CERMIN: Pertaruhan Atas Nama Cinta
Rabu, 06 Juli 2022 - 13:59 WIB
Foto: Netflix
Cinta dan kemanusiaan. Juga harapan dan persahabatan. Empat hal yang berpendar di Senzhen bersama Hao yang dibantu rekan-rekan kerjanya mewujudkan hal paling mustahil. Cinta pula yang menggerakkan rekan-rekan kerjanya membantunya mati-matian. Jika saja empat hal itu juga melingkupi Lagoa, wilayah pemukiman tempat Jasih berdiam, mungkin ia tak akan mati membakar diri.
Hao di Senzhen, Jasih di Jakarta, dan jutaan orang di dunia berjuang untuk mencari pengobatan bagi sosok terkasihnya. Dan cinta adalah obat paling mujarab. Menggerakkan seluruh sel-sel dalam tubuh kita, memberinya ledakan energi untuk terus bersemangat menatap hidup. Juga memasok daya untuk percaya bahwa pertaruhan akan dimenangkan.
Jika saja Sjahrir masih hidup dan bertandang ke Senzhen dan bertemu Hao, ia tahu bahwa kata-katanya dijalankan dengan penuh kesungguhan. Untuk alasan yang jelas, kadang kita memang tak punya apa-apa lagi selain hidup yang dipertaruhkan. Dan kita berjuang hingga titik darah penghabisan untuk memenangkan pertaruhan itu.
Baca Juga: 9 Film yang Harus Ditonton sebelum Thor: Love and Thunder
Jika saja Hao bertandang ke Jakarta dan bertemu Jasih, mungkin ibu itu masih hidup. Ia tak perlu membakar diri, ia hanya perlu terus membakar semangatnya untuk bekerja keras. Dan Galuh masih hidup, seperti halnya Tongtong yang pada akhirnya terbebas dari penyakit yang dideritanya.
Sayangnya memang hidup tak melulu diisi dengan “jika saja” dan “seandainya”. Sayangnya memang hidup tak selalu sehitam putih yang kita lihat di televisi.
Seandainya Sjahrir masih hidup dan bertemu Jasih, mungkin perempuan itu akan bangkit dan bekerja keras. Tapi Jasih mati membakar diri, juga membakar kemanusiaan kita di Jakarta. Jasih tak melihat bagaimana cara mempertaruhkan hidupnya. Bagaimana pun, ia sudah membuat keputusannya sendiri.
NICE VIEW
Produser: Mingyi Liu, Yibing Wang
Sutradara: Muye Wen
Penulis Skenario: Xiaohan Han, Muye Wen, Mengdi Xiu, Wei Zhong, Chucen Zhou
Pemain: Jackson Yee, Yu Tian, Halin Chen
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Cinta dan kemanusiaan. Juga harapan dan persahabatan. Empat hal yang berpendar di Senzhen bersama Hao yang dibantu rekan-rekan kerjanya mewujudkan hal paling mustahil. Cinta pula yang menggerakkan rekan-rekan kerjanya membantunya mati-matian. Jika saja empat hal itu juga melingkupi Lagoa, wilayah pemukiman tempat Jasih berdiam, mungkin ia tak akan mati membakar diri.
Hao di Senzhen, Jasih di Jakarta, dan jutaan orang di dunia berjuang untuk mencari pengobatan bagi sosok terkasihnya. Dan cinta adalah obat paling mujarab. Menggerakkan seluruh sel-sel dalam tubuh kita, memberinya ledakan energi untuk terus bersemangat menatap hidup. Juga memasok daya untuk percaya bahwa pertaruhan akan dimenangkan.
Jika saja Sjahrir masih hidup dan bertandang ke Senzhen dan bertemu Hao, ia tahu bahwa kata-katanya dijalankan dengan penuh kesungguhan. Untuk alasan yang jelas, kadang kita memang tak punya apa-apa lagi selain hidup yang dipertaruhkan. Dan kita berjuang hingga titik darah penghabisan untuk memenangkan pertaruhan itu.
Baca Juga: 9 Film yang Harus Ditonton sebelum Thor: Love and Thunder
Jika saja Hao bertandang ke Jakarta dan bertemu Jasih, mungkin ibu itu masih hidup. Ia tak perlu membakar diri, ia hanya perlu terus membakar semangatnya untuk bekerja keras. Dan Galuh masih hidup, seperti halnya Tongtong yang pada akhirnya terbebas dari penyakit yang dideritanya.
Sayangnya memang hidup tak melulu diisi dengan “jika saja” dan “seandainya”. Sayangnya memang hidup tak selalu sehitam putih yang kita lihat di televisi.
Seandainya Sjahrir masih hidup dan bertemu Jasih, mungkin perempuan itu akan bangkit dan bekerja keras. Tapi Jasih mati membakar diri, juga membakar kemanusiaan kita di Jakarta. Jasih tak melihat bagaimana cara mempertaruhkan hidupnya. Bagaimana pun, ia sudah membuat keputusannya sendiri.
NICE VIEW
Produser: Mingyi Liu, Yibing Wang
Sutradara: Muye Wen
Penulis Skenario: Xiaohan Han, Muye Wen, Mengdi Xiu, Wei Zhong, Chucen Zhou
Pemain: Jackson Yee, Yu Tian, Halin Chen
Ichwan Persada
Sutradara/produser/penulis skenario, pernah menjadi dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
(ita)
tulis komentar anda