10 Film Marvel Paling Jelek dalam 10 Tahun Terakhir
Selasa, 17 Mei 2022 - 07:07 WIB
Lebih dari yang lain, presentasi Eternals-lah yang mengontribusi penerimaan yang buruk itu. Sebagian besar film itu didedikasikan untuk karakter yang membahas masa lalu mereka. Karena penonton tidak tahu siapa orang-orang itu sebelum film ini, eksposisi ini tidak berdampak bagi penggemar.
6. The New Mutants — 2020 (36%)
Tidak ada yang mengindikasikan kalau film bertema horor akan klop dengan gaya serial film X-Men. Tapi, The New Mutants malah menjadi tembakan kreatif yang salah. Premis karakter disfungsi yang berusaha lari dari penyekapan dengan menggunakan kekuatan mereka memang menarik. Tapi, ini tidak berhasil karena tidak satu pun karakter itu menarik.
Sebagian besar kritik ditujukan kepada kepribadian yang dilanda amarah yang tidak pas dengan tema horor yang dimaksudkan. Penundaan The New Mutants berkali-kali terbukti di produk akhirnya. Banyak suntingan yang tidak pas dengan arah cerita di adegan sebelumnya ke di mana semuanya berpuncak.
5. Venom — 2018 (30%)
Sony’s Spider-Man Universe (SSU) dimulai dengan Venom. Film ini sukses di box office dengan meraup USD856 juta di seluruh dunia. Tapi, seiring berjalannya cerita, pengulas film tidak terlalu terkesan dengan bagaimana nyamannya Venom terikat dengan Eddie Brock dan memutuskan melawan rencana sejenisnya untuk memakan ras manusia.
Sebagian besar review positif disematkan kepada penampilan Tom Hardy sebagai pemeran utama. Penggambaran Tom terhadap Eddie yang dilanda kecemasan sangat menghibur penonton. Cerita yang sederhana membuat kecewa kritikus yang mengharapkan kedalaman lebih di film superhero karena MCU. Venom akhirnya menerima review yang jauh lebih negatif.
4. X-Men: Dark Phoenix — 2019 (22%)
Entri di serial X-Men ini menua dengan lebih buruk sekarang ketimbang review jeleknya saat dirilis. Sutradara Simon Kinberg terlalu mengumbar janji menjelang perilisan film ini dan memberikan terlalu sedikit Saga Phoenix di filmnya. Garis besar Dark Phoenix adalah para karakter meminta Jean menolak kekuatannya yang berlebihan. Tapi, Jean malah menyerang mereka.
Aspek yang sama diulang-ulang di film itu dengan karakter berbeda menemui hasil yang sama. Para pengulas film pun bisa dipahami mengapa bereaksi tidak suka. Dark Phoenix pun dianggap sebagai pamitan yang buruk pada serial itu sebelum X-Men resmi masuk MCU. Film ini bahkan dirating lebih jelek ketimbang X-Men: The Last Stand, yang sebelumnya juga mengangkat cerita Saga Phoenix.
3. Ghost Rider: Spirit of Vengeance — 2012 (18%)
Nicolas Cage punya kekuatan daya tarik luar biasa yang artinya penggemar akan pergi ke bioskop sejelek apa pun filmnya. Film ini mengisahkan Johnny Blaze yang menjaga keselamatan seorang bocah yang terjebak di tengah konspirasi setan. Film itu jadi bergaya relatif kocak ketimbang memainkan kehadiran karakter yang menakutkan itu.
2. Morbius — 2022 (16%)
Morbius adalah film superhero terakhir yang menderita kemarahan kritikus. Mereka mencaci cerita tidak masuk akal karakter utama dan temannya yang menjadi vampir hidup setelah menyembuhkan penyakit darah mereka. Selain itu, usaha Morbius untuk tampil sebagai film horor tidak berhasil.
Film itu akan jadi lebih baik dengan konsisten pada gaya yang lebih komedik seperti film Venom. Ini karena sifat serius film ini membuat Morbius jadi membosankan. Pandangan lebih negatif diarahkan pada usaha gagal untuk membentuk Sony’s Spider-Man Universe (SSU). Kehadiran Vulture versi MCU ke semesta ini dianggap sebagai fan service yang terlalu garing.
6. The New Mutants — 2020 (36%)
Tidak ada yang mengindikasikan kalau film bertema horor akan klop dengan gaya serial film X-Men. Tapi, The New Mutants malah menjadi tembakan kreatif yang salah. Premis karakter disfungsi yang berusaha lari dari penyekapan dengan menggunakan kekuatan mereka memang menarik. Tapi, ini tidak berhasil karena tidak satu pun karakter itu menarik.
Sebagian besar kritik ditujukan kepada kepribadian yang dilanda amarah yang tidak pas dengan tema horor yang dimaksudkan. Penundaan The New Mutants berkali-kali terbukti di produk akhirnya. Banyak suntingan yang tidak pas dengan arah cerita di adegan sebelumnya ke di mana semuanya berpuncak.
5. Venom — 2018 (30%)
Sony’s Spider-Man Universe (SSU) dimulai dengan Venom. Film ini sukses di box office dengan meraup USD856 juta di seluruh dunia. Tapi, seiring berjalannya cerita, pengulas film tidak terlalu terkesan dengan bagaimana nyamannya Venom terikat dengan Eddie Brock dan memutuskan melawan rencana sejenisnya untuk memakan ras manusia.
Sebagian besar review positif disematkan kepada penampilan Tom Hardy sebagai pemeran utama. Penggambaran Tom terhadap Eddie yang dilanda kecemasan sangat menghibur penonton. Cerita yang sederhana membuat kecewa kritikus yang mengharapkan kedalaman lebih di film superhero karena MCU. Venom akhirnya menerima review yang jauh lebih negatif.
4. X-Men: Dark Phoenix — 2019 (22%)
Entri di serial X-Men ini menua dengan lebih buruk sekarang ketimbang review jeleknya saat dirilis. Sutradara Simon Kinberg terlalu mengumbar janji menjelang perilisan film ini dan memberikan terlalu sedikit Saga Phoenix di filmnya. Garis besar Dark Phoenix adalah para karakter meminta Jean menolak kekuatannya yang berlebihan. Tapi, Jean malah menyerang mereka.
Aspek yang sama diulang-ulang di film itu dengan karakter berbeda menemui hasil yang sama. Para pengulas film pun bisa dipahami mengapa bereaksi tidak suka. Dark Phoenix pun dianggap sebagai pamitan yang buruk pada serial itu sebelum X-Men resmi masuk MCU. Film ini bahkan dirating lebih jelek ketimbang X-Men: The Last Stand, yang sebelumnya juga mengangkat cerita Saga Phoenix.
3. Ghost Rider: Spirit of Vengeance — 2012 (18%)
Nicolas Cage punya kekuatan daya tarik luar biasa yang artinya penggemar akan pergi ke bioskop sejelek apa pun filmnya. Film ini mengisahkan Johnny Blaze yang menjaga keselamatan seorang bocah yang terjebak di tengah konspirasi setan. Film itu jadi bergaya relatif kocak ketimbang memainkan kehadiran karakter yang menakutkan itu.
2. Morbius — 2022 (16%)
Morbius adalah film superhero terakhir yang menderita kemarahan kritikus. Mereka mencaci cerita tidak masuk akal karakter utama dan temannya yang menjadi vampir hidup setelah menyembuhkan penyakit darah mereka. Selain itu, usaha Morbius untuk tampil sebagai film horor tidak berhasil.
Film itu akan jadi lebih baik dengan konsisten pada gaya yang lebih komedik seperti film Venom. Ini karena sifat serius film ini membuat Morbius jadi membosankan. Pandangan lebih negatif diarahkan pada usaha gagal untuk membentuk Sony’s Spider-Man Universe (SSU). Kehadiran Vulture versi MCU ke semesta ini dianggap sebagai fan service yang terlalu garing.
Lihat Juga :
tulis komentar anda