manusia”.
LUNANA: A YAK IN THE CLASSROOM
Produser: Pawo Choyning Dorji, Jia Honglin, Stephanie Lai, Steven Xiang
Sutradara: Pawo Choyning Dorji
Penulis Skenario: Pawo Choyning Dorji
Pemain: Sherab Dorji, Ugyen Norbu Lhendup, Kelden Lhamo Gurung
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
tulis komentar anda