10 Karakter Penjahat Anime Paling Kejam hingga Sekarang
Selasa, 21 Juni 2022 - 07:30 WIB
3. Shogo Makishima — Psycho-Pass
Foto: Psycho-Pass Wiki – Fandom
Di masa depan Jepang dengan Psycho-Pass, Sistem Sybil yang penuh teka teki dengan cepat bisa mengukur kondisi mental seseorang dan menggunakan informasi itu untuk menentukan tempat “sempurna” orang itu di masyarakat. Sistem Sybil mensyaratkan orang untuk punya Psycho-Pass—kecenderungan terhadap kekerasan--yang rendah. Polisi akan memburu orang dengan Psycho-Pass tinggi.
Shogo Makishima, antagonis utama season pertama, melakukan pembunuhan massal dengan Psycho-Pass rendah. Meskipun punya niat membunuh, Psycho-Pass-nya tetap rendah karena dia merasa kejahatannya masuk akal. Orang mengira dia membunuh demi mengejek sistem yang dirasa sempurna itu. Ini hanya membuat Shogo jadi lebih mengerikan.
2. Shou Tucker — Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Foto: Villains Wiki – Fandom
Meski hanya tampil dalam beberapa episode, Shou Tucker membuat penanda mengerikan bagi penontonnya. Dia memperlihatkan apa yang bisa dihasilkan dari ambisi yang tak terkendali dan rasa ingin tahu yang tak tertahankan. Pakar kondang dalam chimera, Shou hidup bersama putrinya, Nina, setelah istrinya meninggalkan mereka. Shou mendapatkan Lisensi Alkemis Negara dengan janji membuat chimera yang bisa bicara.
Sayang, dia tidak menghasilkan apa pun, sampai dia muncul dengan solusi mengerikan: menggabungkan Nina dan anjing keluarga mereka, Alexander. Ketika ditemui, Shou berusaha menjustifikasi semua kebejatannya dengan menjelaskan kalau semua kemajuan ilmiah dibangun dengan harga. Penumbalan anaknya tanpa belas kasih atas nama sains membuat Shou begitu hina di mata para penonton.
1. Lil’ Slugger — Paranoia Agent
Foto: Twitter
Sebuah negara bisa tidur dalam ketakutan akibat keberadaan penyerang berantai. Lainnya bisa ketakutan terhadap entitas yang mungkin ada atau tidak. Itulah dilema Lil’ Slugger, antagonis utama serial ini. Di anime, seorang wanita bernama Tsukiko Sagi diserang seorang bocah yang dia sebut Lil’ Slugger dengan tongkat. Dari situ, Lil’ Slugger terus muncul di hadapan banyak orang. Dia menyerang mereka dengan berbagai situasi.
Ternyata Lil’ Slugger tidak lebih dari bagian imajinasi Tsukiko. Rumor yang menyebar tentang Lil’ Slugger berubah menjadi meme, fenomea budaya yang sepertinya masuk ke pikiran orang dengan berbagai tingkatan beban psikologi. Lil’ Slugger kejam bukan karena tindakannya, tapi karena betapa mudahnya dia bermanifestasi dalam pikiran.
Foto: Psycho-Pass Wiki – Fandom
Di masa depan Jepang dengan Psycho-Pass, Sistem Sybil yang penuh teka teki dengan cepat bisa mengukur kondisi mental seseorang dan menggunakan informasi itu untuk menentukan tempat “sempurna” orang itu di masyarakat. Sistem Sybil mensyaratkan orang untuk punya Psycho-Pass—kecenderungan terhadap kekerasan--yang rendah. Polisi akan memburu orang dengan Psycho-Pass tinggi.
Shogo Makishima, antagonis utama season pertama, melakukan pembunuhan massal dengan Psycho-Pass rendah. Meskipun punya niat membunuh, Psycho-Pass-nya tetap rendah karena dia merasa kejahatannya masuk akal. Orang mengira dia membunuh demi mengejek sistem yang dirasa sempurna itu. Ini hanya membuat Shogo jadi lebih mengerikan.
2. Shou Tucker — Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Foto: Villains Wiki – Fandom
Meski hanya tampil dalam beberapa episode, Shou Tucker membuat penanda mengerikan bagi penontonnya. Dia memperlihatkan apa yang bisa dihasilkan dari ambisi yang tak terkendali dan rasa ingin tahu yang tak tertahankan. Pakar kondang dalam chimera, Shou hidup bersama putrinya, Nina, setelah istrinya meninggalkan mereka. Shou mendapatkan Lisensi Alkemis Negara dengan janji membuat chimera yang bisa bicara.
Sayang, dia tidak menghasilkan apa pun, sampai dia muncul dengan solusi mengerikan: menggabungkan Nina dan anjing keluarga mereka, Alexander. Ketika ditemui, Shou berusaha menjustifikasi semua kebejatannya dengan menjelaskan kalau semua kemajuan ilmiah dibangun dengan harga. Penumbalan anaknya tanpa belas kasih atas nama sains membuat Shou begitu hina di mata para penonton.
1. Lil’ Slugger — Paranoia Agent
Foto: Twitter
Sebuah negara bisa tidur dalam ketakutan akibat keberadaan penyerang berantai. Lainnya bisa ketakutan terhadap entitas yang mungkin ada atau tidak. Itulah dilema Lil’ Slugger, antagonis utama serial ini. Di anime, seorang wanita bernama Tsukiko Sagi diserang seorang bocah yang dia sebut Lil’ Slugger dengan tongkat. Dari situ, Lil’ Slugger terus muncul di hadapan banyak orang. Dia menyerang mereka dengan berbagai situasi.
Ternyata Lil’ Slugger tidak lebih dari bagian imajinasi Tsukiko. Rumor yang menyebar tentang Lil’ Slugger berubah menjadi meme, fenomea budaya yang sepertinya masuk ke pikiran orang dengan berbagai tingkatan beban psikologi. Lil’ Slugger kejam bukan karena tindakannya, tapi karena betapa mudahnya dia bermanifestasi dalam pikiran.
(alv)
tulis komentar anda