10 Serial Anime Seinen Terbaik yang Pas dengan Klise 18+
Minggu, 02 Oktober 2022 - 04:04 WIB
Dengan banyak cara, Elfen Lied mengangkat rating dewasanya terlalu serius. Serial ini berusaha masuk ke banyak elemen kontroversial dan mengganggu. Bahkan kalau pun Elfen Lied bukanlah masterpiece yang rumit, itu masih menjadi serial asyik yang menarik banyak remaja edgy ke anime.
Foto: Crunchyroll
Ketika orang yang tidak akrab dengan genre seinen membahas trope dan klisenya yang paling vulgar dan eksplisit, Prison School biasanya langsung terlintas di benak. Setelah tertangkap mengintip kamar mandi cewek, lima murid cowok di Akademi Swasta Hachimitsu dikirim ke penjara bawah tanah sekolah itu. Di penjara, para murid itu disiksa dan dihina Dewan Sekolah Bawah Tanah akibat kemesuman mereka.
Prison School adalah komedi liar yang membawa semua trope cabul seinen. Serial ini mengubah mereka semua di kepala mereka. Mereka tidak malu dengan humor edgy dan kandungan seksualnya.
Foto: Seikon No Qwaser Wiki – Fandom
The Qwaser of Stigmata adalah hasil serial yang mengangkat semua kiasan kontroversial dan absurd di genre ini. Serial ini menerapkannya di plot dengan cara yang paling aneh dan berlebihan. Di dunia serial ini, sejumlah orang lahir dengan kemampuan mengendalikan elemen. Tapi, kekuatan itu hanya bisa diaktifkan dengan cara menyusui.
The Qwaser of Stigmata adalah tontonan aksi kekerasan yang memanjakan diri dengan klise provokatifnya. Alih-alih berusaha menjadi dalam dan berarti, serial ini benar-benar merangkul absurditas konsepnya. Serial ini mengundang penonton untuk mematikan otak mereka dan menikmati tontonannya.
Foto: Daily Geek Show
Serial seinen ikonis Tokyo Ghoul menampilkan monster pemakan daging yang ambigu secara moral sebagai protagonisnya. Ini menimbulkan pertanyaan etis sulit di depan para penontonnya. Cerita perubahan Ken Kaneki dari siswa biasa menjadi hybrid manusia ghoul penuh twist yang mudah diprediksi dan klise yang melelahkan. Tapi, premis unik dan karakter inventifnya menyeimbangkan plot.
Di komunitas penggemar, Tokyo Ghoul sering dikritik karena terlalu edgy. Selain itu, banyak yang menyebut jika anime ini gagal mengadaptasi sumber materinya yang bagus. Tapi, serial ini tetap menjadi judul pengenalan terpopuler di genre seinen.
Foto: YouTube
Terlepas dari gaya seninya yang tidak konvensional dan dibesar-besarkan, Kaiji: Ultimate Survivor adalah salah satu serial paling dewasa di genre seinen. Serial ini mengisahkan tentang Kaiji Itou yang terbelit utang besar lewat salah satu perjudian yang paling ekstrem dank eras. Serial ini membuat penonton selalu tegang.
Kaiji adalah semuanya di seinen yang didorong hingga ke titik ekstrem. Anime ini menampilkan permainan pikiran intens, gambaran penyiksaan yang tidak nyaman, kematian, karakter yang abu-abu secara moral, dan tragedi yang tidak bisa diucapkan. Serial ini penuh emosi yang membuat penonton tegang dan hancur.
Foto: Anime-Planet
Bungou Stray Dongs memenangkan hati penonton dengan karakter dinamisnya. Selain itu, serial ini juga punya premis menarik yang mencampurkan urban fantasy dan sastra klasik. Serial ini dengan mudah dikira shounen tarung biasa. Tapi, referensi sastra dan temanya yang gelap serta rumit membedakannya.
6. Prison School
Foto: Crunchyroll
Ketika orang yang tidak akrab dengan genre seinen membahas trope dan klisenya yang paling vulgar dan eksplisit, Prison School biasanya langsung terlintas di benak. Setelah tertangkap mengintip kamar mandi cewek, lima murid cowok di Akademi Swasta Hachimitsu dikirim ke penjara bawah tanah sekolah itu. Di penjara, para murid itu disiksa dan dihina Dewan Sekolah Bawah Tanah akibat kemesuman mereka.
Prison School adalah komedi liar yang membawa semua trope cabul seinen. Serial ini mengubah mereka semua di kepala mereka. Mereka tidak malu dengan humor edgy dan kandungan seksualnya.
5. The Qwaser of Stigmata
Foto: Seikon No Qwaser Wiki – Fandom
The Qwaser of Stigmata adalah hasil serial yang mengangkat semua kiasan kontroversial dan absurd di genre ini. Serial ini menerapkannya di plot dengan cara yang paling aneh dan berlebihan. Di dunia serial ini, sejumlah orang lahir dengan kemampuan mengendalikan elemen. Tapi, kekuatan itu hanya bisa diaktifkan dengan cara menyusui.
The Qwaser of Stigmata adalah tontonan aksi kekerasan yang memanjakan diri dengan klise provokatifnya. Alih-alih berusaha menjadi dalam dan berarti, serial ini benar-benar merangkul absurditas konsepnya. Serial ini mengundang penonton untuk mematikan otak mereka dan menikmati tontonannya.
4. Tokyo Ghoul
Foto: Daily Geek Show
Serial seinen ikonis Tokyo Ghoul menampilkan monster pemakan daging yang ambigu secara moral sebagai protagonisnya. Ini menimbulkan pertanyaan etis sulit di depan para penontonnya. Cerita perubahan Ken Kaneki dari siswa biasa menjadi hybrid manusia ghoul penuh twist yang mudah diprediksi dan klise yang melelahkan. Tapi, premis unik dan karakter inventifnya menyeimbangkan plot.
Di komunitas penggemar, Tokyo Ghoul sering dikritik karena terlalu edgy. Selain itu, banyak yang menyebut jika anime ini gagal mengadaptasi sumber materinya yang bagus. Tapi, serial ini tetap menjadi judul pengenalan terpopuler di genre seinen.
3. Kaiji: Ultimate Survivor
Foto: YouTube
Terlepas dari gaya seninya yang tidak konvensional dan dibesar-besarkan, Kaiji: Ultimate Survivor adalah salah satu serial paling dewasa di genre seinen. Serial ini mengisahkan tentang Kaiji Itou yang terbelit utang besar lewat salah satu perjudian yang paling ekstrem dank eras. Serial ini membuat penonton selalu tegang.
Kaiji adalah semuanya di seinen yang didorong hingga ke titik ekstrem. Anime ini menampilkan permainan pikiran intens, gambaran penyiksaan yang tidak nyaman, kematian, karakter yang abu-abu secara moral, dan tragedi yang tidak bisa diucapkan. Serial ini penuh emosi yang membuat penonton tegang dan hancur.
2. Bungou Stray Dogs
Foto: Anime-Planet
Bungou Stray Dongs memenangkan hati penonton dengan karakter dinamisnya. Selain itu, serial ini juga punya premis menarik yang mencampurkan urban fantasy dan sastra klasik. Serial ini dengan mudah dikira shounen tarung biasa. Tapi, referensi sastra dan temanya yang gelap serta rumit membedakannya.
tulis komentar anda