7 Perbedaan Utama Film Bullet Train dan Novel Maria Bitoru

Rabu, 10 Agustus 2022 - 23:31 WIB
Foto: Collider

Di film, Ladybug adalah pembunuh kawakan. Dia sudah membunuh beberapa kali, tapi, dia menganggap keberuntungannya adalah yang terburuk di dunia. Ladybug sudah beredar cukup lama untuk tahu apakah dia terlibat dalam kasus. Dia selalu terlihat berada di tempat yang salah di waktu yang salah. Tapi, dia sangat menyadarinya karena Ladybug punya banyak pengalaman di bidang itu.

Di novel, Ladybug lebih muda—Brad Pitt berusia 58 tahun. Sementara misinya di kereta peluru bukanlah yang pertama, dia adalah pembunuh yang kurang berpengalaman. Dengan begitu, kepribadian Ladybug tetap utuh di novel. Dia sering mengungkapkan kesialannya dan membuka diskusi tentang filosofi terkait pembunuhan serta hidup. Ladybug membuktikan dirinya sebagai agen yang mumpuni, dia melawan pembunuh lain dengan keterampilan tinggi.

5. Cerita Wolf Diperluas di Film



Foto: Pitchfork

Di film, Wolf pergi ke Jepang demi menemukan Ladybug. Pembunuh asal Meksiko itu percaya kalau Ladybug adalah pembunuh istri dan tamu di pernikahannya. Wolf tidak tahu kalah Hornet-lah pembunuh istri dan para tamunya. Meski begitu, dia tetap berniat balas dendam.

Di novel, peran Wolf lebih kecil. Dia memang menahan Ladybug turun dari kereta di sebuah stasiun. Tapi, di versi novel, Wolf hanya mengenali Ladybug karena dia pernah berkelahi dengannya di luar sebuah bar.

6. Karakter di Novelnya Orang Jepang



Foto: Inverse

FilmBullet Trainmenampilkan banyak aktor Amerika. Tapi, materi sumbernya terdiri atas karakter orang Jepang di peran utamanya. Ini termasuk Ladybug, yang nama aslinya adalah Nanao. Di film, nama asli Ladybug tidak diungkap. Karena perubahan itu, David Leitch dituduh melakukan pemutihan, praktik meng-casting aktor kulit putih untuk peran yang sebelumnya dilakoni orang nonkulit putih.

Bullet Train ber-setting di Jepang. Tapi, hanya satu karakter utama yang merupakan aktor keturunan jepang, yaitu Andrew Koji, yang memerankan Yuichi Kimura. Mayoritas penumpang kereta peluru itu, termasuk Channing Tatum sebagai cameo, adalah aktor kulit putih. Direktur eksekutif Liga Warga Jepang Amerika David Innoue mengkritik film itu karena tidak mengambil peluang untuk meng-casting aktor Jepang untuk peran utama. Selain Andrew, aktor Jepang lain yang tampil di film ini adalah Hiroyuki Sanada, yang penampilannya terbatas.

7. Tujuan Akhir Kereta Peluru di Film Beda dengan di Novel



Foto: Cleveland.com

Di film, Ladybug naik kereta peluru di Tokyo dengan tujuan akhir Kyoto. Tapi, I novel, kereta itu menempuh tujuan dari Tokyo ke Morioka. Tidak diketahui mengapa perubahan itu dilakukan. Mungkin itu karena Kyoto lebih akrab dan dikenali penonton ketimbang Morioka. Menariknya, itu artinya, penumpang di film pergi ke arah selatan, sementara di novel, kereta itu menuju ke utara.
(alv)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. SINDOnews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More