10 Anime yang Pasti Jelek kalau Dijadikan Film Live-Action

Kamis, 19 Mei 2022 - 19:19 WIB
Sebuah film atau miniseri live-action Jujutsu Kaisen tidak akan bisa memberi lebih dari yang diberikan anime. Di live-action, penonton akan menonton para aktor bertarung melawan roh kutukan CGI yang aneh. Serial berwarna dan lebih besar dari hidup seperti Jujutsu Kaisen hanya pas dalam bentuk anime.

6. My Hero Academia



Membuat versi teater serial seperti My Hero Academia itu satu hal. Tapi, film atau miniseri live-action akan menjadi keputusan yang baru. Meskipun Marvel Cinematic Universe (MCU) telah membuat standar untuk film action superhero, tidak perlu membawa My Hero Academia ke layar lebar dalam bentuk live-action.

Serial live-action My Hero Academia hanya akan menggambarkan para cosplayer bertarung melawan monster dan penjahat dengan CGI aneh. Itu hanya akan menjadi sedikit lebih baik dari anime. Penggemar My Hero Academia sudah punya manga spinoff Vigilante dan tiga film animasi untuk memuaskan mereka.

5. Vinland Saga



Bersama Berserk, Vinland Saga adalah salah satu serial seinen abad ertengahan terbaik. Vinland Saga adalah anime yang bagus dan saat ini memasuki season 2. Serial ini ber-setting abad 11 di Eropa dan berkisah tentang Thorfinn Karselfni, yang ingin balas dendam.

Serial ini juga mengeksplorasi tema perang, tujuan dalam hidup, pasifisme, penemuan, dan lain-lain. Tema ini akan banyak menderita di film live-action. Sebuah film live-action akan dipaksa untuk berfokus sepenuhnya pada misi Thorfinn untuk balas dendam. Dan, itu hanya satu keping dari apa yang membuat Vinland Saga begitu populer.

4. Fairy Tail



Serial anime panjang cenderung akan menjadi film live-action yang jelek. Ini karena film-film itu didesain untuk merangkum materi sumber menjadi satu paket yang bisa diikuti pendatang baru. Itu tidak mudah dilakukan, bahkan untuk serial yang lebih pendek. Itu jadi mustahil untuk serial seperti Fairy Tail.

Film live-action Bleach adalah dongeng peringatan atas apa yang terjadi kalau ada yang berusaha membuat film live-action Fairy Tail. Serial ini tidak punya lini plot pusat. Jadi, sebuah film live-action hanya akan berfokus pada satu potongan kecil dari gambar yang lebih besar.

3. That Time I Got Reincarnated as a Slime



Anime ini adalah salah satu anime isekai terbaik yang pernah ada. Sementara ada banyak film animasinya, film versi live-action anime ini jelas akan gagal. Salah satunya, memfokuskan plot anime ini dalam satu film nyaris mustahil.

Sebagian besar karakternya adalah makhluk fantasi. Mereka antara lain raksasa ala jepang, serigala raksasa, goblin, manusia kadal, dan iblis. Ini tidak akan bekerja dengan baik di live-action. Teorinya, anime ini akan lebih baik jadi Pixar karena elemen fantasi di dalamnya.

2. Welcome to Demon School, Iruma-Kun!



Serial anime ini sangat bergantung pada desain karakter fantasi dan supranatural yang harus diterjemahkan dengan baik ke live-action. Sekali lagi, hampir semua di serial ini akan jadi CGI di film live-action. Itu artinya, animasi Pixar akan jadi rute lebih baik bagi sebuah remake film.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More